Bab 4 Penyelamatan

"Rupanya ada kakek bau tanah dan bocah ingusan nyasar sob!!!"

Mereka berempat tertawa terbahak-bahak..."

Hahaha....

"Heh cah gemblung...ngapain kamu ikutan tertawa? Memang omongan si botak itu ada yang lucu???"

"Anu kek, mereka kok tau ya...kalau kakek itu sudah bau tanah!!! Mereka kayaknya malaikat maut nyasar....." Hahaha....

"Cucu stres kurang ajar..."

Kakek Dahlan memaki panjang pendek karena ulah cucunya itu.

"Terus mereka kok juga tau kalo aku ini beingusan alias lagi pilek...sakti ni kepala bola berjalan..."

Dan entah kapan Almira bergerak, tau-tau kepala botak mereka sudah terpapar ingus si gadis sableng tapi dingin itu.

"Bocah gila...." Bukan main marahnya mereka pada Almira.

"Almira jorok....." Kakek Dahlan menyumpah panjang pendek!!! Liat di hidungmu masih ada ingusnya meler keluar!!!"

"Gampang kek..."

Fifhhhttt

Dengan enaknya dia memaparkan ke arah kaki celana si botak sebelah kanan.

"Keparat kau gadis gila....seumur hidup kami tak pernah dihina seperti ini!!"

Kletek...si botak menarik pelatuk pistolnya dan mengarahkan kepada kepala Almira yang masih tertawa.

"Almira, awas...teriak Alia dari dalam mobilnya!!!"

Mereka semua menahan napas kecuali kakek Dahlan.

Siut....tap...tap...tap...dengan hanya memiringkan sedikit tubuhnya, dan entah kapan dia menggerakan tangannya...

tiga peluru yang ditembakan dari pistol si botak sebelah kanan berhasil ditangkap dan terjepit di antara ke lima jari lentik Almira.

Mereka berempat terpana tidak terkecuali dengan tuan Kelvin, Aliandhara dan Alia yang ada di dalam mobil.

Kakek Dahlan bertepuk tangan. "Kamu hebat Mira, tidak percuma kerjamu hari-hari berantem dengan preman."

"Sekarang giliranku kepala bola...." Senyum di bibirnya tiba-tiba menghilang digantikan dengan wajah buas dan sorot mata yang dingin.

Mereka berempat berjalan mundur...."Ayo hajar botak bodoh...kok malah mundur terus kayak undur-undur."

"Lho...kakek itu bukannya bantu, malah teriak kasih semangat empat penjahat itu untuk menghajar cucunya!!!" Kata Alia.

"Bang...bantu Almira sana, dasar cemen..."

"Bantu apa Alia???? Kan kamu tau abang tak pandai berkelahi...kalau merayu cewek, abang jago..."

"Biar Alia saja kalau begitu yang membantu Almira."

Alia membuka pintu mobil, tapi baru ke dua kakinya menjejak tanah...dia langsung terjatuh karena roknya yang kepanjangan terinjak oleh kakinya sendiri.

"Bikin kerjaan aja...belum juga mukul sudah jatuh duluan, lagian kamu mukul pakai apa? Pakai koran yang kamu pegang itu?"

Aliandhara mau tidak mau ikut turun untuk membantu adiknya yang terjatuh.

Sementara tuan Kelvin terus memandang tak berkedip pada sosok Almira sambil dia berusaha mengingat sesuatu.

"Wajah cantik dengan mata biru itu mengingatkan aku pada seseorang, tapi mungkinkah dia masih hidup?"

Kalung berliontin kepala naga bermata biru itu adalah kalung lambang dari keluarganya.

"Ayah...melamun saja...buka pintunya...rok Alia terjepit di pintu nih..." Aliandhara berteriak dari luar sambil mengetok-ngetok kaca mobil yang tertutup.

"Kalian berdua ini...ribut saja kerjanya!!!" Tuan Kelvin kesal karena konsentrasinya harus terganggu dengan ulah ke dua anaknya.

Sementara itu....

Mendengar teriakan si kakek, menyadarkan keempat pria botak itu untuk melawan agar tidak mati konyol.

Tendangan demi tendanga begitu pula dengan pukulan dan jotosan ke empat orang itu tak satupun mampu mengenai Almira, walau itu hanya sehelai rambutnya.

