Bab. 11. Taman bermain

'Tanah dikawasan taman ini akan digusur' kata-kata ini terpampang di pagar taman seluas setengah hektar yang akan dijadikan pusat perbelanjaan elite.

"Yaa… jadi kita mau main dimana lagi kalau taman bakalan di gusur, " ucap beberapa anak yang berada di depan penanda larangan masuk.

Beberapa orangtua komplen kebagian kantor di Perumahan Wadaya tersebut. Karena tidak ada lagi lahan main untuk anak mereka, karena di antara 3 taman disekitar sudah di ambil alih yang pertama dijadikan Monumen Perumahan Wadaya, kedua dijadikan toko busana empat tingkat sedangkan hanya tersedia 1 taman dekat jalan raya yang ingin diambil alih juga.

Penjelasan dari pengelolaan perumahan seakan-akan tidak ingin membantu mencarikan solusi untuk mereka.

" Engk usah diajak main keluar kan bisa dirumah atau diajak main ke wahana aja gitu, " jawabnya ketus terhadap beberapa orangtua itu.

"Bukan begitu mba saya ibu rumah tangga tidak ada waktu mengajak main jauh paling disekitar sini aja," balasnya.

"Yaa kan dirumah aja main game kah atau apa gitu."

"Susah dijelasin juga, anda engk tau karena belum ngerasain jadi kami, " ucap Ibu yang lainnya.

" Benar-benar ibu jaman sekarang maunya apa sih, " tukasnya lalu masuk kedalam kantornya.

"Lina kita pulang aja yaa. "

"iya mah"

Keesokannya pekerja mulai mengangkat semua alat permainan di taman itu, mamanya Lina mengecek dari jendela kamar. " sudah mulai diangkati alat permainannya pasti Lina lihat jadi nangis, " batinnya.

" Lin ayo kita berangkat kesekolah. " Mamanya turun dari kamar mengecek keberadaan Lina.

"Lin…" Ia melihat pintu utama sudah terbuka dan tas Lina sudah tergeletak di lantai teras.

"Linaa... linaaa." Teriaknya memanggil anaknya.

Terdengar suara anak kecil menangis-nangis di dekat taman bermain, mamanya pun menyadari dari baju yang dikenakan jika itu Lina. "Nak kamu kenapa disini? "

"Mah omnya bawa alat mainnya huhu, " rengek Lina.

"Iya sayang mama tau, tapi kamu harus kesekolah yaa nanti kita tegur mereka yaa. "

Dimobil Lina hanya bengong pandangannya terus mengarah ke luar jendela. Mamahnya pun sangat mengkhawatirkannya.

"Bu maaf kami telat, tolong lihatkan anak saya dikelas tadi kami abis mengalami masalah sedikit, " ucapnya kepada wali kelas anaknya.

"Iya bu aman saya akan menjaga lina disekolah."

Beberapa kali disekolah Lina selalu menghilang membuat guru yang diminta mamanya menjaga kewalahan. Saat jam pulang pun dia baru memperlihatkan dirinya saat melihat ibunya datang.

" Nah ini Lina nya" ucap gurunya yang kaget.

" Bagaimana sekolahnya, Nak " tanya ibunya.

"Iya lumayan" ucap ketus Lina.

"Perasaan dari jam istirahat dia selalu ilang kemana aja nih anak " batin gurunya.

Di hari berikutnya pun Lina berulah lagi menghilang entah kemana membuat gurunya khawatir hingga Lina terpaksa diistirahatkan dulu di rumah karena psikologinya terganggu.

Mamahnya hanya melihat Lina sepanjang hari di jendela kamarnya terus memandangi taman yang sementara di bangun untuk pusat perbelanjaan.

Sebulan sudah pekerja melakukan kegiatannya di lokasi bekas taman itu, banyak kejadian aneh dari mesin mobil besar nyala sendiri, pekerja ada yang sakit tiba-tiba bahkan suara anak kecil menangis setiap malam.

" Halahh masa ada hantu, " sahutnya.

" Seriusan aku lihat pas malam-malam pas kebelet mau ke toilet. "

" Ahh bohong kamu. "

"Seriusan cuy. "

Ternyata selama ini yang meneror mereka adalah Lina dan teman-temannya entah apa yang mereka pikirkan sampai-sampai menganggu para pekerja hingga sampai ke telinga boss mereka.

"Apa… ternyata ulahnya bocah-bocah tengil itu, " ucap sang bos.

Mobil hrv terparkir di depan rumah Lina dibukanya pintu. Di ruang tamu terlihat tiga orang duduk berhadapan dengan ibunya membuat Lina kaget.

" Lina darimana saja? " tanya mamanya mendapati anaknya pulang diam-diam di siang hari.

" Mama siapa mereka? " ucap Lina ketakutan.

" Mereka tetangga sebelah kita ucap salam sama mereka nak"

" hallo namaku Lina, " ujarnya memperkenalkan diri.

" Hai anak manis, " sahutnya.

Lina diantar mamanya masuk kekamar untuk beristirahat sedangkan 3 orang tadi juga sudah pulang. "Mah aku sepertinya pernah lihat om itu deh."

"Dimana kamu lihat? "

" Aku lupa tapi pernah lihat."

Lama Lina memikirkan om-om yang dia temui tadi siang. Saat melihat kearah luar jendela 2 temannya lewat dibawa oleh 2 orang asing mengenakan pakaian serba hitam karena memang di kawasan itu kalau malam lumayan sepi.

" Elin sama Arnold dibawah kemana itu."

Lina membangunkan ibunya tetapi tidak ada jawaban akhirnya dia yang pergi menelpon polisi. Ibunya kaget karena suara sirine dari mobil polisi di depan rumahnya mereka bersama-sama mengecek rumah Elin dan Arnold terbukti dari rumah yang sangat berantakan dan pintu belakang yang terbuka.

"Ini tidak ada orang di rumah apa, " seru polisi itu.

" Mereka cuman tinggal berdua karena ayah dan ibunya bekerja diluar negeri, mereka dititipkan oleh neneknya," jawab mamahnya Lina.

"Terus kemana neneknya."

" Kemarin masuk rumah sakit jadi mereka kadang-kadang selalu dicek oleh tetangga sebelah," jawab Ibunya Lina.

" Oke untuk sementara kami akan membuat laporan kehilangan dan adek Lina bisa ikut ke kantor sebagai saksi. "

" Bisa om" jawab Lina.

Setelah Lina melakukan berbagai serangkaian pemeriksaan selama 5 jam tiba waktu mereka pulang. "Ibu aku khawatir dengan Elin dan Arnold, cuman mereka teman Lina di komplek ini."

"Semoga mereka baik-baik saja yaa."

*******

Rutinitas dihari sabtu, Robert dan Juan sedang mencuci kendaraan, sedangkan Tono dan Haikal membersihkan ruang kerja.

"hoek hook hookk ini sejak kapan ruangan tidak dibersihkan sih, " tanya Haikal.

"Kan kita sibuk bambang nanganin kasus makanya kaga sempat bersihkan, " jawab Tono.

"Iya tau tapi ini berdebu sekali," pekik Haikal.

" Pagi semua ini saya bawa gorengan, sorry istri saya lagi sakit jadi telat datang," ucap Pak Zaenal.

"Wihh ada gorengan nih" ucap Tono yang langsung nyelonong mengambil gorengan.

" Cuci tangan dulu jorok…" ucap Pak Zaenal mukul tangannya Tono.

"Aissh kabel sudah habis lagi, " ujar Juan.

"Kenapa juan? "

" Stok kabel habis."

"Yaa udah aku saja yang beliin deh, " balas Robert.

"ehmm jangan deh besok aja, sekarang gue butuh bantuan lo. "

...----------------...

Besoknya Robert di perjalanan mencari toko untuk membeli kabel untuk Juan.

Saat mobil yang dibawa Robert melaju kebetulan jalan sangat sepi di siang itu tiba-tiba ada seorang wanita menyeberang sembarang membuat Robert langsung membanting stir.

" Ibu gapapa kan? "

"Bert kok lu lama banget sih mana kabel gue, " tanya Juan yang menelpon Robert.

"Sorry ini aku ketemu ibu-ibu dijalan, hampir ketabrak sebentar lagi bakalan balik aku."

Beberapa menit Robert dan si ibu sampai di kantor. Lalu Pak Zaenal membawakan air minum untuk ibu itu yang tampak lesu. "Cerita aja bu gapapa sapa tau kami bisa bantu," ucap Zaenal.

"Jadi gini gess tadi dimobil beliau cerita kalau anaknya semalam hilang, pas ibunya keruang tamu anaknya sudah ilang pintu utama juga tiba-tiba kebuka. Ibunya sampai tidak tidur gara-gara mencari anaknya semalaman, " tukas Robert.

"Ini pasti ulahnya boss Guerra."

"Apa maksud ibu boss Guerra? " tanya Pak Zaenal.

" Dia pasti yang menculik anakku, dia mengambil semua lahan di kompleks kami, dia tidak menyukai anak-anak makanya dia menculiknya, " ucap ibu itu sambil mencekram kerah Pak Zaenal.

"Bu tenang dulu, " ucap Robert memenangkan si ibu.

Juan melihat ekspresi wajah Zaenal begitu takut. " Pak kenal sama boss Guerra itu? "

" Salah satu ruko miliknya kami sewa untuk usaha istri saya. "

" Apa kita harus menyelidiki? " tanya Tono.

"Jangan gegabah, kita hanya bisa menerima perintah dari kejaksaan kalau bermasalah pekerjaan kita akan dicabut, " sahut Pak Zaenal.

" Tapi kasihan sekali ibu ini, " ujar Haikal.

"kita akan cari cara lain, " ucap Pak Zaenal.

.

.

.

...Bersambung.......

Episodes
1 Bab.1 Berawal terjadinya masalah
2 Bab. 2. Bertemu mayat di waduk
3 Bab. 3. Minuman beracun di sekolahan
4 Bab. 4 Penyamaran di swalayan
5 Bab. 5 penyamaran Part 2
6 Bab. 6.
7 Bab. 7. Skandal jual-beli organ
8 Bab.8 Skandal jual-beli organ 2
9 Bab. 9. Kasus Pimpinan pembangkit listrik
10 Bab. 10. Kasus Pimpinan Pembangkit Listrik Part 2
11 Bab. 11. Taman bermain
12 Bab. 12. Taman bermain part 2
13 Bab. 13. Perampok berlian part 1
14 Bab. 14. Perampok berlian part 2
15 Bab. 15. Mengunjungi Penjara Tengkorak
16 Bab. 16. Penjara Tengkorak
17 Bab. 17. Narkoba Internasional
18 Bab. 18. Narkoba Internasional 2
19 Bab. 19. Perampokan di bank
20 Bab. 20. Asal usul Maria.
21 Bab. 21. Maria merencanakan pembunuhan
22 Bab. 22. Maria Membunuh Edi
23 Bab 23. Kepergian orang yang disayangi
24 Bab. 24. Mencari keberadaan Jon
25 Bab. 25. Penyesalan Bu Lim
26 Bab. 26 kesalah-pahaman
27 Bab. 27. Menjalankan misi
28 Bab. 28. Perjalanan mengungkap bandar narkoba
29 Bab. 29. Pembunuhan di perumahan elite
30 Bab. 30. kecurigaan
31 Bab. 31. Bar tempat penyimpanan benda terlarang.
32 Bab. 32. Mulai melakukan pergerakan...
33 Bab. 33. Penangkapan si Jack
34 Bab. 34. Jack di adili
35 Bab. 35. Hal yang memalukan
36 Bab. 36. Tentang Maria dan Lukas
37 Bab. 37. Pembunuhan di Rumah sakit citra alam.
38 Bab. 38. Mulai mencari tau
39 Bab. 39. Pembunuhan di apartemen
40 Bab. 40. Pertemuan kembali
41 Bab. 41. Maria masuk ke team J
42 Bab. 42. Masuk kerja di hari pertama
43 Bab. 43. Hampir menjadi korban
44 Bab. 44. Panti Asuhan Yen Iman
45 Bab. 45. Mencari kebeneran
46 Bab. 46. Tetaplah bersyukur
47 Bab. 47. Mengajak Sari jalan
48 Bab. 48. Robert mencari adiknya
49 Bab. 49. Menemukan hal yang menganjal
50 Bab. 50. Kejadian menyeramkan
51 Bab. 51.
52 Bab. 52.
53 Bab. 53.
54 Bab. 54. Menyelinap ingin kabur
55 Bab. 55. Perompak menyerang kota
56 Bab. 56. Mencari Adik Robert
57 Bab. 57. Mencari adik part 2
58 Bab. 58. Tidak menyangka!
59 Bab. 59. Perusahaan Geuning Long
60 Bab. 60. Pertemuan tak terduga!
61 Bab. 61. Menyusun rencana.
62 Bab. 62. Sandrina menghilang....
63 Bab. 63. Sandrina ditemukan dan kehancuran geuning long
64 Bab. 64. Mencari siapa pembunuhnya?
65 Bab. 65. Siapa dia?
66 Bab. 66. Pelakunya ternyata..
67 Bab. 67. Robert di rawat
68 Bab. 68. Masalah baru lagi
69 Bab. 69. Pembajakan di dalam pesawat
70 Bab. 70. Pembajakan di pesawat Part 2
71 Bab. 71. Perkara 100 Juta
72 Bab. 72. Benda apa yang dicari?
73 Bab. 73. Ketakutan dokter Arjuna
74 Bab. 74. Dokter Arjuna Meninggal
75 Bab. 75. Haikal menghilang
