Episode 7. Diambil kembali

My love is sillie

Episode 7

Willy mengajak Kiara ke basecamp the darks, dia pun menjelaskan semua tentang dirinya termasuk memberitahu bahwa dia adalah anak geng motor yang berandalan.

Kiara terkejut mendengarnya, karena yang ia tahu Willy adalah cowok baik-baik. Bahkan dia telah menolongnya saat dikejar oleh anak buah Martin.

"Ini dia basecamp nya. Disini tempat gua sama temen-temen gua ngumpul kalo gak ada kegiatan." kata Willy pada Kiara.

"Eh Wil, siapa tuh?" tanya Randi.

"Temen gua, namanya Kiara." jawab Willy.

"Oh... Gua Randi." Randi menghampiri Kiara dan berjabat tangan dengan nya.

"Kiara." jawab Kiara.

"Kamu ternyata beneran anak geng motor? Aku pikir kamu cuma bercanda." kata Kiara pada Willy.

"Iya bener, malah bukan cuma itu. Gua juga ketua mereka." jawab Willy.

Willy pun mengajak Kiara duduk dan menyuruh Thoriq membeli minuman untuk nya.

"Pantes aja ya waktu itu orang-orang di tukang nasi goreng pada kabur pas kita datang, ternyata mereka takut sama kamu." kata Kiara pada Willy.

"Ya mungkin gitu.." kata Willy.

"Kenapa kamu jadi anak geng motor,,??" tanya Kiara.

"Gua tuh dulu lagi kesel, marah sama orang-orang yang ngeledek gua karena bokap gua gak pulang-pulang. Akhirnya gua ketemu geng motor, terus gua diajak gabung sama mereka. Tanpa pikir panjang gua langsung terima tawaran mereka. Dan gua pun masuk geng mereka, gua bisa balas dendam sama orang yang udah ngeledek gua, gua ketagihan dan terus ingin melakukan perbuatan itu." jawab Willy.

"Tapi gua dihalangi oleh ketua geng itu, dia bilang gak bener kalo menyerang tanpa alasan. Tapi gua gak peduli! Gua tetep bikin kekacauan dan akhirnya polisi datang terus tangkep gua sama yang lain." sambung Willy.

"Begitu keluar dari penjara, gua ajak mereka buat bikin geng motor baru. Geng motor yang lebih jahat dan bringas dari sebelumnya, gua namain geng gua itu, 'The Darks'. Terus gua juga ajak temen-temen gua di sekolah, kayak Randi dan Thoriq. Nah begitulah cerita kehidupan gua." lanjut Willy.

"Oh jadi begitu. berarti aslinya kamu orang baik-baik dong." kata Kiara.

"Gak tau, gua gak merasa diri gua ini baik setelah gua ngerasain dendam." ucap Willy.

"Kamu itu orang baik, cuma karena pengaruh lingkungan aja kamu jadi begini. Buktinya kamu nolongin aku pas aku dikejar-kejar anak buah tuan Martin." kata Kiara.

"Lu ngapain masih manggil dia tuan sih? Lu pengen balik sama dia..??" ujar Willy.

"Ya enggak lah! Cuma gak sopan aja kalo aku panggil namanya langsung." kata Kiara.

"Gak sopan kenapa? Kan dia bukan tuan lu lagi." kata Willy heran.

"Tapi kan dia lebih tua dari aku." ucap Kiara.

"Emang umur kamu berapa sih..??" tanya Willy penasaran.

"17 tahun." jawab Kiara.

"Ah yang bener? Berarti lu seumuran dong sama gua." kata Willy.

"Iya bener, emang kamu 17 juga? Bukannya udah 19?" tanya Kiara.

"Bukan lah! Masih kelas 3 SMA nih." kata Willy.

"Ohh..."

"Eh lu sekolah dimana..??" tanya Willy.

"Aku gak sekolah." jawab Kiara dengan murung.

"Kenapa?" tanya Willy kaget.

"Aku berhenti karena gak mau ngerepotin paman aku yang di desa. Makanya aku pergi ke Jakarta biar gak ngerepotin mereka lagi." jelas Kiara.

"Tapi karena kamu kesini, kamu jadi punya masalah sama Martin." ucap Willy.

"Iya, aku masih takut dan kepikiran juga. Gimana kalo tiba-tiba Martin sama anak buahnya datang terus bawa aku..??" ujar Kiara.

"Itu gak akan terjadi! Gua akan selalu ngelindungin lu..!!" ucap Willy tegas.

"Ehem ehem.. Nih minumannya tuan dan nyonya.." kata Thoriq yang membuat Willy dan Kiara menjadi salah tingkah.

"Ah bisa aja lu..!!" kata Willy pada Thoriq.

Setelah itu, Willy mengajak Kiara jalan-jalan keliling ibukota dan mengunjungi berbagai tempat wisata.

"Kamu udah bawa aku ke macam-macam tempat wisata disini, sekarang kita pulang aja ya." kata Kiara.

"Kenapa ngajak pulang? Lu gak seneng ya gua ajak jalan-jalan..??" tanya Willy.

"Bukannya gitu, aku seneng kok. Tapi kalo kita terus jalan-jalan, nanti uang kamu bisa habis." jawab Kiara.

"Hahaha... Soal uang mah gak usah khawatir kali! Kan bisa balapan lagi kalo udah abis nanti." kata Willy sambil tertawa.

"Oh.. Kamu dapet uang tuh dari balapan motor..??" tanya Kiara.

"Iya dong. Gua kan jago, jadi pasti menang terus balapannya." jawab Willy menyombongkan diri.

"Gak boleh sombong tau..!!" cibir Kiara.

"Bukannya sombong, emang kenyataannya begitu." kata Willy sambil nyengir.

"Iya deh terserah kamu! Kita pulang aja yaa.." bujuk Kiara.

"Hmm.. Iya deh. Tapi bentar yaa.." kata Willy.

Willy pergi meninggalkan Kiara.

"Mau kemana sih Willy..??" batin Kiara.

Sudah 5 menit Willy pergi, Kiara merasa cemas dan terus melirik ke kanan dan ke kiri untuk mencari Willy. Namun, tetap tidak ketemu.

Kemudian, seseorang menutup mata Kiara dari belakang. Kiara berusaha melepas tangan itu karena dia takut kalau itu adalah Martin.

Orang itu pun melepas tangannya dan Kiara dapat membuka matanya. Dia kaget karena melihat setangkai bunga ada di depan matanya.

Kiara pun menengok kebelakang dan melihat Martin sedang tersenyum.

"Tuan Martin..??" ucap Kiara terkejut.

"Apa kabar sayang..??" Martin tersenyum dan mengusap rambut Kiara.

"Tuan mau apa kesini..??" tanya Kiara ketakutan.

"Saya mau jemput kamu dan bawa kamu pulang kerumah saya." jawab Martin santai.

"Tapi saya gak mau..!!" tolak Kiara.

"Saya akan paksa kamu..!!" tegas Martin.

"Mmmppphh... Mmmppphh..!!"

Martin menutup mulut Kiara dengan tangannya dan membawa Kiara pergi dari tempat itu.

Kemudian, Willy kembali dengan membawa dua bakpao. Tapi, dia terkejut karena tidak ada Kiara disana.

Bakpao yang sedang dipegangnya terjatuh, Willy duduk tersungkur karena melihat gelang identitas milik Martin. Dia pun sangat yakin Martin telah membawa Kiara.

"Kiaraaaa...!!!" teriak Willy histeris.

*******

Martin telah sampai di rumahnya dan menggendong Kiara masuk kedalam.

"Tuan, turunin saya! Saya bisa jalan sendiri kok!" pinta Kiara.

"Udah gapapa, saya gak mau kamu lepas lagi dari tangan saya..!!" jawab Martin.

Martin pun membawa Kiara ke kamarnya dan menidurkan dia di kasur.

"Kamu disini aja, jangan keluar dari kamar..!!" perintah Martin.

"Baik tuan." jawab Kiara.

Kiara terpaksa menuruti perintah Martin, karena ia tidak ingin Martin melakukan hal yang tidak-tidak kepada dirinya.

Kiara menangis karena ia kembali lagi ke tempat yang sangat dia benci.

"Willy, kamu dimana? Aku butuh kamu Wil! Aku gak mau ada disini..!!" batin Kiara.

Sementara itu, Willy kembali ke basecamp dan mengamuk disana. Dia meluapkan emosi nya dengan menendang dan memukul barang-barang disana.

Teman-temannya yang melihat itu, hanya bisa diam dan membiarkan Willy melakukan itu. Karena mereka tidak berani menahan Willy, apalagi Willy dalam keadaan emosi.

Setelah puas, Willy menangis dan duduk sambil berteriak.

"Kenapa gua bodoh banget..??!!"

Randi pun menghampiri Willy dan berusaha menenangkannya.

"Wil, lu tenang ya! Lu harus tahan emosi lu..!!" kata Randi.

"Lu gak ngerti Ran! Gua bener-bener kesel sama diri gua sendiri! Kenapa gua bisa sebodoh itu..??!!" kata Willy.

"Sabar Wil! Lu sebenarnya kenapa sih? Ada masalah apa?" tanya Randi.

"Kiara, Ran.. Kiara dibawa lagi sama si rentenir tua itu!" jawab Willy emosi.

"Rentenir? Siapa maksud lu..??" tanya Randi tak mengerti.

"Ah percuma juga gua ceritain ke lu! Mending sekarang gua samperin tuh si Martin..!!" geram Willy.

"Eh Wil, lu mau kemana..??" tanya Randi berteriak.

Willy langsung menaiki motornya dan menancap gas lalu melaju dengan cepat.

"Eh Ran, Willy mau kemana tuh..??" tanya Thoriq.

"Gua gak tau Riq, tapi kita harus ikutin dia! Soalnya dia lagi emosi." jawab Randi.

"Ok."

Randi, Thoriq dan seluruh anggota the darks pun menyusul Willy.

Bersambung...

Like, vote, komennya jangan lupa ya!

Semoga kalian semua suka dengan cerita saya. Terus kalo suka, kalian pencet tombol favorit ya.

Episodes
1 Prolog
2 Episode 1. Awal mula
3 Episode 2. Gue suka sama Lo!
4 Episode 3. Pelayan bukan pembantu
5 Episode 4. Paman yang jahat!
6 Episode 5. Kabur dari rumah itu
7 Episode 6. Makan nasi goreng
8 Episode 7. Diambil kembali
9 Episode 8. Lebih baik kamu pergi
10 Episode 9. Ambil alih
11 Episode 10. Ke Korea
12 Episode 11. Kirim ke UGD
13 Episode 12. Beli rumah
14 Episode 13. Berkhianat
15 Episode 14. Tahan saja dia!
16 Episode 15. Berubahnya pendosa
17 Episode 16. Membujuk Gunawan
18 Episode 17. Penyesalan pak Gunawan
19 Episode 18. Kedatangan Eki
20 Episode 19. Kriminal di sekolah
21 Episode 20. Kembali brutal
22 Episode 21. Mau hijrah
23 Episode 22. Dipantau
24 Episode 23. Pengeroyokan
25 Episode 24. Dimana ini?
26 Episode 25. Biaya rumah sakit
27 Episode 26. Willy yang sama
28 Episode 27. Ragu
29 Episode 28. Kiara datang lagi
30 Episode 29. Willy dimana?
31 Episode 30. Aku yang bayar
32 Episode 31. Dihukum
33 Episode 32. Martin datang
34 Episode 33. Sudah punya yang lain
35 Episode 34. Langsung akrab
36 Episode 35. Aurora vs Sasha
37 Episode 36. Gak sengaja
38 Episode 37. Pulang
39 Episode 38. Emang kayak gini
40 Episode 39. Sekolah baru
41 Episode 40. Jangan gitu!
42 Episode 41. Idola baru nih
43 Episode 42. Suntikan cairan
44 Episode 43. Fitnah Ilham
45 Episode 44. Bekas bibir lu
46 Episode 45. Pertikaian
47 Episode 46. Hari pertama
48 Episode 47. Di parkiran
49 Episode 48. Larangan Willy
50 Episode 49. Makan siang
51 Episode 50. Bawa aja jaket gue
52 Episode 51. Jauhi Willy
53 Episode 52. Orang bayaran
54 Episode 53. Mau duduk sama kamu
55 Episode 54. Menantang bodyguard
56 Episode 55. Teror terus berlanjut
57 Episode 56. Semakin genting
58 Episode 57. Bukan kita
59 Episode 58. Tergila-gila
60 Episode 59. So sweet
61 Episode 60. Aurora cemburu?
62 Episode 61. Paksaan Willy
63 Episode 62. Semakin menggila
64 Episode 63. Menginap satu malam
65 Episode 64. Aurora kemana?
66 Episode 65. Serangan di sekolah
67 Episode 66. Hukuman untuk Willy
68 Episode 67. Mencari Aurora
69 Episode 68. Bu Ani bersedih
70 Episode 69. Randi dikejar lagi
71 Episode 70. Diskors seminggu
72 Episode 71. Rencana Willy
73 Episode 72. With Aurora again
74 Episode 73. Aurora tak terima
75 Episode 74. Sempat kesal
76 Episode 75. Supaya cepat selesai
77 Episode 76. Dicegat black jack
78 Episode 77. Mencari Aurora
79 Episode 78. Gak bisa tidur
80 Episode 79. Rumah Catur
81 Episode 80. Max tertangkap
82 Episode 81. Aurora pulang
83 Episode 82. Jangan bohong!
84 Episode 83. Martin emosi
85 Episode 84. Menolong perempuan
86 Episode 85. Permainan yang gagal
87 Episode 86. Perpecahan
88 Episode 87. Hukuman berakhir
89 Episode 88. Sepenuhnya jadi milikku
90 Episode 89. Ditendang
91 Episode 90. Ambil kembali
92 Episode 91. Tawaran Martin
93 Episode 92. Pasangan pesta
94 Episode 93. Thoriq & Farrel sedih
95 Episode 94. Pesta dimulai
96 Episode 95. Berdansa
97 Episode 96. Martin gabung black jack
98 Episode 97. Melakukan dua kali
99 Episode 98. Baru pulang
100 Episode 99. Amukan Willy
101 Episode 100. Sama-sama masuk RS
102 Episode 101. Thoriq dan kekasihnya
103 Episode 102. Max tersingkir
104 Episode 103. Geng thunder
105 Episode 104. Patah tangan
106 Episode 105. Cari gara-gara
107 Episode 106. Tedy dan Geri
108 Episode 107. Dekat sama kamu terus
109 Episode 108. Romantis
110 Episode 109. Ilham memaksa
111 Episode 110. Sembuh
112 Episode 111. Randi dan Ayna
113 Episode 112. Nonton film
114 Episode 113. Puas jalan-jalan
115 Episode 114. Makan ketoprak
116 Episode 115. Mencari thunder
117 Episode 116. Martin vs Rimba
118 Episode 117. Apa bakal hamil?
119 Episode 118. Kangen Sasha?
120 Episode 119. Tiba-tiba datang
121 Episode 120. Keributan
122 Episode 121. Kembali ke sekolah lama
123 Episode 122. Suka sama siapa?
124 Episode 123. Willy cemburu
125 Episode 124. Pasti takut
126 Episode 125. Motor mati
127 Episode 126. Lancang
128 Episode 127. Sasha vs Aurora
129 Episode 128. Berkuda
130 Episode 129. Tersesat
131 Episode 130. Bawa kabur uang
132 Episode 131. Merona
133 Episode 132. Bantuan Martin
134 Episode 133. Sama saja
135 Episode 134. Randi nakal
136 Episode 135. Coba lawan?
137 Episode 136. Semakin dalam
138 Episode 137. Menyerah
139 Episode 138. Gak mau apa-apa
140 Episode 139. Temenin dulu
141 Episode 140. Diajak berburu
142 Episode 141. Gabung lagi
143 Episode 142. Auto masuk UGD
144 Episode 143. Gausah malu
145 Episode 144. Menggoda
146 Episode 145. Adain pesta
147 Episode 146. Lapor polisi
148 Episode 147. Punya mata-mata
149 Episode 148. Udah kenyang
150 Episode 149. The end
Episodes