"Aku tau, keempat bodyquard botak itu adalah orang-orang bayaran yang memiliki ilmu bela diri yang tinggi, mereka juga adalah para penembak jitu...."Terbukti bahwa bodyquard yang mengawalku mati semua di tangan mereka, padahal jumlah anak buahku jauh lebih banyak."

Tuan Kelvin terus memperhatikan perkelahian tak imbang antara ke lima orang itu.

"Ayo Mira serang, hajar...jangan mau kalah sama si kepala bola itu...." Kakek Dahlan terus menyemangati cucunya.

Buk....

Perut Almira terkena tendangan berantai dari pria botak yang di tengah.

Tendangan yang mampu membunuh seekor gajah itu telak mengenai perut Almira.

Almira terpelanting dan terduduk di tanah. Aliandhara dan Alia serta tuan Kelvin sampai menahan napasnya.

Keempat pria botak itupun tak kalah kagetnya. Selama ini jangankan terkena tendangan 4 serangkai mereka, terkena pukulan mereka saja musuh bisa muntah darah. Tapi hari ini?

"Aduhhhhh....pantat Mira sakit kek....perut Mira sakit...."

"Ngga usah lebay dan ngga usah dibuat-buat deh, Mira....kakek tau kamu sudah melindungi seluruh tubuhmu dengan tenaga dalam yang kamu miliki."

"Kalau kamu tidak melindungi tubuhmu, apa kamu masih bisa cengengesan di situ seperti sekarang ini? Kalo ngga matye ya muodar koe..."

"Ah kakek ngga asyik..." Mira berdiri sambil menepuk-nepuk pantatnya yang berdebu.

"Astaghfirullah....terbuat dari apa badan gadis itu yah...dia kuat sekali....cantik,seksi...." Aliandhara menatap Mira tak berkedip.

"Wooooiii..."

"Wooouiii..."

"Eh, apa??? Dasar adik brengsek...ganggu kesenangan orang aja..." Aliandhara menarik rok Alia dengan jengkel.

Sementara botak 4 serangkai jadi ciut nyalinya.

"Hei kepala bola....sekarang giliranku mencabuti bulu di kepala botak kalian...." Mira maju selangkah demi sekangkah!!

"Mira oon...mana ada si botak itu rambutnya?" Kakek Dahlan menggerutu.

"Pokoknya semua bulunya kakek...mau di kepala, mau di sela-sela, pokoknya yang berbentuk bulu akan Mira cabuti."

Karena sudah merasa ciut duluan, akhirnya keempat botak serangkai itu lari tunggang langgang menuju mobil mereka dan kabur.

"Kenapa kamu melepaskan mereka?" Aliandhara bertanya sambil ketiganya menghampiri Mira dan kakeknya.

Mira mendengus sebal memandang Aliandhara.

"Apa untungnya buatku menahan mereka? Dimakan kagak bisa, dijual juga kagak laku...yang ada untungnya ngga, ruginya iya!!"

Aliandhara menggaruk kepalanya yang tidak gatal, dia seperti mati gaya berhadapan dengan si tomboy hebat ini.

"Gadis cantik...saya selaku ayah dari Alia dan Aliandhara mengucapkan terima kasih atas pertolonganmu dan kakekmu."

"Tanpa pertolongan kalian, mungkin kami sudah jadi mayat di sini."

Kakek dan cucu itu saling memandang, lalu ke duanya saling mencibir.

"Huh...cantik dari mananya? Masak gosong, badan berotot, hobi berantem...perasaan ngga ada cantik-cantiknya."

"Dari pada kakek? Sudah bawel kayak perempuan, tukang ngeluh, tukang tuduh, bisanya cuma ribut aja..." Mira mencibir kakeknya.

"Oo kualat koe karo wong tuo..." Kakek Dahlan melotot pada cucunya.

"Kan...kan...baru di bilang gitu aja sewot, mau nangis, ngga terima, baperan...."

"Sini koe..." Kakek Dahlan menarik telinga Almira dan membawanya pulang.

"Ampun kek...ampun kek...jangan tarik telinga Mira, ntar telinga Mira panjang kayak belalai gajah..."

Mereka bertiga cuma bisa menghela napas. "Ya sudah, Ali...tolong kamu telepon orang-orang kita untuk membersihkan dan membereskan mayat-mayat itu...kasih santunan yang layak untuk keluarga yang mereka tinggalkan."

Sementara Ali menelpon, tuan Kelvin sibuk berpikir tentang kalung yang dipakai oleh Mira dan siapa yang sudah memberikan kalung yang tak sembarang orang bisa memilikinya itu kepada gadis belia tersebut.

***Bersambung....

Author mohon dukungan like, komen, vote, favorit dan rate nya untuk karya author yang baru ini ya...terima kasih🙏🙏

Terpopuler

Comments

Violeta

Violeta

ya ampyyunn...kakek sm cucu ga mau kalah sindir²an 😅🤣

2024-09-25

0

Juanda

Juanda

Almira ok

2023-05-08

0

Fenti

Fenti

menciut seketika nyali preman itu... hati-hati preman selain babak belur nanti bulu pun ikut habis

2023-01-10

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Miss Tomboy Atau Miss Dingin
2 Bab 2 Pertemuan
3 Bab 3 Dalam Bahaya
4 Bab 4 Penyelamatan
5 Bab 5 Mendapatkan Tawaran Pekerjaan
6 Bab 6 Dipanggil Mommy
7 Bab 7 Penggoda
8 Bab 8 Siapa Kamu
9 Bab 9 Xavier 1
10 Bab 10 Xavier 2
11 Bab 11 Penggoda Jahat
12 Bab 12 Dosen Tampan
13 Bab 13 Tragedi Celana Robek
14 Bab 14 Perdebatan Hati
15 Bab 15 Ingatan
16 Bab 16 Suka Kamu
17 Bab 17 Penyerang Gelap
18 Bab 18 Racun Berbisa
19 Bab 19 Siapa Mereka
20 Bab 20 Valeria
21 Bab 21 Serangan Kakek
22 Bab 22 Kejutan
23 Bab 23 Kejutan 2
24 Bab 24 Pergi
25 Bab 25 Rumah Pantai
26 Bab 26 Serangan Lagi
27 Bab 27 Curiga
28 Bab 28 Bermuka Dua
29 Bab 29 Bertemu Aliandhara
30 Bab 30 Alia Safira
31 Bab 31 Masalah
32 Bab 32 Ingatan
33 Bab 33 Levia Vs Alia
34 Bab 34 Mengungkap Kecurigaan
35 Bab 35 Asal Mula
36 Bab 36 Pelarian
37 Bab 37 Akhir Pelarian
38 Bab 38 Menemukan Almira
39 Bab 39 Xavier dan Xavana
40 Bab 40 Awal Kisah Cinta
41 Bab 41 Valeriandhara
42 Bab 42 Torehan Luka Aliandhara
43 Bab 43 Berusaha Ikhlas
44 Bab 44 Bayangan Yang Mulai Terkuak
45 Bab 45 Bertemu
46 Bab 46 Cemburu
47 Bab 47 Mandi
48 Bab 48 Temu Kangen
49 Bab 49 Perdebatan
50 Bab 50 Titik Terang
51 Bab 51 Persiapan Kunjungan
52 Bab 52 Kekasihku Ternyata Adikku
53 Bab 53 Galau
54 Bab 54 Terpuruk
55 Bab 55 Kesempatan Kedua
56 Bab 56 Kesempatan Kedua 2
57 Bab 57 Musuh Tak Terduga
58 Bab 58 Belajar Menerima
59 Bab 59 Pulang
60 Bab 60 Hati Tak Bisa Dibohongi
61 Bab 61 Ocehan Receh
62 Bab 62 Turun Lembah
63 Bab 63 Bertemu
64 Bab 64 Aku Merindukanmu
65 Bab 65 Hampir Saja
66 Bab 66 Player Jatuh Cinta
67 Bab 67 Tak Terduga
68 Bab 68 Kepergian Hiro
69 Bab 69 Kegalauan Hiro
70 Part 70 Titik Terang
71 Part 71 Titik Terang 2
72 Bab 72 Bertemu
73 Bab 73 Tukar Pendapat
74 Bab 74 Membuat Emosi
75 Bab 75 Kesal
76 Bab 76 Sampai Puncaknya
77 Bab 77 Persiapan Perjalanan
78 Bab 78 Hampir Terjebak
79 Bab 79 Misteri
80 Bab 80 Siapa Dia
81 Bab 81 Perjalanan Kembali
82 Bab 82 Akhirnya Kita Berjumpa
83 Bab 83 Bertemu Para Musuh
84 Bab 84 Aliarafa
85 Bab 85 Asal Mula
86 Bab 86 Menyelamatkan Alia
87 Bab 87 Pertemuan pertama
88 Bab 88 Membebaskan Alia
89 bab 89 Terlambat Menyadari
90 Bab 90 Itu Siapa
91 Bab 91 Misi Penyelamatan
92 Bab 92 Misi Penyelamatan 2
93 Bab 93 Kembali Ke Tubuh Lagi
94 Bab 94 Pulang Kembali
