My love is sillie
Episode 8
"Kiaraaaa...!!!" teriak Willy dari depan pagar rumah Martin.
Satpam di rumah Martin pun keluar dan menghampiri Willy.
"Maaf mas, ada apa ya teriak-teriak?" tanya satpam itu.
"Saya mau ketemu Kiara! Saya harus masuk ke dalam pak..!!" jawab Willy.
"Maaf, tapi mas tidak bisa masuk begitu saja! Saya lapor dulu ke tuan Martin." kata satpam.
"Nah bener tuh. Panggil sekalian si rentenir payah itu! Saya mau bicara sama dia." pinta Willy.
"Baik, mas tunggu disini dulu!" satpam itu menjawab lalu masuk ke rumah Martin.
Sementara itu, teman-teman Willy sudah sampai di rumah Martin.
"Eh Wil, sebenarnya lu ada masalah apaansi? Terus ngapain lu kesini?" tanya Thoriq.
"Gua mau selamatin Kiara!" jawab Willy.
"Emangnya Kiara ada disini Wil?" tanya Randi.
"Pasti! Gua yakin banget dia dibawa sama rentenir tua itu!" jawab Willy.
Tidak lama kemudian, satpam itu kembali dan membuka pintu gerbang lalu mempersilahkan Willy masuk kedalam.
"Mari mas silahkan masuk! Tuan sudah menunggu di ruang tamu." kata satpam.
Willy pun masuk kedalam, sedangkan teman-temannya tidak diperbolehkan masuk oleh satpam.
"Maaf, yang lain disini saja ya!" kata satpam.
"Tapi pak-" ucapan Randi dipotong.
"Udah Ran, lu sama yang lain tunggu disini! Biar gua aja yang kedalam." kata Willy memotong ucapan Randi.
"Oke Wil!" jawab Randi.
Willy masuk ke rumah Martin dan menuju ruang tamu, dia mendapati Martin sedang duduk bersandar di sofa sambil mengangkat kakinya lalu tersenyum jahat.
"Heh, mana Kiara?" tanya Willy.
"Kalo masuk rumah orang itu, harus salam dulu! Gak pernah diajarin sopan santun ya sama orang tua kamu?" jawab Martin.
"Buat apa gua sopan sama orang kaya lu?" kata Willy.
"Haha, yaudah duduk dulu!" perintah Martin.
"Gua gak perlu duduk! Gua mau sekarang lu serahin Kiara ke gua!" kata Willy.
"Kiara? Bukannya dia sama kamu?" Martin pura-pura tidak tahu.
"Heh, gak usah pura-pura deh! Dimana lu sembunyiin Kiara?" kata Willy.
"Apaan sih kamu ini? Kiara tidak ada sama saya!" kata Martin.
"Gua tahu Kiara ada disini, sekarang lu gausah pura-pura! Dimana Kiara?" Willy berbicara dengan nada tinggi.
"Tahu darimana kamu? Jangan asal tuduh deh! Saya tidak tau menahu soal Kiara!" kata Martin.
"Ini buktinya." Willy menunjukkan gelang inisial Martin yang ditemukan nya.
"Sial, kok gelang itu bisa sama dia? Pasti jatuh waktu saya bekep Kiara tadi." batin Martin.
"Kenapa diem? Lu gak bisa ngelak lagi sekarang! Cepet kasih tau gua, dimana Kiara!" bentak Willy.
"Itu emang gelang saya, tapi udah lama hilang. Bagus deh kalo kamu temuin gelang saya. Sini balikin!" kata Martin.
"Enggak! Gua gak bakal balikin ini sebelum lu kasih tau dimana Kiara!" kata Willy.
"Kiara lagi Kiara lagi, sudah saya bilang dia tidak ada sama saya!" Martin mulai emosi.
"Heh lu pinter banget ya sandiwara nya. Tapi, gua gak bakal percaya sama lu! Kalo lu gak mau kasih tau dimana Kiara, gua bakal cari sendiri di rumah lu!" kata Willy.
Willy pun berjalan ke dalam sambil berteriak.
"Kiara! Kamu dimana Kiara? Ini aku Willy, aku akan tolong kamu..!!" teriak Willy.
Martin hanya diam di sofa sambil tersenyum.
"Kiaraaaa..!!" teriak Willy.
Willy membuka pintu kamar pertama di rumah itu, tapi kamar itu kosong dan tidak ada tanda-tanda Kiara disana. Akhirnya Willy menutup kembali pintu itu dan mencari kamar lain.
Willy sampai di kamar tempat dia mendengar teriakan wanita waktu itu. Dia pun yakin Kiara ada di dalam, lalu dia mencoba membuka pintu nya namun terkunci.
"Sial, dikunci lagi!" kata Willy.
Willy terus berusaha membuka pintu itu, dia memutuskan untuk mendobraknya.
Namun, seseorang memegang pundaknya.
"Maaf, dilarang merusak properti dirumah ini!" kata pengawal Martin.
"Gak usah ikut campur lu! Gua harus buka pintu ini..!!" kata Willy.
"Dikasih tau susah banget! Udah dibilang jangan ngerusak properti di rumah ini..!!" bentak pengawal Martin.
"Terus gua peduli? Enggak!" jawab Willy.
Pengawal itu menarik Willy, Willy memberontak dan melepas tangan pengawal itu dari tubuhnya.