Updated 150 Episodes

1
Prolog
2
Episode 1. Awal mula
3
Episode 2. Gue suka sama Lo!
4
Episode 3. Pelayan bukan pembantu
5
Episode 4. Paman yang jahat!
6
Episode 5. Kabur dari rumah itu
7
Episode 6. Makan nasi goreng
8
Episode 7. Diambil kembali
9
Episode 8. Lebih baik kamu pergi
10
Episode 9. Ambil alih
11
Episode 10. Ke Korea
12
Episode 11. Kirim ke UGD
13
Episode 12. Beli rumah
14
Episode 13. Berkhianat
15
Episode 14. Tahan saja dia!
16
Episode 15. Berubahnya pendosa
17
Episode 16. Membujuk Gunawan
18
Episode 17. Penyesalan pak Gunawan
19
Episode 18. Kedatangan Eki
20
Episode 19. Kriminal di sekolah
21
Episode 20. Kembali brutal
22
Episode 21. Mau hijrah
23
Episode 22. Dipantau
24
Episode 23. Pengeroyokan
25
Episode 24. Dimana ini?
26
Episode 25. Biaya rumah sakit
27
Episode 26. Willy yang sama
28
Episode 27. Ragu
29
Episode 28. Kiara datang lagi
30
Episode 29. Willy dimana?
31
Episode 30. Aku yang bayar
32
Episode 31. Dihukum
33
Episode 32. Martin datang
34
Episode 33. Sudah punya yang lain
35
Episode 34. Langsung akrab
36
Episode 35. Aurora vs Sasha
37
Episode 36. Gak sengaja
38
Episode 37. Pulang
39
Episode 38. Emang kayak gini
40
Episode 39. Sekolah baru
41
Episode 40. Jangan gitu!
42
Episode 41. Idola baru nih
43
Episode 42. Suntikan cairan
44
Episode 43. Fitnah Ilham
45
Episode 44. Bekas bibir lu
46
Episode 45. Pertikaian
47
Episode 46. Hari pertama
48
Episode 47. Di parkiran
49
Episode 48. Larangan Willy
50
Episode 49. Makan siang
51
Episode 50. Bawa aja jaket gue
52
Episode 51. Jauhi Willy
53
Episode 52. Orang bayaran
54
Episode 53. Mau duduk sama kamu
55
Episode 54. Menantang bodyguard
56
Episode 55. Teror terus berlanjut
57
Episode 56. Semakin genting
58
Episode 57. Bukan kita
59
Episode 58. Tergila-gila
60
Episode 59. So sweet
61
Episode 60. Aurora cemburu?
62
Episode 61. Paksaan Willy
63
Episode 62. Semakin menggila
64
Episode 63. Menginap satu malam
65
Episode 64. Aurora kemana?
66
Episode 65. Serangan di sekolah
67
Episode 66. Hukuman untuk Willy
68
Episode 67. Mencari Aurora
69
Episode 68. Bu Ani bersedih
70
Episode 69. Randi dikejar lagi
71
Episode 70. Diskors seminggu
72
Episode 71. Rencana Willy
73
Episode 72. With Aurora again
74
Episode 73. Aurora tak terima
75
Episode 74. Sempat kesal
76
Episode 75. Supaya cepat selesai
77
Episode 76. Dicegat black jack
78
Episode 77. Mencari Aurora
79
Episode 78. Gak bisa tidur
80
Episode 79. Rumah Catur
81
Episode 80. Max tertangkap
82
Episode 81. Aurora pulang
83
Episode 82. Jangan bohong!
84
Episode 83. Martin emosi
85
Episode 84. Menolong perempuan
86
Episode 85. Permainan yang gagal
87
Episode 86. Perpecahan
88
Episode 87. Hukuman berakhir
89
Episode 88. Sepenuhnya jadi milikku
90
Episode 89. Ditendang
91
Episode 90. Ambil kembali
92
Episode 91. Tawaran Martin
93
Episode 92. Pasangan pesta
94
Episode 93. Thoriq & Farrel sedih
95
Episode 94. Pesta dimulai
96
Episode 95. Berdansa
97
Episode 96. Martin gabung black jack
98
Episode 97. Melakukan dua kali
99
Episode 98. Baru pulang
100
Episode 99. Amukan Willy
101
Episode 100. Sama-sama masuk RS
102
Episode 101. Thoriq dan kekasihnya
103
Episode 102. Max tersingkir
104
Episode 103. Geng thunder
105
Episode 104. Patah tangan
106
Episode 105. Cari gara-gara
107
Episode 106. Tedy dan Geri
108
Episode 107. Dekat sama kamu terus
109
Episode 108. Romantis
110
Episode 109. Ilham memaksa
111
Episode 110. Sembuh
112
Episode 111. Randi dan Ayna
113
Episode 112. Nonton film
114
Episode 113. Puas jalan-jalan
115
Episode 114. Makan ketoprak
116
Episode 115. Mencari thunder
117
Episode 116. Martin vs Rimba
118
Episode 117. Apa bakal hamil?
119
Episode 118. Kangen Sasha?
120
Episode 119. Tiba-tiba datang
121
Episode 120. Keributan
122
Episode 121. Kembali ke sekolah lama
123
Episode 122. Suka sama siapa?
124
Episode 123. Willy cemburu
125
Episode 124. Pasti takut
126
Episode 125. Motor mati
127
Episode 126. Lancang
128
Episode 127. Sasha vs Aurora
129
Episode 128. Berkuda
130
Episode 129. Tersesat
131
Episode 130. Bawa kabur uang
132
Episode 131. Merona
133
Episode 132. Bantuan Martin
134
Episode 133. Sama saja
135
Episode 134. Randi nakal
136
Episode 135. Coba lawan?
137
Episode 136. Semakin dalam
138
Episode 137. Menyerah
139
Episode 138. Gak mau apa-apa
140
Episode 139. Temenin dulu
141
Episode 140. Diajak berburu
142
Episode 141. Gabung lagi
143
Episode 142. Auto masuk UGD
144
Episode 143. Gausah malu
145
Episode 144. Menggoda
146
Episode 145. Adain pesta
147
Episode 146. Lapor polisi
148
Episode 147. Punya mata-mata
149
Episode 148. Udah kenyang
150
Episode 149. The end

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!