Mr.Playboy Vs Miss.Dingin

Mr.Playboy Vs Miss.Dingin

Bab 1 Miss Tomboy Atau Miss Dingin

"Ayo Mira...bisa ngga gercep sedikit? Sudah siang ini, ntar kamu terlambat pergi ke kampus!!"

"Dih...kakek pakek bahasa singkat segala, gercep...gercep...emang tau artinya??"

Dari dalam muncul seorang gadis belia dengan tubuh tinggi semampai ( bukan semeter tak sampai ya☺☺ ) dengan bola mata berwarna kebiruan lari menenteng sepatunya.

Rambut hitam legam sepinggang yang diikat ekor kuda, celana jeans robek dilutut, kaos oblong dengan kemeja kotak-kotak lengan panjang tak di kancing tak lupa memakai topi di kepalanya.

Kakek Dahlan memandang cucu tomboynya dari ujung rambut sampai ujung kaki.

"Mira...kamu mau kuliah atau mau ngojek?"

"Jiahhh kakek...kalo bisa ya dua-duanya lah...ngojek sambil kuliah!!" Dengan santai dia menjawab ocehan kakeknya sambil mengunyah sanggar pisang yang tadi pagi dia goreng buat sarapan mereka berdua.

Nama sebenarnya adalah Shahnaz Almira, tapi sejak kecil kakeknya selalu memanggilnya dengan sebutan Mira.

Mira sebenarnya bukan cucu asli kakek Dahlan. Kakek Dahlan dan istrinya almarhumah, menemukan Mira di dekat sungai yang biasa mereka lewati dulu di desa jika akan pergi ke sawah.

Tak ada pengenal apapun di dalam keranjang bayi itu selain kalung berliontin kepala naga dengan matanya berwarna biru sesuai dengan warna bola mata Almira.

Juga ada kantung hitam berisi uang benggolan yang saat di perhatikan benar-benar oleh sepasang kakek nenek itu ternyata terbuat dari logam mulia yang sekepingnya seberat 10 gram. Dan beberapa jumput perhiasan.

Yang paling menarik dari itu adalah sepucuk surat dari robekan kain yang ditulis dengan tinta merah dan kemungkinan itu tinta dari darah yang bertuliskan "Jagalah Shahnaz Almira putri kami...selamatkan dia..."

Kotak itu sampai sekarang 16 tahun usia Mira, masih disimpan kakek Dahlan dengan baik.

Seminggu setelah mereka menemukan bayi Almira, desa sering didatangi oleh serombongan orang berpakaian serba hitam yang mencari sepasang suami istri dan bayinya. Tentu orang satu desa tak tau menahu karena memang rumah kakek Dahlan letaknya berada di ujung desa.

Karena khawatir dengan keselamatan sang bayi, kakek memutuskan untuk meninggalkan desa bersama istri dan Almira dua hari setelahnya.

Kakek yang dulunya memang seorang guru silat mendapatkan pekerjaan sebagai penjaga gudang beras di kota. Mereka membeli rumah kecil untuk mereka bertiga berlindung.

Almira kecil tumbuh menjadi seorang bocah perempuan yang sangat cantik dan juga cerdas. Bayangkan saja saat usianya baru tiga tahun, dia sudah pandai mengikuti gerakan silat yang diajarkan oleh kakeknya, rajin belajar mengaji dari si nenek dan sudah pintar membaca dan menulis.

Usia 4 tahun, dia sudah minta di sekolahkan bersama teman-temannya di sekolah dasar, belajar seperti teman-teman lainnya, bahkan lebih cerdas dari anak-anak di atas usianya.

Dari kecil Almira memang sudah memiliki hobi tersendiri...yaitu hobi berantem dengan anak laki-laki yang suka membully dia dan sahabatnya.

Tapi masih untung Almira kecil masih mampu untuk mengontrol kekuatannya hingga walaupun mereka berkelahi tapi tak sampai mencederai teman-temannya.

Satu pesan dari kakek dan nenek yang selalu diingat Almira. "Punya ilmu bela diri, bukan untuk gaya-gayaan...tapi untuk membela kejahatan dan kebatilan...mengerti kamu nak!!!" Begitu selalu pesan nenek sebelum beliau meninggal dua tahun lalu karena sakit jantung.

"Ck..ck..ck...kok malah melamun...cepat kunci pintunya..." Kakek berteriak lagi dari atas motornya.

"Bawel..." gerutu Almira...lalu dia bersalto tiga kali dari depan pintu dan hup...dia mendarat cantik di belakang kakeknya dan duduk anteng di motor.

"Cah gemblung..." Lalu kakek mengacak kepala Almira yang di tutupi topi.

"Baju, celana, topi dan sepatumu ini sudah berapa lama tidak kau cuci, Mira??"

""Sebulan..." Jawab Mira enteng.

"Jorok..."

"Biarin..."

Lalu cucu dan kakek yang seperti anjing dan kucing itu melaju di jalan raya.

"Ngebut kek..." Almira berteriak kencang di belakang.

"Mira????" Kakek Dahlan berteriak ngga kalah kencang. "Kamu lupa ngga pakai helm lagi ya..."

"Iya kek...Mira lupa...jangan-jangan tadi Mira juga lupa sikat gigi..."

"Dasar cucu jorok...." Kembali kakek berteriak menggerutu.

"Jangan menggerutu terus kek...nanti amal ibadah kakek tidak diterima oleh Allah SWT..." Mira tak kalah lantang berteriak.

"Dasar cucu kurang ajar...kamu mau doakan kakek cepat mati ya..."

Mira cuma cengengesan di belakang.

Shahnaz Almira sebenarnya seorang gadis cantik, tomboy tapi juga dingin seperti es...dia hanya mau tersenyum dan tertawa bila dekat dengan kakek dan almarhumah neneknya.

Tapi jika dengan orang lain, jangan harap seharian bisa melihat dia tersenyum atau menjawab hanya seperlunya saja...oleh sebab itu dia selalu terkenal dengan sebutan Miss Dingin oleh teman-teman sekolahnya dulu dan julukan itu tetap bertahan hingga dia kuliah dan duduk di semester dua sekarang.

Tidak sedikit laki-laki tertarik dan jatuh hati padanya, tapi kebanyakan mereka mundur saat mereka tau apa kegiatan Almira.

Untuk mendapatkan uang, Mira bukan saja mengandalkan kecerdasannya untuk ikut kuis-kuis berhadiah, tapi dia juga mengandalkan keahlian bela dirinya untuk ikut tarung bebas. Tapi tentu saja menutupi identitasnya yang sebenarnya.

Sebenarnya kakek sudah lama melarang cucunya untuk melakukan itu, karena kakek khawatir dengan keselamatan cucunya. Bagaimanapun tangguhnya seorang Shahnaz Almira, tapi dia tetap seorang wanita. Dia harus kembali kepada kodratnya sebagaimana seorang wanita bersifat dan bersikap.

"Mira...tunggu kakek menjemputmu siang nanti ya...kakek ngga mau kamu terlibat tawuran lagi...wong anak gadis kok hobinya berkelahi..."

"Lha ini...disuruh masak nasi, nasinya mentah...disuruh goreng ikan, wajannya menyala kepanasan...sudah berapa wajan yang kamu bolongi pake sutil dalam sebulan ini, Almira???? Bangkrut kakek kalau harus beli wajan terus."

"Lha salah kakek sendiri...memasak itu kan kerjaannya perempuan!!" Jawab Almira enteng.

"Terus kamu bukan perempuan? Dasar cucu nakal..."

"Pokoknya kakek ngga mau tau...pulang kuliah tunggu kakek dan jangan pulang sendiri, sebab nanti kamu berantem lagi."

"Iya...iya...kek ngga usah bawel, napa!!" Almira menusuk pinggang kakeknya.

"Dasar cucu kurang ajar..." Umpat kakek.

"Sudah sana turun, sudah sampai!!! Ingat pesan kakek ya...jangan berantem."

Almira turun dari motor...setelah mencium tangan kakeknya, dia berseru sambil berlari...."Kalo ingat ya kek...takutnya Mira lupa..."

"Anak itu...." Kakek hanya mengurut dada melihat kelakuan bandel cucu cantiknya itu.

"Apa liat-liat...mau gue colok biji mata loe..." Mira menatap tajam pada segerombolan cowok yang sedang memandangnya.

Lalu dengan santainya dia melewati mereka yang melongo karena masih pagi sudah di kasih sarapan ancaman oleh Almira.

***Bersambung....

Karya baru ya guys...pengganti novel kutukan cinta yang sudah dikontrak dan tak bisa diikutkan lagi dalam writer season 7. Jangan lupa like, komen, vote, favorit dan ratenya di novel baruku ini ya...semoga suka...Terima kasih🙏🙏

Terpopuler

Comments

Itsmeofp

Itsmeofp

/Heart/

2024-02-12

0

Juanda

Juanda

😂😂😂😂

2023-05-04

0

Fenti

Fenti

kalau semeter tak sampai, botol duduk ding thor🤭

2022-12-24

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Miss Tomboy Atau Miss Dingin
2 Bab 2 Pertemuan
3 Bab 3 Dalam Bahaya
4 Bab 4 Penyelamatan
5 Bab 5 Mendapatkan Tawaran Pekerjaan
6 Bab 6 Dipanggil Mommy
7 Bab 7 Penggoda
8 Bab 8 Siapa Kamu
9 Bab 9 Xavier 1
10 Bab 10 Xavier 2
11 Bab 11 Penggoda Jahat
12 Bab 12 Dosen Tampan
13 Bab 13 Tragedi Celana Robek
14 Bab 14 Perdebatan Hati
15 Bab 15 Ingatan
16 Bab 16 Suka Kamu
17 Bab 17 Penyerang Gelap
18 Bab 18 Racun Berbisa
19 Bab 19 Siapa Mereka
20 Bab 20 Valeria
21 Bab 21 Serangan Kakek
22 Bab 22 Kejutan
23 Bab 23 Kejutan 2
24 Bab 24 Pergi
25 Bab 25 Rumah Pantai
26 Bab 26 Serangan Lagi
27 Bab 27 Curiga
28 Bab 28 Bermuka Dua
29 Bab 29 Bertemu Aliandhara
30 Bab 30 Alia Safira
31 Bab 31 Masalah
32 Bab 32 Ingatan
33 Bab 33 Levia Vs Alia
34 Bab 34 Mengungkap Kecurigaan
35 Bab 35 Asal Mula
36 Bab 36 Pelarian
37 Bab 37 Akhir Pelarian
38 Bab 38 Menemukan Almira
39 Bab 39 Xavier dan Xavana
40 Bab 40 Awal Kisah Cinta
41 Bab 41 Valeriandhara
42 Bab 42 Torehan Luka Aliandhara
43 Bab 43 Berusaha Ikhlas
44 Bab 44 Bayangan Yang Mulai Terkuak
45 Bab 45 Bertemu
46 Bab 46 Cemburu
47 Bab 47 Mandi
48 Bab 48 Temu Kangen
49 Bab 49 Perdebatan
50 Bab 50 Titik Terang
51 Bab 51 Persiapan Kunjungan
52 Bab 52 Kekasihku Ternyata Adikku
53 Bab 53 Galau
54 Bab 54 Terpuruk
55 Bab 55 Kesempatan Kedua
56 Bab 56 Kesempatan Kedua 2
57 Bab 57 Musuh Tak Terduga
58 Bab 58 Belajar Menerima
59 Bab 59 Pulang
60 Bab 60 Hati Tak Bisa Dibohongi
61 Bab 61 Ocehan Receh
62 Bab 62 Turun Lembah
63 Bab 63 Bertemu
64 Bab 64 Aku Merindukanmu
65 Bab 65 Hampir Saja
66 Bab 66 Player Jatuh Cinta
67 Bab 67 Tak Terduga
68 Bab 68 Kepergian Hiro
69 Bab 69 Kegalauan Hiro
70 Part 70 Titik Terang
71 Part 71 Titik Terang 2
72 Bab 72 Bertemu
73 Bab 73 Tukar Pendapat
74 Bab 74 Membuat Emosi
75 Bab 75 Kesal
76 Bab 76 Sampai Puncaknya
77 Bab 77 Persiapan Perjalanan
78 Bab 78 Hampir Terjebak
79 Bab 79 Misteri
80 Bab 80 Siapa Dia
81 Bab 81 Perjalanan Kembali
82 Bab 82 Akhirnya Kita Berjumpa
83 Bab 83 Bertemu Para Musuh
84 Bab 84 Aliarafa
85 Bab 85 Asal Mula
86 Bab 86 Menyelamatkan Alia
87 Bab 87 Pertemuan pertama
88 Bab 88 Membebaskan Alia
89 bab 89 Terlambat Menyadari
90 Bab 90 Itu Siapa
91 Bab 91 Misi Penyelamatan
92 Bab 92 Misi Penyelamatan 2
93 Bab 93 Kembali Ke Tubuh Lagi
94 Bab 94 Pulang Kembali
95 Bab 95 Kembali Berkumpul
96 Bab 96 Aku Cemburu
97 Bab 97 Kumiliki Dirimu
98 Bab 98 Awal Kisah
99 Bab 99 Kisah Masa Lalu
100 Bab 100 Meminta Restu
101 Bab 101 Cinta Segi Tiga
102 Bab 102 Kebimbangan
103 Ban 103 Penyerangan
104 Bab 104 Tristan
105 Bab 105 Diantar Pulang
106 Bab 106 Ketika Pembunuh Bayaran Jatuh Cinta
107 Bab 107 Masa lalu Tristan
108 Bab 108 Persiapan
109 Bab 109 Kakek Misterius
110 Part 110 Pernyataan Cinta
111 Bab 111 Xavana Yang Sebenarnya
112 Bab 112 Penentuan
113 Bab 113 Pertemuan Ular Dan Naga
114 Bab 114 Akhir Pertarungan
115 Bab 115 Mencari Cara
116 Bab 116 Mencari Cara 2
117 Bab 117 Awal Perjalanan
118 Bab 118 Sang Mantan
119 Bab 119 Triangle of love
120 Bab 120 Kampung Hantu
121 Bab 121 Ingin Bertemu
122 Bab 122 Bolehkah Berharap Lebih
123 Bab 123 Bebas
124 Bab 124 Perjalanan Baru
125 Bab 125 Penyesalan Yang Terlambat
126 Bab126 Punya Banyak Musuh
127 Bab 127 Menikahlah Denganku
128 Bab 128 Rencana Balas Dendam
129 Bab 129 Aku Kembali
130 Part 130 Hilangnya Valeria
131 Bab 131 Ternyata
132 Bab 132 Misteri Peternakan
133 Bab 133 Siapa Dia
134 Bab 134 Terungkap
135 Bab 135 Teror
136 Bab 136 Si Gondrong Tampan
137 Part 137
138 Bab 138 Home Sweet Home
139 Bab 139 Penyesalan Tiada Akhir
140 Bab 140 Penyesalan Sullivan
141 Bab 141 Rencana Jahat
142 Bab 142 Pebinor Atau Pelakor??
143 Bab 143 Ulah Siapa
144 Bab 144 Sisi Lain Hiro Dan Sima
145 Bab 145 Sesal Tak Berguna
146 Bab 146 Empat Sekawan
147 Bab 147 Curahan Hati Almira
148 Bab 148 Meluluhkanmu
149 Bab 149 Revita
150 Bab 150 Si Tampan Dan Siluman
151 Bab 151 Penyerangan Sullivan
152 Bab 152 Matsuyama Tersesat
153 Bab 153 Kepergian Kakek Dahlan
154 Bab 154 Selamat Jalan Kakek
155 Bab 155 Takdir Matsuyama
156 Bab 156 Pertarungan Matsuyama
157 Bab 157 Malam Penuh Petaka
158 Bab 158 Firasat
159 Bab 159 Pernikahan Kedua
160 Bab 160 Kematian Miku Dan Kakegawa
161 Bab 161 Sang Ketua
162 Bab 162 Rencana Bonita
163 Bab 163 Kejujuran Matsuyama
164 Bab 164 Siapakah Sang Ketua Dan Wakilnya
165 Bab 165 Mencari
166 Bab 166 Kembali Ke Peternakan
167 Bab 167 Kamu Mengenalnya
168 Part 168 Kecewa
169 Part 169 Awal Kebencian
170 Bab 170 Ular Versus Kera
171 Bab 171 Rana Terpesona
172 Bab 172 Masih Marah
173 Bab 173 Wabah
174 Bab 174 Sesal
175 Bab 175 Thamrin Dan Alia
176 Bab 176 Alia dan Thamrin 2
177 Bab 177 Penggemar Rahasia Alia
178 Bab 178 Kepergian Almira
179 Bab 179 Rindu Mommy
180 Bab 180 Terbongkar
181 Bab 181 Firasat Bara Seta
182 Bab 182 Membagi Kubu
183 Bab 183 Persiapan Perang
184 Bab 184 Masuk Goa Rahasia
185 Bab 185 Raja Baru
186 Bab 186 Pergi Bersama
187 Bab 187 Bertemu Kembali
188 Bab 188 Menjadi Raja Lagi
189 Bab 189 Kangen
190 Bab 190 Bertahanlah
191 Bab 191 Kepergian Xavier
192 Bab 192 Berkumpul
193 Bab 193 Pernikahan
Episodes

Updated 193 Episodes

1
Bab 1 Miss Tomboy Atau Miss Dingin
2
Bab 2 Pertemuan
3
Bab 3 Dalam Bahaya
4
Bab 4 Penyelamatan
5
Bab 5 Mendapatkan Tawaran Pekerjaan
6
Bab 6 Dipanggil Mommy
7
Bab 7 Penggoda
8
Bab 8 Siapa Kamu
9
Bab 9 Xavier 1
10
Bab 10 Xavier 2
11
Bab 11 Penggoda Jahat
12
Bab 12 Dosen Tampan
13
Bab 13 Tragedi Celana Robek
14
Bab 14 Perdebatan Hati
15
Bab 15 Ingatan
16
Bab 16 Suka Kamu
17
Bab 17 Penyerang Gelap
18
Bab 18 Racun Berbisa
19
Bab 19 Siapa Mereka
20
Bab 20 Valeria
21
Bab 21 Serangan Kakek
22
Bab 22 Kejutan
23
Bab 23 Kejutan 2
24
Bab 24 Pergi
25
Bab 25 Rumah Pantai
26
Bab 26 Serangan Lagi
27
Bab 27 Curiga
28
Bab 28 Bermuka Dua
29
Bab 29 Bertemu Aliandhara
30
Bab 30 Alia Safira
31
Bab 31 Masalah
32
Bab 32 Ingatan
33
Bab 33 Levia Vs Alia
34
Bab 34 Mengungkap Kecurigaan
35
Bab 35 Asal Mula
36
Bab 36 Pelarian
37
Bab 37 Akhir Pelarian
38
Bab 38 Menemukan Almira
39
Bab 39 Xavier dan Xavana
40
Bab 40 Awal Kisah Cinta
41
Bab 41 Valeriandhara
42
Bab 42 Torehan Luka Aliandhara
43
Bab 43 Berusaha Ikhlas
44
Bab 44 Bayangan Yang Mulai Terkuak
45
Bab 45 Bertemu
46
Bab 46 Cemburu
47
Bab 47 Mandi
48
Bab 48 Temu Kangen
49
Bab 49 Perdebatan
50
Bab 50 Titik Terang
51
Bab 51 Persiapan Kunjungan
52
Bab 52 Kekasihku Ternyata Adikku
53
Bab 53 Galau
54
Bab 54 Terpuruk
55
Bab 55 Kesempatan Kedua
56
Bab 56 Kesempatan Kedua 2
57
Bab 57 Musuh Tak Terduga
58
Bab 58 Belajar Menerima
59
Bab 59 Pulang
60
Bab 60 Hati Tak Bisa Dibohongi
61
Bab 61 Ocehan Receh
62
Bab 62 Turun Lembah
63
Bab 63 Bertemu
64
Bab 64 Aku Merindukanmu
65
Bab 65 Hampir Saja
66
Bab 66 Player Jatuh Cinta
67
Bab 67 Tak Terduga
68
Bab 68 Kepergian Hiro
69
Bab 69 Kegalauan Hiro
70
Part 70 Titik Terang
71
Part 71 Titik Terang 2
72
Bab 72 Bertemu
73
Bab 73 Tukar Pendapat
74
Bab 74 Membuat Emosi
75
Bab 75 Kesal
76
Bab 76 Sampai Puncaknya
77
Bab 77 Persiapan Perjalanan
78
Bab 78 Hampir Terjebak
79
Bab 79 Misteri
80
Bab 80 Siapa Dia
81
Bab 81 Perjalanan Kembali
82
Bab 82 Akhirnya Kita Berjumpa
83
Bab 83 Bertemu Para Musuh
84
Bab 84 Aliarafa
85
Bab 85 Asal Mula
86
Bab 86 Menyelamatkan Alia
87
Bab 87 Pertemuan pertama
88
Bab 88 Membebaskan Alia
89
bab 89 Terlambat Menyadari
90
Bab 90 Itu Siapa
91
Bab 91 Misi Penyelamatan
92
Bab 92 Misi Penyelamatan 2
93
Bab 93 Kembali Ke Tubuh Lagi
94
Bab 94 Pulang Kembali
95
Bab 95 Kembali Berkumpul
96
Bab 96 Aku Cemburu
97
Bab 97 Kumiliki Dirimu
98
Bab 98 Awal Kisah
99
Bab 99 Kisah Masa Lalu
100
Bab 100 Meminta Restu
101
Bab 101 Cinta Segi Tiga
102
Bab 102 Kebimbangan
103
Ban 103 Penyerangan
104
Bab 104 Tristan
105