76 Bab. 76. Misteri Tewasnya Selegram Andina Part 1
77 Bab. 77. Misteri Tewasnya Selebgram Andina Part 2
78 Bab. 78. Pemimpin baru di negara Pertiwi
79 Bab. 79. Juan di culik
80 Bab. 80. Villain sesungguhnya...
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Bab.1 Berawal terjadinya masalah
2
Bab. 2. Bertemu mayat di waduk
3
Bab. 3. Minuman beracun di sekolahan
4
Bab. 4 Penyamaran di swalayan
5
Bab. 5 penyamaran Part 2
6
Bab. 6.
7
Bab. 7. Skandal jual-beli organ
8
Bab.8 Skandal jual-beli organ 2
9
Bab. 9. Kasus Pimpinan pembangkit listrik
10
Bab. 10. Kasus Pimpinan Pembangkit Listrik Part 2
11
Bab. 11. Taman bermain
12
Bab. 12. Taman bermain part 2
13
Bab. 13. Perampok berlian part 1
14
Bab. 14. Perampok berlian part 2
15
Bab. 15. Mengunjungi Penjara Tengkorak
16
Bab. 16. Penjara Tengkorak
17
Bab. 17. Narkoba Internasional
18
Bab. 18. Narkoba Internasional 2
19
Bab. 19. Perampokan di bank
20
Bab. 20. Asal usul Maria.
21
Bab. 21. Maria merencanakan pembunuhan
22
Bab. 22. Maria Membunuh Edi
23
Bab 23. Kepergian orang yang disayangi
24
Bab. 24. Mencari keberadaan Jon
25
Bab. 25. Penyesalan Bu Lim
26
Bab. 26 kesalah-pahaman
27
Bab. 27. Menjalankan misi
28
Bab. 28. Perjalanan mengungkap bandar narkoba
29
Bab. 29. Pembunuhan di perumahan elite
30
Bab. 30. kecurigaan
31
Bab. 31. Bar tempat penyimpanan benda terlarang.
32
Bab. 32. Mulai melakukan pergerakan...
33
Bab. 33. Penangkapan si Jack
34
Bab. 34. Jack di adili
35
Bab. 35. Hal yang memalukan
36
Bab. 36. Tentang Maria dan Lukas
37
Bab. 37. Pembunuhan di Rumah sakit citra alam.
38
Bab. 38. Mulai mencari tau
39
Bab. 39. Pembunuhan di apartemen
40
Bab. 40. Pertemuan kembali
41
Bab. 41. Maria masuk ke team J
42
Bab. 42. Masuk kerja di hari pertama
43
Bab. 43. Hampir menjadi korban
44
Bab. 44. Panti Asuhan Yen Iman
45
Bab. 45. Mencari kebeneran
46
Bab. 46. Tetaplah bersyukur
47
Bab. 47. Mengajak Sari jalan
48
Bab. 48. Robert mencari adiknya
49
Bab. 49. Menemukan hal yang menganjal
50
Bab. 50. Kejadian menyeramkan
51
Bab. 51.
52
Bab. 52.
53
Bab. 53.
54
Bab. 54. Menyelinap ingin kabur
55
Bab. 55. Perompak menyerang kota
56
Bab. 56. Mencari Adik Robert
57
Bab. 57. Mencari adik part 2
58
Bab. 58. Tidak menyangka!
59
Bab. 59. Perusahaan Geuning Long
60
Bab. 60. Pertemuan tak terduga!
61
Bab. 61. Menyusun rencana.
62
Bab. 62. Sandrina menghilang....
63
Bab. 63. Sandrina ditemukan dan kehancuran geuning long
64
Bab. 64. Mencari siapa pembunuhnya?
65
Bab. 65. Siapa dia?
66
Bab. 66. Pelakunya ternyata..
67
Bab. 67. Robert di rawat
68
Bab. 68. Masalah baru lagi
69
Bab. 69. Pembajakan di dalam pesawat
70
Bab. 70. Pembajakan di pesawat Part 2
71
Bab. 71. Perkara 100 Juta
72
Bab. 72. Benda apa yang dicari?
73
Bab. 73. Ketakutan dokter Arjuna
74
Bab. 74. Dokter Arjuna Meninggal
75
Bab. 75. Haikal menghilang
76
Bab. 76. Misteri Tewasnya Selegram Andina Part 1
77
Bab. 77. Misteri Tewasnya Selebgram Andina Part 2
78
Bab. 78. Pemimpin baru di negara Pertiwi
79
Bab. 79. Juan di culik
80
Bab. 80. Villain sesungguhnya...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!