"Bagus bang, itu yang kusuka dari abang...pantang menyerah!!"
Alia dan Aliandhara memandang ke dalam. Dilihatnya Mira yang menepuk-nepuk pantat Rafa untuk menidurkannya sementara dari bibir indahnya bersenandung pelan suara merdunya.
"Lihatlah bang, betapa Rafa sangat bahagia tidur sambil memeluk Almira."
"Kasihan bocah itu, betul-betul manusia tak punya otak mantanmu itu, tidakkah dia merindukan anak yang masih bayi merah sudah ditinggalkannya?"
"Ayo kita tidur aku sudah ngantuk besok aku dan Almira ada mata kuliah jam 8, dengar-dengar sih ada dosen baru."
"Laki-laki atau perempuan?" Kata Aliandhara.
"Kenapa memangnya bang?"
"Kalau dia laki-laki abang harus memastikan dia tak akan naksir Almiraku..."
"Almiraku....kepedean loe bang...sejak kapan abang mengklaim Mira jadi milik abang?"
"Sejak dia jadi mommy sambungnya Rafa!!" Kata Aliandhara sambil berlalu ke kamarnya.
*
*
"Kamu si culun Alia safira anak kedokteran itukan?? Wah ternyata kamu tak kalah cantik dengan boneka barbie berjalan yang di sampingmu itu." Goda beberapa cowok-cowok di kampus.
"Siapa maksudmu dengan boneka barbie berjalan? Mau kuberi sarapan bogem pagi-pagi??" Aku yang pagi ini lagi sensitif berat jadi bertambah jengkel dikatakan barbie berjalan oleh mereka.
Bayangin aja, Rafa yang tak mau ditinggal kuliah, tuan muda Aliandhara dan kakek yang melarangku naik motor karena aku biasanya ngebut-ngebutan di jalan sampai wanti-wanti agar aku tidak berantem lagi...padahal itu semua kan adalah hobiku.
"Sudah Mira jangan marah-marah terus...kita langsung masuk kelas aja yuk...!!" Kata Alia.
"Eh dua anak gembel..." Sebuah teriakan tertuju pada kami.
Sontak kami menoleh.
"Haduh...ternyata si rambut mangkok, si bulu mata sapi dan si rambut api."
"Wah...wah...liat siapa ini?" Mereka menunjuk pada Alia.
"Si culun kok berubah kaya power ranger!! Ngga pantes tau..." Mereka tertawa mengejek.
"Dan ini cewek jadi-jadian...klop banget dah kalian berdua."
"Eh, tiga kuntilanak...ngga usah cari ribut denganku pagi-pagi gini ya!! Kalau tidak mau kusiram pakai air comberan kalian." Aku maju menghalangi mereka mendekati Alia.
Belum sempat kami ribut, dekan lewat bersama cowok yang penampilannya sederhana tapi nampak sangat cool dan keren.
"Lho...itukan Xavier?" Batinku. "Ngapain dia nyasar sampai kemari? Jangan bilang dia mau menyusulku!!!" Kataku.
"Mira...liat cowok itu....cool banget, keren lagi!!" Kata Alia.
Semua cewek terpana pada pesonanya. Aku aja kaget, perasaan sewaktu kami bertarung tempo hari, dia tak setampan itu.
"Ya ayolah kita masuk kelas aja dari pada nanti kutonjok trio kuntil anak itu kalau aku khilaf!!" Kutarik tangan Alia agar segera ke kelas yang akan segera di mulai.
Dari sudut matanya yang tajam, Xavier sudah menangkap sosok Almira yang pagi itu tidak memakai topi kebesarannya gara-gara dibuang sama Rafa keselokan karena dia marah mau kutinggalkan kuliah.
"Cantiknya gadis pujaanku..."Bisiknya.
Almira memang pagi ini tampil tak se tomboy biasanya. Kakek Dahlan dan Aliandhara membuang semua pakaian bututnya dan menggantinya dengan baju wanita.
Dengan celana kulot hitam di padu kemeja biru laut yang sebiru bola mataku dan rambut hitam tebalku yang panjang sepinggang tampak berkilauan seperti sutera terkena sinar matahari pagi.
Makanya tadi di depan, cowok-cowok pada terpesona pada kecantikanku dan Alia.
Padahal tadi kakek menyuruhku memakai rok seperti Alia biar kelihatan feminim, tapi aku mengancam untuk mogok kuliah kalau sampai aku dipaksa untuk memakai rok yang sangat kubenci.
Aku dan Alia duduk di barisan nomor dua dari depan sambil menunggu pak Heru yang akan mengajar kami pagi ini.
Pak Hendro selaku dekan masuk ke ruangan kami bersama si cowok cool tadi. Semua mahasiswi berteriak histeris karena mereka mengira si tampan itu adalah mahasiswa baru.
"Tenang semua saudara-saudara sekalian...bapak mau memperkenalkan, ini saudara Xavier Anderson yang akan mengajar mata kuliah Anatomi menggantikan pak Heru yang sedang dinas keluar kota dalam beberapa bulan ini."
"Kenapa bapak memanggilnya saudara saja tanpa embel-embel bapak? Karena usia beliau masih tergolong muda, masih 24 tahun."
"Terserah kalian mau memanggil apa saja asalkan jangan memanggil saya bebi atau honey...karena saya takut calon pacar saya nanti marah mendengarnya."
Xavier bicara sambil tersenyum manis menampilkan dua lesung pipitnya.
Huuuuuu....para wanita kompak paduan suara mendengar perkataan Xavier tak terkecuali Alia. Hanya aku yang mencibir pada Xavier.
Xavier meminta kami memperkenalkan diri satu persatu dengan alasan agar mudah mengingat kami semua.
Begitu giliranku berdiri...Krekk..."Aduh mati aku Alia...celanaku robek...nanti kalau aku berdiri keliatan dong..."
"Lho, kenapa duduk lagi tak jadi berdiri? Mendadak mules ngeliat saya ya!!" Xavier langsung bertanya.
"Aduh, kenapa bisa robek sih Mira?" Bisik Alia pelan.
"Ngga tau!! Pakai beginian kan atas saran abang loe dan kakek bawel gue..." Aku meringis.
"Kok kalian berdua malah bergibah di situ?" Xavier mendekati tempat dudukku.
Semua mata tertuju kepada kami berdua. "Aduh...aku malu banget Al..." Bisikku.
Dia berhenti tepat di depan kursi yang ku duduki dan menatapku tajam.
"Maaf pak, saya ngga bisa berdiri...celana saya robek!!" Mukaku jangan ditanya lagi merah seperti kepiting rebus menahan marah dan malu.
Tiba-tiba dia tersenyum. "Ya sudah...kamu perkenalkan diri sambil duduk saja nanti saya akan mendengarkan dari sini."
Xavier menatapku lekat-lekat membuatku jadi grogi ditatap oleh si empunya mata indah yang memancarkan sinar kelembutan itu.
"Ancrittt...ngga pernah dalam sejarah hidupku aku jadi grogi gini jika berhadapan dengan lawan jenisku!!" Aku mengumpat dalam hati.
Setelah memperkenalkan diri secara singkat dan padat, lalu perkenalan berlanjut ke mahasiswa dan mahasiswi yang lainnya.
Alia berbisik di dekatku. "Mira...sepertinya pak Xavier itu menaruh hati padamu?"
"Apa??? Menaruh hati padaku??? Menjaga hatiku sendiri aja aku susah, apalagi menjaga hati titipan orang lain?"
"Tugasku sudah cukup berat, Alia...menjagamu, menjaga Rafa, menjaga abangmu yang sialan itu, sekarang pak Xavier mau menambahkan beban untuk menitipkan hatinya lagi."
"Bukan menjaga seperti itu Almira!!! Ih...sebel...ngga peka banget sih jadi cewek...pak Xavier itu sepertinya naksir sama kamu, cara memandangmu dengan caranya memandang kami-kami semua tadi itu beda, tau!!"
"Haduh...Alia cukup deh!! Aku sudah dibuat sibuk dengan kelakuan lebay abang loe, jangan ditambah dengan pak Xavier lagi...bisa stres tau aku jadinya!!"
"Ayo Alia dan Almira...jangan ngobrol sendiri...ngobrolnya nanti di luar saja ya..kalau mata kuliah saya sudah selesai, atau kalian mau berdiri ngobrol berdua di depan sini supaya saya dan teman-teman lainnya ganti mendengarkan percakapan kalian!!"
Alia langsung terdiam dan aku juga terdiam sambil menatap kesal pada Xavier yang sempat melemparkan senyumannya padaku.
"Sialan...sialan kau Xavier...mestinya hari itu kubuat dia babak belur biar tau rasa, berani-beraninya dia bermain-main dengan Shahnaz Almira."
***Bersambung...
Happy reading ya guys...tak bosan selalu mengingatkan like, komen, vote, favorit dan rate nya...terIma kasih🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 193 Episodes
Comments
Fenti
baju butut 😂😂😂
2023-03-03
0
Hulapao
udah di klaim jadi kepunyaan nihh
2022-09-23
0
auliasiamatir
masa orang kaya beli celananya murahan Thor, baru di pakai kok sudah sobek.
2022-09-04
0