Tanpa disadari aku diikuti sepanjang jalan oleh gadis ini. Aku harus tetap terlihat seperti biasa dan jangan memasang ekspresi terkejut.
"Oh.. jadi kau tahu semua kejadian selama aku berkeliling sekolah?"
"Aku tahu semuanya, dari kau yang mengabaikan sepasang laki-laki perempuan berbuat mesum dan aksi hebatmu menangkap pukulan dari Anthony!"
"Apa tidak masalah jika aku mengecapmu sebagai penguntit?"
"Apa juga tidak masalah jika aku memberitahukan kalau kau berpura-pura kesakitan?"
"Apa maksudmu?"
Fisa Campbell, gadis ini juga mengetahui tindakan dan pemikiranku. Aku penasaran seberapa jauh dia mengetahuinya.
"Saat menangkap bolanya, kau tidak merasakan apa-apa kan? Jadi kau hanya berpura-pura kesakitan untuk menjaga reputasinya sebagai Ace"
"Ahhh... Itu benar, tolong jangan beritahukan pada mereka!"
"Kau harus terima tawaranku jika ingin aku tutup mulut!"
"Tentang Lina yang bersekongkol, aku masih belum mempercayainya dan itu juga tidak masuk akal!"
"Hmphh.. memang bagian mana yang menurutmu aneh?
Lagi-lagi pipinya sedikit menggembung. Tapi kalau ditanya bagian yang aneh, mungkin aku akan menjawab kalau dia sendirilah yang paling aneh.
"Begini, yang aneh menurutku adalah kenapa mereka membuat keributan jika memang bersekongkol dan apa tujuannya?"
"Hanya waktu yang bisa menjawabnya.. kelak kau akan tahu!"
"Jawaban macam apa itu?!"
"Gunakan otakmu dan pikir sendiri!"
"Mustahil, petunjuknya terlalu abu-abu!"
Memang benar kalau dialah yang aneh, dia selalu mengatakan hal yang tidak kupahami dan juga tidak ada hubungannya sama sekali.
"Sudah kubilang bukan, terserah padamu untuk percaya atau tidak!"
"Kalau begitu apa kau bisa membuktikannya?"
"Bisa kok.. asal kau berjanji untuk menjadi pasanganku terlebih dahulu!"
Jadi begitu, dia tidak menjelaskannya dengan benar karena belum mencapai kesepakatan. Oleh karena itu jawabannya selalu aneh dan tidak berhubungan.
Sekarang aku dihadapkan dengan dua pilihan, memilih Lina atau Fisa sebagai pasangan.
Untuk sekarang ini pilihan yang agak sulit.
Jika aku memilih Fisa, belum tentu dia bisa membuktikan perkataannya dan pada akhirnya hanya dia yang diuntungkan. Namun jika perkataannya benar maka itu adalah keuntungan kami berdua.
Jika aku memilih Lina, maka perasaanku akan sangat senang karena dari awal aku memang ingin bersamanya. Namun kembali lagi jika apa yang Fisa katakan benar, aku pasti akan langsung menjauhinya.
"Kau sedang berpikir kan? Satomi?"
"Ya, aku sedang bingung sekarang"
"Pilih saja diantara kami berdua, itu mudah bukan?"
"Bisa aku menjawabnya nanti? Aku sedang dilema sekarang"
"Tidak bisa! Kesepakatannya batal jika kau tidak menjawab setelah aku menghabiskan kopi ini!"
"Secepat itu?!"
"Tentu saja kan, aku juga percaya dengan pemikiranmu!"
Tak kusangka gadis ini memintaku untuk segera cepat memilihnya. Dia juga mengancam kesepakatan akan gagal jika aku belum menjawab saat minumannya sudah habis.
Mungkin sudah beberapa kali kukatakan, tapi gadis ini memang menyeramkan.
Selagi berpikir sebenarnya aku menganggap pilihan ini tidak terlalu sulit, jika perkataan Fisa benar kalau Lina sedang menipuku, maka aku tidak tertarik lagi dengannya. Tapi tetap ada kemungkinan Fisa berbohong dan hanya ingin menguasai ku sendirian.
Jika dilihat dari segi fisik, Lina masih unggul daripada Fisa.
Lina memiliki wajah yang sangat cantik, dadanya juga lumayan besar, rambutnya yang hitam dan panjang semakin membuat tampilannya menjadi bagus.
Dibandingkan Fisa, wajahnya lebih terlihat imut dibandingkan cantik dan dadanya hanya sedikit menonjol, rambutnya juga pendek.
Sejujurnya aku lebih menyukai gadis berambut panjang dibandingkan yang pendek.
Tapi dari segi kepribadian, Lina masih terlihat abu-abu dan menurutku Fisa bisa lebih jujur apa adanya walaupun terlihat labil. Fisa juga tidak segan menunjukkan sisi buruknya di hadapanku.
Sekarang siapa yang harus kupilih..
Jika Fisa menyebarkan tentang aku yang berpura-pura kesakitan, itu akan menjadi masalah besar. Aku bisa terus dipaksa untuk bermain baseball oleh para siswa dan mungkin para guru juga ikut memaksa karena melihat potensi ku. Aku juga tidak ingin merusak reputasinya sebagai Ace.
Tidak memiliki pilihan lain, aku harus memilih Fisa dan memang hanya itu pilihanku.
Hari ini sudah terlalu melelahkan jadi aku memutuskan untuk tidak menjadikannya musuh dan menerima tawarannya.
Bahkan aku yakin besok hari akan datang dengan berbagai masalah baru yang lebih banyak, mungkin saja.
"Yoshhh..."
"Apa kau sudah menentukannya?"
"Setidaknya minumanmu belum habis, jadi aku masih bisa bersantai dan diam sejenak"
"Aku terkesan dengan pemikiranmu dan ternyata aku memang memilih orang yang tepat!"
"Apanya yang tepat? Tolong jangan terus membuatku bingung!"
"Lupakan itu, hanya saja kau tidak menyentuh kopinya dari awal dan hanya berbicara denganku.."
"Aku tidak meminumnya karena-"
"Aku tahu kok, kau tidak menyentuhnya karena tidak ingin membuatmu berhutang padaku!"
"..."
"Singkatnya, jika sudah meminumnya maka kau harus membayar hutangmu dengan cara mendengarkan dan mungkin juga mengikuti setiap perkataanku!"
Analisis yang bagus, Fisa.
Tapi kau salah, alasan sebenarnya aku tidak menyentuhnya sama sekali itu karena aku membenci kopi. Kopi mengingatkanku pada ayahku yang sering begadang dan akhirnya meninggal karena serangan jantung, karena itulah aku membencinya.
Aku sudah mengikhlaskan kepergian ayahku, tapi perasaan benciku dengan minuman yang bernama kopi masih membekas. Mungkin sekarang aku hanya harus menutupinya dengan kebohongan agar bisa menipunya.
"Bukan begitu, sebenarnya perutku sedang sakit dan aku ingin segera beristirahat"
"Ehh... Aku sudah menghabiskannya loh, kalau begitu langsung jawab dan aku akan membiarkanmu pergi jika jawabannya sesuai!"
"Aku memilihmu, Fisa. Jadilah pasangan ku dan mohon kerjasamanya untuk beberapa hari seterusnya!"
Selesai mengatakan itu aku langsung beranjak dari kursi dan membungkuk kan setengah badan kearahnya lalu pergi keluar. Tentu saja sambil memegangi perutku, walaupun itu hanya akting untuk menipunya.
Fisa Campbell, kuharap kau senang dengan keputusan ini dan bersiaplah untuk selalu dalam pengawasan ku.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments