Terjadi pemadaman listrik waktu dini hari saat orang-orang tertidur pulas banyak yang terlambat bekerja dan sekolah hingga usaha menengah dan besar mengalami kerugian yang sangat tinggi.
12 jam berlalu banyak sekali masyarakat turun ke jalan demo ke kantor Pembangkit listrik.
"Lihat banyak sekali yang demo," ucap Pak Zaenal menonton berita.
"Baru juga segitunya mati listrik, belum juga waktu gue di desa beh keadaannya pakai lentera aja sehari-hari," ucap Haikal.
"kan beda kal di kota kalau mati kayagini banyak usaha yang rugi apalagi penjual ikan hias atau yang lainnya menggunakan listrik, " pungkas Robert.
"Dalam usaha diwajibkan punya jenset, " balas Haikal.
"Solar juga langka cuy, " ungkap Robert.
" Kalian malah berdebat di depan tv, bantuin Tono tuh perbaiki plafon," ucap Juan.
"Sana kal aku mau masak," ucap Robert sambil menendang bokong Haikal.
"Sialan lu bert, " pekik Haikal.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
"Ehmmm kalian harus berhati-hati jangan sampai warga sampe tau," ucap seorang laki-laki paruh baya dengan suara serak sedang mengisap batang tembakau.
Pria paruh baya itu bernama Hariono dia salah satu pejabat daerah di kota itu menjadi pimpinan di kantor pembangkit listrik, ternyata dia dulunya sangat jujur tetapi karena masuk ke dunia perjudian mulai hal-hal negatif mengikutinya.
Hariono memiliki anak semata wayang bernama Josh kelakuannya hanya menjadi beban ayahnya hingga ikut terjerumus kedalam dosa berat.
"ayah besok Joshua mau ke villa"
"Perasaan minggu kemarin sudah ke villa kamu, " ucap Hariono.
"Aku bentar lagi ulang tahun jadi mau party disana. "
"Boleh tapi jangan ada narkoba, " ujar ayahnya.
"Engk afdol kalau engk ada wanita, dugem hingga pesta sabu come on teman luar negeriku akan ada disana,"
"Berarti ada cewe bule?"
"Iya dong nanti aku kenalin sama cewe-cewe cantik, " pungkas Josh.
"Kalau begitu ayah mau ikut juga"
"Iya nanti kuajak, " ucapnya lalu pergi dari ruangan ayahnya.
Sudah bau tanah masih saja pengen muda lagi. batin Josh
...----------------...
Hariono pergi ke kantor, di luar banyak sekali warga yang mendemo sudah 2 hari listrik mati terus bahkan mereka mengeluh. "Kalau nunggak akan di putuskan sedangkan sudah di bayar lancar malah listrik mati terus, bagaimana hak kami," sahut yang lain " ijinkan kami bertemu dengan pak hariono"
"Tolong semuanya tidak bisa gegabah begini," ucap satpam kepada warga disana.
"Pak bagaimana ini kasihan warga," ucap sekretarisnya.
"Alah kamu makan uang haram juga, jangan bilang kasian-kasian," ucap Hariono sambil bersembunyi di kolong meja bersama sekretarisnya disebelah.
Tok... tok
"Iya masuk, "
"Misi pak para warga sudah pada pulang, " ungkap saptam kantor.
"Bagus deh kalau begitu, ini untukmu." Hariono mengambil uang dari dompetnya.
"Tidak pak"
"Ambil aja" jawab lembutnya sambil menyodorkan uang ke arah Pak satpam.
"Tidak pak saya tidak bisa menerimanya, " ucap satpamnya.
"Yaa udah menyesal kamu nanti," ujarnya sambil menaruh kembali uang ke dompetnya.
Malamnya Josh dengan teman-temannya sedang berfoya-foya di villa ayahnya yang sangat jauh dari pemukiman sehingga aman jika melakukan pesta karena dikawal banyak penjaga.
"Wehh bro pesta yang menakjubkan,"
"Thank you bro, siapa cewe manis disebelahmu, " tanya Josh.
"Ini hadiah untukmu. "
"Kubawa yaa" ucap josh.
"Iya bawa aja. "
Joshua merangkul wanita itu berjalan-jalan di villannya menunjukkan koleksi lukisannya juga dan berakhir enak-enakan di kamar bersama wanita yang di bawanya.
Di kantor Hariono sedang minum alkohol, didatangi sekretarisnya yang mengodanya menggunakan pakaian sangat mini.
"Sejak kapan kamu berpakaian seperti itu di kantor heii… kamu mendengarkan saya Tidak? " ucap Hariono yang sedang mabuk.
"Ini untuk bapa," ucap sekertarisnya sambil menuangkan minuman ke Hariono.
"hmmmm kamu menyogok ku apa yang kamu inginkan? ... uang, emas, rumah atau apa," tanya Hariono.
" Bapa jangan kemalaman di kantor tidak baik," bisik sekretarisnya.
Paginya team J sudah berada di depan kantor Hariono.
"Kenapa kita berada disini Juan?" tanya Haikal.
"Pak Zaenal bilang kita bakalan menangkap pimpinan dari kantor pembangkit listrik yang melakukan korupsi jadi ada beberapa kasus yang dia lakukan ini dari informan kejaksaan yang sudah bekerja selama setahun disana.
Juan memberikan kertas tebal masing-masing ke semua rekannya dari laporan itu ada foto bahkan kasus apa saja yang terlibat, orangnya siapa aja yang ikut dalam korupsi pak Hariono.
