Chapter 13: Misi Michael

Beberapa orang masih tercengang di dalam mobil, sedangkan pemimpin anggota tersebut hanya menatap kepergian Laura dalam diam. Hingga pertanyaan anak buahnya pun segera menyadarkannya dari lamunan. "Bos, kita akan membiarkannya pergi begitu saja?" 

Untuk sesaat pria itu terdiam, hingga Laura menghilang di balik kegelapan malam barulah bibirnya mulai terbuka menanggapi anak buahnya. "Apa kau bodoh?" teriaknya memukul kepala pria di sampingnya. "Dia bukan gadis biasa. Kekejamannya hampir setara dengan Michael. Setidaknya sekarang kita sudah tahu seperti apa wanita itu. Lebih baik jangan bertindak lebih jauh jika masih ingin bangun besok pagi." 

"Tapi, Bos. Bagaimana dengan klien kita?" 

"Cari saja informasinya! Jika dia sendiri saja bisa mengalahkan tiga pria dengan mudah. Kita pasti juga akan kehilangan anggota kalau sampai mengusiknya. Bayarannya tidak setimpal." Tatapan pria itu masih menuju kegelapan malam. "Dia mengingatkanku pada seseorang," batin pria itu. 

"Bagaimana dengan mayat itu, Bos?" 

"Bereskan semuanya dan kita pergi!" 

Akhirnya mereka pun memilih mundur daripada mati di tangan Laura. Bukan karena mental mereka yang lemah, tetapi memang pada dasarnya kelompok tersebut menjunjung tinggi rasa persaudaraan dalam anggotanya. Bukan hanya menolak pekerjaan yang berakhir dengan nyawa, tetapi memang pada dasarnya mereka hanyalah gangster yang menagih utang dan menjadi pembunuh bayaran orang-orang tertentu. 

Di belahan dunia lainnya, seorang pria tengah berdiri sambil memasukkan kedua tangan ke dalam kantong celananya. Dia berjalan menyusuri persenjataan yang berada di hadapannya hanya dengan sekali memandang. 

Denting notifikasi dari ponsel, membuatnya mengeluarkan benda tersebut. Sebuah senyum miring tersungging tipis di bibirnya menatap sekilas laporan yang dia terima. Dia lantas memasukkan kembali benda pipih tersebut ke dalam sakunya. 

"Aku akan membayarnya tiga kali lipat. Berikan benda ini padaku!" ucapnya menatap ratusan senjata api keluaran terbaru pasar gelap pada sang penjual. 

Pemilik benda tersebut menutup peti berisikan senapan dan alat-alat lainnya itu. "Tuan, semua ini adalah barang pesanan. Kami tidak bisa menyerahkannya begitu saja pada Anda, meskipun Anda menawarkan harga tinggi." 

Michael menengadahkan tangan, seorang pria di belakang memberikan sebuah amplop coklat padanya. Tanpa ragu, dia pun melemparkan benda tersebut kepada penjual barang. "Kau bisa memberikan keputusan setelah membuka amplop itu," ujar Mich dengan santai berbalik menuju sebuah kursi.

Sambil menunggu, reaksi dari pedagang itu. Michael meraih sebuah cerutu dan menyalakannya, mengisap, serta mengeluarkan kemepul asap dari bibirnya yang bahkan tak pernah bersinggungan dengan wanita. Hingga sesaat kemudian, pedagang itu pun menatap tak percaya padanya. 

"Benarkah semua ini? Anda pasti bohong 'kan. Lagipula dari mana orang seperti Anda bisa mendapatkan informasi seperti ini?" tanya orang itu tak percaya. 

"Apa kau tidak curiga? Kenapa kakakmu memintamu mengantarkan barang langsung, padahal sebenarnya anak buah kalian bisa melakukannya?" Michael berdiri dari posisinya, mematikan cerutu dengan memasukkan ke gelas minuman miliknya hingga, gelas itu pun terbakar untuk sesaat. 

"Di–dia hanya ingin aku belajar bisnis ini," jawab pria itu ragu. 

Suara tawa mengerikan menggelegar memenuhi ruangan untuk sesaat. "Kau jenius, tapi benar-benar bodoh. Pantas saja kakakmu memanfaatkan kebodohanmu itu."

"Apa maksud Anda?" 

"Dia mengirimmu ke mereka agar dengan mudah membunuhmu di sana dan mengatakan pada ayahmu jika kau tewas dalam perjalanan pengiriman. Sedangkan mereka tidak perlu membayar semua barang ini dan hanya perlu membawa dirimu untuk ayahmu, lalu mendapatkan lebih hanya dengan mengancam nyawamu, jika tidak ingin melihat anaknya menjadi mayat." Michael melangkah mendekatkan diri pada pria itu, membisikkan sesuatu ke telinganya dengan begitu mengintimidasi. "Pada akhirnya kau tetap akan mati karena ayahmu berusaha membuatmu menggantikannya. Tapi saudaramu menginginkan posisi itu. Jadi, dia menganggapmu sebagai ancaman dan memilih menukar dirimu. Dia bekerja sama dengan mereka, demi menggantikan posisi ayahmu." 

"Tidak mungkin! Kakak tidak mungkin melakukan  itu. Kau tidak mengerti betapa baiknya persaudaraan kami. Jadi, jangan menyimpulkan semuanya sendiri! Apalagi dengan ancaman seperti ini!" Pria itu membanting amplop coklat di tangannya. Tak terasa tubuhnya bergetar bergetar memikirkan setiap kata yang keluar dari mulut Michael. 

"Kalau kau tidak percaya kita bisa mencobanya!"

