Ada banyak pihak yang ingin melenyapkan Pangeran Adrian. Menurut mereka, Pangeran Adrian merupakan elf yang sangat keras kepala, tidak mudah dipengaruhi jalan pikirannya. Jika dia menjadi raja selanjutnya, maka diprediksi negeri elf akan memiliki pemimpin yang otoriter dan kejam.
Sifat yang dimiliki Pangeran Adrian merupakan ancaman bagi para bangsawan. Apalagi sudah sangat terlihat jika Pangeran Adrian begitu peduli kepada masyarakat, belum menjadi raja dia juga berkeinginan untuk meniadakan perbedaan di antara kaum elf.
Pendapat berbahayanya pernah disampaikan dalam forum pembelajaran tentang falsafah yang diikuti oleh keluarga kerajaan dan kaum bangsawan. Sang guru bahkan kagum dengan hasil pemikirannya yang menyebutkan bahwa semua elf merupakan makhluk mulia dan harus bersikap mulia. Jika ada elf yang memiliki sifat serakah dan suka menindas, berarti ada iblis di dalam hatinya. Kedudukan iblis sama dengan kaum ogre yang terkutuk.
Pangeran Adrian merupakan kandidat terkuat calon raja. Meskipun ada pangeran lain, namun selama Pangeran Adrian masih hidup, maka tahta tidak boleh diberikan kepada pewaris lainnya. Kecuali jika Pangeran Adrian melakukan kesalahan fatal yang tidak bisa dimaafkan, maka haknya sebagai calon pewaris akan dicabut.
Pasukan yang mengepung rombongan Pangeran Adrian kali ini memakai jubah berwarna hitam serta penutup wajah. Tidak jelas mereka berasal dari kelompok pemberontak mana. Sangat jelas tujuan mereka pasti ingin membunuh Adrian. Tidak mungkin mereka ingin merampas hasil panen anggur yang mereka bawa.
"Lindungi Pangeran dan tetap waspada!" seru Ezra memberikan aba-aba.
Terdengar bunyi gesekan pedang yang dikeluarkan dari tempatnya. Ezra bersama pasukannya bersiap menghadapi sekelompok penjahat yang akan menyerang mereka.
Dalam hitungan detik, kedua kelompok saling maju untuk menyerang. Suara gesekan logam terdengar memecah kesunyian hutan. Kuda-kuda mereka turut bergerak kesana kemari mengikuti kendali dari yang menungganginya.
Adrian tak bisa membiarkan pengawalnya berjuang sendirian. Ia mengeluarkan pedang suci miliknya dan bergerak maju membantu mereka. "Hercules ... ayo kita berperang!" seru Adrian kepada kudanya.
Ezra yang sedang berjuang melawan para penjahat, dikagetkan dengan pangerannya yang ternyata iku maju berperang. Ia semakin membabi buta melawan musuhnya agar bisa segera berada di sisi pangeran untuk melindunginya.
"Yang Mulia, biarkan kami yang menghadapinya," ujar Ezra sembari menghalau setiap serangan yang diarahkan kepada Adrian.
"Jangan meremehkan aku, Ezra. Aku seorang pangeran, bukan seorang putri yang hanya bisa duduk manis sambil menonton kalian!" Adrian menolak permintaan Ezra. Ia terus mengayunkan pedangnya menebas musuh-musuh yang mengganggu perjalanan mereka.
Terpaksa Ezra membiarkan pangerannya ikut menyerang. Ia sebisa mungkin melindunginya dari sisi-sisi yang berbahaya.
Pertarungan yang terjadi cukup sengit. Jumlah pasukan mereka hampir imbang dan memiliki kemampuan pedang yang seimbang. Namun, kelihaian Ezra dalam memainkan pedangnya merupakan salah satu yang terbaik di seluruh penjuru kerajaan elf.
Gerakan pedangnya yang cepat sangat sulit diimbangi lawan. Apalagi ia lihai bergerak dengan lompatan dan berguling di atas udara sembari menyabetkan pedangnya. Satu per satu lawan dibuat tumbang.
Pertarungan berlangsung semakin menggebu. Masing-masing pihak mengerahkan kemampuan maksimalnya untuk memenangkan pertarungan. Suara-suara pedang bergesekan makin jelas terdengar.
"Ah!" pekik Pangeran Adrian.
Dia terjatuh dari kudanya karena Hercules terkena goresan pedang. Para pengawal langsung panik dan berkumpul menjadi satu melindungi calon raja selanjutnya.
Ezra menjadi yang paling depan menghadapi serangan musuh. Sebagian melindungi pangeran, sebagian lainnya bertahan dan menyerang. Ezra semakin tidak sabar dengan pertarungan mereka. Akhirnya ia kerahkan seluruh kemampuannya dan menumpas musuh-musuh yang masih tersisa.
Akhirnya kondisi kembali tenang. Para musuh banyak yang tumbang meskipun beberapa berhasil kabur menyelamatkan diri. Ezra membuka penutup wajah musuh-musuh yang berhasil dikalahkannya. Ternyata hanya prajurit elf biasa. Ia tak dapat mengetahui siapa yang menyuruh mereka.
"Yang Mulia, Apa Anda baik-baik saja?" tanya Ezra mengkhawatirkan kondisi orang yang harus dijaganya.
"Aku tidak apa-apa, Ezra. Tapi, Hercules terluka."
Pandangan Ezra beralih pada kuda bertanduk dan berwarna putih itu. Tampak bagian perutnya terkena luka sayatan yang mengeluarkan darah. Kuda itu tampak meringik mengeluarkan suara kesakitannya.
Ezra segera mencari beberapa rerumputan liar yang dapat dijadikan obat lalu menguncahnya sampai lembut di dalam mulutnya. Ia tempelkan lum4tan rumput itu pada luka sang kuda. Hercules berjingkrak saat lukanya ditempeli obat.
"Hercules, tenang .... " Ezra berusaha menenangkan kuda milik pangeran. "Kamu! Tolong ambilkan kain untuk mengikat luka ini!" ia memerintah salah satu anak buahnya untuk mencarikan kain panjang.
Pangeran Adrian turut menghampiri kuda keaayangannya. Ia mengelus-elus kepala Hercules. Mata kuda itu tampak berkaca-kaca.
"Hercules, maafkan aku," ucap sang pangeran yang merasa bersalah melihat kudanya yang kesakitan.
Ezra mengikatkan kain yang diberikan anak buahnya melingkari perut Hercules sekaligus untuk menahan obat yang ditempelkannya agar tidak jatuh.
"Yang Mulia ... saya tidak mengetahui asal mereka. Tapi, sepertinya mereka berasal dari kalangan rakyat biasa yang telah terlatih."
"Saya rasa ada yang sengaja membuat tempat latihan bagi elf biasa untuk menjadikannya pasukan pemberontak bagi kerajaan." Ezra menyampaikan pendapatnya.
Pangeran Adrian masih mengelus-elus kudanya. Tatapannya kosong sementara pikirannya begitu dalam menghayati peeistiwa yang baru saja menimpa mereka.
"Kaum kita diciptakan oleh Sang Pencipta dari cahaya yang suci. Seharusnya semua elf memjadi kaum yang penuh kasih. Kenapa harus ada keserakahan dalam sebagian hati kaum kita? Kenapa kita harus berperang dengan sesama? Bukankah sudah jelas bahwa musuh kita yang nyata adalah Bangsa Ogre?"
*****
Sambil menunggu update selanjutnya, mampir ke karya teman author ya 😘
Judul: Gadis Scorpio
Author: AdindaRa
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments
Hinata 🌺🌼
kereeen 👍👍👍👍
2022-09-11
0
Hasan
lanjot
2022-07-23
0
AdindaRa
Hai kak. Makasih banyak yaaa udah promosiin karya aku. Satu tangkai 🌹buat kakak. Semangat berkarya 😍😍😍
2022-07-11
3