Episode 4. Paman yang jahat!

Episode 4

"Kamu lagi haid?" tanya Martin.

Kiara kaget dan terdiam.

"Kenapa dia nanyain itu?" batin Kiara.

"Emangnya kenapa tuan..??" tanya Kiara.

"Mau tau aja." jawab Martin.

Kiara menelan ludahnya dan tidak berani menatap wajah Martin. Dia mematikan tv dan pindah ke kasur nya.

Martin berdiri dan mengikuti Kiara. Dia duduk disamping Kiara lalu membelai rambut nya.

"Kamu kenapa? Saya salah bicara?" tanya Martin.

"Enggak kok tuan. Saya cuma ngantuk aja." jawab Kiara.

"Oh yaudah, kamu tidur aja..!!"

"Iya, tapi maaf tuan.. Kenapa tadi tuan nanya begitu?"

"Tadinya saya pengen kamu muasin saya, tapi karena kamu ngantuk gajadi deh."

"Muasin? Maksudnya apa tuan?"

"Kamu kan pelayan saya, pelayan nafsuu saya..!!"

"Apa??!!"

"Iya, memangnya paman kamu tidak memberi tahu kamu? Dia kan menyerahkan kamu ke saya sebagai ganti uang yang dia pinjam." jelas Martin.

"Jadi kamu harus turuti semua kemauan saya, dan memuaskan saya apabila saya menginginkan nya." sambung nya.

"Aku gak nyangka, ternyata paman Diki ngejual aku." batin Kiara.

Kiara mulai menangis, air mata satu persatu keluar dan membasahi wajahnya.

Martin yang melihat itu merasa kasihan, dia pun memeluk Kiara dan mencium kepalanya.

"Kamu gausah nangis..!! Saya gak jahat kok.." kata Martin.

"Hiksss.. Hiksss.. Tuan emang gak jahat kok Hiksss.. Tapi paman saya yang jahat..!!" jawab Kiara.

"Aku benci sama paman..!! Tega sekali paman melakukan ini padaku..!!" batin Kiara.

"Sudah-sudah! Katanya kamu ngantuk tadi, tidur sana!" perintah Martin.

"Iya tuan.." jawab Kiara sambil mengelap air matanya.

❤️

- Di basecamp the darks

Willy dan teman-temannya telah sampai di markas mereka.

"Wil, gua kesel banget sama mereka! Bukannya terima kekalahan malah nyerang kita!" teriak Randi.

"Iya Wil, gua juga kesel banget tuh sama mereka! Rasanya pengen aja gua abisin tuh mereka..!!" kata Thoriq dengan nada tinggi.

"Eh Ran, Riq. Udah kali gausah dipikirin lagi! Kan kita udah kasih pelajaran buat mereka tadi! Mereka sekarang pasti lagi di rumah sakit, obatin luka-luka mereka." kata Willy.

"Iya si Wil, tapi gua masih belum puas Wil! Coba aja lu gak halangin gua tadi, pasti udah gua abisin tuh si Billy!" kata Randi.

"Emosi gak akan nyelesain masalah! Mending kita cari cara lain buat bikin mereka berubah." kata Willy.

"Percuma Wil, mereka tuh gak akan pernah berubah..!!" kata Randi.

"Kata siapa? Semua orang bisa berubah kok." kata Willy.

"..." Randi terdiam.

"Yaudah, gua mau cabut dulu ya. Ada urusan!" sambung Willy.

"Iya Wil." jawab mereka serentak.

Willy pergi dengan motornya menuju ke rumah Martin.

"Gua harus segera lunasin semuanya..!! Gua gak mau punya urusan sama rentenir..!!" batin Willy.

❤️

- Di kamar Kiara

Kiara berbaring dan menarik selimut menutupi tubuhnya, dia menghadap ke kiri membelakangi Martin.

Martin mendekati Kiara dan memeluk nya dari belakang.

Kiara yang menyadari itu, berusaha untuk melepaskan pelukannya.

"Lepasin tuan..!!" kata Kiara sambil memberontak.

"Saya gak mau lepasin kamu..!! Kamu itu udah jadi milik saya sekarang! Jadi kamu gabisa lepas dari saya..!!" kata Martin.

Martin memajukan kepalanya dan membisikkan kata-kata di telinga Kiara.

"Saya mau sekarang..."

Kiara kaget dan semakin berusaha untuk lepas dari pelukan Martin. Tapi, apa daya tenaganya tidak cukup kuat untuk melakukan itu.

Martin menghempaskan selimut dari tubuh Kiara dan membalikkan badan Kiara menjadi menghadap ke wajahnya.

