Perlakuan manis

Hening!

Tak ada suara dari keempat orang didalam kijang besi tersebut. Hanya deru mobil saja yang terdengar. Kegugupan dirasa gadis yang duduk disebelah kursi kemudi, melihat ekspresi dari pria yang tengah fokus dengan kemudinya membuat sang gadis berpikir, mungkin benar yang dikatakan orang-orang jika sekretaris Direktur memanglah galak.

'Fix! Harus siap mental.' batinnya.

Berbeda dengan keadaan didepan yang begitu tegang, keadaan dibelakang justru sebaliknya, terlihat begitu tenang. Hanya sedikit terasa canggung karena kejadian kemarin. Hingga sang boss memulai percakapan, agar suasana sedikit mencair.

"Emm ... Kalian tinggal didaerah tadi?" tanya Aska setenang mungkin. Meski tak dipungkiri, hatinya tiba-tiba saja bergetar berada disisi sang gadis.

"Iya, pak! Kami tinggal bersama." balas Vani, yang merasalan hal yang sama.

Jika ditanya apa dia rindu? Tentu saja. Hampir setiap hari Ia merindukan pria itu, lebih tepatnya bocah tampan yang selalu melindunginya. Bocah kecil yang selalu menjadi tempat sandarannya kala Ia terlelap.

"Kalian saudara?" tanya Aska. Entah kenapa lidahnya begitu gatal untuk terus bertanya pada sang gadis.

"Kami sahabat pak! Sahabat rasa saudara." bukan Vani, namun Sofi lah yang menjawab dari depan.

"Yang ditanya tuh dia, bukan kamu!" selak Putra dengan nada dinginnya.

Sofi menoleh kearah sekretaris yang merangkap jadi sopir boss nya itu dengan sorot mata tak percaya. Sebenarnya ada masalaha apa, sekretaris galak itu padanya? Hingga pria dengan wajah datar itu bersikap seperti itu sedari tadi. Pikirnya.

Sofi memutar bola matanya malas seraya memalingkan wajahnya kesamping jendela dengan gerutuan kesal didalam hatinya. Jika saja tak ada sang boss, mungkin bibirnya sudah kepeleset untuk mengomeli sang pria. Namun Ia tak ingin dicap buruk oleh sang atasan, dan memilih diam tak menjawab.

Kedua orang dibelakang tersenyum bersamaan melihat tingkah kedua orang didepan mereka. Hingga tiba-tiba mata keduanya bertemu dan kembali bersitubruk.

Deg!

Lagi-lagi jantung keduanya kembali berpacu cepat. Tatapan itu begitu mengitimidasi sang gadis. Vani segera memutus tatapan itu dengan mengalihkan pandangannya keluar jendela. Aska berdehem untuk menetralkan degup jantungnya.

Tring!

Suara notif pesan terdengar dari layar pipih sang gadis. Vani mengambil benda itu dari tasnya, melihat dari siapa yang mengirim pesan padanya.

Aska menoleh kearah sang gadis yang sibuk menggerakan kedua jempolnya diatas benda itu. Entah kenapa Ia begitu penasaran, ingin tau siapa yang menghubunginya. Hingga matanya menyipiit melihat layar dari benda itu yang mempunyai retak dibagian tengahnya.

"Ponselnya kenapa? Jatuh?" tanya Aska yang begitu penasaran.

"Mm iya pak! Tadi gak sengaja terjatuh di halte." balas Vani tersenyum dengan menatap kearah sang boss dan dijawab oh ria olehnya.

Aska mengangguk mendengar itu, hingga didetik berikutnya senyumnya mengembang sesaat setelah Vani kembali fokus pada benda ditangannya itu.

Aska mengambil benda yang sama dari saku jasnya, lalu mengotak atik benda tersebut. Entah apa yang Ia lakukan, Ia hanya tersenyum menatap benda itu. Ternyata ekspresi sang bos, diam-diam diperhatikan gadis disampingnya.

'Pasti itu pacarnya yang kemarin.' batin Vani sendu dengan helaan napas panjang.

Entah kenapa memikirkan hal itu membuat dadanya sesak. Hingga Ia pun kembali memalingkan wajahnya kearah jendela, menyembunyikan wajahnya yang tiba-tiba saja memanas.

Tak berselang lama, kijang besi itu sampai didepan kantor. Vani yang sempat meminta diturunkan dihalte, tak dihiraukan sang boss.

Vani masih diam dikursi, kala melihat orang-orang yang tengah menunggu sang boss keluar dari mobilnya.

"Makasih ya pak!" ucap Sofi seraya membuka sabuk pengamannya. Ia berbalik melihat sang sahabat di belakang sana.

"La, ayo!" ajaknya.

Vani terkesiap mendapati ajakan sahabatnya. Ia menghembuskan napasnya panjang, tak ada pilihan lain selain keluar sekarang juga. Ia hendak meraih handle pintu, namun tanpa diduga, sang boss sudah lebih dulu membukakannya dari luar.

"Ayo!" ajak sang boss dengan senyuman manisnya.

Tentu Vani shok bukan main dan menatap tak percaya pada pria didepannya. Begitupun Sofi, Ia sampai menutup mulutnya seraya melirik keduanya bergantian.

Vani berdehem terlebih dahulu dan keluar dari mobil itu. "Makasih pak!" ucapnya dengan kembali canggung.

Atensinya tertuju pada para karyawan yang menatap kedatangan mereka dengan saling berbisik. Sudah dipastikan, dirinya akan jadi trending topik karena dapat perlakuan manis dari sang boss.

Vani menunduk merasa malu dengan tatapan itu, lebih tepatnya bukan malu. Namun takut terjadi salah paham disana. Ia segera menyeret lengan sang sahabat dan mendahului sang boss yang masih berdiri disamping mobilnya.

Ia hanya berjalan maju, tanpa menolehkan wajahnya pada karyawan yang masih berdiri didepan loby. Hingga kedua gadis itu sampai didepan lift.

"Uhh! Manisnya." goda Sofi pada sahabatnya itu. Namun tak ditanggapi olehnya.

"Dia kan cuma anak magang. Bisa-bisanya godain si boss." bisik salah seorang karyawati dibelakang, yang sayangnya suara itu sampai pada telinga jeli seorang Vani.

"Iya! Kecentilan banget. Kita aja yang udah lama kerja, gak pernah tuh dilirik si boss." balas salah satu temannya.

"Pasti pake pelet tuh. Si boss sampe berlaku manis banget dama dia." timpalnya.

Bahkan suara mereka semakin kencang. Sepertinya, mereka sengaja mengencangkan suaranya agar dapat terdengar kedua gadis didepannya.

Sofi yang mendengar itu merasa tak terima. Ia berbalik dan menatap kedua wanita dibelakngnya dengan tatapan tajam.

"Mbak! Kalo mau ngomong langsung aja deh didepan orangnya. Gak usah bisik-bisik kek gitu." tegur Sofi, hingga langsung dapat tarikan dari Vani. Memberi kode agar tak membuat masalah.

"Apa? Kamu kesindir?" tanya salah satu wanita dengan nada remeh.

"Menurut mbak?" tanya Sofi sedikit menantang. Hingga beberapa karyawan mendekat, menonton drama mereka.

"Udah Fi." balas Vani, mencoba menenangkan. "Maaf mbak!" ucapnya pada kedua wanita itu seraya membungkukan sedikit tubuhnya dengan sopan.

"Cih! So ramah. Tak taunya paling pinter godain atasan." ucap salah satu dari mereka dengan menatap jijik kearah Vani.

Aska dan Putra yang melihat keributan didepan pintu lift mendekat. Mendengar sang gadis dipermalukan salah satu karyawannya didepan beberapa karyawan, membuat Aska tak terima. Ia hendak mendekat untuk membela, namun niatnya terurungkan kala mendengar tanggapan sang gadis.

Vani tersenyum manis kearah dua wanita itu, membuat keduanya keheranan denga sikap sang gadis.

"Makasih mbak, sudah memperhatikan saya. Biar lebih kenal lagi, mari kita ngopi dikantin. Biar saya traktir!" ucap Vani dengan santainya dan senyum yang tak pudar dari bibirnya.

"Cih!" Si wanita berdecih merasa tak percaya dengan tanggapan sang gadis yang begitu santai.

Karyawan lain menatap kagum dengan keanggunan sang gadis yang begitu sopan dan santai menghadapi wanita yang memang suka mencari masalah itu.

Aska yang melihat itu tersenyum. Ia berjalan mendekati keramaian dan berdehem keras. Atensi mereka pun beralih pada sang boss, dengan sigap semua karyawan menunduk memberi hormat padanya.

"Selamat pagi semuanya!" sapanya.

"Pagi pak!" balas semua karyawan dengan serentak.

Tring!

Pintu lift pun terbuka. Aska dan sang asisten masuk kedalam sana, dengan mengajak para karyawannya untuk naik juga. Beberapa karyawan naik, begitupun Vani dan Sofi. Hanya kedua wanita tadi saja yang tak ikut masuk kesana, mungkin merasa malu pada sang boss atas sikapnya itu.

\*\*\*\*\*\*

Pantengin terus yaa, masih lanjut nih😉 Yuk jejaknya jangan lupa yaa🤗

Terpopuler

Comments

Etik Etik

Etik Etik

kayak udah pernah baca tapi lupa,karna penasaran tak baca aja

2023-02-06

2

Aqiyu

Aqiyu

yang lama selalu aja iri sama yang baru

2022-10-15

1

Ina Lestari

Ina Lestari

nextt smngttt

2022-07-04

1

lihat semua
Episodes
1 Terlihat familier
2 Karyawan magang
3 Cinta pertama
4 Jatuh dipundak
5 Dia Ila bukan Vani
6 Membuka hati
7 Direktur single
8 Gadis cantik?
9 Perlakuan manis
10 Rela kepentok
11 Lupakan itu!
12 Tugas dari boss
13 Merindukanmu
14 Takut dan khawatir
15 Bolehkah aku mengenalmu?
16 Calon mantu
17 Bertemu secara pribadi
18 Janji anak kecil
19 Menikung kekasih orang
20 Terlelap dibahuku
21 Rasaku dan rasamu
22 Sesakit ini?
23 Sudah cukup Tuhan menyembunyikanmu
24 Calon istri?
25 Orang terpenting dihidupku
26 Celebek?
27 Tergoda
28 Kencan pertama
29 Dinner
30 Definisi cemburu
31 My future wife
32 Sadar
33 Calon mertua
34 Gembel
35 Menginap
36 Turunan meong
37 Keluarga?
38 Pantang melepaskan
39 Cincin lamaran
40 Mabok mobil
41 Kesungguhan dan cinta
42 Pingsan
43 Kawin gantung
44 Drama dadakan
45 You're my wife
46 SAH!
47 Pagi pertama
48 Kenapa-kenapa
49 Lamaran atau perintah?
50 Dicium Om Om!
51 Cari yang bening
52 Tugas
53 Apa boleh?
54 Pura-pura
55 Kekasih bohongan
56 Melindungi
57 Kepercayaan
58 Sarapan pertama
59 Buah penantian
60 Nikah dadakan?
61 Mobil bergoyang
62 Mood booster
63 Tercyduk
64 Malam pertama
65 Gagal melepas keperjakaan
66 Gosip kantor
67 Ay ...!!!
68 Bucin
69 Rasanya ... TerAka-Aka
70 Mamih
71 Timom
72 Sultan low budget
73 Ilmu dari suhu
74 Kubangan merah
75 Bobol membobol
76 Saingan semangka
77 Pijitan
78 Bu boss manja
79 Pecel karedok
80 Bingung?
81 Hamil
82 Akhirnya
83 Promo Novel Baru "Terjerat Cinta Pria Dingin"
84 Promosi karya baru "Jerat Cinta Sang Playboy"
85 Promo Karya Baru "My Hot Uncle"
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Terlihat familier
2
Karyawan magang
3
Cinta pertama
4
Jatuh dipundak
5
Dia Ila bukan Vani
6
Membuka hati
7
Direktur single
8
Gadis cantik?
9
Perlakuan manis
10
Rela kepentok
11
Lupakan itu!
12
Tugas dari boss
13
Merindukanmu
14
Takut dan khawatir
15
Bolehkah aku mengenalmu?
16
Calon mantu
17
Bertemu secara pribadi
18
Janji anak kecil
19
Menikung kekasih orang
20
Terlelap dibahuku
21
Rasaku dan rasamu
22
Sesakit ini?
23
Sudah cukup Tuhan menyembunyikanmu
24
Calon istri?
25
Orang terpenting dihidupku
26
Celebek?
27
Tergoda
28
Kencan pertama
29
Dinner
30
Definisi cemburu
31
My future wife
32
Sadar
33
Calon mertua
34
Gembel
35
Menginap
36
Turunan meong
37
Keluarga?
38
Pantang melepaskan
39
Cincin lamaran
40
Mabok mobil
41
Kesungguhan dan cinta
42
Pingsan
43
Kawin gantung
44
Drama dadakan
45
You're my wife
46
SAH!
47
Pagi pertama
48
Kenapa-kenapa
49
Lamaran atau perintah?
50
Dicium Om Om!
51
Cari yang bening
52
Tugas
53
Apa boleh?
54
Pura-pura
55
Kekasih bohongan
56
Melindungi
57
Kepercayaan
58
Sarapan pertama
59
Buah penantian
60
Nikah dadakan?
61
Mobil bergoyang
62
Mood booster
63
Tercyduk
64
Malam pertama
65
Gagal melepas keperjakaan
66
Gosip kantor
67
Ay ...!!!
68
Bucin
69
Rasanya ... TerAka-Aka
70
Mamih
71
Timom
72
Sultan low budget
73
Ilmu dari suhu
74
Kubangan merah
75
Bobol membobol
76
Saingan semangka
77
Pijitan
78
Bu boss manja
79
Pecel karedok
80
Bingung?
81
Hamil
82
Akhirnya
83
Promo Novel Baru "Terjerat Cinta Pria Dingin"
84
Promosi karya baru "Jerat Cinta Sang Playboy"
85
Promo Karya Baru "My Hot Uncle"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!