'Tanah dikawasan taman ini akan digusur' kata-kata ini terpampang di pagar taman seluas setengah hektar yang akan dijadikan pusat perbelanjaan elite.
"Yaa… jadi kita mau main dimana lagi kalau taman bakalan di gusur, " ucap beberapa anak yang berada di depan penanda larangan masuk.
Beberapa orangtua komplen kebagian kantor di Perumahan Wadaya tersebut. Karena tidak ada lagi lahan main untuk anak mereka, karena di antara 3 taman disekitar sudah di ambil alih yang pertama dijadikan Monumen Perumahan Wadaya, kedua dijadikan toko busana empat tingkat sedangkan hanya tersedia 1 taman dekat jalan raya yang ingin diambil alih juga.
Penjelasan dari pengelolaan perumahan seakan-akan tidak ingin membantu mencarikan solusi untuk mereka.
" Engk usah diajak main keluar kan bisa dirumah atau diajak main ke wahana aja gitu, " jawabnya ketus terhadap beberapa orangtua itu.
"Bukan begitu mba saya ibu rumah tangga tidak ada waktu mengajak main jauh paling disekitar sini aja," balasnya.
"Yaa kan dirumah aja main game kah atau apa gitu."
"Susah dijelasin juga, anda engk tau karena belum ngerasain jadi kami, " ucap Ibu yang lainnya.
" Benar-benar ibu jaman sekarang maunya apa sih, " tukasnya lalu masuk kedalam kantornya.
"Lina kita pulang aja yaa. "
"iya mah"
Keesokannya pekerja mulai mengangkat semua alat permainan di taman itu, mamanya Lina mengecek dari jendela kamar. " sudah mulai diangkati alat permainannya pasti Lina lihat jadi nangis, " batinnya.
" Lin ayo kita berangkat kesekolah. " Mamanya turun dari kamar mengecek keberadaan Lina.
"Lin…" Ia melihat pintu utama sudah terbuka dan tas Lina sudah tergeletak di lantai teras.
"Linaa... linaaa." Teriaknya memanggil anaknya.
Terdengar suara anak kecil menangis-nangis di dekat taman bermain, mamanya pun menyadari dari baju yang dikenakan jika itu Lina. "Nak kamu kenapa disini? "
"Mah omnya bawa alat mainnya huhu, " rengek Lina.
"Iya sayang mama tau, tapi kamu harus kesekolah yaa nanti kita tegur mereka yaa. "
Dimobil Lina hanya bengong pandangannya terus mengarah ke luar jendela. Mamahnya pun sangat mengkhawatirkannya.
"Bu maaf kami telat, tolong lihatkan anak saya dikelas tadi kami abis mengalami masalah sedikit, " ucapnya kepada wali kelas anaknya.
"Iya bu aman saya akan menjaga lina disekolah."
Beberapa kali disekolah Lina selalu menghilang membuat guru yang diminta mamanya menjaga kewalahan. Saat jam pulang pun dia baru memperlihatkan dirinya saat melihat ibunya datang.
" Nah ini Lina nya" ucap gurunya yang kaget.
" Bagaimana sekolahnya, Nak " tanya ibunya.
"Iya lumayan" ucap ketus Lina.
"Perasaan dari jam istirahat dia selalu ilang kemana aja nih anak " batin gurunya.
Di hari berikutnya pun Lina berulah lagi menghilang entah kemana membuat gurunya khawatir hingga Lina terpaksa diistirahatkan dulu di rumah karena psikologinya terganggu.
Mamahnya hanya melihat Lina sepanjang hari di jendela kamarnya terus memandangi taman yang sementara di bangun untuk pusat perbelanjaan.
Sebulan sudah pekerja melakukan kegiatannya di lokasi bekas taman itu, banyak kejadian aneh dari mesin mobil besar nyala sendiri, pekerja ada yang sakit tiba-tiba bahkan suara anak kecil menangis setiap malam.
" Halahh masa ada hantu, " sahutnya.
" Seriusan aku lihat pas malam-malam pas kebelet mau ke toilet. "
" Ahh bohong kamu. "
"Seriusan cuy. "
Ternyata selama ini yang meneror mereka adalah Lina dan teman-temannya entah apa yang mereka pikirkan sampai-sampai menganggu para pekerja hingga sampai ke telinga boss mereka.
"Apa… ternyata ulahnya bocah-bocah tengil itu, " ucap sang bos.
Mobil hrv terparkir di depan rumah Lina dibukanya pintu. Di ruang tamu terlihat tiga orang duduk berhadapan dengan ibunya membuat Lina kaget.
" Lina darimana saja? " tanya mamanya mendapati anaknya pulang diam-diam di siang hari.
" Mama siapa mereka? " ucap Lina ketakutan.
" Mereka tetangga sebelah kita ucap salam sama mereka nak"
" hallo namaku Lina, " ujarnya memperkenalkan diri.
" Hai anak manis, " sahutnya.
Lina diantar mamanya masuk kekamar untuk beristirahat sedangkan 3 orang tadi juga sudah pulang. "Mah aku sepertinya pernah lihat om itu deh."
"Dimana kamu lihat? "
" Aku lupa tapi pernah lihat."
Lama Lina memikirkan om-om yang dia temui tadi siang. Saat melihat kearah luar jendela 2 temannya lewat dibawa oleh 2 orang asing mengenakan pakaian serba hitam karena memang di kawasan itu kalau malam lumayan sepi.
" Elin sama Arnold dibawah kemana itu."
Lina membangunkan ibunya tetapi tidak ada jawaban akhirnya dia yang pergi menelpon polisi. Ibunya kaget karena suara sirine dari mobil polisi di depan rumahnya mereka bersama-sama mengecek rumah Elin dan Arnold terbukti dari rumah yang sangat berantakan dan pintu belakang yang terbuka.
"Ini tidak ada orang di rumah apa, " seru polisi itu.
" Mereka cuman tinggal berdua karena ayah dan ibunya bekerja diluar negeri, mereka dititipkan oleh neneknya," jawab mamahnya Lina.
"Terus kemana neneknya."
" Kemarin masuk rumah sakit jadi mereka kadang-kadang selalu dicek oleh tetangga sebelah," jawab Ibunya Lina.
" Oke untuk sementara kami akan membuat laporan kehilangan dan adek Lina bisa ikut ke kantor sebagai saksi. "
" Bisa om" jawab Lina.
Setelah Lina melakukan berbagai serangkaian pemeriksaan selama 5 jam tiba waktu mereka pulang. "Ibu aku khawatir dengan Elin dan Arnold, cuman mereka teman Lina di komplek ini."
"Semoga mereka baik-baik saja yaa."
*******
Rutinitas dihari sabtu, Robert dan Juan sedang mencuci kendaraan, sedangkan Tono dan Haikal membersihkan ruang kerja.
"hoek hook hookk ini sejak kapan ruangan tidak dibersihkan sih, " tanya Haikal.
"Kan kita sibuk bambang nanganin kasus makanya kaga sempat bersihkan, " jawab Tono.
"Iya tau tapi ini berdebu sekali," pekik Haikal.
" Pagi semua ini saya bawa gorengan, sorry istri saya lagi sakit jadi telat datang," ucap Pak Zaenal.
"Wihh ada gorengan nih" ucap Tono yang langsung nyelonong mengambil gorengan.
" Cuci tangan dulu jorok…" ucap Pak Zaenal mukul tangannya Tono.
"Aissh kabel sudah habis lagi, " ujar Juan.
"Kenapa juan? "
" Stok kabel habis."
"Yaa udah aku saja yang beliin deh, " balas Robert.
"ehmm jangan deh besok aja, sekarang gue butuh bantuan lo. "
...----------------...
Besoknya Robert di perjalanan mencari toko untuk membeli kabel untuk Juan.
Saat mobil yang dibawa Robert melaju kebetulan jalan sangat sepi di siang itu tiba-tiba ada seorang wanita menyeberang sembarang membuat Robert langsung membanting stir.
" Ibu gapapa kan? "
"Bert kok lu lama banget sih mana kabel gue, " tanya Juan yang menelpon Robert.
"Sorry ini aku ketemu ibu-ibu dijalan, hampir ketabrak sebentar lagi bakalan balik aku."
Beberapa menit Robert dan si ibu sampai di kantor. Lalu Pak Zaenal membawakan air minum untuk ibu itu yang tampak lesu. "Cerita aja bu gapapa sapa tau kami bisa bantu," ucap Zaenal.
"Jadi gini gess tadi dimobil beliau cerita kalau anaknya semalam hilang, pas ibunya keruang tamu anaknya sudah ilang pintu utama juga tiba-tiba kebuka. Ibunya sampai tidak tidur gara-gara mencari anaknya semalaman, " tukas Robert.
"Ini pasti ulahnya boss Guerra."
"Apa maksud ibu boss Guerra? " tanya Pak Zaenal.
" Dia pasti yang menculik anakku, dia mengambil semua lahan di kompleks kami, dia tidak menyukai anak-anak makanya dia menculiknya, " ucap ibu itu sambil mencekram kerah Pak Zaenal.
"Bu tenang dulu, " ucap Robert memenangkan si ibu.
Juan melihat ekspresi wajah Zaenal begitu takut. " Pak kenal sama boss Guerra itu? "
" Salah satu ruko miliknya kami sewa untuk usaha istri saya. "
" Apa kita harus menyelidiki? " tanya Tono.
"Jangan gegabah, kita hanya bisa menerima perintah dari kejaksaan kalau bermasalah pekerjaan kita akan dicabut, " sahut Pak Zaenal.
" Tapi kasihan sekali ibu ini, " ujar Haikal.
"kita akan cari cara lain, " ucap Pak Zaenal.
.
.
.
...Bersambung.......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments