Salah satu wanita muda yang dibius akan siap dibedah karena dokter belum datang muncul pikiran jahat dari tiga orang penjaga didalam ruang itu untuk melecehkan wanita itu. Mereka bergantian menyetubuhi wanita muda itu hingga terobek ***********. Dokter yang kaget langsung memanggil boss mereka, raut wajahnya sangat murka.
"Kenapa kalian melakukan nya , saya sudah bela-belain sewa wanita pekerja **** untuk datang kesini apa tidak cukup! " ucapnya begitu emosi.
Dorr… Dorr… Dorr
Tembakan berkali-kali membuat ketiganya tewas seketika.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Di pelatihan khusus team setiap hari Haikal dan Tono berlatih segala macam bela diri dimulai dengan bangun pagi lalu jogging.
"Katanya makan telur mentah memberikan stamina kuat, " ucap Haikal.
"Benar sekali gue selalu menerapkan di diri gue. " Ia langsung meminum buatan Haikal.
"Tono anj*ng!! kenapa lu minum punya gue, " sahut Haikal.
"Lah kirain itu untuk gue," balas Tono.
"Sembarangan buatkan engk kalau engk gue pleterin leher elu, " titahnya sambil menyentuh leher Tono.
"Kenapa sih pagi-pagi sudah berisik ganggu aja," ucap Pak Zaenal keluar dari ruangannya.
"Ini Pak si Tono menganggu," ucap Haikal.
Robert sedang jogging pagi bersama Juan mengelilingi taman di lingkungan apartemen. "Besok gue mau ketemuan sama pacar gue, " ucap Juan membuat Robert terkejut.
" Kok tiba-tiba… bisanya aku kaga tau padahal kita sekamar, " sahutnya langsung berhenti mendadak membuat Juan ikut sambil mundur.
"Dia teman sd gue, dan sudah lama menjalin hubungan jarak jauh tanpa teleponan hanya melalui chat doang. "
"Kok tahan sih kau, " tanya Robert.
"Tapi masalahnya dia strict parents banget. "
"Wahh susah itu," ucapnya melanjutkan larinya.
Selesai olahraga mereka kembali ke apartemen siap-siap ke kantor, diperjalanan bertemu Tono dan Haikal yang jalannya saling berjauhan.
"Woy buruan naik kita ke kantor barengan, " panggil Juan ke arah mereka.
Bergegaslah Tono dan Haikal menuruti Juan.
Sesampainya di kejaksaan mereka langsung menuju ruang yang dituju.
" Penyidik sudah temui tempat mereka melancarkan aksinya , " ucap Pak Zaenal.
"Tempatnya berada di dekat sungai besar karena ada temuan beberapa potongan tubuh laki-laki yang hanyut dan didekat situ ada beberapa bangunan yang saluran pembuangan mengarah ke lautan, " ucap penyidik yang bersama-sama dengan team J diruang itu.
"Okey kita bergerak malam ini," ucap Pak Zaenal.
*****
Dibantu penggerebekan beberapa team khusus dari kepolisian persiapan senjata di mulai hari itu Tono dan Haikal merapikan peralatan sedangkan Juan menyiapkan alat teknologi lainnya sepertinya perekam dan sejenis kamera pengintai hasil modifikasinya.
Team J keluar dari tempat rahasia mengendarai mobil hitam yang dilengkapi kaca anti peluru. Sedangkan mobil khusus dari kepolisian sudah bersiap di lokasi tinggal menunggu aba-aba dari Pak Zaenal.
"Oke sesuai rencana Robert yang duluan pergi, " ucap Juan.
Robert turun dengan coolnya berjalan menuju kearah gedung terlihat dari atas blangkon ada beberapa orang yang langsung memperhatikan Robert.
Tok tok
"Cari siapa kamu," ucap orang lain dibalik pintu yang cuman kelihatan matanya di lobang.
" Saya mau ketemu dokter Wiliam," jawab Robert.
"Dok ada orang yang mencari anda, " ucap seorang penjaga pintu menghampiri dokter Wiliam di ruangannya.
Dokter itu bingung karena dia tidak memberitaukan siapapun tempat itu.
" Suruh aja masuk saya mau lihat seperti apa orang itu," ucap orang lain dibalik tirai yang tak lain boss disitu.
"Baik boss."
Robert masuk dan bertemu dokter Wiliam dan beberapa penjahat didalam yang menatapnya.
"Ada perlu apa anda kesini," ucap boss itu.
"Sepertinya akan susah untuk melarikan diri karena mereka sangat banyak sekali kecuali melewati lantai 2 " ucap batin Robert sambil menatap kearah atas.
"Woyy kalau ditanya dijawab," gertak salah satu orang disana.
"Ehmmm saya kesini mau bertemu dokter wiliam, " jawab Robert.
"Dok kamu kenal dia? "
"Saya tidak... "
"Hey.. hey.. masa engk kenal saya, kan kemarin pernah dioperasi sama anda hehe"
Boss mereka mulai curiga dan Robert berharap agar segera bunyi serena agar dia bisa melarikan diri dari sana.
Kepala Robert dipukul dengan balok dan dimasukan kedalam sel untung saja alat pendengar yang tertempel di kupingnya tidak jatuh tetapi senjatanya diambil oleh mereka.
"Sudah kuduga pasti dia adalah mata-mata," ucap boss itu.
"Terus bagaimana? "
"Kita harus segera pergi dari sini," ucapnya.
Penggerebekan dimulai semua team khusus bersenjata mengelilingi gedung itu.
"Kalian semua sudah dikepung dari hitungan satu sampai tiga jika tidak menyerahkan diri kalian semua akan mati, " ucap Juan menggunakan pengeras suara.
3....2....1
Dorrrr…dorrr
Orang yang didalam pada nunduk dan banyak yang tertembak, sedangkan Robert menutupi telinganya dengan tangannya karena suara keras tembakan.
"Semuanya berlindung," ucap boss itu.
Dari beranda teras lantai dua ada anak buah si penjahat membalas menembaki balik.
"Semuanya berhati-hatilah," ucap Tono berlari.
Haikal berhasil masuk untuk mencari para korban.
Wanita muda yang sempat di bedah telah diselamatkan oleh Haikal dan yang lainnya. Dengan mendobrak pintu karena ketakutan dokter dan asistennya bersembunyi di bawah meja bedah. Semua penjahat dilumpuhkan kecuali boss mereka yang kabur entah kemana. Saat ingin keluar dari gedung itu ternyata anak buahnya telah merencanakan ledakan untuk gedung itu untung saja Tono gercep memberitahukan agar segera keluar. Semuanya berlarian tapi Robert masuk lagi menyelamatkan anak kucing yang ditemuinya di bawah meja ikut diselamatkan dengan melompati lantai 2 dan menjatuhkan diri ke mobil.
Boomm
Robert sampai terguling-guling dengan gepalan tangan didada.
"Bener-bener yaa lu Bert, menantang maut, " ucap Tono.
"Kucingnya aman," ujar Robert dengan ekspresi tanpa dosa.
Tinjuan Juan melayang ke kepala Robert "Bodo sekali! "
Beberapa orang di bawah kerumah sakit untuk mendapatkan pertolongan karena cidera maupun kena luka bakar termaksud Robert.
" kucikucikuci manis kamu aman disini" ucap Robert yang lebih memperdulikan si meong daripada dirinya sendiri.
"Bagaimana apa kalian luka parah? " ucap petinggi kejaksaan yang datang menjenguk mereka.
" iya Pak"
"Itu kenapa? " Ia menunjuk kearah Robert.
"Kena cidera otak pak makanya kelakuannya begitu" ucap Juan.
"Harusnya diobati itu, saya mau datangin para korban," ucap Jaksa Lee.
"Bert sudah itu urusin kucing, elu harus istirahat, " ucap Haikal gereget melihat kelakuan kawannya.
3 hari kemudian...
Mereka berempat mengunjungi anak dari salah satu korban penjualan organ dikediaman Pak Zaenal.
"Ayo masuk"
"Pak Zaenal kemana anak itu?"
" Si shifa lagi main di kamar sama jasmine, " jawab Pak Zaenal.
"Besok kita akan mempertemukan kamu dengan ibumu, " ucap Haikal menemui Shifa.
"betulan kak? "
"Jadi sebelum pergi kita jalan-jalan dulu " ucap Tono.
"Asik shifa mau beli baju baru, " ucapnya begitu antusias.
" boleh kok. "
Segeralah mereka menuju ke pusat pembelanjaan menemani shifa main hingga makan siang diresto favoritenya.
"Makasih om dan kaka-kaka sudah menemani dan ajak belanja Shifa, " tuturnya sambil memeluk semuanya.
"Sama-sama Shifa," ucap serentak.
Keesokannya mereka mengantar Shifa menemui ibunya yang sudah siuman dirumah sakit.
" Mama"
"Shifaa anakku. "
"Terimakasih banyak Pak Zaenal dan mas-masnya sudah membantu saya dan korban yang lainnya dan merawat anak saya," ucap ibunya Shifa sambil menangis.
"Sama-sama Bu"
*****
Setelah menghabiskan beberapa hari melumpuhkan penjahat akhirnya Robert, Juan, Haikal dan Tono pergi ke sauna dan melakukan beberapa Trietment untuk tubuh mereka.
Tiba-tiba mereka bertemu pekerja wanita yang dilecehkan oleh dua pria di ruang ganti.
"Kenapa kalian menganggunya, " tanya Haikal.
Tono langsung memukulinya diikuti oleh Haikal dan Robert juga tidak mau kalah, Juan lelah memisahkan mereka karena dilihat banyak orang.
"Woy mati nanti tuh orang," jawab Juan.
"Kurang ajar betul lu pada berani sama perempuan, " ucap Robert.
Dua pria itu lari terbirit-birit meninggalkan Robert dan lainnya.
"Mba gapapa? " tanya Tono.
" Makasih mas sudah menolong saya, " ucap wanita itu masih sangat shock.
Malamnya surat panggilan tertuju ke kantor mereka. Robert, Haikal dan Tono di bawa ke kantor polisi tetapi karena dilindungi kejaksaan maka diberi surat peringatan saja.
"Kalian harus jaga sikap masih untung kejaksaan mau bebasin kalian kalau engk busuk kalian dipenjara," jawab Pak Zaenal sangat murka terhadap kelakuan mereka.
"Baik Pak" penyesalan dari ketiga laki-laki itu sebagai gantinya mereka disuruh sebelum pulang membersihkan kantor. Haikal bersihkan ruang kerja, Robert bersihkan mobil dan peralatan di ruang penyimpanan sedangkan Tono membersihkan kamar mandi beserta dapur.
...Bersambung dulu yaa...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments