Chapter 12: Ponsel

"Silahkan kembali! Aku akan menjelaskan tentang ponsel sekarang!"

"Ya.."

Laurent menyuruh para siswa untuk kembali duduk dan mereka langsung menuruti perkataannya.

Saat situasi kelas sudah mulai tenang, Smith lalu membuka lemari sambil memanggil aku juga Fisa dan menyuruh untuk mendatanginya.

"Satomi Adney.. Fisa Campbell.. majulah!"

"Baik!"

Tanpa pikir panjang aku langsung maju ke depan untuk mendatangi Smith tanpa memperdulikan Fisa yang terlihat ingin menempel padaku.

"Sekarang sebagai peringkat pertama, kalian boleh memilih warna ponsel yang kalian inginkan, silahkan berdiskusi terlebih dahulu!"

Jadi aku dan Fisa boleh memilih warna ponsel terlebih dahulu karena menempati peringkat pertama, mungkin aku akan bertanya dulu pada Fisa karena aku bisa memakai warna apa saja asalkan tidak mencolok.

"Kau mau warna apa?"

"Woahahah... jadi ini keuntungan juara pertama, pilih warna apa ya..?"

Dia tidak mendengarkan ku dan malah heboh sendiri.

"Tenanglah Fisa! Kalau aku memilih warna hitam, bagaimana denganmu?"

Aku menenangkan Fisa yang sedang heboh dan merekomendasikan warna hitam padanya.

"Kalau aku sih.. ahh.. pink! Itu sangat bagus!"

Dia menunjuk jari tangannya ke ponsel yang berwarna pink dengan penuh semangat.

"Ditolak!"

"Eh.. kenapa?"

Sudah jelas kalau aku akan menolak pilihannya, lagipula itu terlalu mencolok, masih ada warna yang lebih tersamarkan seperti putih, abu-abu maupun ungu.

Mungkin aku akan mencoba menawarkan warna ungu sekarang, karena menurutku jenis warna seperti pink, ungu dan lain sebagainya adalah warna kesukaan gadis.

"Bagaimana dengan ungu? Ini cukup imut bukan?"

Kali ini aku menawarkan warna ungu.

Dia terlihat biasa saja namun baru sebentar aku berpikir seperti itu, tanpa diduga dia memelukku dari belakang dan ini membuatku terkejut.

Aku bisa mencium bau tubuhnya yang sangat manis dan wangi, wajahnya menjadi semakin imut ketika dia sedang manja dan itu membuat suhu tubuhku naik.

Tunggu.. aku bukan orang mesum atau apapun itu. Semua lelaki pasti akan merasakan hal yang sama denganku, aku sangat yakin.

"Kau memang menarik.. Satomi! Hebat sekali kau tahu warna kesukaanku.. hehe!"

"Tidak.. itu cuma kebetulan.."

Aku mengelak dan sedikit merasa malu karena dia memelukku di depan guru dan banyak siswa.

"Uwoh...."

Suasana kelas menjadi ramai karena tindakan Fisa.

"Tenanglah.. kalian semua! Dan juga jangan bermesraan saat jam pelajaran.. Campbell!"

Laurent meredam keributan di kelas ini dan menyuruh Fisa untuk bisa menahan diri.

"Jadi kalian memilih warna ungu?"

Smith lalu bertanya pada kami untuk memastikan.

"Ya.. tolong berikan kami ponsel berwarna ungu!"

"Baiklah.. silahkan!"

Kemudian Smith mengambil ponsel berwarna ungu lalu menyerahkannya padaku dan juga Fisa.

"Kalian boleh kembali sekarang!"

"Baik.."

Aku dan Fisa kompak menjawab dan akhirnya kembali duduk sambil membawa ponsel.

"Selanjutnya.. Gilang Darma Wijaya.. Cika Cuisine.. silahkan!"

Mereka berdua langsung maju dan tanpa basa-basi memilih warna biru.

"Yang terakhir.. Barry Danna.. Ollie Siena.."

Padahal ponsel yang terpajang masih banyak di lemari, tapi Smith mengatakan ini yang terakhir. Mungkin hanya peringkat tiga besar bisa bebas memilih warna ponselnya dan yang lainnya akan dipilih secara acak.

Danna dan Ollie memilih warna hitam dan setelahnya Laurent langsung menjelaskan tentang ponsel ini selagi Smith membagikan sisa ponsel kepada siswa yang belum kebagian secara acak. Ternyata memang benar kalau hanya peringkat tiga besar bisa bebas memilih warna.

"Dengar! Ponsel itu bukan untuk main-main.. karena isinya hanya tentang sekolah ini dan juga tidak ada internet, kalian hanya bisa mengakses apapun yang berhubungan dengan sekolah ini!"

"Itu benar.. kalian hanya bisa berkomunikasi dengan orang yang ada di sekolah ini, seperti mengirimi pesan maupun telepon"

Smith menambahkan penjelasan Laurent.

Aku mengerti, jadi sekolah ini melarang siswanya untuk berhubungan dengan dunia luar dan hanya fokus dengan urusan disini.

"Pak Smith.. apa saja kegunaan ponsel ini?"

Fisa yang sedari tadi diam langsung bertanya pada Smith.

"Yang paling utama adalah kalian bisa berbelanja menggunakan ponsel ini dan mata uangnya adalah poin, untuk poin kalian bisa mendapatkannya dengan berbagai cara"

"Bagaimana caranya?"

Danna lalu ikut bertanya setelah Fisa.

"Itu akan dijelaskan lain hari, dan untuk hari ini kalian hanya akan diberikan ponsel!"

"Kalian akan diberikan sebesar 1.000 poin untuk awal masuk, satu poin bernilai satu Dollar!"

Kali ini Laurent yang menambahkan penjelasan Smith.

"Apa..?! Seribu Dollar?"

Banyak siswa yang terkejut dengan perkataan seribu Dollar dan menurutku memang wajar karena jumlahnya lumayan banyak bagi sebagian remaja.

"Dan juga.. kalian menggunakan poinnya bersama dengan pasangan yang sudah terdaftar, singkatnya.. kalian harus bisa berbagi dan jangan egois!"

Mendengar semua penjelasan yang ada, aku dapat menyimpulkan kalau kita bisa berbelanja hanya dengan menggunakan ponsel ini dan mata uangnya adalah poin.

Jadi terjawab sudah kenapa tidak ada lubang untuk memasukkan uang di mesin minuman dan digantikan dengan QR Code. Ponselnya berguna untuk melakukan scan pada QR Code dan setelah itu akan muncul tampilan minuman yang ingin dibeli pada layar ponsel, selesai memilihnya kita akan bayar menggunakan poin dan minuman yang dipilih akan keluar melalui lubang di bagian bawah. Ini masih perkiraanku jadi belum tentu benar.

Semua siswa baru diberikan 1.000 poin dan satu poin bernilai satu Dollar. Kalau tidak salah Laurent sempat mengatakan kalau ada bonus poin untuk pasangan yang memasuki tiga besar.

Jika itu benar, maka aku dan Fisa akan mendapatkan poin awal sebesar 1.500 poin yang nilainya lumayan besar. Namun aku hanya bisa berharap agar Fisa tidak egois dan hanya membeli sesuatu yang berguna, begitupun denganku.

"Fisa.. bagaimana menurutmu?"

Aku menanyakan pendapat Fisa tentang hal ini untuk mengetahui daya pikirnya.

"Apanya? Tentang poin? Aku akan berbelanja sepuasnya.. hehe..!"

"Tolong jangan lakukan itu!"

"Bercanda kok.. tapi aku akan memberitahumu tentang belanjaan ku nanti!"

"Bukan itu yang kumaksud.."

"Lalu apa maksudmu?"

Ternyata pemikirannya tidak sehebat yang aku kira. Untuk sekarang aku yakin dia masih berpatokan pada satu hal untuk berpikir, jadi karena itulah pemikirannya agak lambat.

"Begini.. kita mendapatkan 1.500 poin sebagai awalan dan sudah jelas poin kita yang tertinggi, bagaimana kalau kita bagi masing-masing menjadi 750 poin?"

"Maksudmu kita akan berbagi rata? Tapi sebenarnya aku tidak terlalu bisa berbelanja loh, jadi masalah poin ku serahkan padamu.. tolong ya!"

"Emm.. baiklah!"

"Hehe.."

Dia dengan mudahnya menyerahkan urusan poin padaku dan menurutku dia tidak berbohong tentang itu.

Fisa memang selalu bisa membuatku terkejut dengan tindakannya yang diluar perkiraan. Namun sisi menyeramkannya perlahan menghilang setelah aku mencoba untuk percaya padanya.

Dan juga aku merasa kalau Fisa memiliki banyak kesamaan denganku, aku tidak bisa menyebutkannya tapi aku sangat yakin dengan hal ini.

Terpopuler

Comments

Jack Joker

Jack Joker

seribu dollar atau satu dollar?

2022-09-19

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Chapter 1: Kelas 1-E
3 Chapter 2: Pasangan
4 Chapter 3: Mendadak Populer
5 Chapter 4: Konflik Part 1
6 Chapter 5: Konflik Part 2
7 Chapter 6: Konflik Part 3
8 Chapter 7: Akhir Konflik
9 Chapter 8: Penjelasan
10 Chapter 9: Keputusan
11 Chapter 10: Kebenaran
12 Side Story: Fisa Campbell
13 Chapter 11: Hasil Pasangan
14 Chapter 12: Ponsel
15 Chapter 13: Hukuman
16 Side Story: Fisa Campbell
17 Chapter 14: Berbelanja
18 Info Poin (1)
19 Chapter 15: Diskriminasi
20 Side Story: Fisa Campbell
21 Chapter 16: Ada Yang Salah
22 Pengumuman Penting!
23 Chapter 17: Mulai Sekarang..
24 Chapter 18: Rasa Takut
25 Chapter 19: Ancaman
26 Chapter 20: Perlawanan
27 Chapter 21: Perasaan Senang
28 Chapter 22: Pesan Misterius
29 Chapter 23: Mr.X
30 Chapter 24: Seragam Baru
31 Chapter 25: Aku Yang Terburuk
32 Chapter 26: Salah Paham
33 Chapter 27: Uniregular Sport School
34 Side Story: Fisa Campbell
35 Chapter 28: Taman Sekolah
36 Chapter 29: Hadapi Semuanya!
37 Chapter 30: Fisa, Aku Mencintaimu..
38 Chapter 31
39 Side Story: Smith Afton
40 Chapter 32
41 Side Story: Beny Heiko
42 Chapter 33
43 Chapter 34
44 Chapter 35
45 Chapter 36
46 Chapter 37
47 Info Poin (2)
48 Chapter 38
49 Chapter 39
50 Chapter 40
51 Chapter 41
52 Chapter 42
53 Chapter 43
54 Chapter 44
55 Chapter 45
56 Chapter 46
57 Chapter 47
58 Chapter 48
59 Chapter 49
60 Chapter 50
61 Chapter 51
Episodes

Updated 61 Episodes

1
Prolog
2
Chapter 1: Kelas 1-E
3
Chapter 2: Pasangan
4
Chapter 3: Mendadak Populer
5
Chapter 4: Konflik Part 1
6
Chapter 5: Konflik Part 2
7
Chapter 6: Konflik Part 3
8
Chapter 7: Akhir Konflik
9
Chapter 8: Penjelasan
10
Chapter 9: Keputusan
11
Chapter 10: Kebenaran
12
Side Story: Fisa Campbell
13
Chapter 11: Hasil Pasangan
14
Chapter 12: Ponsel
15
Chapter 13: Hukuman
16
Side Story: Fisa Campbell
17
Chapter 14: Berbelanja
18
Info Poin (1)
19
Chapter 15: Diskriminasi
20
Side Story: Fisa Campbell
21
Chapter 16: Ada Yang Salah
22
Pengumuman Penting!
23
Chapter 17: Mulai Sekarang..
24
Chapter 18: Rasa Takut
25
Chapter 19: Ancaman
26
Chapter 20: Perlawanan
27
Chapter 21: Perasaan Senang
28
Chapter 22: Pesan Misterius
29
Chapter 23: Mr.X
30
Chapter 24: Seragam Baru
31
Chapter 25: Aku Yang Terburuk
32
Chapter 26: Salah Paham
33
Chapter 27: Uniregular Sport School
34
Side Story: Fisa Campbell
35
Chapter 28: Taman Sekolah
36
Chapter 29: Hadapi Semuanya!
37
Chapter 30: Fisa, Aku Mencintaimu..
38
Chapter 31
39
Side Story: Smith Afton
40
Chapter 32
41
Side Story: Beny Heiko
42
Chapter 33
43
Chapter 34
44
Chapter 35
45
Chapter 36
46
Chapter 37
47
Info Poin (2)
48
Chapter 38
49
Chapter 39
50
Chapter 40
51
Chapter 41
52
Chapter 42
53
Chapter 43
54
Chapter 44
55
Chapter 45
56
Chapter 46
57
Chapter 47
58
Chapter 48
59
Chapter 49
60
Chapter 50
61
Chapter 51

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!