Setelah dua hari kasus pembunuhan di swalayan, terlaksana juga party untuk Robert yang tertunda yang dilakukan di sebuah hotel bintang 5. Memesan banyak sekali minuman alkohol dan makanan dan Haikal ternyata mesan tiga gadis penghibur juga yang tidak disukai rekan yang lain.
" Shitt, Kal lu ngapain pesan gadis malam,"
" Kan biar seru bah, lihat wajahnya pak Zaenal makin kesenangan lihat cewe cantik, " ucap Haikal menggoda para gadis dengan kedipannya.
" Parah lu" ucap Tono kesal.
Robert malah berada di beranda hotel lalu disamperin Juan. " Bert bukannya bersenang-senang di dalam malah mojok disini. "
" Gue malas, sesak di dalam kalau lama-lama, " ujar Robert melayangkan pandangan kepada banyak orang di dalam.
" Gue mau kebawah cari makan mau ikut engk? " tanya Juan.
"boleh deh daripada disini makan angin, " sahutnya.
Sesampainya di lift mereka berpapasan dengan beberapa gadis cantik dan dua laki-laki berotot yang sangar.
" Kamu lihat engk tadi," tanya Juan.
" Iya emang siapa mereka" balas Robert.
" Mereka itu gadis malam seperti di kamar hotel kita tadi, jadi tempat ini sudah sangat terkenal akan jajanan wanita tapi saat orang kaya yang datang pihak hotel akan langsung menawarkan gadis-gadis itu sekedar menemani atau memuaskan hasrat maupun menjadi pengantar narkoba juga, "
"kok lo tau? " selidik Robert.
"Gue pernah kerja jadi pengantar gadis-gadis itu ke hotel-hotel ternama, bahkan mantan presiden kita pernah pesan, " ucap Juan.
"Engk heran sih soalnya tampangnya udah sangat kelihatan sejak mencalonkan jadi presiden waktu itu, " ujar Robert.
"Elu mau pesan yang mana nih" tanya Juan.
"aku seafood aja deh"
" Mba kami pesan satu seafood level 5 sama ramen rumput lautnya satu, "
" Baik mas"
Tiba-tiba seorang wanita berlari kearah Robert dan Juan meminta pertolongan. " Tolong mas saya di paksa"
"Mbanya kenapa" tanya Juan.
"Saya mau ngumpet di bawah meja tolong bilang sama orang yang ototnya gede itu kalau tidak melihat saya,,please " ucapnya memohon kepada kedua pria tampan itu.
Belum menjawab pertanyaan yang dilontarkan wanita itu langsung aja sembunyi di bawah meja.
"Kita pura-pura jawab aja kalau mereka nanya keberadaan wanita ini, " bisik Juan.
Segerombolan laki-laki masuk ke restauran itu.
"Cepat cari disekitar kolong meja pasti dia ngumpat," ucap pria kekar itu kepada anak buahnya.
" Eitss mau ngpain engk lihat kita mau makan" ucap Juan.
" Misi saya engk ad urusan dengan anda " ucap pria itu.
" Saya juga engk ada urusan dengan anda tapi kalau menganggu kami makan, saya tidak tinggal diam," ucap Robert yang langsung naik pitam.
Pria itu mengempar meja. "Elu nantangin gue"
Semua orang yang berada di situ lantas ketakutan hingga sirine tanda mobil polisi mendekat.
"Kita pergi aja semua bubar... "
"Ingatin wajah gue kalau ketemu dijalan sudah gue pites lu"
"Saya tidak takut " ucap Robert.
Juan panas dingin melihat Robert yang menantang pria kekar tadi. "bert gue engk nafsu makan gara-gara lu"
"Apa engk kesal seenak jidat mau periksa meja untuk belum lapar, kalau lapar kepala botaknya kumakan itu, " geram Robert.
"Ini untuk ganti makanan kalian dan ini sebagai terima kasih gue" ucap si gadis.
Robert menampis uang dan minuman pemberian wanita cantik itu. "Mending kita jangan bertemu lagi saya sial gara-gara anda," ucap Robert yang langsung pergi begitu saja.
Juan sangat kaget dengan sikap Robert dan langsung menyusulinya tidak lupa mengambil uang dan minuman pemberian wanita itu.
"Maaf yaa mba teman saya" ucap Juan dan langsung menyusuli Robert.
"hmmm dia boleh juga walau agak galak tapi seksi gitu dimana lagi dapat cowo seperti itu, " sahutnya.
Sampai di apartemen Juan masih saja mengomeli Robert.
"sutttt sudahi omelanmu aku sudah cape. " Ia langsung masuk ke dalam kamarnya.
"Woyy Robert... "
"Duhh berisik kenapa lagi tuh orang diluar ganggu aja" ucap Tono.
Bel berbunyi seperti ada orang lain di balik pintu yang terus-terusan memencet tombol itu.
"Siapa itu?" kelaga Tono ketakutan karena dibalik kamera tidak nampak orangnya.
"Jangan-jangan hantu lagi" ucap Haikal.
"Masa pagi seterang begini ada hantu" ucap Robert langsung membuka pintu itu.
"Ehh Bert ngapain kamu"
...----------------...
Terlihat anak kecil duduk di sofa keliatan sangat sedih di bujuk Tono makan pun tak mau.
" Anak siapa dia, takut banget kalau dikira orangtuanya kita nyulik dia padahal datang sendiri kesini" bisik Haikal ke Tono.
"Anak manis dimana ibu kamu? "
"mamaku hilang" jawabnya membuat para pria dihadapanya kaget.
"Kok bisa, kamu tinggal dimana? " tanya Tono.
"Di apartemen ini tapi aku lupa nomornya "ucap anak itu.
"Kita bawa ke kantor polisi aja bagaimana?" ujar Haikal.
"hmmm sangat menyusahkan" ucap Robert pergi begitu saja.
"Dia orang yang tidak memiliki simpati" ucap Haikal menyinggung Robert.
"Nama kamu siapa anak manis" tanya Tono.
"Aku Shifa"
"Shifa tau engk terakhir lihat mama dimana?" tanya Haikal.
"Waktu aku nunggu di depan sekolah (tk) mama engk datang jemput aku"
"Kalau ayah kamu dimana? "
"Papa sudah disurga"
"bagaimana ini? "
"Jalan satu-satunya bawa ke kantor polisi" pinta Tono.
Tiba-tiba bos mereka datang berkunjung terkejut ada anak kecil dan langsung dijelaskan kronologisnya oleh Haikal begitupun Juan yang datang terakhiran di jelaskan oleh Haikal.
"Yaa udah shifa ikut om yaa kita kerumah, ada anak yang seumuran kamu disana bisa main sama-sama kamu "
Shifa hanya diam dan menoleh kesana-kemari. akhirnya dia ikut pak zaenal kerumahnya karena tidak mungkin tidur di apartemen yang isinya empat cowo.
...----------------...
Ditempat lain... terdapat ruang yang pencahayaan remang-remang terdapat wanita terbaring di tempat tidur dan banyaknya alat medis disekitarnya. diluar ruangan penjagaan sangat ketat dari pria berjas hitam, belum diketahui siapa yang ada di dalam ruang itu dan alasan dijaga begitu ketat bahkan lorong tempat kamar itu yang sering dilalu-lalang orang-orang pun sama sekali tidak ada kecuali orang yang ditugaskan berjaga.
"Dokter bagaimana keadaan wanita itu? "
"Masih pingsan, mungkin tunggu beberapa hari baru bisa di operasi"
" Pokoknya kita harus segera mengambilnya " ucap laki-laki berjenggot putih yang sedang menyembat rokok wajahnya separuh terhalang pencahayaan remang-remang.
"Baik pak" ucap anak buahnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments