Bab. 9. Kasus Pimpinan pembangkit listrik

Terjadi pemadaman listrik waktu dini hari saat orang-orang tertidur pulas banyak yang terlambat bekerja dan sekolah hingga usaha menengah dan besar mengalami kerugian yang sangat tinggi.

12 jam berlalu banyak sekali masyarakat turun ke jalan demo ke kantor Pembangkit listrik.

"Lihat banyak sekali yang demo," ucap Pak Zaenal menonton berita.

"Baru juga segitunya mati listrik, belum juga waktu gue di desa beh keadaannya pakai lentera aja sehari-hari," ucap Haikal.

"kan beda kal di kota kalau mati kayagini banyak usaha yang rugi apalagi penjual ikan hias atau yang lainnya menggunakan listrik, " pungkas Robert.

"Dalam usaha diwajibkan punya jenset, " balas Haikal.

"Solar juga langka cuy, " ungkap Robert.

" Kalian malah berdebat di depan tv, bantuin Tono tuh perbaiki plafon," ucap Juan.

"Sana kal aku mau masak," ucap Robert sambil menendang bokong Haikal.

"Sialan lu bert, " pekik Haikal.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

"Ehmmm kalian harus berhati-hati jangan sampai warga sampe tau," ucap seorang laki-laki paruh baya dengan suara serak sedang mengisap batang tembakau.

Pria paruh baya itu bernama Hariono dia salah satu pejabat daerah di kota itu menjadi pimpinan di kantor pembangkit listrik, ternyata dia dulunya sangat jujur tetapi karena masuk ke dunia perjudian mulai hal-hal negatif mengikutinya.

Hariono memiliki anak semata wayang bernama Josh kelakuannya hanya menjadi beban ayahnya hingga ikut terjerumus kedalam dosa berat.

"ayah besok Joshua mau ke villa"

"Perasaan minggu kemarin sudah ke villa kamu, " ucap Hariono.

"Aku bentar lagi ulang tahun jadi mau party disana. "

"Boleh tapi jangan ada narkoba, " ujar ayahnya.

"Engk afdol kalau engk ada wanita, dugem hingga pesta sabu come on teman luar negeriku akan ada disana,"

"Berarti ada cewe bule?"

"Iya dong nanti aku kenalin sama cewe-cewe cantik, " pungkas Josh.

"Kalau begitu ayah mau ikut juga"

"Iya nanti kuajak, " ucapnya lalu pergi dari ruangan ayahnya.

Sudah bau tanah masih saja pengen muda lagi. batin Josh

...----------------...

Hariono pergi ke kantor, di luar banyak sekali warga yang mendemo sudah 2 hari listrik mati terus bahkan mereka mengeluh. "Kalau nunggak akan di putuskan sedangkan sudah di bayar lancar malah listrik mati terus, bagaimana hak kami," sahut yang lain " ijinkan kami bertemu dengan pak hariono"

"Tolong semuanya tidak bisa gegabah begini," ucap satpam kepada warga disana.

"Pak bagaimana ini kasihan warga," ucap sekretarisnya.

"Alah kamu makan uang haram juga, jangan bilang kasian-kasian," ucap Hariono sambil bersembunyi di kolong meja bersama sekretarisnya disebelah.

Tok... tok

"Iya masuk, "

"Misi pak para warga sudah pada pulang, " ungkap saptam kantor.

"Bagus deh kalau begitu, ini untukmu." Hariono mengambil uang dari dompetnya.

"Tidak pak"

"Ambil aja" jawab lembutnya sambil menyodorkan uang ke arah Pak satpam.

"Tidak pak saya tidak bisa menerimanya, " ucap satpamnya.

"Yaa udah menyesal kamu nanti," ujarnya sambil menaruh kembali uang ke dompetnya.

Malamnya Josh dengan teman-temannya sedang berfoya-foya di villa ayahnya yang sangat jauh dari pemukiman sehingga aman jika melakukan pesta karena dikawal banyak penjaga.

"Wehh bro pesta yang menakjubkan,"

"Thank you bro, siapa cewe manis disebelahmu, " tanya Josh.

"Ini hadiah untukmu. "

"Kubawa yaa" ucap josh.

"Iya bawa aja. "

Joshua merangkul wanita itu berjalan-jalan di villannya menunjukkan koleksi lukisannya juga dan berakhir enak-enakan di kamar bersama wanita yang di bawanya.

Di kantor Hariono sedang minum alkohol, didatangi sekretarisnya yang mengodanya menggunakan pakaian sangat mini.

"Sejak kapan kamu berpakaian seperti itu di kantor heii… kamu mendengarkan saya Tidak? " ucap Hariono yang sedang mabuk.

"Ini untuk bapa," ucap sekertarisnya sambil menuangkan minuman ke Hariono.

"hmmmm kamu menyogok ku apa yang kamu inginkan? ... uang, emas, rumah atau apa," tanya Hariono.

" Bapa jangan kemalaman di kantor tidak baik," bisik sekretarisnya.

Paginya team J sudah berada di depan kantor Hariono.

"Kenapa kita berada disini Juan?" tanya Haikal.

"Pak Zaenal bilang kita bakalan menangkap pimpinan dari kantor pembangkit listrik yang melakukan korupsi jadi ada beberapa kasus yang dia lakukan ini dari informan kejaksaan yang sudah bekerja selama setahun disana.

Juan memberikan kertas tebal masing-masing ke semua rekannya dari laporan itu ada foto bahkan kasus apa saja yang terlibat, orangnya siapa aja yang ikut dalam korupsi pak Hariono.

"Oke semua sudah dapat jadi gue akan ngejelasin ke kalian, Pak Zaenal mau kita langsung rapat di sini maksud dan tujuannya nanti gue kasih tau diakhir, jadi kasus dari pak Hariono adalah korupsi uang masyarakat yang membayar untuk pembangkit listrik makanya sering mati-nyala itu karena pengalihan karena mereka sudah mulai habis bahannya makanya seolah-olah ada kerusakan padahal tidak ada. Dua tahun yang lalu ternyata Hariono ini sudah melakukan korupsi tapi masih terbilang sedikit karena masalah perjudian juga membuat dia gelap mata. Jadi disini karena perjudian dan korupsi dan ternyata baru-baru ini terlibat perdagangan manusia yang rata-rata anak gadis umur 15 tahun yang dipungut lalu di jual ke Taiwan jadi budak **** lanjut lembar berikutnya anaknya bernama Joshua yang juga terlibat dalam korupsi ayahnya dan ternyata jual narkoba juga dengan menjadikan anak gadis yang dijual sebagai alat membawa sabu-sabu itu melalui jalur laut dimasukkan ke kontainer, " pungkas Juan.

"Sudah-sudah gue engk sanggup dengarnya Juan" ucap Haikal.

"okey segitu aja informasinya jadi kita akan menyelinap masuk dan akan ada yang menyamar bergantian dengan satpam yang jadi informan kejaksaan,"

"jadi kita masuk aja? " tanya Robert.

"iya masuk aja"

Hari itu juga mereka mulai bergerak Robert menyamar jadi satpam lalu Tono dan Haikal jadi pekerja yang hanya mondar-mandir di kantor tapi juga diam-diam mengambil sample untuk jadi barang bukti.

" Woy kamu ngapain masuk kedalam ruang pimpinan? " ucap salah satu karyawan yang mempergoki Tono dan Haikal, Lalu dengan cepat memukul kepala orang itu sampai pingsan.

"Bagaimana ini? "

"Bawa aja ke gudang tinggalin disana," ucap Tono.

" iya cantik kita ketemuannya di... " Ia gagal melanjutkan pembicaraannya, Josh mulai penasaran dengan sesuatu yang bergerak di belakang meja ayahnya sontak berjalan menuju kesesuatu itu belum sempat menyentuhnya, Hariono langsung menegur Josh seketika Tono dan Haikal yang bersembunyi langsung pindah ke rak sebelah.

" Hampir aja Ton" ucap Haikal.

" Mas sudah ahh kamu ini, apa masih belum ilang mabuk kamu dari semalam? "

"anda yang menggoda saya semalam jadi kenapa kalau saya terus ingin mengikutimu, " lirihnya mengoda sekertarisnya.

"Nanti ada karyawan yang lihat, " sahut sekertarisnya yang sudah berada dipangkuan Hariono.

Tono dan Haikal masih berada di persembunyian di sebelah rak mendengar Hariono dan sekretarisnya sedang bermesra-mesraan membuat kekuatan kaki Haikal yang menahan badan Tono ambruk, membuat Hariono kaget seketika sekertarisnya langsung mengancing bajunya yang setengah terbuka.

"Siapa kalian kenapa ada diruangan saya" ucap Hariono.

"Kami permisi dulu pak, " ujar Tono langsung lari diikuti Haikal.

"Bukannya mereka karyawan, beraninya masuk kesini, " ucap sekertarisnya.

Tono dan Haikal lari kebirit berhasil keluar kantor sedangkan Robert masih berada di dalam kantor mengecek data diruang kendali.

...****************...

Robert masih bertugas di kantor itu diam-diam mengirim data yang sudah dia curi dua hari berturut-turut. Tetapi Haikal dan Tono gagal dihari pertama diganti dengan membuntuti Hariono pergi ke suatu tempat.

Ternyata villa miliknya yang sekarang di gunakan anaknya untuk berpesta. Hariono memanggil-manggil Joshua tetapi tak ada jawaban saat masuk kedalam kamar malah ditemuinya pakaian yang berantakan di lantai dan melihat anaknya dengan seorang wanita bertelanjang di atas tempat tidur.

" Josh ayah ingin bicara,"

"Ayah tidak lihat aku lagi ngapain," ucap Josh yang masih di dalam selimut.

" Nanti lagi kamu lanjutin ayah ingin bicara soal jabatan ayah, "

"Okey aku segera keluar, "

Haikal dan Tono mengendap-endap masuk dan melihat Joshua dan ayahnya berbincang-bincang di ruang tamu.

"Josh sepertinya ayah tidak lagi membiayaimu dan pekerjaan Ayah sebentar lagi akan terancam. "

"Tidak bisa begitu ayah ingat waktu ibu meninggal di tangan ayah, dan bilang akan memenuhi semua keinginanku jika tetap diam, bisa saja aku ngomong keseluruh dunia kalau ayah yang membunuh ibu, " tukas Josh.

"Ayolah Josh itu waktu kamu umur 10 tahun kamu tidak tau apa-apa waktu itu, sekarang kamu sudah dewasa apa iya kamu tetap ikut ayah jika sudah mati, "

Ingin hati Hariono merangkul Joshua tapi karena kekecewaannya vas bunga dibenturkan ke kepala ayahnya.

"Aku tidak butuh pelukan lagi, " ucap Josh lalu pergi begitu saja.

Joshua berlari ke kamar ganti baju dan mengambil kunci mobil untuk menuju kantor ayahnya mengambil aset-aset yang akan dijual dan uang di brangkas. Sayangnya Joshua langsung diringkus karena tono dan haikal sudah duduk di belakang kemudi Joshua. Sedangkan Hariono langsung dibawa kerumah sakit dengan Tono menghubungi ambulans.

