Bab 17 Penyerang Gelap

"Anak mommy ganteng...jangan nakal di rumah ya..." Almira menciumi Rafa dengan gemas. Bocah 2 tahun itu tampak sangat senang sekali.

"Mommy ium daddy uga..."

"Hah???" Aku yang tak menyangka bakal dapat permintaan begitu dari Rafa jadi kaget.

"Iya mommy...kiss daddy juga dong!! Masaàà Rafa aja yang di kiss, daddy ngga!!"

Aliandhara maju mendekatiku.

"Stop...jangan terlalu dekat!!" Kataku.

"Kalo ngga dekat gimana bisa dicium, mommy sayang?"

"Sini, dekat-dekat sama daddy." Aliandhara memelukku erat dan menciumi ke dua pipiku dan keningku.

Saat bibir nakalnya mau ******* bibirku..."Stop...tidak ada perjanjian kiss bibir lho ya...berani kiss bibir, nih...." Almira

mengacungkan tinjunya ke wajah Aliandhara.

"Galak bener sih, mom??? Sama calon suami sendiri juga..."

""Kepedeannya orang ini." Aku memcibir.

"Ayo Almira...mesra-mesraan terus...ingat di sini ada yang lagi jomblo!!" Alia menepuk dadanya sendiri.

Almira melepaskan pelukan Aliandhara dengan paksa. Wajahnya terlihat sangat kesal, tapi berusaha ditahannya di depan Rafa.

"Mommy pergi dulu ya Rafa, inget jangan nakal di rumah ya nak...kasihan nanti bi Asih."

"Yes mommy!!!"

Sekali lagi kuciumi Rafa sebelum pergi. "Dah Rafa...mommy sama aunty pergi dulu ya!!"

"Dah mommy, jangan selingkuh di sana ya...kasihan daddy dan Rafa di sini kalau mommy di sana selingkuh." Malah Aliandhara yang menyahuti.

*

*

"Ssttt.. liat tuh siapa yang berdiri di parkiran sana?" Alia menunjuk dengan ujung bibir monyongnya.

Aku mengikuti arah tunjukan Alia. "Deg...duh...ada mahluk Tuhan paling seksi."

Di samping mobil sportnya Xavier berdiri sambil menelpon.

Begitu dia melihat kami turun dari mobil, dia menutup pembicaraannya dan tersenyum pada kami.

"Selamat pagi pak Xavier!!" Alia menyapa.

Sementara aku hanya diam sambil mendengarkan irama musik di hatiku yang menyanyikan lagu rockn'roll saat melihat Xavier tadi.

"Itu yang di belakang sakit gigi ya...kok cemberut aja dari tadi..." Xavier menatapku sambil tersenyum.

"Dia habis ribut sama suaminya, pak...lebih tepatnya calon suami."

"Apa sih Alia? Suami yang mana? Menikah aja belum..." Aku jadi sewot.

"Itu bang Ali, daddynya Rafa!!"

"Ngga kok pak...Almira belum menikah apalagi punya calon suami, pacar aja ngga punya...ups..." Aku menutup mulutku karena sudah keceplosan bicara.

Wajah Xavier yang tadi sempat menegang, jadi tersenyum lagi.

"Jadi si cantik ini belum punya pacar...syukurlah, jadi aku bisa leluasa mendekatinya!!" Bisik hati Xavier.

Alia dan Xavier tampak akrab bercakap-cakap, layaknya seorang dosen dan mahasiswinya.

Aku hanya berjalan di belakang mereka, sesekali mataku mengawasi samping kanan, kiri, depan dan belakang. Aku tau tugasku sebagai bodyquard dari Alia, jadi aku harus waspada dengan apapun.

Xavier berhenti tiba-tiba di saat aku sedang menoleh ke belakang. Entah mengapa sejak dari perjalanan menuju ke kampus tadi hatiku gelisah, seperti ada seseorang yang tengah menguntit kami.

"Bruk...."

"Waduh, kira-kira kalau mau berhenti dong pak...jangan dadakan gini...nabrak kan saya jadinya!!" Aku bersitatap mata lagi dengan Xavier dengan jarak yang sedekat ini.

"Maaf Almira, saya hanya mau bilang kamu seperti taman bunga berjalan hari ini."

"Maksudnya taman bunga berjalan gimana pak?"

"Baju kamu itu lho...cerah, secerah matahari pagi." Xavier tersenyum sambil menilai penampilanku.

"Ya saya mau ngga mau harus pakai baju ini pak, saya ngga punya baju yang lain lagi."

"Lho, emang baju Almira pada kemanaan? Atau ngga punya duit beli bajukah?"

"Sembarangan aja bapak ini, semua stok baju terbaik saya di buang sama kakek."

"Terbaik dari mana Mira? Stok bajumu itu kan celana jeans robek, kemeja dan kaos oblong doang." Alia menyahuti.

"Nah itu yang saya maksud terbaik..." Kataku.

Xavier geleng-geleng kepala saja. Kami berpisah dengan Xavier. Kami menuju ke ruangan kelas.

"Kulihat dari tadi kamu gelisah Mira, ada apa?" Alia rupanya juga memperhatikan gerak-gerikku mulai tadi.

"Aku merasa ada seseorang yang tengah mengawasi kita Alia, tapi aku tak tau dia di mana!!"

"Sejak tadi kuperhatikan, aku sama sekali tak bisa melihat keberadaannya...kamu waspadalah, kita tak tau dia lawan atau kawan, tapi melihat caranya mengikuti kita seperti ini besar kemungkinan dia adalah musuh ayahmu."

Kami berjalan menuju kelas yang letaknya memang agak ke belakang dari kelas lainnya.

"Tumben, kenapa suasana pagi ini kok agak sepi ya? Apa kami yang datang kepagian?" Aku membatin.

Suasana pagi ini memang berbeda dari hari biasanya. Entah kenapa dadaku sedikit berdebar. Bukan berdebar karena jatuh cinta, tapi berdebar karena merasakan sesuatu bakal menimpa kami.

Aku terus menajamkan mata dan indra pendengaranku. Aku bukan hanya menjaga diriku sendiri, tetapi ada Alia yang sekarang menjadi tanggung jawabku.

Benar saja begitu kami melewati pohon mangga dekat taman, aku merasakan ada benda berdesing mengarah pada Alia.

"Alia awas...." Dengan reflek aku mendorong Alia hingga dia terjatuh.

Senjata kecil yang mengarah pada Alia menancap di pohon mangga dan pohon tersebut langsung berwarna kebiruan pertanda ada racun diujung senjata itu.

Senjata ke dua mampu ku tangkap di antara jepitan jariku dan senjata ke tiga yang meluncur sedemikian cepatnya tak mampu lagi kuhindari. Senjata itu meluncur cepat mengarah pada kepala Alia yang duduk berjongkok ketakutan.

Aku harus cepat mengambil keputusan, aku melihat racun jahat yang ada di ujung senjata itu yang menyebabkankan batang pohon mangga tadi menjadi biru dan daun-daunnya yang tadinya menghijau menjadi layu.

Jika Alia yang terkena sedikit saja racun dari senjata itu, kemungkinan dia akan mati dalam hitungan sepersekian detik. Tapi jika aku yang terkena, mungkin aku masih bisa bertahan.

Dengan cepat kuraih Alia dan kami jatuh tumpang tindih. Aku yang ada di posisi atas merasakan nyeri di bahuku. Di barengi darah merah kehitaman yang mengucur dari luka dibahuku. Walaupun tak telak terkena, karena senjata tadi menyerempet dan menancap dalam di tas punggungku, menancap pada buku tebal yang kubawa di dalam tasku.

