Episode 3. Pelayan bukan pembantu

Episode 3

Sasha pulang kerumahnya, ada abangnya yang sedang mencuci motor di depan rumah.

"Eh Sasha, kamu udah pulang?" tanya Ferro (Abang Sasha).

"Iya udah kak." jawab Sasha.

"Loh kamu kaya abis nangis? Kenapa nangis?" tanya Ferro.

"Enggak kok, ini tadi kelilipan dijalan." jawab Sasha.

"Masa sih kelilipan? Gak mungkin lah! Ini mah pasti kamu nangis." kata Ferro.

"Aku masuk dulu ya." kata Sasha.

Ferro mencegah Sasha yang ingin masuk, dia memegang tangan Sasha.

"Eh tunggu! Kamu cerita dulu siapa yang bikin kamu nangis?" kata Ferro.

"Enggak ada kak!" kata Sasha.

"Cerita aja sama kakak! Biar kakak kasih pelajaran tuh orang!" kata Ferro.

"Enggak gapapa gausah! Aku mau masuk aja, lepasin!" kata Sasha.

Ferro melepaskan tangan Sasha dan membiarkan dia masuk ke dalam rumah.

"Siapa ya yang bikin adik gua nangis?" batin Ferro.

❤️

*di basecamp the darks

Willy datang ke tempat tongkrongan gengnya.

"Wis, akhirnya datang juga lu Wil." sapa Randi.

"Iya nih sorry ya gua lama." kata Willy.

"Yaelah gapapa kali santai aja!" kata Randi.

"Iya Wil, lu kan sekolah. Eh tapi, gimana tuh ntar malam? Lu jadi balapan lagi sama Ilham?" tanya Thoriq.

"Jadi Riq." jawab Willy.

"Wil, lu gak takut? Kan dia nantangin lu di trek nya dia." kata Randi.

"Ngapain gua takut? Gak ada sejarahnya seorang Willy takut! Apalagi sama Ilham!" kata Willy.

"Siap dah, lu emang best Wil! Gua yakin lu pasti menang!" kata Randi.

"Thanks Ran!" kata Willy.

❤️

*di rumah Martin.

"Bu, ini beneran saya gak disuruh ngapa-ngapain?" tanya Kiara.

"Iya non, kata tuan Martin, non di kamar aja." jawab Bu Atma.

"Tapi Bu, saya kan kesini mau kerja, bukan mau di kamar aja." kata Kiara.

"Emang begitu non perintah tuan Martin." kata Bu Atma.

Tiba-tiba terdengar suara langkah kaki dari depan.

"Iya benar! Kamu cuma boleh di kamar aja!"

Kiara menoleh dan dia melihat tuan Martin di hadapan nya.

"Tapi tuan, saya kan ma-" perkataan Kiara terhenti karena Martin menahan bibirnya dengan jari telunjuk nya.

"Kamu disini bukan jadi pembantu! Tapi pelayan saya! Jadi, kamu harus terus di kamar! Sana masuk kamar!" kata Martin.

Martin melepas telunjuknya dan meninggalkan Nadira yang masih terdiam.

"Maksudnya apa ya? Emang bedanya pelayan sama pembantu tuh apa?" batin Kiara.

"Udah Non gausah bingung! Non masuk aja ke kamar, biar gak dimarahin tuan!" kata Bu Atma.

"Iya Bu." kata Kiara mengangguk.

Kiara berjalan ke kamarnya, tapi dia melihat Martin sedang membaca koran di ruang tamu.

Dia pun menghampirinya.

"Misi tuan, saya mau tanya." kata Kiara.

Martin menaruh korannya dan tersenyum ke arah Kiara.

"Nanya apa?" tanya Martin.

"Kenapa tuan nyuruh semua pembantu dan pengawal tuan manggil saya non?" tanya Kiara.

"Karena kamu emang harus dipanggil begitu." jawab Martin.

"Tapi kan saya cuma pelayan tuan." kata Kiara.

Martin pun berdiri dan mendekati Kiara.

Dia mengelus rambut Kiara dan juga wajahnya.

"Kamu cantik, saya suka!" kata Martin.

Kemudian Martin pergi meninggalkan Kiara di ruang tamu.

"Apa sih dia? Aku nanya bukannya dijawab malah langsung pergi!" batin Kiara.

Kiara pun masuk ke kamarnya.

Disana, ia mencoba menelpon paman Diki.

Tapi, nomor pamannya itu tidak dapat dihubungi.

"Loh, kenapa nomornya gak bisa dihubungi ya?" tanya Kiara pada dirinya sendiri.

***********

Malam harinya, Willy dan teman-temannya berangkat menuju lokasi balapan.

Sambil mengemudikan motornya, mereka bercakap-cakap.

"Wil, kalo lu menang, lu bisa dapetin uang 20 juta dari si Ilham! Tapi, kalo lu kalah, geng kita bisa bubar Wil!" kata Randi.

"Iya Wil, oleh karena itu lu harus menang Wil! Biar kita masih bisa kumpul kaya gini." kata Thoriq.

"Udah kalian semua tenang aja ya! Gua pasti menang kok!" jawab Willy.

Merekapun tos dan melanjutkan perjalanan.

Sesampainya disana, mereka disambut oleh Ilham dan gengnya.

"Akhirnya si pengecut datang!" sambut Billy.

"Heh apa lu bilang? Lu jaga tuh mulut! Kalian semua tuh yang pengecut! Gak mau terima kekalahan!" balas Randi.

"Udah udah Ran! Kita kesini mau balapan, bukan mau ribut! Jadi lu tenang ya!" kata Willy.

"Udah Wil, gausah banyak omong lu! Langsung aja kita buktiin sekarang siapa yang pecundang!" teriak Ilham.

"Oke." kata Willy.

Mereka langsung mendorong motor mereka ke garis start.

"Heh inget ya, kalo lu kalah lu harus pergi dari basecamp lu!" ancam Ilham.

"Iya gua inget kok!" kata Willy.

"Oke, are you ready?" tanya Ucok.

Mereka berdua mengangguk.

"Oke, one... two... three go!" teriak Ucok.

Mereka langsung menancap gas dan mengemudikan motornya dengan cepat.

********

Pak Gunawan dan Bu Ani merasa khawatir karena anak mereka belum pulang ke rumah.

Jam menunjukkan pukul setengah sebelas malam.

"Ani, memangnya Willy selalu seperti ini ya? Sudah setengah sebelas tapi belum pulang." tanya Gunawan.

"Iya mas, malah kemarin kan dia baru pulang tengah malam." jawab Ani.

"Ngapain aja dia diluar sana?" tanya Gunawan.

"Aku sama sekali gak tau mas, setiap ditanya dia selalu jawab 'cuma main sama temen'." jawab Ani.

"Nanti biar saya tegur dia." kata Gunawan.

********

Willy telah sampai di garis finish dan memenangkan balapan kali ini.

"Wooohoooo! Mantap lu Wil!" teriak Randi.

Sementara, Ilham baru sampai dan langsung menggeprak motornya.

Dia membuka helm lalu membantingnya ke jalan.

"Hahaha, udah Ham lu gausah kesel gitu! Kan udah biasa lu kalah sama Willy." kata Thoriq.

"Ahahahaha." tawa teman-teman Willy.

Teman-teman geng Ilham langsung menghampiri Ilham.

"Ham, kok lu masih kalah aja si sama dia?" tanya Billy.

"Tau!" jawab Ilham membuang muka.

Randi menghampiri Ilham dan menjulurkan tangannya.

"Mana mana, sini uangnya 20 juta!" pinta Randi.

"Nih!" kata Billy.

"Asik, besok mau balapan lagi gak?" tanya Randi.

Ilham hanya terdiam.

"Hahaha, udah kehabisan duit ya? Hahaha, yaudah gapapa! Lu kumpulin aja dulu duitnya, terus belajar dulu balapan yang bener ye!" kata Randi.

Randi membawa amplop berisi uang itu ke Willy.

"Nih Wil!" kata Randi menyerahkan amplop itu.

"Ok Ran!" kata Willy.

"Eh Ham, sekarang kita semua disini udah tau kan, siapa pecundang nya?" teriak Willy.

"Ahahahaha." tawa teman-teman Willy.

Billy merasa kesal dengan perkataan Willy.

"Heh diem lu! Mending sekarang kita tarung!" teriak Billy.

Willy turun dari motornya dan menghampiri Billy.

"Lu nantangin gua?" tanya Willy.

"Iya kenapa, lu takut?" jawab Billy.

"Lu udah bosen hidup?" tanya Willy.

"Gausah banyak bacot lu!" jawab Billy.

Billy mendorong dan menyerang Willy.

Merekapun berkelahi.

Lalu, Ilham dan temannya yang lain juga menyerang teman-teman Willy.

"Serang!" teriak Ilham.

Perkelahian diantara mereka pun tidak dapat dihindarkan.

***********

Martin membuka pintu kamar Kiara dan masuk ke dalam.

"Hai, kamu lagi apa?" tanya Martin.

Kiara yang sedang asyik menonton tv sambil ngemil tidak mendengar perkataan Martin.

Martin pun menghampiri Kiara dan duduk disampingnya, dia mengambil cemilan Kiara.

"Ih kok diambil?" tanya Kiara.

"Abis, kamu ditanya gak jawab." jawab Martin.

Martin memakan cemilan itu.

"Maaf tuan, saya gak denger tadi." kata Kiara.

"Iya gapapa. Nih saya balikin!" kata Martin.

Kiara tersenyum dan mengambil kembali cemilannya lalu memakan nya.

"Kamu lagi haid?" tanya Martin.

Kiara kaget dan terdiam.

"Kenapa dia nanyain itu?" batin Kiara.

Episodes
1 Prolog
2 Episode 1. Awal mula
3 Episode 2. Gue suka sama Lo!
4 Episode 3. Pelayan bukan pembantu
5 Episode 4. Paman yang jahat!
6 Episode 5. Kabur dari rumah itu
7 Episode 6. Makan nasi goreng
8 Episode 7. Diambil kembali
9 Episode 8. Lebih baik kamu pergi
10 Episode 9. Ambil alih
11 Episode 10. Ke Korea
12 Episode 11. Kirim ke UGD
13 Episode 12. Beli rumah
14 Episode 13. Berkhianat
15 Episode 14. Tahan saja dia!
16 Episode 15. Berubahnya pendosa
17 Episode 16. Membujuk Gunawan
18 Episode 17. Penyesalan pak Gunawan
19 Episode 18. Kedatangan Eki
20 Episode 19. Kriminal di sekolah
21 Episode 20. Kembali brutal
22 Episode 21. Mau hijrah
23 Episode 22. Dipantau
24 Episode 23. Pengeroyokan
25 Episode 24. Dimana ini?
26 Episode 25. Biaya rumah sakit
27 Episode 26. Willy yang sama
28 Episode 27. Ragu
29 Episode 28. Kiara datang lagi
30 Episode 29. Willy dimana?
31 Episode 30. Aku yang bayar
32 Episode 31. Dihukum
33 Episode 32. Martin datang
34 Episode 33. Sudah punya yang lain
35 Episode 34. Langsung akrab
36 Episode 35. Aurora vs Sasha
37 Episode 36. Gak sengaja
38 Episode 37. Pulang
39 Episode 38. Emang kayak gini
40 Episode 39. Sekolah baru
41 Episode 40. Jangan gitu!
42 Episode 41. Idola baru nih
43 Episode 42. Suntikan cairan
44 Episode 43. Fitnah Ilham
45 Episode 44. Bekas bibir lu
46 Episode 45. Pertikaian
47 Episode 46. Hari pertama
48 Episode 47. Di parkiran
49 Episode 48. Larangan Willy
50 Episode 49. Makan siang
51 Episode 50. Bawa aja jaket gue
52 Episode 51. Jauhi Willy
53 Episode 52. Orang bayaran
54 Episode 53. Mau duduk sama kamu
55 Episode 54. Menantang bodyguard
56 Episode 55. Teror terus berlanjut
57 Episode 56. Semakin genting
58 Episode 57. Bukan kita
59 Episode 58. Tergila-gila
60 Episode 59. So sweet
61 Episode 60. Aurora cemburu?
62 Episode 61. Paksaan Willy
63 Episode 62. Semakin menggila
64 Episode 63. Menginap satu malam
65 Episode 64. Aurora kemana?
66 Episode 65. Serangan di sekolah
67 Episode 66. Hukuman untuk Willy
68 Episode 67. Mencari Aurora
69 Episode 68. Bu Ani bersedih
70 Episode 69. Randi dikejar lagi
71 Episode 70. Diskors seminggu
72 Episode 71. Rencana Willy
73 Episode 72. With Aurora again
74 Episode 73. Aurora tak terima
75 Episode 74. Sempat kesal
76 Episode 75. Supaya cepat selesai
77 Episode 76. Dicegat black jack
78 Episode 77. Mencari Aurora
79 Episode 78. Gak bisa tidur
80 Episode 79. Rumah Catur
81 Episode 80. Max tertangkap
82 Episode 81. Aurora pulang
83 Episode 82. Jangan bohong!
84 Episode 83. Martin emosi
85 Episode 84. Menolong perempuan
86 Episode 85. Permainan yang gagal
87 Episode 86. Perpecahan
88 Episode 87. Hukuman berakhir
89 Episode 88. Sepenuhnya jadi milikku
90 Episode 89. Ditendang
91 Episode 90. Ambil kembali
92 Episode 91. Tawaran Martin
93 Episode 92. Pasangan pesta
94 Episode 93. Thoriq & Farrel sedih
95 Episode 94. Pesta dimulai
96 Episode 95. Berdansa
97 Episode 96. Martin gabung black jack
98 Episode 97. Melakukan dua kali
99 Episode 98. Baru pulang
100 Episode 99. Amukan Willy
101 Episode 100. Sama-sama masuk RS
102 Episode 101. Thoriq dan kekasihnya
103 Episode 102. Max tersingkir
104 Episode 103. Geng thunder
105 Episode 104. Patah tangan
106 Episode 105. Cari gara-gara
107 Episode 106. Tedy dan Geri
108 Episode 107. Dekat sama kamu terus
109 Episode 108. Romantis
110 Episode 109. Ilham memaksa
111 Episode 110. Sembuh
112 Episode 111. Randi dan Ayna
113 Episode 112. Nonton film
114 Episode 113. Puas jalan-jalan
115 Episode 114. Makan ketoprak
116 Episode 115. Mencari thunder
117 Episode 116. Martin vs Rimba
118 Episode 117. Apa bakal hamil?
119 Episode 118. Kangen Sasha?
120 Episode 119. Tiba-tiba datang
121 Episode 120. Keributan
122 Episode 121. Kembali ke sekolah lama
123 Episode 122. Suka sama siapa?
124 Episode 123. Willy cemburu
125 Episode 124. Pasti takut
126 Episode 125. Motor mati
127 Episode 126. Lancang
128 Episode 127. Sasha vs Aurora
129 Episode 128. Berkuda
130 Episode 129. Tersesat
131 Episode 130. Bawa kabur uang
132 Episode 131. Merona
133 Episode 132. Bantuan Martin
134 Episode 133. Sama saja
135 Episode 134. Randi nakal
136 Episode 135. Coba lawan?
137 Episode 136. Semakin dalam
138 Episode 137. Menyerah
139 Episode 138. Gak mau apa-apa
140 Episode 139. Temenin dulu
141 Episode 140. Diajak berburu
142 Episode 141. Gabung lagi
143 Episode 142. Auto masuk UGD
144 Episode 143. Gausah malu
145 Episode 144. Menggoda
146 Episode 145. Adain pesta
147 Episode 146. Lapor polisi
148 Episode 147. Punya mata-mata
149 Episode 148. Udah kenyang
150 Episode 149. The end
Episodes

Updated 150 Episodes

1
Prolog
2
Episode 1. Awal mula
3
Episode 2. Gue suka sama Lo!
4
Episode 3. Pelayan bukan pembantu
5
Episode 4. Paman yang jahat!
6
Episode 5. Kabur dari rumah itu
7
Episode 6. Makan nasi goreng
8
Episode 7. Diambil kembali
9
Episode 8. Lebih baik kamu pergi
10
Episode 9. Ambil alih
11
Episode 10. Ke Korea
12
Episode 11. Kirim ke UGD
13
Episode 12. Beli rumah
14
Episode 13. Berkhianat
15
Episode 14. Tahan saja dia!
16
Episode 15. Berubahnya pendosa
17
Episode 16. Membujuk Gunawan
18
Episode 17. Penyesalan pak Gunawan
19
Episode 18. Kedatangan Eki
20
Episode 19. Kriminal di sekolah
21
Episode 20. Kembali brutal
22
Episode 21. Mau hijrah
23
Episode 22. Dipantau
24
Episode 23. Pengeroyokan
25
Episode 24. Dimana ini?
26
Episode 25. Biaya rumah sakit
27
Episode 26. Willy yang sama
28
Episode 27. Ragu
29
Episode 28. Kiara datang lagi
30
Episode 29. Willy dimana?
31
Episode 30. Aku yang bayar
32
Episode 31. Dihukum
33
Episode 32. Martin datang
34
Episode 33. Sudah punya yang lain
35
Episode 34. Langsung akrab
36
Episode 35. Aurora vs Sasha
37
Episode 36. Gak sengaja
38
Episode 37. Pulang
39
Episode 38. Emang kayak gini
40
Episode 39. Sekolah baru
41
Episode 40. Jangan gitu!
42
Episode 41. Idola baru nih
43
Episode 42. Suntikan cairan
44
Episode 43. Fitnah Ilham
45
Episode 44. Bekas bibir lu
46
Episode 45. Pertikaian
47
Episode 46. Hari pertama
48
Episode 47. Di parkiran
49
Episode 48. Larangan Willy
50
Episode 49. Makan siang
51
Episode 50. Bawa aja jaket gue
52
Episode 51. Jauhi Willy
53
Episode 52. Orang bayaran
54
Episode 53. Mau duduk sama kamu
55
Episode 54. Menantang bodyguard
56
Episode 55. Teror terus berlanjut
57
Episode 56. Semakin genting
58
Episode 57. Bukan kita
59
Episode 58. Tergila-gila
60
Episode 59. So sweet
61
Episode 60. Aurora cemburu?
62
Episode 61. Paksaan Willy
63
Episode 62. Semakin menggila
64
Episode 63. Menginap satu malam
65
Episode 64. Aurora kemana?
66
Episode 65. Serangan di sekolah
67
Episode 66. Hukuman untuk Willy
68
Episode 67. Mencari Aurora
69
Episode 68. Bu Ani bersedih
70
Episode 69. Randi dikejar lagi
71
Episode 70. Diskors seminggu
72
Episode 71. Rencana Willy
73
Episode 72. With Aurora again
74
Episode 73. Aurora tak terima
75
Episode 74. Sempat kesal
76
Episode 75. Supaya cepat selesai
77
Episode 76. Dicegat black jack
78
Episode 77. Mencari Aurora
79
Episode 78. Gak bisa tidur
80
Episode 79. Rumah Catur
81
Episode 80. Max tertangkap
82
Episode 81. Aurora pulang
83
Episode 82. Jangan bohong!
84
Episode 83. Martin emosi
85
Episode 84. Menolong perempuan
86
Episode 85. Permainan yang gagal
87
Episode 86. Perpecahan
88
Episode 87. Hukuman berakhir
89
Episode 88. Sepenuhnya jadi milikku
90
Episode 89. Ditendang
91
Episode 90. Ambil kembali
92
Episode 91. Tawaran Martin
93
Episode 92. Pasangan pesta
94
Episode 93. Thoriq & Farrel sedih
95
Episode 94. Pesta dimulai
96
Episode 95. Berdansa
97
Episode 96. Martin gabung black jack
98
Episode 97. Melakukan dua kali
99
Episode 98. Baru pulang
100
Episode 99. Amukan Willy
101
Episode 100. Sama-sama masuk RS
102
Episode 101. Thoriq dan kekasihnya
103
Episode 102. Max tersingkir
104
Episode 103. Geng thunder
105
Episode 104. Patah tangan
106
Episode 105. Cari gara-gara
107
Episode 106. Tedy dan Geri
108
Episode 107. Dekat sama kamu terus
109
Episode 108. Romantis
110
Episode 109. Ilham memaksa
111
Episode 110. Sembuh
112
Episode 111. Randi dan Ayna
113
Episode 112. Nonton film
114
Episode 113. Puas jalan-jalan
115
Episode 114. Makan ketoprak
116
Episode 115. Mencari thunder
117
Episode 116. Martin vs Rimba
118
Episode 117. Apa bakal hamil?
119
Episode 118. Kangen Sasha?
120
Episode 119. Tiba-tiba datang
121
Episode 120. Keributan
122
Episode 121. Kembali ke sekolah lama
123
Episode 122. Suka sama siapa?
124
Episode 123. Willy cemburu
125
Episode 124. Pasti takut
126
Episode 125. Motor mati
127
Episode 126. Lancang
128
Episode 127. Sasha vs Aurora
129
Episode 128. Berkuda
130
Episode 129. Tersesat
131
Episode 130. Bawa kabur uang
132
Episode 131. Merona
133
Episode 132. Bantuan Martin
134
Episode 133. Sama saja
135
Episode 134. Randi nakal
136
Episode 135. Coba lawan?
137
Episode 136. Semakin dalam
138
Episode 137. Menyerah
139
Episode 138. Gak mau apa-apa
140
Episode 139. Temenin dulu
141
Episode 140. Diajak berburu
142
Episode 141. Gabung lagi
143
Episode 142. Auto masuk UGD
144
Episode 143. Gausah malu
145
Episode 144. Menggoda
146
Episode 145. Adain pesta
147
Episode 146. Lapor polisi
148
Episode 147. Punya mata-mata
149
Episode 148. Udah kenyang
150
Episode 149. The end

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!