Masih banyak hal yang belum aku mengerti untuk sekarang, ternyata sekolah ini jauh lebih merepotkan dari yang kuduga.
Kali ini aku memainkan ponsel yang diberikan karena guru mempersilahkan para siswa untuk membukanya. Ini terlihat seperti ponsel biasa, tapi tidak ada sosial media disini, sekolah ini benar-benar menyuruh para siswanya untuk menjauhi dunia luar.
Aku membuka aplikasi bernama "Point List", selesai menekannya aku melihat tampilan seperti aplikasi e-money pada umumnya, terdapat namaku dan juga Fisa di bagian atas saldo, untuk jumlah saldonya memang sesuai perkiraanku yaitu 1.500 poin.
Lalu aku membuka riwayat poin dan mendapati angka +500 dengan keterangan "First Place Pair Exam", lalu terdapat juga angka +1000 dengan keterangan "Default" dibawahnya. Jadi semua pemakaian poin akan ditampilkan di bagian riwayat poin.
Saat siswa sedang asyik memainkan ponsel, Laurent tiba-tiba buka suara dan menjelaskan sesuatu.
"Kalian harus memperhatikan dan berhati-hati dalam membeli sesuatu karena jika poin kalian mencapai angka 0, maka kalian akan di dropout!"
"Dropout..?!"
Sebagian siswa terkejut karena mendengar kata dropout setelah Laurent menjelaskannya.
"Apa maksudnya Bu?"
Danna bertanya pada Laurent dengan penuh cemas.
"Singkatnya, poin adalah nyawa bagi kalian disini.. jadi jika kehabisan poin maka kalian akan dikeluarkan tanpa terkecuali!"
Smith langsung menjelaskan maksud perkataan Laurent setelah Danna bertanya.
"Dan juga pengurangan poin bisa terjadi jika perilaku kalian menyimpang, jadi harap jaga sikap kalian dan ikuti semua peraturan disini!"
Laurent lalu menambahkan perkataan Smith.
Aku mengerti, poin tidak bisa digunakan sembarangan karena jika kehabisan poin maka akan langsung dikeluarkan.
Seperti nyawa yang harus dijaga baik-baik. Kita tetap bisa melakukan apapun padanya, namun apa yang kita lakukan akan berdampak kembali pada diri kita, bisa jadi hal positif maupun negatif.
Jika dampak yang didapat adalah hal positif, maka itu sudah jelas menguntungkan diri kita sendiri karena berpelaku baik. Namun jika dampak negatif yang didapat, kita hanya bisa menyesali perbuatan buruknya sendiri.
Sekarang aku harus bisa menggunakan poinnya dengan baik bersama dengan Fisa agar tidak dikeluarkan, walaupun sebenarnya aku juga tidak tahu poinnya akan kupakai untuk apa.
Tidak menggunakan poin sama sekali memang pilihan terbaik. Tapi ada yang janggal, sekolah sudah menyiapkan beberapa kebutuhan siswa jadi kurasa poin tidak akan terlalu berguna.
Baru sesaat aku berpikir seperti itu, Smith lalu menjelaskan tentang kenapa poin menjadi begitu penting.
"Begini.. semua barang kalian sudah diambil oleh pihak sekolah, jadi kalian akan membeli sendiri kebutuhan hidup sehari-hari seperti makanan menggunakan poin"
"Hah.!? Bagaimana dengan uangku..?
Charles yang sedari tadi diam langsung protes kepada Smith.
"Untuk uang semuanya sudah dikembalikan kepada keluarga kalian, karena hal itu tidak dibutuhkan dan juga untuk beberapa barang yang diambil oleh pihak sekolah hanya akan dikembalikan saat kalian lulus nanti!"
Smith menjelaskan kepada semua siswa dengan santai.
"Jangan bercanda..!!! Kembalikan uangku!!!"
Charles mendadak marah dan mengamuk hingga membentak Smith untuk mengembalikan uangnya.
"Charles Bark dan Lina.. pengurangan 50 poin karena membentak guru!"
"Apa..?!!"
Laurent menjawab dengan tegas dan setelahnya, ponsel Charles dan Lina berbunyi, sudah jelas kalau itu adalah notif pengurangan poin.
"Sudah kubilang bukan? Jaga perilaku baik-baik kalau tidak ingin poinnya dikurangi!"
Smith dengan santainya mengancam Charles yang sedang marah, sesaat setelahnya emosi Charles sudah mulai terkendali karena ancamannya.
Walaupun hanya Charles yang mengamuk, tapi pengurangan poin tetap terjadi pada mereka berdua.
Seperti inilah sistem pasangan, contohnya jika Fisa melakukan kesalahan maka aku juga akan terkena dampaknya dan pada akhirnya poin kami akan dikurangi. Jadi sekarang, aku dan Fisa harus bisa saling menjaga untuk tidak melakukan kesalahan.
"Sudah cukup semuanya.. jangan pegang ponsel kalian lagi! Sekarang aku akan menjelaskan tentang hukuman.."
Laurent menyuruh para siswa untuk tidak bermain ponsel lagi dan memperhatikannya. Dia akan menjelaskan tentang hukuman, mungkin saja tentang orang yang tidak mendapatkan pasangan.
"Hukuman yang didapat jika melakukan kesalahan bukan hanya pengurangan poin, tapi bisa juga pengurungan di kamar kalian sendiri dalam beberapa hari!"
Semuanya hanya diam mendengarkan penjelasannya.
Hukuman pengurungan seperti penjara memang terdengar kejam, tapi mungkin itu bertujuan untuk mendisiplinkan para siswa yang tidak bisa menaati peraturan sekolah.
"Dan juga untuk satu orang, Beny Heiko.. karena tidak mendapatkan pasangan maka kau akan mendapatkan pengurangan sebesar 1.000 poin!"
Rasa penasaranku terjawab sekarang, hukuman untuk Beny adalah pengurangan 1.000 poin, jadi itu sama saja seperti dikeluarkan.
"Masih ada waktu 4 hari lagi sebelum poinmu dikurangi, jadi kau masih bisa mendapatkan pasangan dengan menyingkirkan seorang laki-laki yang sudah berpasangan!"
"Ya.."
Beny menjawab singkat dan terdengar seperti meremehkan perkataan Laurent.
"Begini.. Beny Heiko.. Jika kau di dropout maka hidupmu akan berakhir, semua sekolah di dunia akan menolakmu jika kau mendaftarkan diri.. singkatnya, namamu akan dibunuh dalam masyarakat karena siapapun yang di dropout dari sekolah ini akan membawa aib yang sangat besar!"
Mendengar perkataan Smith, aku dapat menyimpulkan jika di dropout dari sekolah ini, maka sudah jelas hidupnya akan hancur. Menurutku hal ini sangat bagus untuk menguji kemampuanku, dan beberapa siswa mungkin juga akan tersadar lalu bersekolah dengan lebih serius.
"Tidak mungkin..!"
Aku mendengar Beny menggumam sambil menundukkan kepalanya, sekarang dia terlihat putus asa karena hal ini.
Ternyata seseorang dapat berubah dengan cepat tergantung situasinya, seperti Beny yang awalnya hanya bersikap terlalu meremehkan semua hal, pada akhirnya dia juga bisa merasa putus asa karena ancaman yang diberikan.
Jika namaku sendiri dibunuh dalam masyarakat, sudah pasti kalau aku akan terasingkan di dunia ini, semua orang tidak akan menerimaku termasuk orang tuaku, mereka akan sangat kecewa melihat kondisi ku nanti.
Tapi aku sangat yakin kalau aku bisa melewati semua sistem sekolah yang ada dan tidak akan di dropout. Aku tidak meremehkan sekolah ini, hanya saja semuanya terasa ringan bagiku.
Aku belum serius dan masih menahan diri walaupun terkadang sedikit kelepasan, namun aku yakin kalau aku belum serius dan masih menjalaninya dengan santai.
Sepertinya Beny perlu dorongan untuk bangkit dari putus asanya, seperti kata-kata penyemangat dari orang terdekat. Aku penasaran bagaimana caranya bangkit dari keputusasaan itu, ataukah dia menerima untuk di dropout dan sudah bersiap untuk kemungkinan terburuk.
Jika dia sudah bangkit mungkin dia akan merebut salah satu pasangan dan menggantikan dirinya yang akan di dropout, aku sendiri sangat yakin kalau dia akan segera bangkit mengingat sifatnya yang keras kepala.
Beberapa hari kedepan mungkin akan menjadi lebih menarik karena aku penasaran siapa pasangan yang ingin Beny rebut. Jika dia mengincar Fisa, maka aku berharap agar dia bisa memberikan perlawanan yang menarik.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
[Monkey]
MC nya kaya rada² mirip ayanokoji🤔
2022-08-07
7