Aku hanya mengerang menahan sakit. Bajuku yang terkena serempetan senjata tadi robek besar di bagian bahu. Dengan cepat luka sayatan itu membiru dan membengkak.

Aku tak mampu bergerak dari atas tubuh Alia, karena separuh badanku terasa mati dan kaku. Aku hanya sempat mendengar mahasiswa dan mahasiswi yang berteriak berlari berdatangan ke arah kami.

Lalu aku tergeletak tak sadarkan diri diiringi tangisan Alia yang masih berada di bawah tubuhku.

"Ada apa ini?? Dekan, beberapa dosen yang mengajar pagi ini termasuk Xavier dan sekuriti di kampus berdatangan.

"Alia...kamu tidak apa-apa..." Xavier berusaha mengangkat tubuhku dari atas Alia..

Ketika beberapa dosen dan mahasiswa hendak membantu, Xavier berteriak memberikan larangan.

"Jangan disentuh..."

Mereka spontan berhenti lalu menoleh pada Xavier untuk meminta penjelasannya.

"Luka di bahu Almira itu beracun...kalian lihat pohon mangga yang batangnya membiru serta daun-daunnya yang layu itu?"

"Dahan pohon itu tertancap senjata beracun sama persis seperti yang menancap di tas punggung dan yang ada di lantai itu."

Xavier menggendong Almira dan melarikannya ke ruangan tempat mahasiswa dan mahasiswi yang sakit biasanya beristirahat.

***Bersambung...

Happy reading💗💗💜 kayaknya jagoan kita yang super cuek dan juteknya ngga ketulungan ini dapat lawan yang ilmu bela dirinya tinggi ya....

Jangan lupa minta selalu dukungannya ya readers...like, komen, vote, favorit dan rate nya...matur thank you🙏🙏🙏

Terpopuler

Comments

Juanda

Juanda

oohh no Rafa

2023-05-17

0

Nindira

Nindira

Tenang dedy momy tidak akan selingkuh disana momy selingkuhnya disini aja

2022-10-29

0

Nindira

Nindira

Hahaha yang jomblo sensi🤣

2022-10-29

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Miss Tomboy Atau Miss Dingin
2 Bab 2 Pertemuan
3 Bab 3 Dalam Bahaya
4 Bab 4 Penyelamatan
5 Bab 5 Mendapatkan Tawaran Pekerjaan
6 Bab 6 Dipanggil Mommy
7 Bab 7 Penggoda
8 Bab 8 Siapa Kamu
9 Bab 9 Xavier 1
10 Bab 10 Xavier 2
11 Bab 11 Penggoda Jahat
12 Bab 12 Dosen Tampan
13 Bab 13 Tragedi Celana Robek
14 Bab 14 Perdebatan Hati
15 Bab 15 Ingatan
16 Bab 16 Suka Kamu
17 Bab 17 Penyerang Gelap
18 Bab 18 Racun Berbisa
19 Bab 19 Siapa Mereka
20 Bab 20 Valeria
21 Bab 21 Serangan Kakek
22 Bab 22 Kejutan
23 Bab 23 Kejutan 2
24 Bab 24 Pergi
25 Bab 25 Rumah Pantai
26 Bab 26 Serangan Lagi
27 Bab 27 Curiga
28 Bab 28 Bermuka Dua
29 Bab 29 Bertemu Aliandhara
30 Bab 30 Alia Safira
31 Bab 31 Masalah
32 Bab 32 Ingatan
33 Bab 33 Levia Vs Alia
34 Bab 34 Mengungkap Kecurigaan
35 Bab 35 Asal Mula
36 Bab 36 Pelarian
37 Bab 37 Akhir Pelarian
38 Bab 38 Menemukan Almira
39 Bab 39 Xavier dan Xavana
40 Bab 40 Awal Kisah Cinta
41 Bab 41 Valeriandhara
42 Bab 42 Torehan Luka Aliandhara
43 Bab 43 Berusaha Ikhlas
44 Bab 44 Bayangan Yang Mulai Terkuak
45 Bab 45 Bertemu
46 Bab 46 Cemburu
47 Bab 47 Mandi
48 Bab 48 Temu Kangen
49 Bab 49 Perdebatan
50 Bab 50 Titik Terang
51 Bab 51 Persiapan Kunjungan
52 Bab 52 Kekasihku Ternyata Adikku
53 Bab 53 Galau
54 Bab 54 Terpuruk
55 Bab 55 Kesempatan Kedua
56 Bab 56 Kesempatan Kedua 2
57 Bab 57 Musuh Tak Terduga
58 Bab 58 Belajar Menerima
59 Bab 59 Pulang
60 Bab 60 Hati Tak Bisa Dibohongi
61 Bab 61 Ocehan Receh
62 Bab 62 Turun Lembah
63 Bab 63 Bertemu
64 Bab 64 Aku Merindukanmu
65 Bab 65 Hampir Saja
66 Bab 66 Player Jatuh Cinta
67 Bab 67 Tak Terduga
68 Bab 68 Kepergian Hiro
69 Bab 69 Kegalauan Hiro
70 Part 70 Titik Terang
71 Part 71 Titik Terang 2
72 Bab 72 Bertemu
73 Bab 73 Tukar Pendapat
74 Bab 74 Membuat Emosi
75 Bab 75 Kesal
76 Bab 76 Sampai Puncaknya
77 Bab 77 Persiapan Perjalanan
78 Bab 78 Hampir Terjebak
79 Bab 79 Misteri
80 Bab 80 Siapa Dia
81 Bab 81 Perjalanan Kembali
82 Bab 82 Akhirnya Kita Berjumpa
83 Bab 83 Bertemu Para Musuh
84 Bab 84 Aliarafa
85 Bab 85 Asal Mula
86 Bab 86 Menyelamatkan Alia
87 Bab 87 Pertemuan pertama
88 Bab 88 Membebaskan Alia
89 bab 89 Terlambat Menyadari
90 Bab 90 Itu Siapa
91 Bab 91 Misi Penyelamatan
92 Bab 92 Misi Penyelamatan 2
93 Bab 93 Kembali Ke Tubuh Lagi
94 Bab 94 Pulang Kembali
95 Bab 95 Kembali Berkumpul
96 Bab 96 Aku Cemburu
97 Bab 97 Kumiliki Dirimu
98 Bab 98 Awal Kisah
99 Bab 99 Kisah Masa Lalu
100 Bab 100 Meminta Restu
101 Bab 101 Cinta Segi Tiga
102 Bab 102 Kebimbangan
103 Ban 103 Penyerangan
104 Bab 104 Tristan
105 Bab 105 Diantar Pulang
106 Bab 106 Ketika Pembunuh Bayaran Jatuh Cinta
107 Bab 107 Masa lalu Tristan
108 Bab 108 Persiapan
109 Bab 109 Kakek Misterius
110 Part 110 Pernyataan Cinta
111 Bab 111 Xavana Yang Sebenarnya
112 Bab 112 Penentuan
113 Bab 113 Pertemuan Ular Dan Naga
114 Bab 114 Akhir Pertarungan
115 Bab 115 Mencari Cara
116 Bab 116 Mencari Cara 2
117 Bab 117 Awal Perjalanan
118 Bab 118 Sang Mantan
119 Bab 119 Triangle of love
120 Bab 120 Kampung Hantu
121 Bab 121 Ingin Bertemu
122 Bab 122 Bolehkah Berharap Lebih
123 Bab 123 Bebas
124 Bab 124 Perjalanan Baru
125 Bab 125 Penyesalan Yang Terlambat
126 Bab126 Punya Banyak Musuh
127 Bab 127 Menikahlah Denganku
128 Bab 128 Rencana Balas Dendam
129 Bab 129 Aku Kembali
130 Part 130 Hilangnya Valeria
131 Bab 131 Ternyata
132 Bab 132 Misteri Peternakan
133 Bab 133 Siapa Dia
134 Bab 134 Terungkap
135 Bab 135 Teror
136 Bab 136 Si Gondrong Tampan
137 Part 137
138 Bab 138 Home Sweet Home
139 Bab 139 Penyesalan Tiada Akhir
140 Bab 140 Penyesalan Sullivan
141 Bab 141 Rencana Jahat
142 Bab 142 Pebinor Atau Pelakor??
143 Bab 143 Ulah Siapa
144 Bab 144 Sisi Lain Hiro Dan Sima
145 Bab 145 Sesal Tak Berguna
146 Bab 146 Empat Sekawan
147 Bab 147 Curahan Hati Almira
148 Bab 148 Meluluhkanmu
149 Bab 149 Revita
150 Bab 150 Si Tampan Dan Siluman
151 Bab 151 Penyerangan Sullivan
152 Bab 152 Matsuyama Tersesat
153 Bab 153 Kepergian Kakek Dahlan
154 Bab 154 Selamat Jalan Kakek
155 Bab 155 Takdir Matsuyama
156 Bab 156 Pertarungan Matsuyama
157 Bab 157 Malam Penuh Petaka
158 Bab 158 Firasat
159 Bab 159 Pernikahan Kedua
160 Bab 160 Kematian Miku Dan Kakegawa
161 Bab 161 Sang Ketua
162 Bab 162 Rencana Bonita
163 Bab 163 Kejujuran Matsuyama
164 Bab 164 Siapakah Sang Ketua Dan Wakilnya
165 Bab 165 Mencari
166 Bab 166 Kembali Ke Peternakan
167 Bab 167 Kamu Mengenalnya
168 Part 168 Kecewa
169 Part 169 Awal Kebencian
170 Bab 170 Ular Versus Kera
171 Bab 171 Rana Terpesona
172 Bab 172 Masih Marah
173 Bab 173 Wabah
174 Bab 174 Sesal
175 Bab 175 Thamrin Dan Alia
176 Bab 176 Alia dan Thamrin 2
177 Bab 177 Penggemar Rahasia Alia
178 Bab 178 Kepergian Almira
179 Bab 179 Rindu Mommy
180 Bab 180 Terbongkar
181 Bab 181 Firasat Bara Seta
182 Bab 182 Membagi Kubu
183 Bab 183 Persiapan Perang
184 Bab 184 Masuk Goa Rahasia
185 Bab 185 Raja Baru
186 Bab 186 Pergi Bersama
187 Bab 187 Bertemu Kembali
188 Bab 188 Menjadi Raja Lagi
189 Bab 189 Kangen
190 Bab 190 Bertahanlah
191 Bab 191 Kepergian Xavier
192 Bab 192 Berkumpul
193 Bab 193 Pernikahan
Episodes

Updated 193 Episodes

1
Bab 1 Miss Tomboy Atau Miss Dingin
2
Bab 2 Pertemuan
3
Bab 3 Dalam Bahaya
4
Bab 4 Penyelamatan
5
Bab 5 Mendapatkan Tawaran Pekerjaan
6
Bab 6 Dipanggil Mommy
7
Bab 7 Penggoda
8
Bab 8 Siapa Kamu
9
Bab 9 Xavier 1
10
Bab 10 Xavier 2
11
Bab 11 Penggoda Jahat
12
Bab 12 Dosen Tampan
13
Bab 13 Tragedi Celana Robek
14
Bab 14 Perdebatan Hati
15
Bab 15 Ingatan
16
Bab 16 Suka Kamu
17
Bab 17 Penyerang Gelap
18
Bab 18 Racun Berbisa
19
Bab 19 Siapa Mereka
20
Bab 20 Valeria
21
Bab 21 Serangan Kakek
22
Bab 22 Kejutan
23
Bab 23 Kejutan 2
24
Bab 24 Pergi
25
Bab 25 Rumah Pantai
26
Bab 26 Serangan Lagi
27
Bab 27 Curiga
28
Bab 28 Bermuka Dua
29
Bab 29 Bertemu Aliandhara
30
Bab 30 Alia Safira
31
Bab 31 Masalah
32
Bab 32 Ingatan
33
Bab 33 Levia Vs Alia
34
Bab 34 Mengungkap Kecurigaan
35
Bab 35 Asal Mula
36
Bab 36 Pelarian
37
Bab 37 Akhir Pelarian
38
Bab 38 Menemukan Almira
39
Bab 39 Xavier dan Xavana
40
Bab 40 Awal Kisah Cinta
41
Bab 41 Valeriandhara
42
Bab 42 Torehan Luka Aliandhara
43
Bab 43 Berusaha Ikhlas
44
Bab 44 Bayangan Yang Mulai Terkuak
45
Bab 45 Bertemu
46
Bab 46 Cemburu
47
Bab 47 Mandi
48
Bab 48 Temu Kangen
49
Bab 49 Perdebatan
50
Bab 50 Titik Terang
51
Bab 51 Persiapan Kunjungan
52
Bab 52 Kekasihku Ternyata Adikku
53
Bab 53 Galau
54
Bab 54 Terpuruk
55
Bab 55 Kesempatan Kedua
56
Bab 56 Kesempatan Kedua 2
57
Bab 57 Musuh Tak Terduga
58
Bab 58 Belajar Menerima
59
Bab 59 Pulang
60
Bab 60 Hati Tak Bisa Dibohongi
61
Bab 61 Ocehan Receh
62
Bab 62 Turun Lembah
63
Bab 63 Bertemu
64
Bab 64 Aku Merindukanmu
65
Bab 65 Hampir Saja
66
Bab 66 Player Jatuh Cinta
67
Bab 67 Tak Terduga
68
Bab 68 Kepergian Hiro
69
Bab 69 Kegalauan Hiro
70
Part 70 Titik Terang
71
Part 71 Titik Terang 2
72
Bab 72 Bertemu
73
Bab 73 Tukar Pendapat
74
Bab 74 Membuat Emosi
75
Bab 75 Kesal
76
Bab 76 Sampai Puncaknya
77
Bab 77 Persiapan Perjalanan
78
Bab 78 Hampir Terjebak
79
Bab 79 Misteri
80
Bab 80 Siapa Dia
81
Bab 81 Perjalanan Kembali
82
Bab 82 Akhirnya Kita Berjumpa
83
Bab 83 Bertemu Para Musuh
84
Bab 84 Aliarafa
85
Bab 85 Asal Mula
86
Bab 86 Menyelamatkan Alia
87
Bab 87 Pertemuan pertama
88
Bab 88 Membebaskan Alia
89
bab 89 Terlambat Menyadari
90
Bab 90 Itu Siapa
91
Bab 91 Misi Penyelamatan
92
Bab 92 Misi Penyelamatan 2
93
Bab 93 Kembali Ke Tubuh Lagi
94
Bab 94 Pulang Kembali
95
Bab 95 Kembali Berkumpul
96
Bab 96 Aku Cemburu
97
Bab 97 Kumiliki Dirimu
98
Bab 98 Awal Kisah
99
Bab 99 Kisah Masa Lalu
100
Bab 100 Meminta Restu
101
Bab 101 Cinta Segi Tiga
102
Bab 102 Kebimbangan
103
Ban 103 Penyerangan
104
Bab 104 Tristan
105
Bab 105 Diantar Pulang
106
Bab 106 Ketika Pembunuh Bayaran Jatuh Cinta
107
Bab 107 Masa lalu Tristan
108
Bab 108 Persiapan
109
Bab 109 Kakek Misterius
110
Part 110 Pernyataan Cinta
111
Bab 111 Xavana Yang Sebenarnya
112
Bab 112 Penentuan
113
Bab 113 Pertemuan Ular Dan Naga
114
Bab 114 Akhir Pertarungan
115
Bab 115 Mencari Cara
116
Bab 116 Mencari Cara 2
117
Bab 117 Awal Perjalanan
118
Bab 118 Sang Mantan
119
Bab 119 Triangle of love
120
Bab 120 Kampung Hantu
121
Bab 121 Ingin Bertemu
122
Bab 122 Bolehkah Berharap Lebih
123
Bab 123 Bebas
124
Bab 124 Perjalanan Baru
125
Bab 125 Penyesalan Yang Terlambat
126
Bab126 Punya Banyak Musuh
127
Bab 127 Menikahlah Denganku
128
Bab 128 Rencana Balas Dendam
129
Bab 129 Aku Kembali
130
Part 130 Hilangnya Valeria
131
Bab 131 Ternyata
132
Bab 132 Misteri Peternakan
133
Bab 133 Siapa Dia
134
Bab 134 Terungkap
135
Bab 135 Teror
136
Bab 136 Si Gondrong Tampan
137
Part 137
138
Bab 138 Home Sweet Home
139
Bab 139 Penyesalan Tiada Akhir
140
Bab 140 Penyesalan Sullivan
141
Bab 141 Rencana Jahat
142
Bab 142 Pebinor Atau Pelakor??
143
Bab 143 Ulah Siapa
144
Bab 144 Sisi Lain Hiro Dan Sima
145
Bab 145 Sesal Tak Berguna
146
Bab 146 Empat Sekawan
147
Bab 147 Curahan Hati Almira
148
Bab 148 Meluluhkanmu
149
Bab 149 Revita
150
Bab 150 Si Tampan Dan Siluman
151
Bab 151 Penyerangan Sullivan
152
Bab 152 Matsuyama Tersesat
153
Bab 153 Kepergian Kakek Dahlan
154
Bab 154 Selamat Jalan Kakek
155
Bab 155 Takdir Matsuyama
156
Bab 156 Pertarungan Matsuyama
157
Bab 157 Malam Penuh Petaka
158
Bab 158 Firasat
159
Bab 159 Pernikahan Kedua
160
Bab 160 Kematian Miku Dan Kakegawa
161
Bab 161 Sang Ketua
162
Bab 162 Rencana Bonita
163
Bab 163 Kejujuran Matsuyama
164
Bab 164 Siapakah Sang Ketua Dan Wakilnya
165
Bab 165 Mencari
166
Bab 166 Kembali Ke Peternakan
167
Bab 167 Kamu Mengenalnya
168
Part 168 Kecewa
169
Part 169 Awal Kebencian
170
Bab 170 Ular Versus Kera
171
Bab 171 Rana Terpesona
172
Bab 172 Masih Marah
173
Bab 173 Wabah
174
Bab 174 Sesal
175
Bab 175 Thamrin Dan Alia
176
Bab 176 Alia dan Thamrin 2
177
Bab 177 Penggemar Rahasia Alia
178
Bab 178 Kepergian Almira
179
Bab 179 Rindu Mommy
180
Bab 180 Terbongkar
181
Bab 181 Firasat Bara Seta
182
Bab 182 Membagi Kubu
183
Bab 183 Persiapan Perang
184
Bab 184 Masuk Goa Rahasia
185
Bab 185 Raja Baru
186
Bab 186 Pergi Bersama
187
Bab 187 Bertemu Kembali
188
Bab 188 Menjadi Raja Lagi
189
Bab 189 Kangen
190
Bab 190 Bertahanlah
191
Bab 191 Kepergian Xavier
192
Bab 192 Berkumpul
193
Bab 193 Pernikahan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!