Episode 9. Ambil alih

My love is sillie

Episode 9

Willy diantar ke rumah oleh Randi dan juga Farrel, mereka menuntun Willy masuk ke rumahnya.

Tok Tok Tok...

Bu Ani membukakan pintu rumahnya, ia terkejut melihat Willy terluka.

"Ya ampun Willy, kamu kenapa nak?" tanya Bu Ani panik.

"Aku gapapa kok Bu." jawab Willy lesu.

"Yaudah, tolong bantu bawa Willy ke dalam ya..!!" pinta Bu Ani.

"Iya Tante." jawab Randi & Farrel.

Mereka membawa Willy ke dalam dan mendudukkan nya di sofa. Pak Gunawan yang baru selesai mandi, juga kaget melihat anaknya sedang terluka.

"Hah Willy? Kamu kenapa lebam-lebam begini?" tanya pak Gunawan.

"Aku gapapa pak." jawab Willy.

"Yaudah Tante, kalau begitu kita pamit ya." ucap Randi.

"Oh iya, terimakasih ya sudah mau mengantar Willy." kata Bu Ani.

"Iya Tante sama-sama." jawab Randi.

Randi & Farrel pergi dari rumah Willy. Lalu, Bu Ani mengambil kotak obat di dapur dan langsung mengolesi luka Willy dengan obat itu.

"Aduh Bu sakit,,!! Pelan-pelan Bu..!!" jerit Willy.

"Iya ini ibu udah pelan-pelan kok." kata Bu Ani.

"Lagian kamu kenapa sih Wil? Kok pulang-pulang terluka begini..??" tanya pak Gunawan.

"Kan tadi aku udah bilang pak, aku gapapa." jawab Willy.

"Gapapa gimana? Kamu aja luka begitu! Pasti ini gara-gara kamu berkelahi kan..??!!" tanya pak Gunawan.

"Enggak kok pak. Ini tuh karena Willy mau nyelamatin Kiara." jawab Willy.

"Nyelamatin Kiara? Memangnya Kiara kenapa? Dimana dia sekarang?" tanya pak Gunawan.

"Kiara diculik pah sama rentenir di komplek sebelah." jawab Willy.

"Hah diculik sama rentenir? Kok bisa sih? Bukannya dia sama kamu tadi?" tanya pak Gunawan.

"Iya pak, makanya aku ngerasa bersalah banget gabisa lindungin Kiara." jawab Willy.

"Terus gimana keadaan dia sekarang?" tanya pak Gunawan.

"Tadi aku ke rumah rentenir itu, aku coba bawa dia keluar dari sana. Tapi, begitu aku ketemu sama dia, dia bilang dia gak mau ikut aku. Dia bilang kalau dia nyaman tinggal disana." jawab Willy.

"Kok bisa dia diculik tapi malah nyaman?" tanya pak Gunawan heran.

"Itu dia pak, aku yakin banget pasti rentenir itu udah ngancem Kiara..!!" kata Willy.

"Iya bener itu Wil! Gak mungkin kalau itu kemauan dia sendiri..!! Kamu harus bebasin dia Wil..!!" kata pak Gunawan.

"Pasti pak! Aku bakal datang lagi kesana besok..!! Dan aku pastiin Kiara akan pulang sama aku..!!" kata Willy.

"Iya sudah-sudah,,!! Sekarang kamu istirahat dulu! Badan kamu tuh lemes loh! Mikirin Kiara nya besok aja ya..!!" seru Bu Ani.

"Iya Bu." jawab Willy.

Willy pun berjalan ke kamar nya dengan dibantu oleh pak Gunawan, sedangkan Bu Ani membereskan kotak obatnya.

*******

Sementara itu, Randi dan Farrel kembali ke basecamp the darks. Mereka dan yang lainnya membicarakan tentang Willy.

"Eh Ran, si Willy kok sampe segitunya ya mau nyelamatin Kiara? Padahal dia baru kenal satu hari sama Kiara. Tapi, dia rela dihajar anak buah rentenir itu sampe bonyok." kata Thoriq.

"Iya itu dia yang gua heran, Willy gak biasanya begitu. Apalagi ini sama cewek yang baru dia kenal!" kata Randi.

"Ya mungkin aja Willy cuma gak tega sama tuh cewek, kan lu semua tau sendiri Kiara tuh mau dijadiin pelayan nafsuu nya rentenir itu..!!" ujar Farrel.

"Iya mungkin." kata Randi.

Saat mereka sedang asik berbincang, Ilham dan anak gengnya datang ke markas The Darks.

"Eh Ran, itu kan si Ilham..!!" kata Thoriq.

"Wah iya tuh, mau apa mereka kesini?" kata Randi.

"Udah kita samperin aja mereka,,!! Terus kita hajar mereka..!!" kata Axel.

"Tahan Xel! Kita tanya dulu maksud mereka apa." kata Randi.

Ilham menghampiri anak-anak the darks diikuti oleh teman-temannya.

"Mau apa lu kesini?" tanya Randi.

"Gua sama teman-teman gua cuma mau silaturahmi aja." jawab Ilham.

"Iya, kalian gak usah takut begitu! Kita mau silaturahmi doang kok." sambung Billy.

"Heh maksud lu apa? Siapa yang takut sama kalian? Kita gak pernah takut sama kalian..!!" teriak Thoriq.

"Santai aja dong mas,,!! Kita kan gak mau cari ribut disini." kata Ilham.

"Udah Ham, sekarang lu gak usah bertele-tele lagi! Cepet bilang apa mau lu..!!" kata Randi.

"Ok, jadi gua sama temen-temen gua kesini mau kasih ultimatum sama kalian. Kalau kalian gak pergi dari tempat ini dalam waktu 3 hari, gua bakal serang markas kalian ini..!!" kata Ilham.

"Heh apa-apaan lu ngomong begitu,,??!! Sampai kapan pun kita gak bakal pergi dari sini..!!" kata Thoriq kesal.

"Tenang Riq! Biar gua yang ngomong..!!" kata Randi.

"Ham, kenapa lu nyuruh kita buat keluar dari tempat ini? Ini tuh basecamp kita, jadi kita berhak ada disini..!!" kata Randi pada Ilham.

"Karena gua mau tempat ini jadi basecamp Black Jack's..!!" jelas Ilham.

"Black Jack's? Itu nama baru geng lu? Hahaha...!!" ledek Thoriq.

"Kenapa lu ketawa? Cari ribut lu?" tanya Billy.

"Emang ngapa kalo gua ketawa? Gak suka lu?" kata Thoriq.

"Riq tahan Riq! Jangan sampe kita ribut disini..!!" kata Randi.

"Lu kasih tau tuh sama temen lu, jangan suka ngehina kita..!!" kata Billy.

"Iya sorry-sorry,,!! Tapi gua gak ngerti kenapa lu mau jadiin tempat ini basecamp geng lu." kata Randi.

"Udah, lu gak perlu ngerti! Intinya lu semua harus pergi dari sini..!!" kata Ilham.

"Gak bisa Ham! Kita bakal perjuangin daerah yang jadi milik kita..!! Lu gak bisa seenaknya datang terus ambil alih markas kita..!!" tegas Randi.

"Ok kalo itu yang lu pilih, gua bakal kesini lagi besok buat nyerang tempat ini..!!" kata Ilham.

"Kita gak takut sama ancaman lu..!!" kata Thoriq.

Ilham tersenyum lalu memerintahkan teman-temannya pergi dari markas The Darks.

"Gua kasih tawaran sekali lagi, lu mau pergi dengan damai atau dengan paksaan?" tanya Ilham pada Randi.

"Gimana pun juga, gua sama temen-temen gua bakal tetep mempertahankan tempat ini..!!" jawab Randi.

"Ok fine." kata Ilham.

Lalu Ilham juga pergi menyusul teman-temannya.

"Ran, gimana nih? Kalo mereka bener-bener mau nyerang kita, bisa abis kita." tanya Farrel panik.

"Eh Rel, lu kenapa jadi penakut gitu? Mereka tuh pecundang, kan kita udah sering ngalahin mereka..!!" kata Thoriq.

"Bukan gitu Riq, tapi lu liat sendiri kan tadi. Jumlah mereka makin banyak, dan tubuh mereka juga besar-besar! Kita belum tentu bisa hadapin mereka, apalagi kondisi Willy sekarang lagi luka." kata Farrel.

"Kalian tenang dulu, nanti biar gua bicarain sama Willy soal ini." kata Randi.

"Oke Ran." jawab mereka serentak.

*******

"Sayang, besok kita ke Korea yaa.." kata Martin.

"Mau apa kita kesana?" tanya Kiara.

"Mulai besok kita tinggal disana, biar gak ada lagi yang ganggu kita." jawab Martin.

"Baik tuan." kata Kiara menurut.

"Sekarang siapkan barang-barang kamu ya, jangan sampai ada yang ketinggalan! Kita berangkat jam 6 pagi." kata Martin.

"Iya tuan." jawab Kiara.

Martin keluar dari kamar Kiara dan mengunci pintu kamar nya.

"Willy, maafin aku yaa.. Aku gak bermaksud nyakitin perasaan kamu, tapi aku juga gak mau kamu kenapa-napa." batin Kiara.

Bersambung...

Episodes
1 Prolog
2 Episode 1. Awal mula
3 Episode 2. Gue suka sama Lo!
4 Episode 3. Pelayan bukan pembantu
5 Episode 4. Paman yang jahat!
6 Episode 5. Kabur dari rumah itu
7 Episode 6. Makan nasi goreng
8 Episode 7. Diambil kembali
9 Episode 8. Lebih baik kamu pergi
10 Episode 9. Ambil alih
11 Episode 10. Ke Korea
12 Episode 11. Kirim ke UGD
13 Episode 12. Beli rumah
14 Episode 13. Berkhianat
15 Episode 14. Tahan saja dia!
16 Episode 15. Berubahnya pendosa
17 Episode 16. Membujuk Gunawan
18 Episode 17. Penyesalan pak Gunawan
19 Episode 18. Kedatangan Eki
20 Episode 19. Kriminal di sekolah
21 Episode 20. Kembali brutal
22 Episode 21. Mau hijrah
23 Episode 22. Dipantau
24 Episode 23. Pengeroyokan
25 Episode 24. Dimana ini?
26 Episode 25. Biaya rumah sakit
27 Episode 26. Willy yang sama
28 Episode 27. Ragu
29 Episode 28. Kiara datang lagi
30 Episode 29. Willy dimana?
31 Episode 30. Aku yang bayar
32 Episode 31. Dihukum
33 Episode 32. Martin datang
34 Episode 33. Sudah punya yang lain
35 Episode 34. Langsung akrab
36 Episode 35. Aurora vs Sasha
37 Episode 36. Gak sengaja
38 Episode 37. Pulang
39 Episode 38. Emang kayak gini
40 Episode 39. Sekolah baru
41 Episode 40. Jangan gitu!
42 Episode 41. Idola baru nih
43 Episode 42. Suntikan cairan
44 Episode 43. Fitnah Ilham
45 Episode 44. Bekas bibir lu
46 Episode 45. Pertikaian
47 Episode 46. Hari pertama
48 Episode 47. Di parkiran
49 Episode 48. Larangan Willy
50 Episode 49. Makan siang
51 Episode 50. Bawa aja jaket gue
52 Episode 51. Jauhi Willy
53 Episode 52. Orang bayaran
54 Episode 53. Mau duduk sama kamu
55 Episode 54. Menantang bodyguard
56 Episode 55. Teror terus berlanjut
57 Episode 56. Semakin genting
58 Episode 57. Bukan kita
59 Episode 58. Tergila-gila
60 Episode 59. So sweet
61 Episode 60. Aurora cemburu?
62 Episode 61. Paksaan Willy
63 Episode 62. Semakin menggila
64 Episode 63. Menginap satu malam
65 Episode 64. Aurora kemana?
66 Episode 65. Serangan di sekolah
67 Episode 66. Hukuman untuk Willy
68 Episode 67. Mencari Aurora
69 Episode 68. Bu Ani bersedih
70 Episode 69. Randi dikejar lagi
71 Episode 70. Diskors seminggu
72 Episode 71. Rencana Willy
73 Episode 72. With Aurora again
74 Episode 73. Aurora tak terima
75 Episode 74. Sempat kesal
76 Episode 75. Supaya cepat selesai
77 Episode 76. Dicegat black jack
78 Episode 77. Mencari Aurora
79 Episode 78. Gak bisa tidur
80 Episode 79. Rumah Catur
81 Episode 80. Max tertangkap
82 Episode 81. Aurora pulang
83 Episode 82. Jangan bohong!
84 Episode 83. Martin emosi
85 Episode 84. Menolong perempuan
86 Episode 85. Permainan yang gagal
87 Episode 86. Perpecahan
88 Episode 87. Hukuman berakhir
89 Episode 88. Sepenuhnya jadi milikku
90 Episode 89. Ditendang
91 Episode 90. Ambil kembali
92 Episode 91. Tawaran Martin
93 Episode 92. Pasangan pesta
94 Episode 93. Thoriq & Farrel sedih
95 Episode 94. Pesta dimulai
96 Episode 95. Berdansa
97 Episode 96. Martin gabung black jack
98 Episode 97. Melakukan dua kali
99 Episode 98. Baru pulang
100 Episode 99. Amukan Willy
101 Episode 100. Sama-sama masuk RS
102 Episode 101. Thoriq dan kekasihnya
103 Episode 102. Max tersingkir
104 Episode 103. Geng thunder
105 Episode 104. Patah tangan
106 Episode 105. Cari gara-gara
107 Episode 106. Tedy dan Geri
108 Episode 107. Dekat sama kamu terus
109 Episode 108. Romantis
110 Episode 109. Ilham memaksa
111 Episode 110. Sembuh
112 Episode 111. Randi dan Ayna
113 Episode 112. Nonton film
114 Episode 113. Puas jalan-jalan
115 Episode 114. Makan ketoprak
116 Episode 115. Mencari thunder
117 Episode 116. Martin vs Rimba
118 Episode 117. Apa bakal hamil?
119 Episode 118. Kangen Sasha?
120 Episode 119. Tiba-tiba datang
121 Episode 120. Keributan
122 Episode 121. Kembali ke sekolah lama
123 Episode 122. Suka sama siapa?
124 Episode 123. Willy cemburu
125 Episode 124. Pasti takut
126 Episode 125. Motor mati
127 Episode 126. Lancang
128 Episode 127. Sasha vs Aurora
129 Episode 128. Berkuda
130 Episode 129. Tersesat
131 Episode 130. Bawa kabur uang
132 Episode 131. Merona
133 Episode 132. Bantuan Martin
134 Episode 133. Sama saja
135 Episode 134. Randi nakal
136 Episode 135. Coba lawan?
137 Episode 136. Semakin dalam
138 Episode 137. Menyerah
139 Episode 138. Gak mau apa-apa
140 Episode 139. Temenin dulu
141 Episode 140. Diajak berburu
142 Episode 141. Gabung lagi
143 Episode 142. Auto masuk UGD
144 Episode 143. Gausah malu
145 Episode 144. Menggoda
146 Episode 145. Adain pesta
147 Episode 146. Lapor polisi
148 Episode 147. Punya mata-mata
149 Episode 148. Udah kenyang
150 Episode 149. The end
Episodes

Updated 150 Episodes

1
Prolog
2
Episode 1. Awal mula
3
Episode 2. Gue suka sama Lo!
4
Episode 3. Pelayan bukan pembantu
5
Episode 4. Paman yang jahat!
6
Episode 5. Kabur dari rumah itu
7
Episode 6. Makan nasi goreng
8
Episode 7. Diambil kembali
9
Episode 8. Lebih baik kamu pergi
10
Episode 9. Ambil alih
11
Episode 10. Ke Korea
12
Episode 11. Kirim ke UGD
13
Episode 12. Beli rumah
14
Episode 13. Berkhianat
15
Episode 14. Tahan saja dia!
16
Episode 15. Berubahnya pendosa
17
Episode 16. Membujuk Gunawan
18
Episode 17. Penyesalan pak Gunawan
19
Episode 18. Kedatangan Eki
20
Episode 19. Kriminal di sekolah
21
Episode 20. Kembali brutal
22
Episode 21. Mau hijrah
23
Episode 22. Dipantau
24
Episode 23. Pengeroyokan
25
Episode 24. Dimana ini?
26
Episode 25. Biaya rumah sakit
27
Episode 26. Willy yang sama
28
Episode 27. Ragu
29
Episode 28. Kiara datang lagi
30
Episode 29. Willy dimana?
31
Episode 30. Aku yang bayar
32
Episode 31. Dihukum
33
Episode 32. Martin datang
34
Episode 33. Sudah punya yang lain
35
Episode 34. Langsung akrab
36
Episode 35. Aurora vs Sasha
37
Episode 36. Gak sengaja
38
Episode 37. Pulang
39
Episode 38. Emang kayak gini
40
Episode 39. Sekolah baru
41
Episode 40. Jangan gitu!
42
Episode 41. Idola baru nih
43
Episode 42. Suntikan cairan
44
Episode 43. Fitnah Ilham
45
Episode 44. Bekas bibir lu
46
Episode 45. Pertikaian
47
Episode 46. Hari pertama
48
Episode 47. Di parkiran
49
Episode 48. Larangan Willy
50
Episode 49. Makan siang
51
Episode 50. Bawa aja jaket gue
52
Episode 51. Jauhi Willy
53
Episode 52. Orang bayaran
54
Episode 53. Mau duduk sama kamu
55
Episode 54. Menantang bodyguard
56
Episode 55. Teror terus berlanjut
57
Episode 56. Semakin genting
58
Episode 57. Bukan kita
59
Episode 58. Tergila-gila
60
Episode 59. So sweet
61
Episode 60. Aurora cemburu?
62
Episode 61. Paksaan Willy
63
Episode 62. Semakin menggila
64
Episode 63. Menginap satu malam
65
Episode 64. Aurora kemana?
66
Episode 65. Serangan di sekolah
67
Episode 66. Hukuman untuk Willy
68
Episode 67. Mencari Aurora
69
Episode 68. Bu Ani bersedih
70
Episode 69. Randi dikejar lagi
71
Episode 70. Diskors seminggu
72
Episode 71. Rencana Willy
73
Episode 72. With Aurora again
74
Episode 73. Aurora tak terima
75
Episode 74. Sempat kesal
76
Episode 75. Supaya cepat selesai
77
Episode 76. Dicegat black jack
78
Episode 77. Mencari Aurora
79
Episode 78. Gak bisa tidur
80
Episode 79. Rumah Catur
81
Episode 80. Max tertangkap
82
Episode 81. Aurora pulang
83
Episode 82. Jangan bohong!
84
Episode 83. Martin emosi
85
Episode 84. Menolong perempuan
86
Episode 85. Permainan yang gagal
87
Episode 86. Perpecahan
88
Episode 87. Hukuman berakhir
89
Episode 88. Sepenuhnya jadi milikku
90
Episode 89. Ditendang
91
Episode 90. Ambil kembali
92
Episode 91. Tawaran Martin
93
Episode 92. Pasangan pesta
94
Episode 93. Thoriq & Farrel sedih
95
Episode 94. Pesta dimulai
96
Episode 95. Berdansa
97
Episode 96. Martin gabung black jack
98
Episode 97. Melakukan dua kali
99
Episode 98. Baru pulang
100
Episode 99. Amukan Willy
101
Episode 100. Sama-sama masuk RS
102
Episode 101. Thoriq dan kekasihnya
103
Episode 102. Max tersingkir
104
Episode 103. Geng thunder
105
Episode 104. Patah tangan
106
Episode 105. Cari gara-gara
107
Episode 106. Tedy dan Geri
108
Episode 107. Dekat sama kamu terus
109
Episode 108. Romantis
110
Episode 109. Ilham memaksa
111
Episode 110. Sembuh
112
Episode 111. Randi dan Ayna
113
Episode 112. Nonton film
114
Episode 113. Puas jalan-jalan
115
Episode 114. Makan ketoprak
116
Episode 115. Mencari thunder
117
Episode 116. Martin vs Rimba
118
Episode 117. Apa bakal hamil?
119
Episode 118. Kangen Sasha?
120
Episode 119. Tiba-tiba datang
121
Episode 120. Keributan
122
Episode 121. Kembali ke sekolah lama
123
Episode 122. Suka sama siapa?
124
Episode 123. Willy cemburu
125
Episode 124. Pasti takut
126
Episode 125. Motor mati
127
Episode 126. Lancang
128
Episode 127. Sasha vs Aurora
129
Episode 128. Berkuda
130
Episode 129. Tersesat
131
Episode 130. Bawa kabur uang
132
Episode 131. Merona
133
Episode 132. Bantuan Martin
134
Episode 133. Sama saja
135
Episode 134. Randi nakal
136
Episode 135. Coba lawan?
137
Episode 136. Semakin dalam
138
Episode 137. Menyerah
139
Episode 138. Gak mau apa-apa
140
Episode 139. Temenin dulu
141
Episode 140. Diajak berburu
142
Episode 141. Gabung lagi
143
Episode 142. Auto masuk UGD
144
Episode 143. Gausah malu
145
Episode 144. Menggoda
146
Episode 145. Adain pesta
147
Episode 146. Lapor polisi
148
Episode 147. Punya mata-mata
149
Episode 148. Udah kenyang
150
Episode 149. The end

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!