"Jangan halangin gua..!!" kata Willy.
Willy kembali ke depan kamar itu, tapi pengawal itu kembali menariknya. Akhirnya Willy kesal dan memukul wajah pengawal itu. Pengawal yang lain pun membalas perbuatan Willy, mereka menyerang Willy bersama-sama.
Willy pun dikalahkan oleh mereka, ia babak belur dan tergeletak lemas. Lalu, pintu itu terbuka dan keluarlah Kiara dari dalam.
Willy senang melihat itu, dia pun bangkit dan mendekati Kiara. Namun, Kiara meminta Willy tidak menghampiri nya.
"Ra, ayo kita pulang..!!" ajak Willy.
"Pulang? Pulang kemana?" tanya Kiara.
"Kita kembali ke rumah aku, kamu gak boleh ada disini Ra..!!" jawab Willy.
"Aku gak mau! Ini itu rumah aku, jadi aku tinggal disini bukan di rumah kamu..!!" kata Kiara.
"Maksud kamu apa? Kenapa kamu bilang begitu?" tanya Willy.
"Udah jelas Wil, aku gak mau ikut kamu..!! Aku seneng disini, aku mau sama tuan Martin aja..!!" jawab Kiara.
"Tapi Ra, kamu bilang kamu gak mau dijadiin pelayan Martin. Kenapa sekarang malah kamu bilang begini?" tanya Willy.
"Aku berubah pikiran. Ternyata tuan Martin gak sejahat yang aku kira, dia itu baik dan juga ramah. Bahkan dia sayang sama aku." jawab Kiara.
"Kamu yakin mau tinggal disini?" tanya Willy.
"Yakin!" jawab Kiara.
"Enggak Ra, kamu harus ikut aku! Aku gak mau kamu kenapa-napa..!!" kata Willy.
"Aku gak mau ikut kamu! Mending kamu pulang aja sana..!! Gak usah sok peduli sama aku!" kata Kiara.
"Tapi Ra.." kata Willy.
"Udah cukup! Pengawal, seret dia keluar..!!" perintah Kiara.
"Baik non!" jawab pengawal itu.
"Ra, kamu kenapa berubah gini sih? Aku ini peduli sama kamu, aku gak mau masa depan kamu hancur karena Martin..!!" kata Willy.
Nadira memalingkan wajahnya dari tatapan Willy, dia tidak peduli dengan perkataan Willy.
"Ayo keluar!" kata pengawal itu.
Kemudian para pengawal itu menarik Willy dan membawanya keluar rumah, sementara Kiara masuk kembali dan menutup pintu dengan kencang.
Martin yang melihat itu, langsung menghampiri Willy dan tersenyum.
"Sabar ya, sekarang itu Kiara maunya sama saya. Bukan sama kamu..!!" kata Martin.
"Heh, apa yang udah lu lakuin ke Kiara?" tanya Willy.
"Saya gak ngapa-ngapain dia kok, emang dianya aja yang mau sama saya. Sekarang pergi sana! Jangan pernah lagi datang kesini..!!" kata Martin.
"Bohong! Pasti lu udah ngancem Kiara kan..!!" kata Willy.
"Cepat bawa dia keluar..!!" perintah Martin.
Willy ditarik paksa oleh pengawal Martin.
"Lepasin gua..!! Gua harus bawa Kiara pulang..!!" teriak Willy sambil berusaha melepaskan diri.
"Diam! Non Kiara gak mau ikut sama kamu..!!" bentak pengawal itu.
Willy pun dilempar keluar oleh pengawal-pengawal itu.
"Sana pergi! Jangan pernah kembali lagi!" kata pengawal itu.
Teman-temannya yang melihat itu, langsung berteriak dan meminta satpam membukakan pintu gerbangnya.
"Willy...!!!!" teriak Randi.
"Pak, tolong buka gerbangnya pak! Kita harus tolong temen kita pak..!!" pinta Thoriq.
"Baiklah, kalian bawa teman kalian pulang!" kata satpam.
Satpam itu pun membuka gerbang nya dan teman-teman Willy masuk lalu menghampiri Willy.
"Wil, lu gapapa Wil?" tanya Randi.
Willy hanya menggeleng dan masih terbengong mengingat perkataan Kiara tadi.
"Wil, ayo kita ke rumah sakit sekarang! Luka lu harus segera diobatin!" kata Randi.
"Enggak, gua gapapa! Gua mau pulang aja." kata Willy.
Willy pun berdiri dibantu oleh Randi dan Thoriq. Kemudian mereka keluar dari rumah Martin.
"Wil, lu gua bonceng. Biar motor lu si Farrel yang bawa." kata Randi.
Willy mengangguk dan menaiki motor Randi, mereka semua pun melaju dengan cepat.
*****
Martin masuk ke kamar Kiara dan menghampiri Kiara yang sedang melihat keluar jendela.
"Bagus sayang. Kamu harus begitu kalau mau dia selamat." kata Martin.
Kiara menoleh dan mengusap air matanya.
"Kamu akan aman disini. Saya tidak akan melukai kamu, asal kamu tidak macam-macam sama saya..!!" sambung Martin.
"Iya tuan, saya akan menuruti semua perintah tuan." jawab Nadira.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 150 Episodes
Comments