My love is sillie
Episode 13
📞
Karyo : Halo Dik, katanya kamu mau kasih pekerjaan ke Kiara?
Diki : Loh, kan aku udah kasih mas.
Karyo : Terus, kenapa Kiara bilang dia gak betah di Jakarta?
Diki : Ah moso sih mas?
Karyo : Lah iyo, ini buktinya dia balik lagi kesini.
Diki : Opo mas? Kiara balik kesana? Kok bisa mas?
Karyo : Ya gak tau kok tanya saya? Udah ya aku mau ke sawah dulu.
Tut Tut Tut...
"Kiara pulang ke kampung? Terus gimana sama tuan Martin..??" batin Diki.
******
Willy dan anggota the darks sudah bersiap di basecamp mereka untuk menyambut kedatangan geng black Jack's.
"Wil, yakin lu kita mau hadapin mereka..??" tanya Farrel.
"Lu kenapa Rel? Takut? Yaudah, lu bisa cabut kalo lu takut..!!" kata Willy.
"Iya Rel, daripada nanti lu nyusahin kita. Mending lu cabut aja dari sekarang..!!" kata Thoriq.
"Oke, gua cabut. Tapi lu semua inget, gua cabut bukan karena takut! Tapi karena gua gak suka ada peperangan kaya gini..!! Gua itu cinta damai!" kata Farrel lalu pergi dengan motornya.
"Cih, dasar pengecut..!!" kata Thoriq.
"Udah Riq, kita fokus aja nunggu mereka..!!" kata Willy.
"Tapi Wil, anggota kita jadi berkurang satu. Kita makin kalah jumlah dibanding mereka..!!" kata Randi.
"Gapapa Ran, kalau kita yakin, kita pasti bisa..!!" kata Willy.
Tidak lama kemudian, Ilham dan teman-temannya datang ke markas The Darks. Tanpa basa basi, mereka langsung menyerang Willy dan teman-temannya menggunakan senjata tajam.
Willy dan teman-temannya juga maju menghadapi serangan mereka, namun mereka tidak memiliki senjata.
****
"Maaf pak, saya ingin memberi laporan." kata Farrel.
"Laporan apa?" tanya polisi.
"Ada tawuran antar geng motor di jalan Merah putih pak." jawab Farrel.
"Baik, bisa antar kami kesana?" tanya polisi.
"Bisa pak, mari." jawab Farrel.
Farrel mengantar para polisi itu menuju lokasi tawuran geng the darks dan black Jack's.
"Maafin gua temen-temen. Tapi gua gak mau kalian celaka." batin Farrel.
******
Martin menemui Kiara di kamarnya.
"Tuan, kok masuk gak ketuk pintu dulu sih..!!" kata Kiara sedikit jengkel.
"Iya maaf sayang. Aku laper nih." kata Martin.
"Oh tuan laper. Yaudah, ayo kita makan..!!" kata Kiara.
"Emangnya ada makanan?" tanya Martin.
"Ya kalo disini sih gak ada tuan. Tapi, aku tau kok tempat makan enak disekitar sini." jawab Kiara.
"Ok, kita langsung kesana sekarang,,!! Perut aku udah gak bisa diajak kompromi lagi nih." ajak Martin.
"Sebentar tuan, aku ganti baju dulu." kata Kiara.
"Udah gak usah! Ayo cepet..!!" paksa Martin.
Martin menarik tangan Kiara lalu membawanya menuju mobil.
"Ih, tuan kalo udah lapar ganas yaa.." kata Kiara.
"Hahaha.. Begitulah.." kata Martin tertawa kecil.
******
Bu Ani membawakan kopi untuk suaminya yang sedang menonton tv di ruang tamu.
"Ini mas kopinya." kata Bu Ani sambil meletakkan kopi di meja.
"Wah! Makasih ya istri ku." kata pak Gunawan sambil mengambil kopinya.
"Awas mas masih panas itu..!!" kata Bu Ani.
"Iya Bu." kata pak Gunawan.
Pak Gunawan menyeruput kopinya dengan perlahan, lalu memakan kue yang ada di meja.
"Mas, kenapa nonton beginian sih? Ganti dong channel nya..!!" kata Bu Ani.
"Loh emangnya kenapa Bu? Ini seru loh..!!" kata pak Gunawan.
"Seru apaan berita politik begini..?? Mending juga nonton SHI..!! Ganti mas!" kata Bu Ani.
"Iya iya.. Kamu mah kebiasaan, aku lagi asik nonton berita malah minta ganti ke sinetron. Kapan negara ini mau maju kalau tontonan warganya aja yang gak mendidik kaya gini?" kata pak Gunawan.
"Loh, ini mendidik tau mas..!!" kata Bu Ani.
"Mendidik apanya gak ada pengajarannya." kata pak Gunawan.
"Mendidik supaya suami kaya mas nih gak selingkuh..!!" kata Bu Ani.
"Aku mana pernah selingkuh? Aku ini setia orang nya..!!" kata pak Gunawan.
"Terserah kamu aja mas,,!! Udah jangan ganggu aku! Aku mau fokus nonton nya..!!" kata Bu Ani.
"Dasar,,!! Oiya Bu, ngomong-ngomong Willy kemana ya?" tanya pak Gunawan.
"Halah biasalah pak, palingan main sama temen-temennya." jawab Bu Ani.
"Iya sih Bu, tapi malam ini kok perasaan aku gak enak ya Bu. Aku takut Willy kenapa-kenapa." kata pak Gunawan cemas.
"Dia kan udah biasa keluar jam segini, nanti juga pulang kalo udah bosen. Udah lah jangan ganggu aku..!!" kata Bu Ani.
"Hmmhh.. Kalo udah nonton sinetron begini nih, gak peduli sama anaknya sendiri." kata pak Gunawan.
******
Kiara dan Martin sampai di tempat makan favorit Kiara.
Mereka langsung memesan dan duduk di kursi, Martin yang belum terbiasa makan di tempat seperti itu merasa tidak nyaman.
"Gak nyaman ya tuan? Maklum lah ini kan cuma warung kecil. Kalo tuan mah levelnya di restoran-restoran mahal..!!" kata Kiara tersenyum renyah.
"Hehe enggak kok. Bagi aku, dimana pun tempat makannya, asal sama kamu, aku akan selalu merasa nyaman." kata Martin tersenyum.
"Apa sih tuan,,!! Tapi tuan tenang, makanan disini gak kalah enak kok sama restoran mahal..!!" kata Kiara.
"Masa sih?" tanya Martin.
"Iya dong. Nanti tuan coba aja sendiri." jawab Kiara.
Pesanan mereka pun datang, Martin yang sudah sangat lapar langsung menyantap makanan itu.
"Tuan, makannya pelan-pelan dong nanti keselek..!!" kata Kiara.
"Hehe, abis aku udah gak tahan lagi. Cacing-cacing di perut aku udah pada minta makan." kata Martin.
"Iya tapi jangan cepet-cepet begitu dong! Santai aja makannya..!!" kata Kiara.
"Iya sayang." kata Martin.
Martin melanjutkan makannya dengan perlahan seperti yang diminta Kiara.
*******
Para polisi sampai di lokasi tawuran itu, mereka langsung menangkap sebagian anggota black Jack's dan juga the darks. Sementara yang sebagian berlari ketika mendengar sirine polisi, namun polisi masih mengejar mereka.
Willy yang tadi tidak menghiraukan ada polisi, kini ditangkap dan langsung dibawa ke mobil polisi. Ia pun dibawa ke kantor polisi, saat hendak masuk ke mobil, Willy melihat Farrel dari kejauhan.
Sedangkan para anggota the darks yang terluka dibawa ke rumah sakit untuk diobati, begitu juga dengan Ilham yang tadi dipukuli tanpa ampun oleh Willy.
Sesampainya di kantor polisi, Willy dan yang lainnya dimintai keterangan oleh polisi.
"Apa penyebab kalian melakukan tawuran seperti ini?" tanya polisi.
"Saya sebenarnya gak mau pak, tapi geng mereka yang nyerang kita duluan." jawab Willy.
"Apa pun alasannya, tindakan kalian ini salah! Maka dari itu kalian harus ditahan disini, sampai orang tua kalian datang." kata polisi.
Willy dan yang lainnya pun dibawa ke sel tahanan.
"Wil, gimana bisa polisi tau markas kita?" tanya Randi.
"Ada orang yang berkhianat sama kita." jawab Willy.
"Siapa itu Wil?" tanya Randi.
"Farrel." jawab Willy.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 150 Episodes
Comments