Membuka hati

Terdengar helaan napas panjang dari gadis cantik yang baru saja keluar dari sebuah ruangan. Ia menoleh sekilas kearah pintu dibelakangnya, lalu membuang kembali napasnya dengan kasar.

Ia teringat kembali akan percakapannya tadi dengan sang atasan. Bagaimana mungkin Ia bisa tertidur dibahu sang boss? Memalukan! Dan lagi tugasnya untuk mengantar beberapa berkas pada sang asisten harus gagal karena kecerobohannya.

Hari pertamanya terasa kacau. Ia pun berjalan gontai menuju lift untuk kembali kelantai dimana Ia ditempatkan. Memasuki benda itu dengan perasaan berkecamuk. Mengingat banyak kejutan yang Ia dapatkan hari ini.

Tring!

Pintu terbuka, Ia pun keluar dari benda itu. Namun baru beberapa langkah Ia berjalan, lengkingan suara seorang gadis yang Ia kenal, berhasil memekikan indera pendengarannya.

"Ilaa!!!" teriaknya.

Vanilla tersenyum menyambut sang sahabat yang datang menghampirinya.

"Ila! Kamu dari mana aja? Ini udah waktunya pulang, kok kamu baru kembali? Terus tadi kamu makan siang dimana? Aku nungguin kamu dikantin ampe-" cerocos Sofi dengan hebohnya, dan langsung dibekap sahabatnya. Jika tidak, bibir itu akan terus ngoceh tak tau tempat.

"Iya, Fi. Iya! Entar aku jelasin, ok." Tungkas Vanilla dan diangguki pasrah oleh sahabatnya.

Sofi menyingkirkan tangan Vanilla dari bibirnya. "Eh La, tadi ponsel kamu bunyi terus. Kek nya ada yang nelpon deh." Ucapnya.

Tanpa bertanya lagi, Vanilla berlenggang segera menuju mejanya. Ia ambil layar pipih dari tasnya dan segera melihat layar tersebut. Hembusan napas panjang terdengar kembali dari bibirnya.

"Kenapa? Ada masalah?" Tanya Sofi yang ikut khawatir.

"Nggak. Ini kak Daffa, katanya mau jemput." Balas Vanilla disertai senyumnya.

"Hufh! Syukurlah. Aku kira terjadi sesuatu sama om Ivan." Sofi ikut menghembuskan napasnya panjang. Senyum pun kembali terukir dari gadis cantik itu.

Dikarenakan waktu sudah menunjukan jam pulang, kedua gadis itu pun bergegas keluar dari kantor. Mengingat seseorang akan menjemputnya, mereka pun menunggu didepan halte bis didekat kantor itu.

"Udahlah, aku pesen ojol aja ya!" ucap Sofi seraya mengeluarkan ponsel dari tasnya. Namun hal itu dicegat oleh Vanilla.

"Gak usah! Kamu bareng kita aja." balasnya.

"Tapi kan, kalian butuh waktu buat berdua." selak Sofi.

"Terus membiarkan kamu sendiri, ditempat baru kek gini?" Sindir Vanilla dan dibalas cebikam bibir gadis itu.

Vanilla dan Sofi memanglah orang baru dikota itu. Sebelumnya mereka tinggal di sebuah kota yang cukup jauh dari tempat tinggalnya sekarang. Namun karena sesuatu terjadi, Vanilla pindah kekota itu. Begitupun Sofi, kemanapun sang sahabat pergi Ia selalu mengikutinya.

Tin! Tin!

Klakson mobil menghentikan pembicaraan keduanya. Seseorang bertubuh tegap dengan wajah tampan keluar dari kijang besi itu.

"Hai ladies! Pulang sekarang?" sapanya dan diiyakan kedua gadis itu.

Mereka pun memasuki mobil itu, dengan Vanilla duduk disisi kemudi dan Sofi duduk dibelakang. Hingga mobilpun melesat meninggalkan tempat itu.

**

"Salam ya buat onty dan om! Bilangin maaf hari ini gak bisa datang." ucap Sofi dengan cengirannya.

Vanilla tersenyum menanggapi itu. "Iya. Jaga rumah ya!" Ledeknya hingga Sofi berdecak kesal.

Setelah menurunkan Sofi dirumah, kini mobilpun kembali melesat meninggalkan halaman rumah itu.

"Gimana hari pertamanya? Tegang gak?" tanya pria yang tengah fokus dengan kemudinya.

"Emm ... Banget." Balas Vanilla hingga sang pria tertawa kecil.

"Tapi boss nya baik kan?" tanyanya dengan nada menggoda.

Sang gadis hanya tersenyum menanggapi dan melihat kearah jendela dengan pikiran kembali pada kejadian siang tadi.

'Sangat baik!' batinnya.

Ia memejamkan matanya. Namun tiba-tiba bayangan Aska yang memeluk wanita tadi terlintas dibenaknya, hingga matanya kembali terbuka.

'Siapa wanita itu? Apa dia kekasih aka? Atau, dia istrinya?' batinnya tertanya-tanya.

Tiba-tiba Ia dibuat terlonjak kala tangan hangat menyentuh punggung tangannya.

"Kenapa? Apa terjadi sesuatu dikantor?" Tanya pria yang terlihat begitu khawatir padanya.

Vanilla tersenyum dan menggelengkan kepalanya. "Nggak kak! Aku baik-baik aja." Balasnya.

"Makasih ya! Kak Daffa selalu ada buat aku." ucapnya dengan tulus.

Daffa tersenyum mendengar ucapan yang sering sekali Ia dengar itu. Kata terima kasih yang selalu terlontar dari bibir sang gadis membuat dirinya terasa asing untuk gadis cantik yang telah menempati hatinya itu.

"Bisakah kamu berhenti mengucapkan kata itu?" tanya Daffa.

Pertanyaan itu membuat Vanilla mengerutkan dahinya heran. "Kenapa?" tanyanya balik.

"Bukannya kita pasangan? Dan rasanya aneh bagi pasangan untuk terus mengungkapkan kata itu." jelas Daffa, hingga sang gadis tertunduk.

"Maaf!" sesalnya.

"Kakak tau, kamu masih belum bisa mencintai kakak. Tapi, gak bisakah kamu mencoba membuka sedikit hati kamu buat kakak?" tanyanya melirik sekilas kearah sang gadis.

Vanilla menghembuskan napasnya pelan. Ia usap punggung tangan sang pria, hingga Daffa meliriknya lagi.

"Aku akan terus mencobanya." ucapnya dengan senyuman manis. Daffa tersenyum seraya mengusek pucuk kepalanya.

Hati Vanilla mencelos. Sekeras apapun Ia mencoba membuka hati untuk pria disampingnya itu, tetap saja itu sangatlah sulit untuknya. Namun bagaimanpun juga Ia harus bisa menerima pria baik yang sudah banyak membantunya itu.

**

Mobil pun berhenti disebuah parkiran gedung bertingkat. Keduanya turun dan memasuki tempat itu. Keduanya memasuki lift untuk sampai ditempat tujuan. Hingga tak berselang lama mereka pun sampai didepan pintu berkaca, lalu membuka pintu itu dengan menyapa penghuninya.

"Assalamualaikum!"

"Waalikumsalam!"

Seorang wanita yang baru selesai melaksanakan sholat empat rakaat tengah melipat mukenanya.

"Ma!" Sapa Vanilla menghampiri, lalu segera meraih tangannya dan menciumnya takzim. Begitupun Daffa, yang juga mengikuti pergerakan sang gadis.

"Kenapa kesini? Kamu pasti cape." tanya sang Mama.

"Nggak kok Ma." Balasnya dan berlenggang menuju tempat seseorang yang tengah berbaring disana.

"Assalamualaikum Pa! Gimana keadaan Papa hari ini?" tanyanya dengan hati yang kembali sakit.

Ia terus berharap sang papa bisa membalas sapaannya, namun nyatanya sang papa masih enggan membalas bahkan hanya untuk membuka matanya.

Sudah hampir lima tahun, sang papa terus berbaring tak berdaya. Kecelakaan yang dialaminya membuat pria itu koma hingga sekarang. Dan beberapa hari yang lalu sesuatu terjadi, membuat sang papa harus dipindahkan ke rumah sakit besar ini.

Dengan bantuan Daffa, sang papa dapat dipindahkan kerumah sakit itu. Bahkan untuk segala biaya pengobatannya, Daffa lah yang bertanggung jawab akan hal itu. Bahkan tempat magang yang Vanilla datangi, adalah rekomendasi dari Daffa sendiri.

Daffa keluar, membiarkan sang gadis mengobrol dengan orang tuanya.

Sang gadis terus mengelus punggung tangan sang papa, sebisa mungkin Ia menahan air yang membendung dimatanya. Ia tak ingin terlihat lemah dimata sang mama.

"Gimana hari pertamanya sayang? Apa menyenangkan?" tanya sang mama.

Vanilla tersenyum menanggapi. "Tentu Ma!"

"Mama denger, Direkturnya masih muda ya?" tanya sang mama dan dibalas senyum oleh gadis cantik itu.

Ia terus mengusap punggung tangan sang papa, hingga pertanyaan sang mama berhasil menghentikan pergerakannya.

"Apa kamu bertemu aka?"

\*\*\*\*\*\*

Jangan lupa jejaknya yaa gaisss🤗

Terpopuler

Comments

Aqiyu

Aqiyu

......

2022-10-15

1

Dianherlina Siswoyo

Dianherlina Siswoyo

kasian Lia hidup nya kenapa gk kontekan lg sama Siska

2022-09-09

1

Yanti puspita sari🌹🥀

Yanti puspita sari🌹🥀

udh di vote mak kpn up nya🤣🤣🤣

2022-07-04

2

lihat semua
Episodes
1 Terlihat familier
2 Karyawan magang
3 Cinta pertama
4 Jatuh dipundak
5 Dia Ila bukan Vani
6 Membuka hati
7 Direktur single
8 Gadis cantik?
9 Perlakuan manis
10 Rela kepentok
11 Lupakan itu!
12 Tugas dari boss
13 Merindukanmu
14 Takut dan khawatir
15 Bolehkah aku mengenalmu?
16 Calon mantu
17 Bertemu secara pribadi
18 Janji anak kecil
19 Menikung kekasih orang
20 Terlelap dibahuku
21 Rasaku dan rasamu
22 Sesakit ini?
23 Sudah cukup Tuhan menyembunyikanmu
24 Calon istri?
25 Orang terpenting dihidupku
26 Celebek?
27 Tergoda
28 Kencan pertama
29 Dinner
30 Definisi cemburu
31 My future wife
32 Sadar
33 Calon mertua
34 Gembel
35 Menginap
36 Turunan meong
37 Keluarga?
38 Pantang melepaskan
39 Cincin lamaran
40 Mabok mobil
41 Kesungguhan dan cinta
42 Pingsan
43 Kawin gantung
44 Drama dadakan
45 You're my wife
46 SAH!
47 Pagi pertama
48 Kenapa-kenapa
49 Lamaran atau perintah?
50 Dicium Om Om!
51 Cari yang bening
52 Tugas
53 Apa boleh?
54 Pura-pura
55 Kekasih bohongan
56 Melindungi
57 Kepercayaan
58 Sarapan pertama
59 Buah penantian
60 Nikah dadakan?
61 Mobil bergoyang
62 Mood booster
63 Tercyduk
64 Malam pertama
65 Gagal melepas keperjakaan
66 Gosip kantor
67 Ay ...!!!
68 Bucin
69 Rasanya ... TerAka-Aka
70 Mamih
71 Timom
72 Sultan low budget
73 Ilmu dari suhu
74 Kubangan merah
75 Bobol membobol
76 Saingan semangka
77 Pijitan
78 Bu boss manja
79 Pecel karedok
80 Bingung?
81 Hamil
82 Akhirnya
83 Promo Novel Baru "Terjerat Cinta Pria Dingin"
84 Promosi karya baru "Jerat Cinta Sang Playboy"
85 Promo Karya Baru "My Hot Uncle"
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Terlihat familier
2
Karyawan magang
3
Cinta pertama
4
Jatuh dipundak
5
Dia Ila bukan Vani
6
Membuka hati
7
Direktur single
8
Gadis cantik?
9
Perlakuan manis
10
Rela kepentok
11
Lupakan itu!
12
Tugas dari boss
13
Merindukanmu
14
Takut dan khawatir
15
Bolehkah aku mengenalmu?
16
Calon mantu
17
Bertemu secara pribadi
18
Janji anak kecil
19
Menikung kekasih orang
20
Terlelap dibahuku
21
Rasaku dan rasamu
22
Sesakit ini?
23
Sudah cukup Tuhan menyembunyikanmu
24
Calon istri?
25
Orang terpenting dihidupku
26
Celebek?
27
Tergoda
28
Kencan pertama
29
Dinner
30
Definisi cemburu
31
My future wife
32
Sadar
33
Calon mertua
34
Gembel
35
Menginap
36
Turunan meong
37
Keluarga?
38
Pantang melepaskan
39
Cincin lamaran
40
Mabok mobil
41
Kesungguhan dan cinta
42
Pingsan
43
Kawin gantung
44
Drama dadakan
45
You're my wife
46
SAH!
47
Pagi pertama
48
Kenapa-kenapa
49
Lamaran atau perintah?
50
Dicium Om Om!
51
Cari yang bening
52
Tugas
53
Apa boleh?
54
Pura-pura
55
Kekasih bohongan
56
Melindungi
57
Kepercayaan
58
Sarapan pertama
59
Buah penantian
60
Nikah dadakan?
61
Mobil bergoyang
62
Mood booster
63
Tercyduk
64
Malam pertama
65
Gagal melepas keperjakaan
66
Gosip kantor
67
Ay ...!!!
68
Bucin
69
Rasanya ... TerAka-Aka
70
Mamih
71
Timom
72
Sultan low budget
73
Ilmu dari suhu
74
Kubangan merah
75
Bobol membobol
76
Saingan semangka
77
Pijitan
78
Bu boss manja
79
Pecel karedok
80
Bingung?
81
Hamil
82
Akhirnya
83
Promo Novel Baru "Terjerat Cinta Pria Dingin"
84
Promosi karya baru "Jerat Cinta Sang Playboy"
85
Promo Karya Baru "My Hot Uncle"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!