Chapter 18: Dasar Pelit

Laura turun setelah melihat mobil yang dikendarai Michael bergerak menjauh dari kastil. Dia menuju ke bawah dan bertemu dengan seorang pengurus berambut putih. 

"Tuan."

"Panggil saja Sam, Nona. Ada yang bisa saya bantu?" tanya pria itu sopan. 

"Emth, tidak. Ngomong-ngomong siapa orang-orang yang datang tadi?" 

"Ah, mereka anak buah Tuan Besar Argon, Nona." 

Laura hanya mengangguk paham. Ternyata seorang Michael Wilson juga masih bergerak di bawah perintah ayahnya. 

"Ada lagi pertanyaan, Nona?" 

"Apa aku boleh berkeliling kastil ini? Apa ada ruangan yang keramat dan tidak boleh didatangi?" Sengaja Laura menanyakan hal itu. Selain berwaspada, tetapi jika ada ruang rahasia yang dilarang tentunya ada sesuatu di dalamnya yang cukup berharga. Mungkin bisa jadi ada petunjuk nantinya.

Sejenak Sam mengeluarkan ponsel untuk bertanya pada Michael terlebih dahulu karena takut salah langkah. Ternyata pria tersebut memberi izin. "Tidak ada, Nona. Anda boleh mengunjungi tempat mana pun. Hanya saja jangan sampai keluar dari gerbang utama karena banyak hewan buas berkeliaran di hutan." 

"Aku tahu. Lagi pula aku hanya penasaran dengan bagian dalamnya saja." 

"Silakan, Nona! Perlukah saya panggilkan seorang pelayan untuk menemani Anda. Kastil ini terlalu luas, saya khawatir Anda akan tersesat nantinya." 

"Tidak usah. Aku hanya ingin bersenang-senang sendirian." 

"Baiklah, Nona. Jika terjadi sesuatu silakan memanggil kami melalui alat yang terpasang di dinding seperti itu, Nona." Tunjuk Sam pada sebuah benda kotak hitam layaknya interkom yang terpasang di dinding. "Setiap tempat pasti memiliki benda tersebut. Jadi, kami bisa menemukan Anda nantinya jika Anda tersesat." 

"Baiklah. Terima kasih penjelasanmu. Kau bisa melanjutkan pekerjaanmu." 

Tanpa membuang waktu, Sam membungkuk hormat dan melangkah pergi, sedangkan Laura lebih memilih menyusuri setiap ruang sambil mengamati satu persatu sudut tempat itu. "Ternyata banyak CCTV di sini," batin Laura sedikit melirik ke atas. 

Rasa penasaran membawa Laura menyusuri satu per satu ruangan. Hingga dia pun tiba di sebuah ruang yang sepertinya tempat kerja Michael. Sialnya, lagi-lagi kamera pengintai kembali tersedia di sana,  sehingga membatasi pergerakannya dalam mencari petunjuk. 

Dilihatnya sebuah bingkai foto kecil yang terletak di atas meja. Laura mengamati gambar di dalamnya, hanya ada seorang bocah seperti Michael dan pria dewasa yang mungkin sang ayah. "Kenapa tidak ada ibunya?" Dahi Laura mengernyit ketika membatin.

Akan tetapi, lagi-lagi Laura seolah merasakan getaran hebat menelisik gambar pria itu. Tiba-tiba jantungnya berdegup kencang tak karuan. "Di mana aku pernah melihatnya?" batin Laura. Dia pun memilih kembali meletakkan bingkai tersebut ke atas meja dan mengedarkan pandangan ke segala arah karena tak ingin membuang waktu terlalu lama. Lagi pula dia bisa memikirkannya nanti.

Laura lantas duduk di kursi kebesaran Michael tanpa berbuat apa pun. Gadis tersebut hanya duduk sambil memutar-mutar kursi seolah tengah bermain. Dia tahu, suatu saat Michael akan melihat apa yang dilakukannya dari CCTV. Lebih baik berhati-hati, hingga ekor matanya sedikit memicing tatkala menangkap sebagian dinding yang tertutup kain.

 "Apa itu?" Dia pun bergerak mendekati tempat tersebut, menyibakkan helai kain penutup yang ternyata menutupi sebuah lukisan biasa berisi punggung seorang wanita. "Apa yang spesial dari dia? Apa kau menyukainya? Cih, dasar pria." Kesal Laura menatap CCTV seolah ada Michael di sana. 

"Jika dibandingkan denganku, juga lebih cantik kan aku. Apalagi ini hanya punggungnya. Kenapa tidak sekalian kau lukis bokongnya saja." Laura mencebik, dengan kesal tangannya pun menyenggol lukisan tersebut, tetapi malah tak sengaja sebuah dinding bergeser.

Binar bahagia sekaligus penasaran pun kembali merasuk dalam diri Laura, menutup kekesalan sebelumnya. "Bolehkah aku melihatnya?" tanya Laura pada CCTV di atasnya. "Bolehlah. Kau 'kan tidak bisa menjawab," lanjutnya menjawab sendiri apa yang ditanyakan seperti orang gila.

Dengan semangat Laura memasuki ruang rahasia tersebut. Tempat di mana tersedia banyak senjata api dengan kualitas tinggi yang cukup berbahaya. Soal marahnya Michael jika tahu dia senekat ini urusan nanti. Dia bisa saja memberi alasan hanya bosan. Lagipula pria itu juga tidak membatasi ruang mana yang tidak boleh dikunjungi ketika bertanya pada Sam tadi. Berarti ruangan ini pun tak terkecuali.

"Pantas saja Nathalie sangat mendambakan Michael. Jika pria itu bisa jatuh cinta dan tergila-gila padanya, bisa dipastikan wanita itu akan semakin semena-mena," gumam Laura mengambil salah satu senjata yang menarik perhatiannya. Dengan sikap sekejam itu, dan senjata selengkap ini pastinya Michael tampak sangat mengerikan di dunianya.

"Sangat cantik. Kalau saja kau ada duanya, aku pasti lebih memilih meminangmu daripada pria itu," ucap Laura pada senjata laras panjang itu. 

Semakin jauh Laura melangkah, matanya semakin berbinar akan pemandangan di depannya. "Hei! Ternyata dia menyembunyikan harta karunnya di sini. Pantas saja aku tak pernah menemukan minuman seperti ini di sini. Dasar pelit!" 

Aroma harum khas anggur lama yang tersimpan bertahun-tahun menusuk penciuman Laura. Gudang anggur milik Michael dengan berbagai merek ternama dan harga fantastis tertata rapi di rak yang cukup tinggi. 

Tanpa permisi Laura mengambil botol minuman tua yang tak pernah dia coba sebelumnya. "Ternyata seperti ini rasanya menjadi orang dewasa yang kaya," monolog Laura, meminum anggur yang tak pernah dia sentuh sebelumnya dengan peralatan yang tersedia di sana. 

Di sisi lain, seorang pria di kursi roda berdiskusi dengan anak angkatnya di sebuah ruangan. "Bagaimana dengan Laura?" tanya pria paruh baya pada putrinya.

"Laura dibawa untuk tinggal bersama Michael, Ayah. Aku menyarankan agar dia membuat pria itu jatuh cinta," ucap wanita itu.

"Baguslah. Rencana kita berjalan dengan lancar. Kau susul saudaramu, dia pasti kesulitan menghadapi pria itu sendirian! Tapi jangan biarkan Michael kehilangan nyawa," titah pria paruh baya tersebut. 

"Baik, Ayah." Wanita tersebut lantas membungkuk hormat lalu melangkah pergi meninggalkan pria paruh baya yang tersenyum penuh kemenangan.

To Be Continue… 

Terpopuler

Comments

Lina Anna

Lina Anna

ternyata catherine

2024-04-24

0

Cari Perhatian

Cari Perhatian

catrin..

2023-12-04

0

Sharon

Sharon

Catrin

2023-08-04

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1: Luka Tak Terduga
2 Chapter 2: Menikahlah
3 Chapter 3: Identitas Tersembunyi
4 Chapter 4: Hidup di Dua Sisi
5 Chapter 5: Menjadi Pelakor
6 Chapter 6: Terjebak Sandiwara
7 Chapter 7: Sakral Tak Berikhrar
8 Chapter 8: Pencuri Kecil
9 Chapter 9: Perjanjian Pra Nikah
10 Chapter 10: Bayaran Mahal
11 Chapter 11: Buat Jatuh Cinta
12 Chapter 12: Mengunjungimu Nanti
13 Chapter 13: Misi Michael
14 Chapter 14: Lebih Baik Kau Lari
15 Chapter 15: Penyamaranku Terbongkar?
16 Chapter 16: Bodoh
17 Chapter 17: Pergi Lagi
18 Chapter 18: Dasar Pelit
19 Chapter 19: Serangan Tak Terduga
20 Chapter 20: Di mana Laura?
21 Chapter 21: Kenapa Harus Dirimu?
22 Chapter 22: Dari Mulut Turun Ke Perut
23 Chapter 23: Biar Kuberi Pelajaran
24 Chapter 24: Kenapa Kau Ada Di Sini?
25 Chapter 25: Itu Kamu?
26 Chapter 26: Segera Nikahi Dia!
27 Chapter 27: Menyusun Rencana
28 Chapter 28: Nyonya Wilson
29 Chapter 29: Malam Panas Dingin
30 Chapter 30: Menikah Minggu Depan
31 Chapter 31: Petaka Pernikahan
32 Chapter 32: Apa Maksudnya Itu?
33 Chapter 33: Kenyataan Pahit
34 Chapter 34: Memprovokasi
35 Chapter 35: Kau Bukan Dia
36 Chapter 36: Menyelamatkan Michael
37 Chapter 37: Terlalu Berbahaya
38 Chapter 38: Benarkah Dia Adikku?
39 Chapter 39: Masa Lalu
40 Chapter 40: Sembilan Nyawa
41 Chapter 41: Rencana Kedua
42 Chapter 42: Mencari Laura
43 Chapter 43: Daerah Betharia
44 Chapter 44: Penyamaran Nathan
45 Chapter 45: Apa Kau Bodoh?
46 Chapter 46: Mereka Datang
47 Chapter 47: Nasib Zack
48 Chapter 48: Pelarian
49 Chapter 49: Laura Kenapa?
50 Chapter 50: Saran Pembersihan
51 Chapter 51: Tragedi Tengah Malam
52 Chapter 52: Pembersihan
53 Chapter 53: Apa Yang Lebih Menyakitkan?
54 Chapter 54: Dasar Mesum
55 Chapter 55: Berusaha Mendekat
56 Chapter 56: Serangan Balik
57 Chapter 57: Dua Satu
58 Chapter 58: Terkontaminasi
59 Chapter 59: Pakaikan Dinas Baru
60 Chapter 60: Kembali
61 Chapter 61: Dasar Wanita
62 Chapter 62: Pesta Peluru
63 Chapter 63: Kemarahan Wanita
64 Chapter 64: Istri Nakal
65 Chapter 65: Akhir James
66 Chapter 66: Mencari Udara Segar
67 Chapter 67: Hubungan Tersembunyi
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Chapter 93
94 Chapter 94
95 Chapter 95
96 Chapter 96
97 Chapter 97
98 Chapter 98
99 Chapter 99
100 Chapter 100
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Chapter 1: Luka Tak Terduga
2
Chapter 2: Menikahlah
3
Chapter 3: Identitas Tersembunyi
4
Chapter 4: Hidup di Dua Sisi
5
Chapter 5: Menjadi Pelakor
6
Chapter 6: Terjebak Sandiwara
7
Chapter 7: Sakral Tak Berikhrar
8
Chapter 8: Pencuri Kecil
9
Chapter 9: Perjanjian Pra Nikah
10
Chapter 10: Bayaran Mahal
11
Chapter 11: Buat Jatuh Cinta
12
Chapter 12: Mengunjungimu Nanti
13
Chapter 13: Misi Michael
14
Chapter 14: Lebih Baik Kau Lari
15
Chapter 15: Penyamaranku Terbongkar?
16
Chapter 16: Bodoh
17
Chapter 17: Pergi Lagi
18
Chapter 18: Dasar Pelit
19
Chapter 19: Serangan Tak Terduga
20
Chapter 20: Di mana Laura?
21
Chapter 21: Kenapa Harus Dirimu?
22
Chapter 22: Dari Mulut Turun Ke Perut
23
Chapter 23: Biar Kuberi Pelajaran
24
Chapter 24: Kenapa Kau Ada Di Sini?
25
Chapter 25: Itu Kamu?
26
Chapter 26: Segera Nikahi Dia!
27
Chapter 27: Menyusun Rencana
28
Chapter 28: Nyonya Wilson
29
Chapter 29: Malam Panas Dingin
30
Chapter 30: Menikah Minggu Depan
31
Chapter 31: Petaka Pernikahan
32
Chapter 32: Apa Maksudnya Itu?
33
Chapter 33: Kenyataan Pahit
34
Chapter 34: Memprovokasi
35
Chapter 35: Kau Bukan Dia
36
Chapter 36: Menyelamatkan Michael
37
Chapter 37: Terlalu Berbahaya
38
Chapter 38: Benarkah Dia Adikku?
39
Chapter 39: Masa Lalu
40
Chapter 40: Sembilan Nyawa
41
Chapter 41: Rencana Kedua
42
Chapter 42: Mencari Laura
43
Chapter 43: Daerah Betharia
44
Chapter 44: Penyamaran Nathan
45
Chapter 45: Apa Kau Bodoh?
46
Chapter 46: Mereka Datang
47
Chapter 47: Nasib Zack
48
Chapter 48: Pelarian
49
Chapter 49: Laura Kenapa?
50
Chapter 50: Saran Pembersihan
51
Chapter 51: Tragedi Tengah Malam
52
Chapter 52: Pembersihan
53
Chapter 53: Apa Yang Lebih Menyakitkan?
54
Chapter 54: Dasar Mesum
55
Chapter 55: Berusaha Mendekat
56
Chapter 56: Serangan Balik
57
Chapter 57: Dua Satu
58
Chapter 58: Terkontaminasi
59
Chapter 59: Pakaikan Dinas Baru
60
Chapter 60: Kembali
61
Chapter 61: Dasar Wanita
62
Chapter 62: Pesta Peluru
63
Chapter 63: Kemarahan Wanita
64
Chapter 64: Istri Nakal
65
Chapter 65: Akhir James
66
Chapter 66: Mencari Udara Segar
67
Chapter 67: Hubungan Tersembunyi
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Chapter 93
94
Chapter 94
95
Chapter 95
96
Chapter 96
97
Chapter 97
98
Chapter 98
99
Chapter 99
100
Chapter 100

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!