"Lepasin tuan! Saya gak mau..!!" berontak Kiara.

Martin semakin keras memegangi tubuh Kiara.

Tok tok tok...

Suara ketukan pintu terdengar dari luar, itu membuat Martin kesal dan melepas tangan Kiara lalu berdiri untuk membuka pintu..

"Ada apa?" tanya Martin.

"Maaf tuan! Saya cuma mau memberi tahu, di depan ada Willy. Katanya dia mau membayar uang sisa 3 jutanya.." jawab pengawal itu.

"Kamu ambil saja uangnya! Saya ada urusan!"

"Baik tuan.."

Martin menutup kembali pintu kamar itu dan menguncinya..

Ceklek ceklek..

Dia berbalik dan melihat Kiara sedang duduk sambil menangis memegangi selimutnya.

Martin pun menghampiri Kiara dan menarik tangannya..

"Sini kamu..!!"

"Saya gak mau tuan..!! Hiks.. Hiks.."

"Mau gak mau kamu harus mau!"

Martin menarik paksa Kiara dan mereka sekarang sudah bertatapan.

❤️

- Di Ruang Tamu

Pengawal itu kembali menemui Willy dan menjelaskan kalau Martin tidak bisa menemuinya..

"Tuan Martin meminta saya untuk menerima uangnya."

"Oh gitu.. Yaudah, nih uang 3 juta nya..!!" kata Willy.

Pengawal itu mengambil amplop berisi uang itu dan Willy pun berdiri lalu pamit untuk pergi.

"Saya pamit.."

"Iya silahkan..!!"

"Duh, pake segala kebelet kencing lagi! Gak ngerti situasi banget nih! Udah tau gua males lama-lama disini!" batin Willy.

"Maaf pak, saya boleh numpang ke toilet?" tanya Willy pada pengawal itu.

"Boleh, toiletnya ada di sebelah sana." jawab pengawal itu sambil menunjuk ke arah toilet berada.

"Ohh.. Terimakasih pak..!"

"Terpaksa deh gua kencing disini, padahal ogah banget gua..!! Cuma kondisi yang memaksa karena udah gak tahan lagi!" batin Willy.

Willy langsung berlari kecil menuju toilet.

❤️

- Di Kamar Kiara

Kiara berontak dan berhasil melepaskan diri dari cengkraman Martin, dia mendorong Martin hingga terjatuh ke lantai.

Kiara berdiri dan berusaha keluar dari kamar ini, namun ketika ia ingin membuka pintu nya. Pintu itu terkunci.

Kiara mencari-cari dimana kunci itu. Namun, Martin sudah bangkit dan memeluk Kiara dari belakang.

"Mau kemana cantik..?? Kamu belum puasin saya, jadi kamu gaboleh keluar dari sini..!!" kata Martin.

"Lepasin aku tuan..!!" Kiara berusaha memberontak.

❤️

- Di Ruangan Luar

Willy sudah selesai dari toilet dan merasa lega, dia ingin segera cepat pergi dari rumah ini.

Tapi, saat berjalan melewati sebuah kamar dia mendengar jeritan seorang wanita dari dalam kamar itu. Dia pun menempelkan telinganya di pintu kamar itu dan mendengar dengan jelas suara teriakan wanita itu lagi.

"Waduh! Jangan-jangan ada penganiayaan di dalam! Gua harus tolongin tuh cewek..!!" batin Willy.

Willy berusaha membuka pintu kamar itu, namun tidak bisa karena dikunci..

Jetek jetek jetek...

Di dalam kamar, Martin merasa panik karena ada yang berusaha membuka pintu itu dari luar.

Kiara memanfaatkan itu untuk berteriak lagi dan semakin kencang.

"Tolong..!!! Tolong aku...!!!"

Martin dengan cepat langsung menutup mulut Kiara dengan tangannya dan menarik Kiara ke kasur.

"Sekali lagi kamu teriak, kamu tidak akan pernah bisa lagi melihat indahnya dunia..!!" ancam Martin.

"Mmmppphh.. Mmmmhhh..!!"

Willy masih berusaha membuka pintu itu, dia mulai coba mendobraknya.

Lalu, pengawal Martin muncul dan menarik Willy..

"Eh eh apa-apaan nih..??" tanya Willy.

"Anda yang apa-apaan..!! Kenapa anda ingin mendobrak pintu ini?" kata pengawal itu.

"Saya tadi denger, ada teriakan cewek dari dalam sini. Makanya saya pengen coba buka pintu ini, saya mau selamatin cewek itu..!!" jawab Willy.

"Disini gak ada cewek! Anda salah dengar! Sekarang lebih baik anda pergi dari sini!"

"Iya, saya juga emang pengen pergi dari sini..!! Tapi beneran gak ada cewek?"

"Iya..!!"

"Gua jelas-jelas tadi denger suara cewek dari sini. Tapi kok mereka bilang gak ada sih?" batin Willy.

"Sudah, cepat pergi sana..!!" teriak pengawal itu.

"Iya, santai aja dong..!! Gua juga mau pergi nih!" jawab Willy.

Willy pun keluar dari rumah Martin.

Sementara itu, Martin melepas mulut Kiara karena menyadari orang tadi sudah pergi.

"Ayo kita bermain-main sayang..!!" kata Martin.

"Enggak! Aku gak mau..!! Lepasin...!!!" teriak Kiara.

Willy menaiki motornya dan memakai helmnya, dia memutar motornya dan segera menancap gas lalu pergi dari rumah Martin.

Di jalan, Willy kepikiran terus oleh suara wanita tadi.

"Siapa ya tadi? Gua khawatir banget sama cewek itu." batin Willy.

Terpopuler

Comments

Rahma AR

Rahma AR

😍

2022-08-02

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Episode 1. Awal mula
3 Episode 2. Gue suka sama Lo!
4 Episode 3. Pelayan bukan pembantu
5 Episode 4. Paman yang jahat!
6 Episode 5. Kabur dari rumah itu
7 Episode 6. Makan nasi goreng
8 Episode 7. Diambil kembali
9 Episode 8. Lebih baik kamu pergi
10 Episode 9. Ambil alih
11 Episode 10. Ke Korea
12 Episode 11. Kirim ke UGD
13 Episode 12. Beli rumah
14 Episode 13. Berkhianat
15 Episode 14. Tahan saja dia!
16 Episode 15. Berubahnya pendosa
17 Episode 16. Membujuk Gunawan
18 Episode 17. Penyesalan pak Gunawan
19 Episode 18. Kedatangan Eki
20 Episode 19. Kriminal di sekolah
21 Episode 20. Kembali brutal
22 Episode 21. Mau hijrah
23 Episode 22. Dipantau
24 Episode 23. Pengeroyokan
25 Episode 24. Dimana ini?
26 Episode 25. Biaya rumah sakit
27 Episode 26. Willy yang sama
28 Episode 27. Ragu
29 Episode 28. Kiara datang lagi
30 Episode 29. Willy dimana?
31 Episode 30. Aku yang bayar
32 Episode 31. Dihukum
33 Episode 32. Martin datang
34 Episode 33. Sudah punya yang lain
35 Episode 34. Langsung akrab
36 Episode 35. Aurora vs Sasha
37 Episode 36. Gak sengaja
38 Episode 37. Pulang
39 Episode 38. Emang kayak gini
40 Episode 39. Sekolah baru
41 Episode 40. Jangan gitu!
42 Episode 41. Idola baru nih
43 Episode 42. Suntikan cairan
44 Episode 43. Fitnah Ilham
45 Episode 44. Bekas bibir lu
46 Episode 45. Pertikaian
47 Episode 46. Hari pertama
48 Episode 47. Di parkiran
49 Episode 48. Larangan Willy
50 Episode 49. Makan siang
51 Episode 50. Bawa aja jaket gue
52 Episode 51. Jauhi Willy
53 Episode 52. Orang bayaran
54 Episode 53. Mau duduk sama kamu
55 Episode 54. Menantang bodyguard
56 Episode 55. Teror terus berlanjut
57 Episode 56. Semakin genting
58 Episode 57. Bukan kita
59 Episode 58. Tergila-gila
60 Episode 59. So sweet
61 Episode 60. Aurora cemburu?
62 Episode 61. Paksaan Willy
63 Episode 62. Semakin menggila
64 Episode 63. Menginap satu malam
65 Episode 64. Aurora kemana?
66 Episode 65. Serangan di sekolah
67 Episode 66. Hukuman untuk Willy
68 Episode 67. Mencari Aurora
69 Episode 68. Bu Ani bersedih
70 Episode 69. Randi dikejar lagi
71 Episode 70. Diskors seminggu
72 Episode 71. Rencana Willy
73 Episode 72. With Aurora again
74 Episode 73. Aurora tak terima
75 Episode 74. Sempat kesal
76 Episode 75. Supaya cepat selesai
77 Episode 76. Dicegat black jack
78 Episode 77. Mencari Aurora
79 Episode 78. Gak bisa tidur
80 Episode 79. Rumah Catur
81 Episode 80. Max tertangkap
82 Episode 81. Aurora pulang
83 Episode 82. Jangan bohong!
84 Episode 83. Martin emosi
85 Episode 84. Menolong perempuan
86 Episode 85. Permainan yang gagal
87 Episode 86. Perpecahan
88 Episode 87. Hukuman berakhir
89 Episode 88. Sepenuhnya jadi milikku
90 Episode 89. Ditendang
91 Episode 90. Ambil kembali
92 Episode 91. Tawaran Martin
93 Episode 92. Pasangan pesta
94 Episode 93. Thoriq & Farrel sedih
95 Episode 94. Pesta dimulai
96 Episode 95. Berdansa
97 Episode 96. Martin gabung black jack
98 Episode 97. Melakukan dua kali
99 Episode 98. Baru pulang
100 Episode 99. Amukan Willy
101 Episode 100. Sama-sama masuk RS
102 Episode 101. Thoriq dan kekasihnya
103 Episode 102. Max tersingkir
104 Episode 103. Geng thunder
105 Episode 104. Patah tangan
106 Episode 105. Cari gara-gara
107 Episode 106. Tedy dan Geri
108 Episode 107. Dekat sama kamu terus
109 Episode 108. Romantis
110 Episode 109. Ilham memaksa
111 Episode 110. Sembuh
112 Episode 111. Randi dan Ayna
113 Episode 112. Nonton film
114 Episode 113. Puas jalan-jalan
115 Episode 114. Makan ketoprak
116 Episode 115. Mencari thunder
117 Episode 116. Martin vs Rimba
118 Episode 117. Apa bakal hamil?
119 Episode 118. Kangen Sasha?
120 Episode 119. Tiba-tiba datang
121 Episode 120. Keributan
122 Episode 121. Kembali ke sekolah lama
123 Episode 122. Suka sama siapa?
124 Episode 123. Willy cemburu
125 Episode 124. Pasti takut
126 Episode 125. Motor mati
127 Episode 126. Lancang
128 Episode 127. Sasha vs Aurora
129 Episode 128. Berkuda
130 Episode 129. Tersesat
131 Episode 130. Bawa kabur uang
132 Episode 131. Merona
133 Episode 132. Bantuan Martin
134 Episode 133. Sama saja
135 Episode 134. Randi nakal
136 Episode 135. Coba lawan?
137 Episode 136. Semakin dalam
138 Episode 137. Menyerah
139 Episode 138. Gak mau apa-apa
140 Episode 139. Temenin dulu
141 Episode 140. Diajak berburu
142 Episode 141. Gabung lagi
143 Episode 142. Auto masuk UGD
144 Episode 143. Gausah malu
145 Episode 144. Menggoda
146 Episode 145. Adain pesta
147 Episode 146. Lapor polisi
148 Episode 147. Punya mata-mata
149 Episode 148. Udah kenyang
150 Episode 149. The end
Episodes

Updated 150 Episodes

1
Prolog
2
Episode 1. Awal mula
3
Episode 2. Gue suka sama Lo!
4
Episode 3. Pelayan bukan pembantu
5
Episode 4. Paman yang jahat!
6
Episode 5. Kabur dari rumah itu
7
Episode 6. Makan nasi goreng
8
Episode 7. Diambil kembali
9
Episode 8. Lebih baik kamu pergi
10
Episode 9. Ambil alih
11
Episode 10. Ke Korea
12
Episode 11. Kirim ke UGD
13
Episode 12. Beli rumah
14
Episode 13. Berkhianat
15
Episode 14. Tahan saja dia!
16
Episode 15. Berubahnya pendosa
17
Episode 16. Membujuk Gunawan
18
Episode 17. Penyesalan pak Gunawan
19
Episode 18. Kedatangan Eki
20
Episode 19. Kriminal di sekolah
21
Episode 20. Kembali brutal
22
Episode 21. Mau hijrah
23
Episode 22. Dipantau
24
Episode 23. Pengeroyokan
25
Episode 24. Dimana ini?
26
Episode 25. Biaya rumah sakit
27
Episode 26. Willy yang sama
28
Episode 27. Ragu
29
Episode 28. Kiara datang lagi
30
Episode 29. Willy dimana?
31
Episode 30. Aku yang bayar
32
Episode 31. Dihukum
33
Episode 32. Martin datang
34
Episode 33. Sudah punya yang lain
35
Episode 34. Langsung akrab
36
Episode 35. Aurora vs Sasha
37
Episode 36. Gak sengaja
38
Episode 37. Pulang
39
Episode 38. Emang kayak gini
40
Episode 39. Sekolah baru
41
Episode 40. Jangan gitu!
42
Episode 41. Idola baru nih
43
Episode 42. Suntikan cairan
44
Episode 43. Fitnah Ilham
45
Episode 44. Bekas bibir lu
46
Episode 45. Pertikaian
47
Episode 46. Hari pertama
48
Episode 47. Di parkiran
49
Episode 48. Larangan Willy
50
Episode 49. Makan siang
51
Episode 50. Bawa aja jaket gue
52
Episode 51. Jauhi Willy
53
Episode 52. Orang bayaran
54
Episode 53. Mau duduk sama kamu
55
Episode 54. Menantang bodyguard
56
Episode 55. Teror terus berlanjut
57
Episode 56. Semakin genting
58
Episode 57. Bukan kita
59
Episode 58. Tergila-gila
60
Episode 59. So sweet
61
Episode 60. Aurora cemburu?
62
Episode 61. Paksaan Willy
63
Episode 62. Semakin menggila
64
Episode 63. Menginap satu malam
65
Episode 64. Aurora kemana?
66
Episode 65. Serangan di sekolah
67
Episode 66. Hukuman untuk Willy
68
Episode 67. Mencari Aurora
69
Episode 68. Bu Ani bersedih
70
Episode 69. Randi dikejar lagi
71
Episode 70. Diskors seminggu
72
Episode 71. Rencana Willy
73
Episode 72. With Aurora again
74
Episode 73. Aurora tak terima
75
Episode 74. Sempat kesal
76
Episode 75. Supaya cepat selesai
77
Episode 76. Dicegat black jack
78
Episode 77. Mencari Aurora
79
Episode 78. Gak bisa tidur
80
Episode 79. Rumah Catur
81
Episode 80. Max tertangkap
82
Episode 81. Aurora pulang
83
Episode 82. Jangan bohong!
84
Episode 83. Martin emosi
85
Episode 84. Menolong perempuan
86
Episode 85. Permainan yang gagal
87
Episode 86. Perpecahan
88
Episode 87. Hukuman berakhir
89
Episode 88. Sepenuhnya jadi milikku
90
Episode 89. Ditendang
91
Episode 90. Ambil kembali
92
Episode 91. Tawaran Martin
93
Episode 92. Pasangan pesta
94
Episode 93. Thoriq & Farrel sedih
95
Episode 94. Pesta dimulai
96
Episode 95. Berdansa
97
Episode 96. Martin gabung black jack
98
Episode 97. Melakukan dua kali
99
Episode 98. Baru pulang
100
Episode 99. Amukan Willy
101
Episode 100. Sama-sama masuk RS
102
Episode 101. Thoriq dan kekasihnya
103
Episode 102. Max tersingkir
104
Episode 103. Geng thunder
105
Episode 104. Patah tangan
106
Episode 105. Cari gara-gara
107
Episode 106. Tedy dan Geri
108
Episode 107. Dekat sama kamu terus
109
Episode 108. Romantis
110
Episode 109. Ilham memaksa
111
Episode 110. Sembuh
112
Episode 111. Randi dan Ayna
113
Episode 112. Nonton film
114
Episode 113. Puas jalan-jalan
115
Episode 114. Makan ketoprak
116
Episode 115. Mencari thunder
117
Episode 116. Martin vs Rimba
118
Episode 117. Apa bakal hamil?
119
Episode 118. Kangen Sasha?
120
Episode 119. Tiba-tiba datang
121
Episode 120. Keributan
122
Episode 121. Kembali ke sekolah lama
123
Episode 122. Suka sama siapa?
124
Episode 123. Willy cemburu
125
Episode 124. Pasti takut
126
Episode 125. Motor mati
127
Episode 126. Lancang
128
Episode 127. Sasha vs Aurora
129
Episode 128. Berkuda
130
Episode 129. Tersesat
131
Episode 130. Bawa kabur uang
132
Episode 131. Merona
133
Episode 132. Bantuan Martin
134
Episode 133. Sama saja
135
Episode 134. Randi nakal
136
Episode 135. Coba lawan?
137
Episode 136. Semakin dalam
138
Episode 137. Menyerah
139
Episode 138. Gak mau apa-apa
140
Episode 139. Temenin dulu
141
Episode 140. Diajak berburu
142
Episode 141. Gabung lagi
143
Episode 142. Auto masuk UGD
144
Episode 143. Gausah malu
145
Episode 144. Menggoda
146
Episode 145. Adain pesta
147
Episode 146. Lapor polisi
148
Episode 147. Punya mata-mata
149
Episode 148. Udah kenyang
150
Episode 149. The end

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!