Chapter 1: Kelas 1-E

Sudah kuduga banyak siswa di kelas ini yang tidak memiliki niat untuk bersekolah, mereka hanya bermain-main dan terlalu yakin dengan kemampuannya hingga ada beberapa yang menyombongkan diri.

Jika dibandingkan dengan kelas lain, sudah jelas kelas 1-E adalah yang terburuk. Dibandingkan dengan kelas 1-A, mereka terlihat seperti atlet yang siap menjuarai berbagai pertandingan.

Di kelas ini terdapat 31 siswa, 16 laki-laki dan 15 perempuan. Suasana di kelas tidak terlalu ribut karena hanya para laki-laki yang mengobrol, sementara perempuan hanya diam dan hening sambil menunggu guru datang.

Disaat mengamati kelas aku melihat seorang perempuan duduk di sampingku. Wajahnya terlihat sangat cantik bagiku, tapi ekspresinya terlihat datar dan hampir tidak menunjukkan ekspresi apapun. Aku hanya berharap agar bisa akrab dengannya sebagai teman sebangku.

Karena terlalu lama mengamatinya, tatapan mata kami akhirnya bertemu dan dengan canggung aku melambaikan tanganku. Namun dia tidak melambai balik dan ekspresinya tetap datar sambil menatapku.

Beberapa menit setelah momen canggung, seorang guru datang dengan tinggi menjulang, lebih tinggi dari pria yang membangunkan ku tadi pagi, jika dilihat tingginya sekitar 195 cm. Beliau langsung duduk di kursi guru dan memperkenalkan diri.

"Salam kenal semuanya, namaku Smith Afton, kalian bisa panggil Smith. Sebelum ke topik penting, ada baiknya kalian semua memperkenalkan diri terlebih dahulu!"

"Baik!"

Para siswa termasuk aku menjawab pernyataannya dengan lantang.

Situasi kelas saat ini cukup tenang dan sesi perkenalan pun dimulai.

"Dimulai dari kau, sebutkan nama, hobi, dan cita-cita!"

Smith menunjuk jarinya ke siswa paling depan bagian kanan.

Aku sendiri berada di paling belakang, jadi giliran ku masih cukup lama.

"Halo semuanya, namaku Barry Danna, kalian bisa memanggilku Danna, hobi ku hanya berlari, cita-citaku sudah jelas ingin menjadi pelari. Aku akan terus berlari sampai kakiku tidak sanggup lagi. Salam kenal semuanya!"

Murid laki-laki periang ini bernama Barry Danna, panggilannya Danna, dilihat dari caranya berbicara, dia tipe orang yang mudah bergaul dan sepertinya akan menjadi populer di kelas ini.

"Perkenalan yang bagus Danna, selanjutnya!" Smith kembali menunjuk seorang perempuan di samping Danna.

"Umm.... namaku Ollie Siena, dipanggil Ollie, hobi berenang, cita-cita menjadi atlet renang, sekian!"

Perempuan di samping Danna ini bernama Ollie Siena, panggilannya Ollie, perkenalannya begitu singkat dan cara bicaranya juga malu-malu.

Banyak laki-laki yang melirik ke arahnya, mungkin itu karena mereka terpesona dengan kecantikannya. Menurutku wajahnya memang cantik, tapi dia masih kalah jauh dengan perempuan di sampingku.

Sesi perkenalan terasa cukup lama, barusan hanya 2 dari 31 orang yang sudah melakukannya.

Aku mulai mengantuk karena tidak tidur nyenyak malam tadi hingga akhirnya tidak lagi menyimak perkenalan selanjutnya.

Aku memilih untuk meletakkan kepalaku di meja dan hanya perlu waktu beberapa detik sebelum aku ketiduran.

"Selanjutnya kau, hei! Apa kau dengar?!"

Samar-samar aku mendengar suara guruku, yaitu Smith.

Aku membuka mata perlahan dan melihat banyak siswa menatapku, aku juga melihat Smith yang jari tangannya juga sedang menunjuk kearah ku.

Dilihat dari ekspresinya dia memang marah, tatapan matanya yang tajam juga terlihat sangat jelas.

“Anu.. maaf! Tanpa sadar saya sudah tertidur..”

“Alasan macam apa itu?! Jangan membuat gurumu marah di hari pertama!”

Ini gawat, aku terlalu mencolok dan bahkan membuat guruku marah. Untuk mengatasi situasi ini mungkin aku akan meminta maaf secara tulus dan mengakui kesalahanku.

“Maaf! Saya berjanji tidak akan melakukannya lagi...!”

Sambil menundukkan kepala, aku meminta maaf kepada Smith.

“Ya.. untuk kali ini aku maafkan, tapi tidak ada kesempatan kedua! Sekarang, perkenalkan dirimu!”

Akhirnya giliran perkenalanku tiba, aku memutuskan untuk melakukan perkenalan yang singkat dan membosankan.

“Namaku Satomi Adney, dipanggil Satomi, hobi ku memancing, aku bercita-cita untuk menjadi nelayan. Hmm.. salam kenal!”

Itulah perkenalannya, terasa sangat membosankan dan penuh kebohongan.

“Satomi ya? Aku akan mengingat nama itu, jika kau melakukan kesalahan lagi maka aku akan benar-benar marah!”

"Baik!"

Aku menjawab dengan nada pelan agar terlihat seperti menyesali perbuatan ku.

“Pastikan kau memegang kata-katamu Satomi! Baiklah, sekarang aku akan menjelaskan topik pentingnya!”

Sesi perkenalan akhirnya selesai, aku hanya mengetahui dua orang nama teman sekelas ku. Cukup menyedihkan walaupun sebenarnya aku tidak peduli.

Para siswa terlihat sangat ingin mendengarkan topik penting yang dibicarakan sejak awal.

Aku sendiri tidak begitu yakin apakah aku bisa menebak topiknya, karena ini adalah sekolah penuh kejutan.

“Topik selanjutnya adalah tentang sistem sekolah ini, aku hanya akan memberitahu satu hal hari ini. Untuk hal lain akan dibahas besok, yang terpenting kalian dapat menyelesaikan salah satu sistem sekolah hari ini juga!”

“Siap!”

Para siswa kompak menjawab, tapi aku hanya diam saja.

Smith lalu mengeluarkan beberapa lembar kertas dari tasnya dan membagikan ke semua siswa.

“Akan ku jelaskan sedikit, jadi untuk hari ini kalian akan mencari dan mendapatkan pasangan lawan jenis, sesama jenis tidak diperbolehkan! Dan juga kalian harus berpasangan dengan teman sekelas, dilarang berbeda kelas! Waktunya hanya satu hari ini, jadi pergunakan waktu kalian dengan baik! Untuk penjelasan lengkapnya silahkan baca lembaran kertas yang dibagi tadi!”

“Hah..?!! Pasangan?!.”

Banyak siswa yang terkejut dan bingung dengan pernyataan Smith.

“Mencari pasangan dalam waktu satu hari? Seriusan..!?”

Ekspresi mereka terlihat jelas berkata seperti itu.

“Kalau begitu semoga beruntung! Tidak ada pelajaran untuk hari ini, kalian boleh berkeliaran di sekolah ini tapi jangan sampai ada yang kembali ke asrama sebelum pukul 3 sore!”

Selesai mengatakan itu, Smith pergi keluar kelas.

Situasi gaduh ini membuatku ingin tidur lagi padahal sekarang masih pagi hari. Aku bahkan tidak peduli dengan pasangan, jika aku bisa sendiri kenapa harus berpasangan, itulah yang kupikirkan.

Tapi mungkin saja hal seperti itu akan berguna untuk kedepannya, tidak ada yang tahu.

Terpopuler

Comments

anggita

anggita

smith afton.. 195 cm🙄👏

2022-08-13

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Chapter 1: Kelas 1-E
3 Chapter 2: Pasangan
4 Chapter 3: Mendadak Populer
5 Chapter 4: Konflik Part 1
6 Chapter 5: Konflik Part 2
7 Chapter 6: Konflik Part 3
8 Chapter 7: Akhir Konflik
9 Chapter 8: Penjelasan
10 Chapter 9: Keputusan
11 Chapter 10: Kebenaran
12 Side Story: Fisa Campbell
13 Chapter 11: Hasil Pasangan
14 Chapter 12: Ponsel
15 Chapter 13: Hukuman
16 Side Story: Fisa Campbell
17 Chapter 14: Berbelanja
18 Info Poin (1)
19 Chapter 15: Diskriminasi
20 Side Story: Fisa Campbell
21 Chapter 16: Ada Yang Salah
22 Pengumuman Penting!
23 Chapter 17: Mulai Sekarang..
24 Chapter 18: Rasa Takut
25 Chapter 19: Ancaman
26 Chapter 20: Perlawanan
27 Chapter 21: Perasaan Senang
28 Chapter 22: Pesan Misterius
29 Chapter 23: Mr.X
30 Chapter 24: Seragam Baru
31 Chapter 25: Aku Yang Terburuk
32 Chapter 26: Salah Paham
33 Chapter 27: Uniregular Sport School
34 Side Story: Fisa Campbell
35 Chapter 28: Taman Sekolah
36 Chapter 29: Hadapi Semuanya!
37 Chapter 30: Fisa, Aku Mencintaimu..
38 Chapter 31
39 Side Story: Smith Afton
40 Chapter 32
41 Side Story: Beny Heiko
42 Chapter 33
43 Chapter 34
44 Chapter 35
45 Chapter 36
46 Chapter 37
47 Info Poin (2)
48 Chapter 38
49 Chapter 39
50 Chapter 40
51 Chapter 41
52 Chapter 42
53 Chapter 43
54 Chapter 44
55 Chapter 45
56 Chapter 46
57 Chapter 47
58 Chapter 48
59 Chapter 49
60 Chapter 50
61 Chapter 51
Episodes

Updated 61 Episodes

1
Prolog
2
Chapter 1: Kelas 1-E
3
Chapter 2: Pasangan
4
Chapter 3: Mendadak Populer
5
Chapter 4: Konflik Part 1
6
Chapter 5: Konflik Part 2
7
Chapter 6: Konflik Part 3
8
Chapter 7: Akhir Konflik
9
Chapter 8: Penjelasan
10
Chapter 9: Keputusan
11
Chapter 10: Kebenaran
12
Side Story: Fisa Campbell
13
Chapter 11: Hasil Pasangan
14
Chapter 12: Ponsel
15
Chapter 13: Hukuman
16
Side Story: Fisa Campbell
17
Chapter 14: Berbelanja
18
Info Poin (1)
19
Chapter 15: Diskriminasi
20
Side Story: Fisa Campbell
21
Chapter 16: Ada Yang Salah
22
Pengumuman Penting!
23
Chapter 17: Mulai Sekarang..
24
Chapter 18: Rasa Takut
25
Chapter 19: Ancaman
26
Chapter 20: Perlawanan
27
Chapter 21: Perasaan Senang
28
Chapter 22: Pesan Misterius
29
Chapter 23: Mr.X
30
Chapter 24: Seragam Baru
31
Chapter 25: Aku Yang Terburuk
32
Chapter 26: Salah Paham
33
Chapter 27: Uniregular Sport School
34
Side Story: Fisa Campbell
35
Chapter 28: Taman Sekolah
36
Chapter 29: Hadapi Semuanya!
37
Chapter 30: Fisa, Aku Mencintaimu..
38
Chapter 31
39
Side Story: Smith Afton
40
Chapter 32
41
Side Story: Beny Heiko
42
Chapter 33
43
Chapter 34
44
Chapter 35
45
Chapter 36
46
Chapter 37
47
Info Poin (2)
48
Chapter 38
49
Chapter 39
50
Chapter 40
51
Chapter 41
52
Chapter 42
53
Chapter 43
54
Chapter 44
55
Chapter 45
56
Chapter 46
57
Chapter 47
58
Chapter 48
59
Chapter 49
60
Chapter 50
61
Chapter 51

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!