Bab. 13. Perampok berlian part 1

Alarm penanda berlian dicuri di sebuah museum terkenal di kota itu.

Seorang wanita cantik muncul dari jendela menggunakan tali lewati dinding museum.

"Semuanya, mencar cari seorang wanita menggunakan pakaian serba hitam-hitam itu. " Ia memerintahkan semua penjaga untuk mencari pencuri.

Wanita muda umur 24 tahun kira-kira berjalan mengarah lift, sambil jalan melepas baju, hingga celananya dengan outfitnya yang sangat feminim keluar museum.

"Maaf nona kami sedang melakukan pemeriksaan tolong taruh tas dan jaket anda disana," perintahnya langsung di turuti nya.

Wanita itu melepas jaketnya dibiarkan untuk diperiksa seluruh tubuhnya oleh petugas wanita.

"Aman, selanjutnya."

Wanita itu tersenyum lega, sambil berjalan ke dalam mobil putih yang sudah menunggunya.

"Hai Katty "

"Hai Max, bagaimana apa si boss kirim fakturnya? "

"Sudah masuk."

"Oke kita menuju ketempat pembuangan sampah, " pintanya.

" Kencangkan sabuk pengamanmu baby. "

Robert, Juan dan Haikal menuju ke museum yang diperintahkan kejaksaan untuk menangani kasus perampokan. Mereka diam-diam mengamati sekeliling beberapa satpam mencurigai mereka bertiga yang masuk kedalam museum.

Terpaksa Juan menunjukkan identitasnya sebagai penyidik dari kejaksaan.

"Silahkan masuk Pak" ucap bagian keamanan.

"Apakah kalian diperintahkan oleh kejaksaan? " ucap kepala keamanan museum.

"Iya benar sekali, kami disini untuk mencari tau tentang wanita yang mencuri berlian itu, " sahut Haikal.

"Ini beberapa rekaman tertangkapnya wajah wanita itu, " ujar si keamanan museum.

"Ehmmm dari gerak-geriknya sangat profesional," ucap Robert sambil menyipitkan matanya.

"Apa sebelumnya museum ini pernah mengalami hal serupa? " tanya Juan.

"sejauh ini tidak ada. "

"Kami akan segera melakukan tindakan cepat untuk menyusut kejadian ini, " ucap Robert.

"Segera hubungi kami jika menemukan wanita ini."

"Baiklah"

"Kita mulai dari mana dulu yaa, susah nih soalnya identitas wanita ini banyak sekali," ucap Haikal sambil mengaruk kepalanya walau tidak gatal.

Mereka semua fokus pada tugas masing-masing dan suara pintu kantor terbuka terlihat Pak Zaenal masuk membawa kudapan untuk anak didiknya.

"Pada serius nih, saya bawa makanan dari istri saya, ayo dimakan dulu, " titahnya.

"Wahhh mumpung lapar nih, cuy makan dulu Juan, Robert, " pinta Haikal yang sudah menyodorkan cemilan di, mulutnya.

Juan dan Robert malah fokus pada kerjaan mereka tanpa merespon ucapan Haikal.

"Mereka pada ngapain kok serius betul," tanya Pak Zaenal.

"Pada fokus menyusut perampokan berlian Pak. "

Lima menit kemudian Juan join bersama Pak Zaenal dan Haikal untuk makan sedangkan Robert di sisakan terakhir.

Sambil menyantap kudapan pemberian Pak Zaenal, Robert masih santuy di kantor membaca lembar kasus yang di rekap Juan.

Usai pergantian malam ke pagi Pak Zaenal membuka pintu kantor teramat kaget melihat Robert keluar dari kamar mandi yang ternyata menginap di kantor.

"Bert kamu semalaman di kantor? " tanya Pak Zaenal.

"Iya Pak, saya engk bisa pulang sebelum dapat kasus ini," ucap Robert sambil menunjukkan lembar kasus.

"Bagaimana Bert sudah dibaca? " tanya Juan baru datang.

Robert meletakan kertas di meja hingga berbunyi. "Sudah kubaca semalaman."

"Bagus sesudah Haikal datang kita langsung tancap gass, " pinta Juan.

"Kerenn kalian, saya salut deh jiwa muda kalian." Pak Zaenal mengacungkan jempol.

"Saya akan menyuplai makanan aja untuk kalian, " sambungnya.

Mobil berhenti di sebuah SPBU, karena Haikal ingin ke kamar mandi. Sedangkan Robert dan Juan berpikir untuk mengisi bensin jadi sambil nunggu Haikal balik.

Saat Robert turun ia melihat laki-laki bertubuh besar sedang mengisi di pom sebelahnya dilihatnya seorang wanita yang membuka kaca mobil, pupil matanya membesar terkejut wajah wanita itu mirip dengan yang sedang mereka cari bedanya wanita itu memakai wig rambut pendek.

"Kok mirip sama wanita itu, " sunggutnya melihat kearah lembaran kertasnya dan membandingkan dengan wanita itu.

tettt

Mobil di belakang mengklaksoni karena kelamaan dan Haikal pun sudah kembali dari kamar mandi jadi tanpa menunggu lagi mereka segera pergi dari sana.

"Elu kok lama betul Bert ngisinya sampe diklaksonin dari belakang, " tanya Juan.

"Sorry gue salfok sama mobil sebelah kita pengemudi wanitanya mirip sama yang kita cari. "

"Seriusan lu kok engk ngomong."

"Takut salah orang."

"Yaa kan bisa kita pastiin dengan sopan, " ucap juan.

Mereka berhenti di sebuah rumah dengan interior klasik yang disinyalir adalah rumah pelaku.

"Dari gambar sesuai tapi beda warna aja."

tok.. tok

"Permisi…"

"Cari siapa mas" ucap kakek yang tak sengaja melihat mereka.

"Kek tau dimana penghuninya? "

"Saya tidak tau, soalnya rumahnya sudah lama tidak ditempati," jawabnya.

"Kalau boleh tau, dulu disini ada perkumpulan gitu engk? "

"Engk ada mas, cuman ada seorang wanita tua bersama anjingnya yang nempatin."

"Mungkin engk sih wanita itu nyamar jadi nenek-nenek? " bisik Haikal.

"Entahlah"

"Makin sulit kalau begini," ujar Juan.

"Kalau begitu bagaimana kita kelokasi kedua? "

Kakek yang tadi berbicara dengan mereka melihat dari balik pohon kepergian Robert, Juan dan Haikal.

Sudah tiga lokasi mereka datangin tetap saja tidak ada satupun petunjuk yang mereka dapatkan. "Bagaimana ini gue sudah mulai lelah, " tukas Juan.

"Masih ada hari esok yuk balik," jawab Robert.

"Yaa udahlah yok balik ke kantor gue udah lapar."

Saat melewati jembatan layang terlihat ada mobil yang sedang mogok, dari kaca spion Robert yang sedang mengendarai mobil reflek menepi ingin membantu mobil itu, ternyata kesempatan datang untuk mereka karena mobil yang pernah dinaiki wanita itu.

Beberapa menit kemudian laki kekar itu babak belur karena tidak ingin menjawab pertanyaan Robert. Ternyata di dalam mobil banyak sekali botol alkohol. "Woyy ini minumanmu semua? "

"Bukan pak, itu punya pelanggan yang selalu memakai jasa supir saya."

"Berapa lama wanita itu memakai jasamu," tanya Robert.

"Selama dua bulan katanya dia orang asing yang ditugaskan melakukan penyelidikan."

"Penyelidikan apaan itu, orang dia pencuri berlian di museum tau" sahut Haikal.

"Apa anda bekerja sama dengan wanita itu" tanya Robert.

"Saya tidak tau pak sumpah Demi Tuhan. "

"Jangan sumpah-sumpah lu mati baru tau rasa" sahut Juan.

"Saya baru mengantar nona itu keberbagai destinasi saja belum pernah ke museum seriusan."

"Bagaimana nih Bert? "

"Saya tidak akan membawa anda ke kantor polisi, tapi mohon untuk bekerjasama serahkan beberapa kepemilikan wanita itu, " ucap Robert.

"Baik akan saya serahkan ini beberapa data yang memakai jasa saja, " ucap pria itu langsung mengambil data wanita itu dari laci mobil.

Mereka masih menepi di jembatan layang, Robert sedang mengecek data itu dibantu Juan dan Haikal.

"Ini sepertinya sangat jauh tempat tinggalnya," ucap Haikal membaca.

"Kamu tau tempatnya? "

"Ini hampir dekat ke kampungku jadi lumayan jauh, lewati hutan juga. "

"Katanya orang asing, kok bisa sudah lama menetap disini," ucap Juan menemukan bukti lain di komputernya.

"Ada apa Juan."

" Tercatat kalau wanita ini lahir disini dan ternyata dideportasi ke negara USA, " jawab Juan.

"Aneh sekali. "

"Besok kita mulai bergerak ke alamat ini. "

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Tono sudah balik dari kampungnya mereka semua pergi menuju alamat yang dicari. Tiga jam menempuh perjalanan mobil mereka tiba di palang bertuliskan selamat data di desa xxxxx.

Semakin dalam lewati hutan akhirnya ada beberapa rumah terlihat ternyata desa yang dibayangkan tidak sesuai dengan pikiran mereka malah lebih modern.

Juan turun menanyakan alamat rumah kepada orang kampung.

"Katanya lurus terus nemu sungai belok kanan diujung jalan ada kincir angin dan disebelahnya rumah itu," pungkasnya.

"Oke deh"

Sesampainya dirumah itu mereka mengetok tapi tidak menemukan jawaban terdengar ada sebuah aktifitas di belakang sontak Juan segera lari mendapatkannya, ternyata seorang wanita sedang mencoba kabur lewat pagar kayu.

Wanita itu diinterogasi di dalam rumah dengan pertanyaan-pertanyaan. "Apa yang kamu lakukan di museum ini," ucapnya sambil menunjukkan gambar rekaman CCTV.

wanita itu menyikapinya dengan santai. "Bukan wajahku itu," sahutnya.

"Pembohong sudah ketahuan masih aja mengelak," ucap Juan sangat kesal.

"Heii urusannya sama kalian apa sok menjadi pahlawan," jawabnya.

"Untung lu wanita kalau engk sudah gue tonjok lu, " sahut Haikal.

"Beneran itu bukan aku, huhu tolongg siapa aja diluar bantu aku."

"Tolong mba sekali aja mohon kerjasamanya untuk kasus ini, kamu siapa tujuan kamu mengambil berlian itu apa," tanya Robert.

"Dari kasus yang saya baca pencuri tidak akan mengambil berlian itu tanpa sebab apalagi berlian tersebut tidak ada harga jual yang tinggi, " tukas Juan.

"Hahahahaha ternyata kalian hebat juga yaa."

"Dimana anda menyembunyikan berlian itu cepat katakan," perintah Robert.

"Oke aku jujur memang benar aku yang mencurinya tapi itu atas suruhan orang dan selesai dibayar saya pulang kampung kelar, bahkan kami berkomunikasi lewat telepon dan chatting jadi engk tau wajahnya, " ucapnya.

"Makin melebar kasusnya," jawab Tono.

" Bawa wanita ini, kita akan melanjutkan investigasi di kota, " balas Robert.

Haikal dan Tono mengangkat Katty yang masih terikat oleh tali. "Lepaskan gue, heii masih banyak yang harus gue lakukan, ternak gue belum makan woyy. "

"Tenang aja ada orang suruhan yang bakalan ngurus pelihara anda."

"Benarkah tapi engk minta gajikan? "

"Kocak tuh cewe haha," spontan Haikal.

"Segera cari barang bukti biar kita bisa pulang sebelum gelap, " ucap Robert.

...----------------...

Dikantor wanita itu di kurung di sebuah ruang tertutup agar dia tidak kabur.

"Woyy lepaskan gue, beneran gue cuman orang suruhan."

"Ucapan anda perlu di uji karena tidak meyakinkan," ucap Haikal.

"hufftt"

Keesokannya wanita ini mencoba membobol ruang itu, untung saja Haikal sigap memborgol tangannya.

"Lepasin kumohon," pintanya.

"Anda wanita agresif yaa huff."

"Gue engk mau disini masih ada pekerjaan yang harus gue lakukan," balasnya.

"Tidak bisa,, segeralah makan sebelum dingin, " jawab Haikal.

Katty melihat makanan dihadapkan dan mulai memakan lahap.

Selama 2 jam Katty di interogasi oleh penyidik jaksa.

"Dari hasilnya, benar jika wanita itu hanya suruhan dari orang yang menginginkan berlian itu, dan lebih mengejutkan dia memiliki trauma saat psikiater melakukan penyegaran pikiran wanita ini meronta dan ia mengatakan hal mengejutkan, jika dia salah satu korban pelecehan dan perdagangan manusia saat masih kecil. "

"Dan melakukan pekerjaan ini karena niatan membantu orang lemah di kampungnya bahkan uang hasil kejahatannya diberikan ke panti asuhan dan anak kekerasan seksual. saat saya mengecek kebenarannya ternyata sejak remaja dia sangat aktif melakukan donasi itu, " sambungnya.

Pak zaenal melihat dari jendela pintu ruang, gadis itu tertidur di sofa. " Malang sekali hidupmu" ucap Pak Zaenal hampir meneteskan air matanya.

Episodes
1 Bab.1 Berawal terjadinya masalah
2 Bab. 2. Bertemu mayat di waduk
3 Bab. 3. Minuman beracun di sekolahan
4 Bab. 4 Penyamaran di swalayan
5 Bab. 5 penyamaran Part 2
6 Bab. 6.
7 Bab. 7. Skandal jual-beli organ
8 Bab.8 Skandal jual-beli organ 2
9 Bab. 9. Kasus Pimpinan pembangkit listrik
10 Bab. 10. Kasus Pimpinan Pembangkit Listrik Part 2
11 Bab. 11. Taman bermain
12 Bab. 12. Taman bermain part 2
13 Bab. 13. Perampok berlian part 1
14 Bab. 14. Perampok berlian part 2
15 Bab. 15. Mengunjungi Penjara Tengkorak
16 Bab. 16. Penjara Tengkorak
17 Bab. 17. Narkoba Internasional
18 Bab. 18. Narkoba Internasional 2
19 Bab. 19. Perampokan di bank
20 Bab. 20. Asal usul Maria.
21 Bab. 21. Maria merencanakan pembunuhan
22 Bab. 22. Maria Membunuh Edi
23 Bab 23. Kepergian orang yang disayangi
24 Bab. 24. Mencari keberadaan Jon
25 Bab. 25. Penyesalan Bu Lim
26 Bab. 26 kesalah-pahaman
27 Bab. 27. Menjalankan misi
28 Bab. 28. Perjalanan mengungkap bandar narkoba
29 Bab. 29. Pembunuhan di perumahan elite
30 Bab. 30. kecurigaan
31 Bab. 31. Bar tempat penyimpanan benda terlarang.
32 Bab. 32. Mulai melakukan pergerakan...
33 Bab. 33. Penangkapan si Jack
34 Bab. 34. Jack di adili
35 Bab. 35. Hal yang memalukan
36 Bab. 36. Tentang Maria dan Lukas
37 Bab. 37. Pembunuhan di Rumah sakit citra alam.
38 Bab. 38. Mulai mencari tau
39 Bab. 39. Pembunuhan di apartemen
40 Bab. 40. Pertemuan kembali
41 Bab. 41. Maria masuk ke team J
42 Bab. 42. Masuk kerja di hari pertama
43 Bab. 43. Hampir menjadi korban
44 Bab. 44. Panti Asuhan Yen Iman
45 Bab. 45. Mencari kebeneran
46 Bab. 46. Tetaplah bersyukur
47 Bab. 47. Mengajak Sari jalan
48 Bab. 48. Robert mencari adiknya
49 Bab. 49. Menemukan hal yang menganjal
50 Bab. 50. Kejadian menyeramkan
51 Bab. 51.
52 Bab. 52.
53 Bab. 53.
54 Bab. 54. Menyelinap ingin kabur
55 Bab. 55. Perompak menyerang kota
56 Bab. 56. Mencari Adik Robert
57 Bab. 57. Mencari adik part 2
58 Bab. 58. Tidak menyangka!
59 Bab. 59. Perusahaan Geuning Long
60 Bab. 60. Pertemuan tak terduga!
61 Bab. 61. Menyusun rencana.
62 Bab. 62. Sandrina menghilang....
63 Bab. 63. Sandrina ditemukan dan kehancuran geuning long
64 Bab. 64. Mencari siapa pembunuhnya?
65 Bab. 65. Siapa dia?
66 Bab. 66. Pelakunya ternyata..
67 Bab. 67. Robert di rawat
68 Bab. 68. Masalah baru lagi
69 Bab. 69. Pembajakan di dalam pesawat
70 Bab. 70. Pembajakan di pesawat Part 2
71 Bab. 71. Perkara 100 Juta
72 Bab. 72. Benda apa yang dicari?
73 Bab. 73. Ketakutan dokter Arjuna
74 Bab. 74. Dokter Arjuna Meninggal
75 Bab. 75. Haikal menghilang
76 Bab. 76. Misteri Tewasnya Selegram Andina Part 1
77 Bab. 77. Misteri Tewasnya Selebgram Andina Part 2
78 Bab. 78. Pemimpin baru di negara Pertiwi
79 Bab. 79. Juan di culik
80 Bab. 80. Villain sesungguhnya...
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Bab.1 Berawal terjadinya masalah
2
Bab. 2. Bertemu mayat di waduk
3
Bab. 3. Minuman beracun di sekolahan
4
Bab. 4 Penyamaran di swalayan
5
Bab. 5 penyamaran Part 2
6
Bab. 6.
7
Bab. 7. Skandal jual-beli organ
8
Bab.8 Skandal jual-beli organ 2
9
Bab. 9. Kasus Pimpinan pembangkit listrik
10
Bab. 10. Kasus Pimpinan Pembangkit Listrik Part 2
11
Bab. 11. Taman bermain
12
Bab. 12. Taman bermain part 2
13
Bab. 13. Perampok berlian part 1
14
Bab. 14. Perampok berlian part 2
15
Bab. 15. Mengunjungi Penjara Tengkorak
16
Bab. 16. Penjara Tengkorak
17
Bab. 17. Narkoba Internasional
18
Bab. 18. Narkoba Internasional 2
19
Bab. 19. Perampokan di bank
20
Bab. 20. Asal usul Maria.
21
Bab. 21. Maria merencanakan pembunuhan
22
Bab. 22. Maria Membunuh Edi
23
Bab 23. Kepergian orang yang disayangi
24
Bab. 24. Mencari keberadaan Jon
25
Bab. 25. Penyesalan Bu Lim
26
Bab. 26 kesalah-pahaman
27
Bab. 27. Menjalankan misi
28
Bab. 28. Perjalanan mengungkap bandar narkoba
29
Bab. 29. Pembunuhan di perumahan elite
30
Bab. 30. kecurigaan
31
Bab. 31. Bar tempat penyimpanan benda terlarang.
32
Bab. 32. Mulai melakukan pergerakan...
33
Bab. 33. Penangkapan si Jack
34
Bab. 34. Jack di adili
35
Bab. 35. Hal yang memalukan
36
Bab. 36. Tentang Maria dan Lukas
37
Bab. 37. Pembunuhan di Rumah sakit citra alam.
38
Bab. 38. Mulai mencari tau
39
Bab. 39. Pembunuhan di apartemen
40
Bab. 40. Pertemuan kembali
41
Bab. 41. Maria masuk ke team J
42
Bab. 42. Masuk kerja di hari pertama
43
Bab. 43. Hampir menjadi korban
44
Bab. 44. Panti Asuhan Yen Iman
45
Bab. 45. Mencari kebeneran
46
Bab. 46. Tetaplah bersyukur
47
Bab. 47. Mengajak Sari jalan
48
Bab. 48. Robert mencari adiknya
49
Bab. 49. Menemukan hal yang menganjal
50
Bab. 50. Kejadian menyeramkan
51
Bab. 51.
52
Bab. 52.
53
Bab. 53.
54
Bab. 54. Menyelinap ingin kabur
55
Bab. 55. Perompak menyerang kota
56
Bab. 56. Mencari Adik Robert
57
Bab. 57. Mencari adik part 2
58
Bab. 58. Tidak menyangka!
59
Bab. 59. Perusahaan Geuning Long
60
Bab. 60. Pertemuan tak terduga!
61
Bab. 61. Menyusun rencana.
62
Bab. 62. Sandrina menghilang....
63
Bab. 63. Sandrina ditemukan dan kehancuran geuning long
64
Bab. 64. Mencari siapa pembunuhnya?
65
Bab. 65. Siapa dia?
66
Bab. 66. Pelakunya ternyata..
67
Bab. 67. Robert di rawat
68
Bab. 68. Masalah baru lagi
69
Bab. 69. Pembajakan di dalam pesawat
70
Bab. 70. Pembajakan di pesawat Part 2
71
Bab. 71. Perkara 100 Juta
72
Bab. 72. Benda apa yang dicari?
73
Bab. 73. Ketakutan dokter Arjuna
74
Bab. 74. Dokter Arjuna Meninggal
75
Bab. 75. Haikal menghilang
76
Bab. 76. Misteri Tewasnya Selegram Andina Part 1
77
Bab. 77. Misteri Tewasnya Selebgram Andina Part 2
78
Bab. 78. Pemimpin baru di negara Pertiwi
79
Bab. 79. Juan di culik
80
Bab. 80. Villain sesungguhnya...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!