Pengkhianatan Kekasih

Yurika melamum sembari mengunyah makanannya. Rasa makanan itu menurutnya tidak enak dan tidak sesuai dengan seleranya. Namun, ia tetap harus makan agar punya tenaga. Sepertinya kehidupan elf pekerja sangat berat seperti budak.

Tiba-tiba ia teringat kembali peristiwa yang pernah dialami di kehidupan sebelumnya. Mendapatkan hidup baru sebagai Yuri masih terasa seperti mimpi. Ia yang dulunya dipuja-luja oleh para penggemar, kini menjadi seorang elf yang bukan siapa-siapa. Bahkan, jika ia tidak ada, tidak akan ada pengaruhnya dalam cerita. Tokoh Yuri hanyalah figuran. Berbeda dengan kehidupannya dulu, Yurika Esperanza merupakan tokoh utama yang selalu disanjung.

Flash back on

*Yurika duduk di depan cermin sembari meneliti dandanannya yang baru diselesaikan oleh tim make up. Syuting iklan kali ini bertema style remaja tahun 90an yang tampak klasik namun elegan. Ia menyukai make up dan busana yang dikenakannya sekarang.

Senyuman terseungging tatkala ia menangkap bayangan Jenny, manajer tercintanya datang. Apalagi wanita itu menenteng sesuatu, ia semakin senang untuk menyambutnya. Jenny pasti membawakan sesuatu yang disukainya*.

"Lawan mainmu di syuting iklan kali ini akan sedikit terlambat. Kamu makan dulu saja sambil menunggu dia datang. Aku khawatir nanti kamu kelaparan." Jenny menyodorkan kotak makanan berisi menu makan siang ala jepang yang merupakan favorit Yurika.

Air liur Yurika seakan ingin menetes saat melihat makanan lezat yang ada di hadapannya. Sesuai tebakannya, Jenny tidak pernah mengecewakan jika soal makanan. "Kalau make up aku rusak nggak apa-apa, ya?" tanya Yurika sebelum menyantap makanannya.

"Tidak apa-apa, nanti juga bisa di re-touch. Yang penting artis kesayanganku tidak kelaparan." Jenny menepuk-nepuk kepala Yurika. Ia sangat pandai mengambil hati artis yang saat ini paling mendatangkan pundi-pundi untuk dirinya.

"Terima kasih, Kak." Yurika mengembangkan senyumnya. Dengan s**enang hati ia menerima pemberian dari sang manajer.

Jenny terkadang bersikap seperti manajer berhati malaikat. Di lain waktu, ia bisa menjadi seorang manajer yang galak dan membuat Yurika kesal sampai ke ubun-ubun. Apalagi kalau sudah dipaksa menerima banyak pekerjaan yang waktunya sangat berdekatan sampai ia tak ada waktu untuk istirahat.

Lebih mengesalkan lagi kalau Jenny memintanya menghadiri undangan makan malam dari beberapa pengusaha yang memang menyukainya. Akan tetapi, Yurika belum ada niatan untuk membuka hati bagi para pengusaha yang mendekatinya. Pengkhianatan sang kekasih masih begitu membekas hingga meninggalkan trauma yang mendalam.

Kelembutan daging wagyu yang begitu nikmat di dalam mulut Yurika seolah bisa menghilangkan sejenak kekesalannya pada takdir. Menurutnya, makanan Jepang selalu menjadi yang terbaik. Bahkan Yurika pernah mengambil kelas memasak untuk mempelajari cara membuat menu masakan Jepang yang nikmat. Secinta itu Yurika pada masakan Jepang. Meskipun ilmunya tentu saja tidak berguna karena aktivitasnya yang begitu sibuk untuk syuting.

"Bukankah itu Yurika?" Terdengar seseorang berbicara di ruangan itu. Sepertinya ada orang yang masuk.

Yurika memperlambat kunyahan makanannya saat mendengar seseorang menyebut namanya. Ia memutar meja rias yang didudukinya memandang ke asal suara. Perasaannya langsung menjadi buruk, selera makannya hilang saat mengetahui ada Eros dan Jia yang berada di ruangannya.

Eros, lelaki yang berkali-kali ia bunuh dalam pikirannya. Lelaki yang telah mencampakannya demi menikahi Jia, putri dari pengusaha kaya. Ia yang menemani Eros dari awal karir ketika sama-sama terjun ke dunia hiburan, saling support terhadap karir masing-masing hingga mampu berada di puncak popularitas.

Yurika rela menyembunyikan hubungan mereka dari publik untuk menjaga perasaan fans masing-masing. Siapa sangka, diam-diam Eros menjalin hubungan dengan wanita lain yang tentunya jauh lebih kaya jika dibandingkan dengan dirinya.

Eros memutuskan hubungan mereka secara sepihak saat akan menikahi Jia. Dunia seakan hancur ketika melihat lelaki yang sangat dicintainya menikahi wanita lain. Eros tidak mengingat perjuangan mereka sejak awal karir.

Saat Eros kehabisan uang, Yurika yang memberi tempat tinggal dan makan secara gratis di apartemen sempitnya. Ia juga yang selalu menawarkan Eros kepada produser-produser kenalannya. Yurika ingin mereka sukses bersama. Namun, sepertinya Eros ingin bahagia sendiri.

"Tidak aku sangka kalau bintang iklan perusahaan baru kita adalah Yurika, Sayang." Jia menggandeng mesra Eros dengan senyuman yang begitu merekah. Eros juga tersenyum seakan keduanya merupakan pasangan paling bahagia di planet bumi.

"Yurika, terima kasih sudah menerima tawaran kerja sama dengan perusahaan kami," ucap Jia seakan meledek dirinya.

Yurika berusaha tersenyum. Semua gara-gara Jenny. Manajernya tidak menjelaskan secara detil untuk siapa ia akan syuting iklan. Kalau tahu akan menjadi bintang iklan untuk perusahaan Eros, ia pasti sudah menolak sejak awal.

"Sama-sama, Nona Jia. Suatu kehormatan bisa didapuk sebagai bintang iklan untuk produk Anda," ucap Yurika.

"Awalnya aku ingin suamiku yang jadi bintang iklan bersamamu. Bagaimanapun juga dia pernah menjadi artis sepertimu. Kalian cocok kalau membintangi iklan bersama."

Dari ucapan Jia yang berusaha memanasi Yurika, sepertinya Jia tahu jika dulu Eros dan Yurika pernah ada hubungan yang spesial meskipun berita tentang kedekatan mereka tidak pernah terekspose.

"Tapi, sepertinya sekarang suamiku lebih menyukai mengelola perusahaan. Katanya hasil menjadi artis tidak ada apa-apanya jika dibandingkan menjadi seorang pengusaha."

Yurika semakin mengembangkan senyum. Sudah sangat jelas jika Jia memang berniat untuk merendahkannya. Eros terdiam, wajahnya datar menatap ke arahnya. Lelaki itu tak ubahnya seperti boneka yang diseting untuk dimainkan oleh Jia.

"Sudah keputusan yang bagus jika Tuan Eros tidak kembali ke dunia hiburan. Dengan wajahnya yang tampan dan kekayaan yang berlimpah, pasti banyak yang berminat untuk menjadi simpanan atau istri keduanya." Yurika tak mau kalah. Ia ingin membalas kesombongan Jia dengan perkataannya.

Raut wajah Jia langsung berubah muram. Niatnya menyindir Yurika malah membuat dirinya sendiri jadi kesal. "Sayang, kita pergi sekarang, ya ... Ayah sepertinya sudah menunggu kita di ruang rapat." Jia menatap Eros dengan tatapan penuh cinta. Lelaki itu membalasnya dengan senyuman.

"Yurika, kami pergi dulu. Mudah-mudahan syuting hari ini lancar. Jika pelayanan kami kurang, hubungi saja pak manajer, kami pasti akan memberikanmu pelayanan yang terbaik."

"Terima kasih atas kepeduliannya, Nona Jia."

Yurika lega setelah mereka pergi. Ia kembali memakan makanannya dengan air mata yang berderai. Sekuat apapun ia menyembunyikan perasaannya, air mata tak bisa membohongi kerapuhan hatinya. Bagaimanapun juga Eros masih menjadi sosok yang penting dalam kehidupannya. Kehilangan Eros sama seperti ia telah kehilangan separuh jiwanya.

Eros merupakan cinta pertama untuknya. Eros menjadi orang pertama yang selalu mendukungnya. Ia tak akan bisa melupakan sosok yang ikut berjasa dalam karirnya. Janji untuk sukses bersama masih ia ingat sampai saat ini.

❤❤❤❤❤

Kalau semangat dukungannya, author bakalan up lebih banyak ya 😘

Terpopuler

Comments

Vhtree YNI

Vhtree YNI

rengkarnasi mungkin ya thor yuri ini

2022-07-01

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!