"Oke semua sudah dapat jadi gue akan ngejelasin ke kalian, Pak Zaenal mau kita langsung rapat di sini maksud dan tujuannya nanti gue kasih tau diakhir, jadi kasus dari pak Hariono adalah korupsi uang masyarakat yang membayar untuk pembangkit listrik makanya sering mati-nyala itu karena pengalihan karena mereka sudah mulai habis bahannya makanya seolah-olah ada kerusakan padahal tidak ada. Dua tahun yang lalu ternyata Hariono ini sudah melakukan korupsi tapi masih terbilang sedikit karena masalah perjudian juga membuat dia gelap mata. Jadi disini karena perjudian dan korupsi dan ternyata baru-baru ini terlibat perdagangan manusia yang rata-rata anak gadis umur 15 tahun yang dipungut lalu di jual ke Taiwan jadi budak **** lanjut lembar berikutnya anaknya bernama Joshua yang juga terlibat dalam korupsi ayahnya dan ternyata jual narkoba juga dengan menjadikan anak gadis yang dijual sebagai alat membawa sabu-sabu itu melalui jalur laut dimasukkan ke kontainer, " pungkas Juan.
"Sudah-sudah gue engk sanggup dengarnya Juan" ucap Haikal.
"okey segitu aja informasinya jadi kita akan menyelinap masuk dan akan ada yang menyamar bergantian dengan satpam yang jadi informan kejaksaan,"
"jadi kita masuk aja? " tanya Robert.
"iya masuk aja"
Hari itu juga mereka mulai bergerak Robert menyamar jadi satpam lalu Tono dan Haikal jadi pekerja yang hanya mondar-mandir di kantor tapi juga diam-diam mengambil sample untuk jadi barang bukti.
" Woy kamu ngapain masuk kedalam ruang pimpinan? " ucap salah satu karyawan yang mempergoki Tono dan Haikal, Lalu dengan cepat memukul kepala orang itu sampai pingsan.
"Bagaimana ini? "
"Bawa aja ke gudang tinggalin disana," ucap Tono.
" iya cantik kita ketemuannya di... " Ia gagal melanjutkan pembicaraannya, Josh mulai penasaran dengan sesuatu yang bergerak di belakang meja ayahnya sontak berjalan menuju kesesuatu itu belum sempat menyentuhnya, Hariono langsung menegur Josh seketika Tono dan Haikal yang bersembunyi langsung pindah ke rak sebelah.
" Hampir aja Ton" ucap Haikal.
" Mas sudah ahh kamu ini, apa masih belum ilang mabuk kamu dari semalam? "
"anda yang menggoda saya semalam jadi kenapa kalau saya terus ingin mengikutimu, " lirihnya mengoda sekertarisnya.
"Nanti ada karyawan yang lihat, " sahut sekertarisnya yang sudah berada dipangkuan Hariono.
Tono dan Haikal masih berada di persembunyian di sebelah rak mendengar Hariono dan sekretarisnya sedang bermesra-mesraan membuat kekuatan kaki Haikal yang menahan badan Tono ambruk, membuat Hariono kaget seketika sekertarisnya langsung mengancing bajunya yang setengah terbuka.
"Siapa kalian kenapa ada diruangan saya" ucap Hariono.
"Kami permisi dulu pak, " ujar Tono langsung lari diikuti Haikal.
"Bukannya mereka karyawan, beraninya masuk kesini, " ucap sekertarisnya.
Tono dan Haikal lari kebirit berhasil keluar kantor sedangkan Robert masih berada di dalam kantor mengecek data diruang kendali.
...****************...
Robert masih bertugas di kantor itu diam-diam mengirim data yang sudah dia curi dua hari berturut-turut. Tetapi Haikal dan Tono gagal dihari pertama diganti dengan membuntuti Hariono pergi ke suatu tempat.
Ternyata villa miliknya yang sekarang di gunakan anaknya untuk berpesta. Hariono memanggil-manggil Joshua tetapi tak ada jawaban saat masuk kedalam kamar malah ditemuinya pakaian yang berantakan di lantai dan melihat anaknya dengan seorang wanita bertelanjang di atas tempat tidur.
" Josh ayah ingin bicara,"
"Ayah tidak lihat aku lagi ngapain," ucap Josh yang masih di dalam selimut.
" Nanti lagi kamu lanjutin ayah ingin bicara soal jabatan ayah, "
"Okey aku segera keluar, "
Haikal dan Tono mengendap-endap masuk dan melihat Joshua dan ayahnya berbincang-bincang di ruang tamu.
"Josh sepertinya ayah tidak lagi membiayaimu dan pekerjaan Ayah sebentar lagi akan terancam. "
"Tidak bisa begitu ayah ingat waktu ibu meninggal di tangan ayah, dan bilang akan memenuhi semua keinginanku jika tetap diam, bisa saja aku ngomong keseluruh dunia kalau ayah yang membunuh ibu, " tukas Josh.
"Ayolah Josh itu waktu kamu umur 10 tahun kamu tidak tau apa-apa waktu itu, sekarang kamu sudah dewasa apa iya kamu tetap ikut ayah jika sudah mati, "
Ingin hati Hariono merangkul Joshua tapi karena kekecewaannya vas bunga dibenturkan ke kepala ayahnya.
"Aku tidak butuh pelukan lagi, " ucap Josh lalu pergi begitu saja.
Joshua berlari ke kamar ganti baju dan mengambil kunci mobil untuk menuju kantor ayahnya mengambil aset-aset yang akan dijual dan uang di brangkas. Sayangnya Joshua langsung diringkus karena tono dan haikal sudah duduk di belakang kemudi Joshua. Sedangkan Hariono langsung dibawa kerumah sakit dengan Tono menghubungi ambulans.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments