Bab. 15. Mengunjungi Penjara Tengkorak

Robert mengunjungi seseorang di penjara tengkorak, hanya saja dibatasi oleh tembok yang kelihatan hanya bagian mata saja.

"Saya mendapat informasi soal adik saya jika anda yang menjualnya ke luar negeri," tanya Robert.

"Gue tidak ingat siapa aja anaknya," jawabnya.

"Namanya Alexander Son."

"Aku tidak mengenalnya, mungkin kau salah orang."

Robert langsung memukul tembok terkait ucapan pria itu. Karena tidak mendapat informasi, Robert kembali ke kantor.

"Ehh Bert lu dari mana aja elu, " tanya Haikal.

"Tangan elu kenapa Robert." Tono melihat dan menyentuhnya.

"Jangan sentuh ini abis mukul kepala orang tadi. "

"Sadis banget lu."

"Jangan ada yang naik ke atas awas kalian," ucapnya dengan menatap kejam ke Tono dan Haikal.

"Iya bert aman kok, " ujar Haikal mempersilahkan Robert keatas.

"Gess kita ada panggilan darurat nih, " ucap Juan.

"Panggilan apa?"

"Ada kerusuhan di lembaga pejabat jadi kita harus bantu, " balas Juan sambil mengambil peralatannya.

" Kok kita sih yang nanganin, kan ada polisi."

"Entah ini dapat info dari Pak Zaenal, gue keatas ambil peralatan lagi. "

"Jangan" ucap Tono dan Haikal kompak.

"Emang kenapa? "

"Biar gue aja yang ambil hehe kalian duluan aja ke mobil," jawab Haikal.

"Okelah"

Tobert menghela nafas menyejukkan pikirannya yang sangat menggila ia mulai mengeluarkan amarahnya atas ucapan pria yang ia temui tadi.

"Misi Bert gue disini mau ambil beberapa peralatan jangan marah yaa, " ucap Haikal.

ehmm

"Btw lu kalau punya masalah jangan pedam sendirian sekali-kali berbagi sama kita sapa tau bisa bantu," pungkas Haikal.

"Elu engk akan bisa bantu. "

songong banget sih dia

"Gue duluan… soalnya Pak Zaenal suruh kami ke lembaga pejabat nanti kalau pulang kami bawa makan siang, lu istirahat aja disini," ucap Haikal.

"Lama amat lu Kal. "

"Iya tadi ada kendala sedikit,ini peralatannya, " tukasnya.

"Mana Robert?" tanya Juan.

"Ehmmm kita jalan tanpa dia aja yaa. "

"Hehe betul kata Haikal dia kayanya lagi ada masalah jadi kita bertiga aja yang pergi."

*****

Robert mulai memikirkan agar ia tau apa yang terjadi kepada adikknya, ia langsung bergegas pergi menuju ke suatu tempat.

Sesampainya Juan, Haikal dan Tono di tempat yang dituju terlihat ada banyak sekali wartawan dan Pak azaenal berada di dalam lembaga itu.

"Ada apa ini kok banyak sekali wartawan."

"Katanya Pak Zaenal beberapa pejabat korupsi dan salah satunya ada petinggi yang membayar kejaksaan agar tidak di tindaklanjuti, " tukasnya Juan.

"Kok bisa"

"Sekarang kalian masuk lewati celah disana nanti diarahkan satpam itu, " celetuk Juan.

"Emang di lembaga ada celah? " tanya Haikal.

"Kesana aja gue mau retas beberapa sistem keamanan dan datanya. "

Setelah diarahkan satpam mereka ternyata memasuki celah pembuangan sampah berbentuk lorong yang harus mereka lalui dengan merayap keatas menggunakan perekat milik Juan.

"Setelah gue pikir-pikir barang aneh milik Juan ternyata ada fungsinya juga yaa, " ucap Haikal sambil memanjat.

"Diam lu semakin ngomong semakin lambat kita naik."

"lu cium aneh engk? " tanya Haikal.

"Engk kecium emang kenapa. "

" Gue rasa aneh aja gitu."

Kulit pisang nangkring diatas kepala Haikal. "Ton ini beneran kayanya ada sampah yang akan di jatuhkan, " lirih nya.

"Seriusan?"

"Bagaimana ini, gawatt. "

Satu kantong telah dijatuhkan mereka cepat-cepat naik agar tidak makin banyak sampah turun.

Kembali ke Robert yang sudah berada di depan gedung kejaksaan.

"Mas Robert ngapain di sini bukannya lagi ke lembaga? " tanya staf.

"Saya ingin bertemu dengan Jaksa Lee. "

"Bapa masih punya tamu mungkin harus menunggu dulu, " ucapnya.

Robert langsung mengikuti arahan asisten Lee.

Lamanya Robert menunggu akhirnya ia bisa bertemu Jaksa Lee. "Misi Pak saya ingin menagih janji anda, " ucapnya.

"Janji apa itu? "

" Tahun pertama kami saat anda bekerjasama dengan team J."

"Ohh saya ingat haha, apa permintaan mu," tanyanya.

"Masukan saya ke penjara tengkorak bukan hanya sebagai petugas melainkan bisa jadi tahanan, saya harus punya kekuasaan di penjara itu juga agar saya bisa akses kemana saja yang saya mau ditempat itu," usulnya.

"Kamu tau itu penjara milik siapa? "

"Tidak mau tau intinya kejaksaan mempunyai kekuatan penuh dalam penjara itu."

"Okelah kalau itu mau kamu, tapi saya ingin tau apa alasan kamu minta hal ini."

"Saya ingin bertemu dengan tahanan yang menyakiti adik saya, " jawabnya.

"Ehmmm kenapa agak berlebihan, kamu bisa aja minta petugas disana untuk menemui tahanan itu keruang agar lebih leluasa gitu, " tukasnya.

"Tidak saya ingin langsung masuk kedalam."

"Saya tidak bisa terus-menerus memperbolehkan kamu semena-mena dengan saya," ujar Jaksa Lee.

"Kalau begitu mungkin masa lalu yang berbicara," ucap Robert sambil menutup pintu rapat-rapat.

Robert menunjukkan beberapa foto Jaksa Lee bersama gadis belia di kediamannya.

"Ini foto anda bermesraan saat tidak ada istri dirumah bukan, kalau engk salah gadis ini masih menginjak usia 16 tahun bagaimana kalau foto ini tersebar apa kata mereka seorang Jaksa Lee ternyata pedofil, " ancam nya.

"iIya tapi itu masa lalu, saya juga tidak tau dimana dia sekarang," jawabnya.

"Ohhh tidak bisa masih ada lagi, ini beberapa foto jika gadis itu berada diluar negeri dan siapa yang selalu membiayainya yaa anda Jaksa Lee. "

"Sudah cukup, jika itu keinginanmu aku akan mengabulkannya" ucap Jaksa Lee.

"Terima kasih senang bisa berbisnis dengan anda," ucap Robert sambil tersenyum senang.

Saat Robert sudah keluar ruangan, Jaksa Lee memungut foto yang diberikan Robert kepadanya dan langsung dirobek menjadi potongan sekecil-kecilnya dan membuangnya ke tempat sampah.

Usai Juan, Tono dan Haikal selesai di lembaga mereka balik ke kantor terlebih dahulu.

"Hoekkk kayanya gue mau mandi disini aja deh, " tukasnya.

"Sama gue juga. "

Pak Zaenal dan Juan hanya mengeleng-gelengkan kepalanya dan tertawa melihat Tono dan Haikal terkena tragedi sampah.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Saat malam yang biasanya peralatan Juan berada di kantor diambil oleh Robert yang mengendap-endap. "Sorry gess gue engk bisa melibatkan kalian akan masalah gue."

Keesokannya di apartemen, Tono mencari-cari keberadaan Robert yang tak kunjung kelihatan.

"Kenapa sih pagi-pagi sudah berisik, " tanya Juan.

"Robert engk ada Juan. "

"Mungkin sedang jogging kan biasanya begitu tiap pagi dia, " celetuknya.

"Tapi engk biasanya sepagi itu soalnya tadi gue lebih dulu bangun. "

"Sudahlah biarkan saja nanti balik juga."

"Gess gue pesankan nasi goreng yaa," ucap Haikal.

Jam 10.00 mereka berangkat ke kantor bertemu Pak Zaenal yang cukup heran melihat rantai yang melilit di pintu kantor posisinya telah berubah.

"Kenapa Pak Zaenal disini bukannya masuk, " tanya Haikal.

"Ini aneh loh kok bisa rantai yang saya kunci posisinya berubah, " ucapnya dengan kebingungan.

"Berubah bagaimana pak?" tanya Haikal.

"Iya kan kemarin saya lilitkan rantainya bentuk zig-zag gitu kok jadi rapi tadi aja saya susah buka-nya."

"Apa jangan-jangan ada maling lagi."

"Gawatttt"

"ehh ada apa Juan? " tanya Pak Zaenal.

"Peralatan kita ada yang ilang, " pekiknya.

"Whatt"

"Seriusan tadi sore sebelum balik gue taruh di samping berangkas ada koper hitam disini tiba-tiba sekarang engk ada," tukas Juan.

"Kok aneh yaa Robert juga sampai sekarang engk ada kabar lagi, " ucap Tono.

"Emang Robert kemana? " tanya Pak Zaenal.

"Engk tau pak dari kemarin sikapnya aneh, " ucap Tono.

"Kok Robert sangat mencurigakan yaa, " ucap Juan.

.

.

.

...Bersambung......

Episodes
1 Bab.1 Berawal terjadinya masalah
2 Bab. 2. Bertemu mayat di waduk
3 Bab. 3. Minuman beracun di sekolahan
4 Bab. 4 Penyamaran di swalayan
5 Bab. 5 penyamaran Part 2
6 Bab. 6.
7 Bab. 7. Skandal jual-beli organ
8 Bab.8 Skandal jual-beli organ 2
9 Bab. 9. Kasus Pimpinan pembangkit listrik
10 Bab. 10. Kasus Pimpinan Pembangkit Listrik Part 2
11 Bab. 11. Taman bermain
12 Bab. 12. Taman bermain part 2
13 Bab. 13. Perampok berlian part 1
14 Bab. 14. Perampok berlian part 2
15 Bab. 15. Mengunjungi Penjara Tengkorak
16 Bab. 16. Penjara Tengkorak
17 Bab. 17. Narkoba Internasional
18 Bab. 18. Narkoba Internasional 2
19 Bab. 19. Perampokan di bank
20 Bab. 20. Asal usul Maria.
21 Bab. 21. Maria merencanakan pembunuhan
22 Bab. 22. Maria Membunuh Edi
23 Bab 23. Kepergian orang yang disayangi
24 Bab. 24. Mencari keberadaan Jon
25 Bab. 25. Penyesalan Bu Lim
26 Bab. 26 kesalah-pahaman
27 Bab. 27. Menjalankan misi
28 Bab. 28. Perjalanan mengungkap bandar narkoba
29 Bab. 29. Pembunuhan di perumahan elite
30 Bab. 30. kecurigaan
31 Bab. 31. Bar tempat penyimpanan benda terlarang.
32 Bab. 32. Mulai melakukan pergerakan...
33 Bab. 33. Penangkapan si Jack
34 Bab. 34. Jack di adili
35 Bab. 35. Hal yang memalukan
36 Bab. 36. Tentang Maria dan Lukas
37 Bab. 37. Pembunuhan di Rumah sakit citra alam.
38 Bab. 38. Mulai mencari tau
39 Bab. 39. Pembunuhan di apartemen
40 Bab. 40. Pertemuan kembali
41 Bab. 41. Maria masuk ke team J
42 Bab. 42. Masuk kerja di hari pertama
43 Bab. 43. Hampir menjadi korban
44 Bab. 44. Panti Asuhan Yen Iman
45 Bab. 45. Mencari kebeneran
46 Bab. 46. Tetaplah bersyukur
47 Bab. 47. Mengajak Sari jalan
48 Bab. 48. Robert mencari adiknya
49 Bab. 49. Menemukan hal yang menganjal
50 Bab. 50. Kejadian menyeramkan
51 Bab. 51.
52 Bab. 52.
53 Bab. 53.
54 Bab. 54. Menyelinap ingin kabur
55 Bab. 55. Perompak menyerang kota
56 Bab. 56. Mencari Adik Robert
57 Bab. 57. Mencari adik part 2
58 Bab. 58. Tidak menyangka!
59 Bab. 59. Perusahaan Geuning Long
60 Bab. 60. Pertemuan tak terduga!
61 Bab. 61. Menyusun rencana.
62 Bab. 62. Sandrina menghilang....
63 Bab. 63. Sandrina ditemukan dan kehancuran geuning long
64 Bab. 64. Mencari siapa pembunuhnya?
65 Bab. 65. Siapa dia?
66 Bab. 66. Pelakunya ternyata..
67 Bab. 67. Robert di rawat
68 Bab. 68. Masalah baru lagi
69 Bab. 69. Pembajakan di dalam pesawat
70 Bab. 70. Pembajakan di pesawat Part 2
71 Bab. 71. Perkara 100 Juta
72 Bab. 72. Benda apa yang dicari?
73 Bab. 73. Ketakutan dokter Arjuna
74 Bab. 74. Dokter Arjuna Meninggal
75 Bab. 75. Haikal menghilang
76 Bab. 76. Misteri Tewasnya Selegram Andina Part 1
77 Bab. 77. Misteri Tewasnya Selebgram Andina Part 2
78 Bab. 78. Pemimpin baru di negara Pertiwi
79 Bab. 79. Juan di culik
80 Bab. 80. Villain sesungguhnya...
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Bab.1 Berawal terjadinya masalah
2
Bab. 2. Bertemu mayat di waduk
3
Bab. 3. Minuman beracun di sekolahan
4
Bab. 4 Penyamaran di swalayan
5
Bab. 5 penyamaran Part 2
6
Bab. 6.
7
Bab. 7. Skandal jual-beli organ
8
Bab.8 Skandal jual-beli organ 2
9
Bab. 9. Kasus Pimpinan pembangkit listrik
10
Bab. 10. Kasus Pimpinan Pembangkit Listrik Part 2
11
Bab. 11. Taman bermain
12
Bab. 12. Taman bermain part 2
13
Bab. 13. Perampok berlian part 1
14
Bab. 14. Perampok berlian part 2
15
Bab. 15. Mengunjungi Penjara Tengkorak
16
Bab. 16. Penjara Tengkorak
17
Bab. 17. Narkoba Internasional
18
Bab. 18. Narkoba Internasional 2
19
Bab. 19. Perampokan di bank
20
Bab. 20. Asal usul Maria.
21
Bab. 21. Maria merencanakan pembunuhan
22
Bab. 22. Maria Membunuh Edi
23
Bab 23. Kepergian orang yang disayangi
24
Bab. 24. Mencari keberadaan Jon
25
Bab. 25. Penyesalan Bu Lim
26
Bab. 26 kesalah-pahaman
27
Bab. 27. Menjalankan misi
28
Bab. 28. Perjalanan mengungkap bandar narkoba
29
Bab. 29. Pembunuhan di perumahan elite
30
Bab. 30. kecurigaan
31
Bab. 31. Bar tempat penyimpanan benda terlarang.
32
Bab. 32. Mulai melakukan pergerakan...
33
Bab. 33. Penangkapan si Jack
34
Bab. 34. Jack di adili
35
Bab. 35. Hal yang memalukan
36
Bab. 36. Tentang Maria dan Lukas
37
Bab. 37. Pembunuhan di Rumah sakit citra alam.
38
Bab. 38. Mulai mencari tau
39
Bab. 39. Pembunuhan di apartemen
40
Bab. 40. Pertemuan kembali
41
Bab. 41. Maria masuk ke team J
42
Bab. 42. Masuk kerja di hari pertama
43
Bab. 43. Hampir menjadi korban
44
Bab. 44. Panti Asuhan Yen Iman
45
Bab. 45. Mencari kebeneran
46
Bab. 46. Tetaplah bersyukur
47
Bab. 47. Mengajak Sari jalan
48
Bab. 48. Robert mencari adiknya
49
Bab. 49. Menemukan hal yang menganjal
50
Bab. 50. Kejadian menyeramkan
51
Bab. 51.
52
Bab. 52.
53
Bab. 53.
54
Bab. 54. Menyelinap ingin kabur
55
Bab. 55. Perompak menyerang kota
56
Bab. 56. Mencari Adik Robert
57
Bab. 57. Mencari adik part 2
58
Bab. 58. Tidak menyangka!
59
Bab. 59. Perusahaan Geuning Long
60
Bab. 60. Pertemuan tak terduga!
61
Bab. 61. Menyusun rencana.
62
Bab. 62. Sandrina menghilang....
63
Bab. 63. Sandrina ditemukan dan kehancuran geuning long
64
Bab. 64. Mencari siapa pembunuhnya?
65
Bab. 65. Siapa dia?
66
Bab. 66. Pelakunya ternyata..
67
Bab. 67. Robert di rawat
68
Bab. 68. Masalah baru lagi
69
Bab. 69. Pembajakan di dalam pesawat
70
Bab. 70. Pembajakan di pesawat Part 2
71
Bab. 71. Perkara 100 Juta
72
Bab. 72. Benda apa yang dicari?
73
Bab. 73. Ketakutan dokter Arjuna
74
Bab. 74. Dokter Arjuna Meninggal
75
Bab. 75. Haikal menghilang
76
Bab. 76. Misteri Tewasnya Selegram Andina Part 1
77
Bab. 77. Misteri Tewasnya Selebgram Andina Part 2
78
Bab. 78. Pemimpin baru di negara Pertiwi
79
Bab. 79. Juan di culik
80
Bab. 80. Villain sesungguhnya...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!