95 Bab 95 Kembali Berkumpul
96 Bab 96 Aku Cemburu
97 Bab 97 Kumiliki Dirimu
98 Bab 98 Awal Kisah
99 Bab 99 Kisah Masa Lalu
100 Bab 100 Meminta Restu
101 Bab 101 Cinta Segi Tiga
102 Bab 102 Kebimbangan
103 Ban 103 Penyerangan
104 Bab 104 Tristan
105 Bab 105 Diantar Pulang
106 Bab 106 Ketika Pembunuh Bayaran Jatuh Cinta
107 Bab 107 Masa lalu Tristan
108 Bab 108 Persiapan
109 Bab 109 Kakek Misterius
110 Part 110 Pernyataan Cinta
111 Bab 111 Xavana Yang Sebenarnya
112 Bab 112 Penentuan
113 Bab 113 Pertemuan Ular Dan Naga
114 Bab 114 Akhir Pertarungan
115 Bab 115 Mencari Cara
116 Bab 116 Mencari Cara 2
117 Bab 117 Awal Perjalanan
118 Bab 118 Sang Mantan
119 Bab 119 Triangle of love
120 Bab 120 Kampung Hantu
121 Bab 121 Ingin Bertemu
122 Bab 122 Bolehkah Berharap Lebih
123 Bab 123 Bebas
124 Bab 124 Perjalanan Baru
125 Bab 125 Penyesalan Yang Terlambat
126 Bab126 Punya Banyak Musuh
127 Bab 127 Menikahlah Denganku
128 Bab 128 Rencana Balas Dendam
129 Bab 129 Aku Kembali
130 Part 130 Hilangnya Valeria
131 Bab 131 Ternyata
132 Bab 132 Misteri Peternakan
133 Bab 133 Siapa Dia
134 Bab 134 Terungkap
135 Bab 135 Teror
136 Bab 136 Si Gondrong Tampan
137 Part 137
138 Bab 138 Home Sweet Home
139 Bab 139 Penyesalan Tiada Akhir
140 Bab 140 Penyesalan Sullivan
141 Bab 141 Rencana Jahat
142 Bab 142 Pebinor Atau Pelakor??
143 Bab 143 Ulah Siapa
144 Bab 144 Sisi Lain Hiro Dan Sima
145 Bab 145 Sesal Tak Berguna
146 Bab 146 Empat Sekawan
147 Bab 147 Curahan Hati Almira
148 Bab 148 Meluluhkanmu
149 Bab 149 Revita
150 Bab 150 Si Tampan Dan Siluman
151 Bab 151 Penyerangan Sullivan
152 Bab 152 Matsuyama Tersesat
153 Bab 153 Kepergian Kakek Dahlan
154 Bab 154 Selamat Jalan Kakek
155 Bab 155 Takdir Matsuyama
156 Bab 156 Pertarungan Matsuyama
157 Bab 157 Malam Penuh Petaka
158 Bab 158 Firasat
159 Bab 159 Pernikahan Kedua
160 Bab 160 Kematian Miku Dan Kakegawa
161 Bab 161 Sang Ketua
162 Bab 162 Rencana Bonita
163 Bab 163 Kejujuran Matsuyama
164 Bab 164 Siapakah Sang Ketua Dan Wakilnya
165 Bab 165 Mencari
166 Bab 166 Kembali Ke Peternakan
167 Bab 167 Kamu Mengenalnya
168 Part 168 Kecewa
169 Part 169 Awal Kebencian
170 Bab 170 Ular Versus Kera
171 Bab 171 Rana Terpesona
172 Bab 172 Masih Marah
173 Bab 173 Wabah
174 Bab 174 Sesal
175 Bab 175 Thamrin Dan Alia
176 Bab 176 Alia dan Thamrin 2
177 Bab 177 Penggemar Rahasia Alia
178 Bab 178 Kepergian Almira
179 Bab 179 Rindu Mommy
180 Bab 180 Terbongkar
181 Bab 181 Firasat Bara Seta
182 Bab 182 Membagi Kubu
183 Bab 183 Persiapan Perang
184 Bab 184 Masuk Goa Rahasia
185 Bab 185 Raja Baru
186 Bab 186 Pergi Bersama
187 Bab 187 Bertemu Kembali
188 Bab 188 Menjadi Raja Lagi
189 Bab 189 Kangen
190 Bab 190 Bertahanlah
191 Bab 191 Kepergian Xavier
192 Bab 192 Berkumpul
193 Bab 193 Pernikahan
Episodes

Updated 193 Episodes

1
Bab 1 Miss Tomboy Atau Miss Dingin
2
Bab 2 Pertemuan
3
Bab 3 Dalam Bahaya
4
Bab 4 Penyelamatan
5
Bab 5 Mendapatkan Tawaran Pekerjaan
6
Bab 6 Dipanggil Mommy
7
Bab 7 Penggoda
8
Bab 8 Siapa Kamu
9
Bab 9 Xavier 1
10
Bab 10 Xavier 2
11
Bab 11 Penggoda Jahat
12
Bab 12 Dosen Tampan
13
Bab 13 Tragedi Celana Robek
14
Bab 14 Perdebatan Hati
15
Bab 15 Ingatan
16
Bab 16 Suka Kamu
17
Bab 17 Penyerang Gelap
18
Bab 18 Racun Berbisa
19
Bab 19 Siapa Mereka
20
Bab 20 Valeria
21
Bab 21 Serangan Kakek
22
Bab 22 Kejutan
23
Bab 23 Kejutan 2
24
Bab 24 Pergi
25
Bab 25 Rumah Pantai
26
Bab 26 Serangan Lagi
27
Bab 27 Curiga
28
Bab 28 Bermuka Dua
29
Bab 29 Bertemu Aliandhara
30
Bab 30 Alia Safira
31
Bab 31 Masalah
32
Bab 32 Ingatan
33
Bab 33 Levia Vs Alia
34
Bab 34 Mengungkap Kecurigaan
35
Bab 35 Asal Mula
36
Bab 36 Pelarian
37
Bab 37 Akhir Pelarian
38
Bab 38 Menemukan Almira
39
Bab 39 Xavier dan Xavana
40
Bab 40 Awal Kisah Cinta
41
Bab 41 Valeriandhara
42
Bab 42 Torehan Luka Aliandhara
43
Bab 43 Berusaha Ikhlas
44
Bab 44 Bayangan Yang Mulai Terkuak
45
Bab 45 Bertemu
46
Bab 46 Cemburu
47
Bab 47 Mandi
48
Bab 48 Temu Kangen
49
Bab 49 Perdebatan
50
Bab 50 Titik Terang
51
Bab 51 Persiapan Kunjungan
52
Bab 52 Kekasihku Ternyata Adikku
53
Bab 53 Galau
54
Bab 54 Terpuruk
55
Bab 55 Kesempatan Kedua
56
Bab 56 Kesempatan Kedua 2
57
Bab 57 Musuh Tak Terduga
58
Bab 58 Belajar Menerima
59
Bab 59 Pulang
60
Bab 60 Hati Tak Bisa Dibohongi
61
Bab 61 Ocehan Receh
62
Bab 62 Turun Lembah
63
Bab 63 Bertemu
64
Bab 64 Aku Merindukanmu
65
Bab 65 Hampir Saja
66
Bab 66 Player Jatuh Cinta
67
Bab 67 Tak Terduga
68
Bab 68 Kepergian Hiro
69
Bab 69 Kegalauan Hiro
70
Part 70 Titik Terang
71
Part 71 Titik Terang 2
72
Bab 72 Bertemu
73
Bab 73 Tukar Pendapat
74
Bab 74 Membuat Emosi
75
Bab 75 Kesal
76
Bab 76 Sampai Puncaknya
77
Bab 77 Persiapan Perjalanan
78
Bab 78 Hampir Terjebak
79
Bab 79 Misteri
80
Bab 80 Siapa Dia
81
Bab 81 Perjalanan Kembali
82
Bab 82 Akhirnya Kita Berjumpa
83
Bab 83 Bertemu Para Musuh
84
Bab 84 Aliarafa
85
Bab 85 Asal Mula
86
Bab 86 Menyelamatkan Alia
87
Bab 87 Pertemuan pertama
88
Bab 88 Membebaskan Alia
89
bab 89 Terlambat Menyadari
90
Bab 90 Itu Siapa
91
Bab 91 Misi Penyelamatan
92
Bab 92 Misi Penyelamatan 2
93
Bab 93 Kembali Ke Tubuh Lagi
94
Bab 94 Pulang Kembali
95
Bab 95 Kembali Berkumpul
96
Bab 96 Aku Cemburu
97
Bab 97 Kumiliki Dirimu
98
Bab 98 Awal Kisah
99
Bab 99 Kisah Masa Lalu
100
Bab 100 Meminta Restu
101
Bab 101 Cinta Segi Tiga
102
Bab 102 Kebimbangan
103
Ban 103 Penyerangan
104
Bab 104 Tristan
105
Bab 105 Diantar Pulang
106
Bab 106 Ketika Pembunuh Bayaran Jatuh Cinta
107
Bab 107 Masa lalu Tristan
108
Bab 108 Persiapan
109
Bab 109 Kakek Misterius
110
Part 110 Pernyataan Cinta
111
Bab 111 Xavana Yang Sebenarnya
112
Bab 112 Penentuan
113
Bab 113 Pertemuan Ular Dan Naga
114
Bab 114 Akhir Pertarungan
115
Bab 115 Mencari Cara
116
Bab 116 Mencari Cara 2
117
Bab 117 Awal Perjalanan
118
Bab 118 Sang Mantan
119
Bab 119 Triangle of love
120
Bab 120 Kampung Hantu
121
Bab 121 Ingin Bertemu
122
Bab 122 Bolehkah Berharap Lebih
123
Bab 123 Bebas
124
Bab 124 Perjalanan Baru
125
Bab 125 Penyesalan Yang Terlambat
126
Bab126 Punya Banyak Musuh
127
Bab 127 Menikahlah Denganku
128
Bab 128 Rencana Balas Dendam
129
Bab 129 Aku Kembali
130
Part 130 Hilangnya Valeria
131
Bab 131 Ternyata
132
Bab 132 Misteri Peternakan
133
Bab 133 Siapa Dia
134
Bab 134 Terungkap
135
Bab 135 Teror
136
Bab 136 Si Gondrong Tampan
137
Part 137
138
Bab 138 Home Sweet Home
139
Bab 139 Penyesalan Tiada Akhir
140
Bab 140 Penyesalan Sullivan
141
Bab 141 Rencana Jahat
142
Bab 142 Pebinor Atau Pelakor??
143
Bab 143 Ulah Siapa
144
Bab 144 Sisi Lain Hiro Dan Sima
145
Bab 145 Sesal Tak Berguna
146
Bab 146 Empat Sekawan
147
Bab 147 Curahan Hati Almira
148
Bab 148 Meluluhkanmu
149
Bab 149 Revita
150
Bab 150 Si Tampan Dan Siluman
151
Bab 151 Penyerangan Sullivan
152
Bab 152 Matsuyama Tersesat
153
Bab 153 Kepergian Kakek Dahlan
154
Bab 154 Selamat Jalan Kakek
155
Bab 155 Takdir Matsuyama
156
Bab 156 Pertarungan Matsuyama
157
Bab 157 Malam Penuh Petaka
158
Bab 158 Firasat
159
Bab 159 Pernikahan Kedua
160
Bab 160 Kematian Miku Dan Kakegawa
161
Bab 161 Sang Ketua
162
Bab 162 Rencana Bonita
163
Bab 163 Kejujuran Matsuyama
164
Bab 164 Siapakah Sang Ketua Dan Wakilnya
165
Bab 165 Mencari
166
Bab 166 Kembali Ke Peternakan
167
Bab 167 Kamu Mengenalnya
168
Part 168 Kecewa
169
Part 169 Awal Kebencian
170
Bab 170 Ular Versus Kera
171
Bab 171 Rana Terpesona
172
Bab 172 Masih Marah
173
Bab 173 Wabah
174
Bab 174 Sesal
175
Bab 175 Thamrin Dan Alia
176
Bab 176 Alia dan Thamrin 2
177
Bab 177 Penggemar Rahasia Alia
178
Bab 178 Kepergian Almira
179
Bab 179 Rindu Mommy
180
Bab 180 Terbongkar
181
Bab 181 Firasat Bara Seta
182
Bab 182 Membagi Kubu
183
Bab 183 Persiapan Perang
184
Bab 184 Masuk Goa Rahasia
185
Bab 185 Raja Baru
186
Bab 186 Pergi Bersama
187
Bab 187 Bertemu Kembali
188
Bab 188 Menjadi Raja Lagi
189
Bab 189 Kangen
190
Bab 190 Bertahanlah
191
Bab 191 Kepergian Xavier
192
Bab 192 Berkumpul
193
Bab 193 Pernikahan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!