Episodes
1 Bab.1 Berawal terjadinya masalah
2 Bab. 2. Bertemu mayat di waduk
3 Bab. 3. Minuman beracun di sekolahan
4 Bab. 4 Penyamaran di swalayan
5 Bab. 5 penyamaran Part 2
6 Bab. 6.
7 Bab. 7. Skandal jual-beli organ
8 Bab.8 Skandal jual-beli organ 2
9 Bab. 9. Kasus Pimpinan pembangkit listrik
10 Bab. 10. Kasus Pimpinan Pembangkit Listrik Part 2
11 Bab. 11. Taman bermain
12 Bab. 12. Taman bermain part 2
13 Bab. 13. Perampok berlian part 1
14 Bab. 14. Perampok berlian part 2
15 Bab. 15. Mengunjungi Penjara Tengkorak
16 Bab. 16. Penjara Tengkorak
17 Bab. 17. Narkoba Internasional
18 Bab. 18. Narkoba Internasional 2
19 Bab. 19. Perampokan di bank
20 Bab. 20. Asal usul Maria.
21 Bab. 21. Maria merencanakan pembunuhan
22 Bab. 22. Maria Membunuh Edi
23 Bab 23. Kepergian orang yang disayangi
24 Bab. 24. Mencari keberadaan Jon
25 Bab. 25. Penyesalan Bu Lim
26 Bab. 26 kesalah-pahaman
27 Bab. 27. Menjalankan misi
28 Bab. 28. Perjalanan mengungkap bandar narkoba
29 Bab. 29. Pembunuhan di perumahan elite
30 Bab. 30. kecurigaan
31 Bab. 31. Bar tempat penyimpanan benda terlarang.
32 Bab. 32. Mulai melakukan pergerakan...
33 Bab. 33. Penangkapan si Jack
34 Bab. 34. Jack di adili
35 Bab. 35. Hal yang memalukan
36 Bab. 36. Tentang Maria dan Lukas
37 Bab. 37. Pembunuhan di Rumah sakit citra alam.
38 Bab. 38. Mulai mencari tau
39 Bab. 39. Pembunuhan di apartemen
40 Bab. 40. Pertemuan kembali
41 Bab. 41. Maria masuk ke team J
42 Bab. 42. Masuk kerja di hari pertama
43 Bab. 43. Hampir menjadi korban
44 Bab. 44. Panti Asuhan Yen Iman
45 Bab. 45. Mencari kebeneran
46 Bab. 46. Tetaplah bersyukur
47 Bab. 47. Mengajak Sari jalan
48 Bab. 48. Robert mencari adiknya
49 Bab. 49. Menemukan hal yang menganjal
50 Bab. 50. Kejadian menyeramkan
51 Bab. 51.
52 Bab. 52.
53 Bab. 53.
54 Bab. 54. Menyelinap ingin kabur
55 Bab. 55. Perompak menyerang kota
56 Bab. 56. Mencari Adik Robert
57 Bab. 57. Mencari adik part 2
58 Bab. 58. Tidak menyangka!
59 Bab. 59. Perusahaan Geuning Long
60 Bab. 60. Pertemuan tak terduga!
61 Bab. 61. Menyusun rencana.
62 Bab. 62. Sandrina menghilang....
63 Bab. 63. Sandrina ditemukan dan kehancuran geuning long
64 Bab. 64. Mencari siapa pembunuhnya?
65 Bab. 65. Siapa dia?
66 Bab. 66. Pelakunya ternyata..
67 Bab. 67. Robert di rawat
68 Bab. 68. Masalah baru lagi
69 Bab. 69. Pembajakan di dalam pesawat
70 Bab. 70. Pembajakan di pesawat Part 2
71 Bab. 71. Perkara 100 Juta
72 Bab. 72. Benda apa yang dicari?
73 Bab. 73. Ketakutan dokter Arjuna
74 Bab. 74. Dokter Arjuna Meninggal
75 Bab. 75. Haikal menghilang
76 Bab. 76. Misteri Tewasnya Selegram Andina Part 1
77 Bab. 77. Misteri Tewasnya Selebgram Andina Part 2
78 Bab. 78. Pemimpin baru di negara Pertiwi
79 Bab. 79. Juan di culik
80 Bab. 80. Villain sesungguhnya...
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Bab.1 Berawal terjadinya masalah
