"Ah!" Pekik Yurika kaget.
Yurika terhenyak kaget memimpikan kejadian di malam sebelum ia bunuh diri. Napasnya tersengal-sengal karena ketakutan. Kasur jerami yang sangat kasar menusuk-nusuk punggungnya. Anehnya, para pekerja yang lain begitu lelap tertidur di sana, termasuk Remi. Seakan teriakan Yurika yang baru saja tidak mereka dengar.
Satu ruangan luas yang menyerupai kandang itu ditempati oleh puluhan pekerja yang tidur secara berjajar layaknya asrama atau mungkin sel penjara. Yurika serasa ingin menangis, betapa kehidupan keduanya lebih menyengsarakan dari pada sebelumnya. Seharian ia harus bekerja keras hingga pegal-pegal di tubuhnya masih terasa. Makanan yang diberika sama sekali tidak membuatnya kenyang. Seolah makanan yang diberikan kepada pekerja hanya sebagai bahan bakar untuk mereka bekerja.
"Pantas tubuh para pekerja kurus-kurus. Kerjaannya berat tapi jatah makannya sedikit," gumam Yurika.
Sehari berada di sana serasa melewati satu tahun di neraka. Ia merasa tidak kuat untuk menjalani hari esok.
Yurika bangkit dari tempatnya. Ia menoleh ke kanan kiri, sepertinya semua orang sudah terlelap tidur. Ia memutuskan untuk keluar diam-diam dari dalam sana. Gerakannya begitu pelan dan hati-hati agar tidak ketahuan.
Ruangan itu cukup luas untuk menampung sekitar 30 pekerja wanita dan hasil panen yang ditumpuk di sana. Ada gudang lain yang luasnya serupa, juga diisi dengan hasil panen dan para pekerja. Bagusnya di sana, antara pekerja lelaki dan wanita dipisahkan.
Yurika mengintip ke arah luar. Di halaman ternyata ada penjaga. Mereka tampaknya sedang asyik minum-minum sembari bermain semacam permainan catur. Ada sekitar delapan orang penjaga di depan sana. Ia memutuskan untuk keluar lewat jalur belakang.
"Yuri ... kamu mau kemana?" tanya Remi yang tiba-tiba terbangun.
Yuri mengembangkan senyumnya. "Aku mau ke sungai sebentar untuk buang air kecil," ucapnya bohong.
"Perlu aku temani?"
Yurika menggeleng. "Tidak usah, aku bisa sendiri. Kamu lanjutkan saja tidur, nanti aku kembali lagi."
"Baiklah, hati-hati. Kalau ada bahaya, langsung teriak saja,"
Yurika mengangguk. Ia membuka secara perlahan pintu bagian belakang. Suasana malam di sana cukup gelap dan sunyi. Beruntung malam itu bulan purnama sehingga bisa memberikan sedikit penerangan. Bulan di sana terlihat lebih besar dari pada di dunianya.
Yurika melangkah secara hati-hati, bahkan rumput sangat pelan ia injak agat tidak menimbulkan suara. Tempat yang ia tuju adalah sungai yang saat sore ia datangi untuk mandi. Sungai di sana sangat jernih dan terasa segar saat diminum secara langsung. Sungai itu menjadi sumber pengairan ladang milik keluarga Asteria. Sekaligus sebagai tempat mandi bagi para pekerja.
Setelah berjalan beberapa ratus meter, Yurika akhirnya tiba di tepi sungai. Ia menatap pantulan dirinya dalam air. Masih tidak bisa dipercaya, jiwanya bisa masuk ke dalam tubuh tokoh fiksi. Bahkan ia bisa merasakan kehidupan yang dialami di dalamnya.
Yurika memegangi telinganya. Bagian tubuhnya itu menjadi yang paling teraneh menurutnya. Bentuk telinga yang lucu.
"Aku yakin Remi tadi bilang di bagian tengah sungai cukup dalam, makanya aku tidak boleh ke tengah. Kalau aku terjun ke dalam sana, mungkinkah aku akan mati kedua kali? Atau aku akan kembali ke duniaku yang sebelumnya?"
"Kalau aku mati lagi, semoga yang punya tubuh ini tidak marah. Maafkan aku, Yuri ... aku akan mengajakmu bunuh diri."
Yurika sudah naik ke atas batu besar yang ada di pinggiran sungai. Ia masih berpikir tentang tindakan yang akan dilakukannya. Meskipun yang tampak di air bukan raganya, namun jiwa miliknya yang ikut merasakan penderitaan seorang Yuri. Ia rasa hidup sebagai Yuri pasti sangat berat. Lebih baik ia mati saja.
Yurika menghela napas panjang. Dalam hitungan ketiga, ia langsung menceburkan diri ke dalam air. Benar apa yang dikatakan Remi, sungai itu ternyata cukup dalam. Ini kedua kalinya Yurika membiarkan dirinya menyatu dengan air sungai, merasakan tenggorokkan seperti tercekik karena kekurangan oksigen, serta air yang mulai masuk ke dalam mulutnya.
Ia berharap kali ini dirinya benar-benar bisa mati agar tidak merasa menderita lagi.
❤❤❤❤❤
Jangan lupa vote, like, komen 😘
IG: Momoy Dayvis
FB: Momoy Dayvis
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments
Arie Susan92💜🇮🇩
🤣🤣🤣🤣....mungkin di pikirannya yurika " klw aku belum mati, aku akan bunuh diri terus... " issss.... yuri yuri.. sekarang hobi km bunuh diri ya jgn sampai di kehidupan selanjutnya km jga akan bunuh diri ya..
2023-08-31
0
Hasan
🤣🤣🤣 jd hobi bundir dah FL novel ini
2022-07-23
0
nengkirana
hahahaha dia bunuh diri lagi 😅😅😅😒😒😒
2022-07-19
2