Bab 105 Diantar Pulang
106
Bab 106 Ketika Pembunuh Bayaran Jatuh Cinta
107
Bab 107 Masa lalu Tristan
108
Bab 108 Persiapan
109
Bab 109 Kakek Misterius
110
Part 110 Pernyataan Cinta
111
Bab 111 Xavana Yang Sebenarnya
112
Bab 112 Penentuan
113
Bab 113 Pertemuan Ular Dan Naga
114
Bab 114 Akhir Pertarungan
115
Bab 115 Mencari Cara
116
Bab 116 Mencari Cara 2
117
Bab 117 Awal Perjalanan
118
Bab 118 Sang Mantan
119
Bab 119 Triangle of love
120
Bab 120 Kampung Hantu
121
Bab 121 Ingin Bertemu
122
Bab 122 Bolehkah Berharap Lebih
123
Bab 123 Bebas
124
Bab 124 Perjalanan Baru
125
Bab 125 Penyesalan Yang Terlambat
126
Bab126 Punya Banyak Musuh
127
Bab 127 Menikahlah Denganku
128
Bab 128 Rencana Balas Dendam
129
Bab 129 Aku Kembali
130
Part 130 Hilangnya Valeria
131
Bab 131 Ternyata
132
Bab 132 Misteri Peternakan
133
Bab 133 Siapa Dia
134
Bab 134 Terungkap
135
Bab 135 Teror
136
Bab 136 Si Gondrong Tampan
137
Part 137
138
Bab 138 Home Sweet Home
139
Bab 139 Penyesalan Tiada Akhir
140
Bab 140 Penyesalan Sullivan
141
Bab 141 Rencana Jahat
142
Bab 142 Pebinor Atau Pelakor??
143
Bab 143 Ulah Siapa
144
Bab 144 Sisi Lain Hiro Dan Sima
145
Bab 145 Sesal Tak Berguna
146
Bab 146 Empat Sekawan
147
Bab 147 Curahan Hati Almira
148
Bab 148 Meluluhkanmu
149
Bab 149 Revita
150
Bab 150 Si Tampan Dan Siluman
151
Bab 151 Penyerangan Sullivan
152
Bab 152 Matsuyama Tersesat
153
Bab 153 Kepergian Kakek Dahlan
154
Bab 154 Selamat Jalan Kakek
155
Bab 155 Takdir Matsuyama
156
Bab 156 Pertarungan Matsuyama
157
Bab 157 Malam Penuh Petaka
158
Bab 158 Firasat
159
Bab 159 Pernikahan Kedua
160
Bab 160 Kematian Miku Dan Kakegawa
161
Bab 161 Sang Ketua
162
Bab 162 Rencana Bonita
163
Bab 163 Kejujuran Matsuyama
164
Bab 164 Siapakah Sang Ketua Dan Wakilnya
165
Bab 165 Mencari
166
Bab 166 Kembali Ke Peternakan
167
Bab 167 Kamu Mengenalnya
168
Part 168 Kecewa
169
Part 169 Awal Kebencian
170
Bab 170 Ular Versus Kera
171
Bab 171 Rana Terpesona
172
Bab 172 Masih Marah
173
Bab 173 Wabah
174
Bab 174 Sesal
175
Bab 175 Thamrin Dan Alia
176
Bab 176 Alia dan Thamrin 2
177
Bab 177 Penggemar Rahasia Alia
178
Bab 178 Kepergian Almira
179
Bab 179 Rindu Mommy
180
Bab 180 Terbongkar
181
Bab 181 Firasat Bara Seta
182
Bab 182 Membagi Kubu
183
Bab 183 Persiapan Perang
184
Bab 184 Masuk Goa Rahasia
185
Bab 185 Raja Baru
186
Bab 186 Pergi Bersama
187
Bab 187 Bertemu Kembali
188
Bab 188 Menjadi Raja Lagi
189
Bab 189 Kangen
190
Bab 190 Bertahanlah
191
Bab 191 Kepergian Xavier
192
Bab 192 Berkumpul
193
Bab 193 Pernikahan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!