2
Bab. 2. Bertemu mayat di waduk
3
Bab. 3. Minuman beracun di sekolahan
4
Bab. 4 Penyamaran di swalayan
5
Bab. 5 penyamaran Part 2
6
Bab. 6.
7
Bab. 7. Skandal jual-beli organ
8
Bab.8 Skandal jual-beli organ 2
9
Bab. 9. Kasus Pimpinan pembangkit listrik
10
Bab. 10. Kasus Pimpinan Pembangkit Listrik Part 2
11
Bab. 11. Taman bermain
12
Bab. 12. Taman bermain part 2
13
Bab. 13. Perampok berlian part 1
14
Bab. 14. Perampok berlian part 2
15
Bab. 15. Mengunjungi Penjara Tengkorak
16
Bab. 16. Penjara Tengkorak
17
Bab. 17. Narkoba Internasional
18
Bab. 18. Narkoba Internasional 2
19
Bab. 19. Perampokan di bank
20
Bab. 20. Asal usul Maria.
21
Bab. 21. Maria merencanakan pembunuhan
22
Bab. 22. Maria Membunuh Edi
23
Bab 23. Kepergian orang yang disayangi
24
Bab. 24. Mencari keberadaan Jon
25
Bab. 25. Penyesalan Bu Lim
26
Bab. 26 kesalah-pahaman
27
Bab. 27. Menjalankan misi
28
Bab. 28. Perjalanan mengungkap bandar narkoba
29
Bab. 29. Pembunuhan di perumahan elite
30
Bab. 30. kecurigaan
31
Bab. 31. Bar tempat penyimpanan benda terlarang.
32
Bab. 32. Mulai melakukan pergerakan...
33
Bab. 33. Penangkapan si Jack
34
Bab. 34. Jack di adili
35
Bab. 35. Hal yang memalukan
36
Bab. 36. Tentang Maria dan Lukas
37
Bab. 37. Pembunuhan di Rumah sakit citra alam.
38
Bab. 38. Mulai mencari tau
39
Bab. 39. Pembunuhan di apartemen
40
Bab. 40. Pertemuan kembali
41
Bab. 41. Maria masuk ke team J
42
Bab. 42. Masuk kerja di hari pertama
43
Bab. 43. Hampir menjadi korban
44
Bab. 44. Panti Asuhan Yen Iman
45
Bab. 45. Mencari kebeneran
46
Bab. 46. Tetaplah bersyukur
47
Bab. 47. Mengajak Sari jalan
48
Bab. 48. Robert mencari adiknya
49
Bab. 49. Menemukan hal yang menganjal
50
Bab. 50. Kejadian menyeramkan
51
Bab. 51.
52
Bab. 52.
53
Bab. 53.
54
Bab. 54. Menyelinap ingin kabur
55
Bab. 55. Perompak menyerang kota
56
Bab. 56. Mencari Adik Robert
57
Bab. 57. Mencari adik part 2
58
Bab. 58. Tidak menyangka!
59
Bab. 59. Perusahaan Geuning Long
60
Bab. 60. Pertemuan tak terduga!
61
Bab. 61. Menyusun rencana.
62
Bab. 62. Sandrina menghilang....
63
Bab. 63. Sandrina ditemukan dan kehancuran geuning long
64
Bab. 64. Mencari siapa pembunuhnya?
65
Bab. 65. Siapa dia?
66
Bab. 66. Pelakunya ternyata..
67
Bab. 67. Robert di rawat
68
Bab. 68. Masalah baru lagi
69
Bab. 69. Pembajakan di dalam pesawat
70
Bab. 70. Pembajakan di pesawat Part 2
71
Bab. 71. Perkara 100 Juta
72
Bab. 72. Benda apa yang dicari?
73
Bab. 73. Ketakutan dokter Arjuna
74
Bab. 74. Dokter Arjuna Meninggal
75
Bab. 75. Haikal menghilang
76
Bab. 76. Misteri Tewasnya Selegram Andina Part 1
77
Bab. 77. Misteri Tewasnya Selebgram Andina Part 2
78
Bab. 78. Pemimpin baru di negara Pertiwi
79
Bab. 79. Juan di culik
80
Bab. 80. Villain sesungguhnya...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!