"Caranya?"

Michael memberikan kode, para anak buahnya pun memindahkan semua barang yang dibawa pria itu dan mengubah isi di dalamnya. Sementara itu, seorang lainnya melangkah ke luar dan untuk sesaat suara tembakan menggelar membuat pria di depan Michael seketika menunduk. "Apa yang kau lakukan pada anak buahku? Kau menipuku?" 

Bukannya menjawab, Michael juga menghabisi seorang pria yang berada tepat di samping pria tersebut dengan sekali tembak. Sang penjual hanya terdiam tak percaya pada pemandangan di sekitarnya saat ini. 

"Lihat! Dia bahkan berusaha membunuhmu dan seluruh anak buah yang kau bawa hanyalah mata-mata kakakmu. Tugas mereka bukan menjagamu, tapi memastikan kau mati di tangan mereka," ucap Michael menunjukkan sebuah belati yang dipegang pria tergeletak itu. "Sekarang pergilah! Anak buahku akan berperan sebagai bawahanmu. Bawa barang palsu itu dan buktikan ucapanku salah, jika kau memang percaya persaudaraan dalam dunia mafia itu ada. Bulshit! Mereka hanya menginginkan kekuasaan tertinggi dan akan melakukan dengan cara apapun." 

Mereka pun segera pergi meninggalkan Michael seorang diri, menuju tempat perdagangan yang sesungguhnya. Hanya saja barang asli sudah ada pada Michael. Namun, misinya bukanlah pada senjata itu, tetapi memastikan pria tersebut kembali ke ayahnya dengan selamat. 

Mereka pun segera bergerak menuju tempat perdagangan yang seharusnya, karena memang sebelumnya Michael lah yang menghadang perjalanan mereka. 

Pria itu mulai memasuki kawasan dengan beberapa anak buah samaran. Namun, dengan segera beberapa orang bukannya menyambut dirinya, tetapi malah langsung mengepung tempat tersebut. Sementara itu, anak buah Michael seketika berkerumun untuk melindungi si pedagang. 

"Apa maksudnya ini?" tanya pria itu sedikit kebingungan. Ternyata mereka benar-benar merencanakan pembunuhan untuknya. 

Sebuah tepuk tangan terdengar cukup menggelegar. Seorang pria berusia yang bisa dibilang sama dengan Michael melangkah dengan arogan keluar dari tempatnya. "Senang bertemu dengan Anda, Tuan Muda Jacob. Kakakmu banyak bercerita tentangmu dan membanggakan kejujuranmu itu." 

"Jadi benar kakak bersekongkol dengan mereka untuk membunuhku," batin pria yang tak lain adalah Jacob. "Apa maumu? Bukankah kalian hanya ingin membeli barang?" tanyanya memastikan.

"Barang apa?" tanya laki-laki itu sambil tersenyum sinis. "Apa kita membeli barang?" Pada anak buahnya seolah mengejek kedatangan Jacob

Jacob belum berbicara, meskipun dia cukup kompeten, tetapi tapi jika menghadapi orang sebanyak ini juga tidak akan mampu melawannya. Walaupun saat ini ada beberapa orang bersamanya.

"Apa yang datang tidak lah sepadan, kami menginginkan lebih. Memangnya kamu kira barang yang datang akan cukup untuk kami? Tidak!" Laki-laki itu tertawa, suaranya terdengar menggelegar, diikuti oleh hampir seluruh anak buahnya sehingga kini di tempat itu hanya terdengar tawa yang mengerikan. "Kami menukar hal yang lebih penting dengan nyawamu. Jadi katakan permintaan terakhirmu, akan aku sampaikan jika bertemu dengan ayahmu!" 

To Be Continue… 

Terpopuler

Comments

Parwati amiin Parwati

Parwati amiin Parwati

bacanya ngga bisa berhenti

2022-09-24

0

Ummu Jihad Elmoro

Ummu Jihad Elmoro

seru, thor..😍

2022-09-07

0

☘💚Efa Vania💚☘

☘💚Efa Vania💚☘

lanjoooddd

2022-07-09

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1: Luka Tak Terduga
2 Chapter 2: Menikahlah
3 Chapter 3: Identitas Tersembunyi
4 Chapter 4: Hidup di Dua Sisi
5 Chapter 5: Menjadi Pelakor
6 Chapter 6: Terjebak Sandiwara
7 Chapter 7: Sakral Tak Berikhrar
8 Chapter 8: Pencuri Kecil
9 Chapter 9: Perjanjian Pra Nikah
10 Chapter 10: Bayaran Mahal
11 Chapter 11: Buat Jatuh Cinta
12 Chapter 12: Mengunjungimu Nanti
13 Chapter 13: Misi Michael
14 Chapter 14: Lebih Baik Kau Lari
15 Chapter 15: Penyamaranku Terbongkar?
16 Chapter 16: Bodoh
17 Chapter 17: Pergi Lagi
18 Chapter 18: Dasar Pelit
19 Chapter 19: Serangan Tak Terduga
20 Chapter 20: Di mana Laura?
21 Chapter 21: Kenapa Harus Dirimu?
22 Chapter 22: Dari Mulut Turun Ke Perut
23 Chapter 23: Biar Kuberi Pelajaran
24 Chapter 24: Kenapa Kau Ada Di Sini?
25 Chapter 25: Itu Kamu?
26 Chapter 26: Segera Nikahi Dia!
27 Chapter 27: Menyusun Rencana
28 Chapter 28: Nyonya Wilson
29 Chapter 29: Malam Panas Dingin
30 Chapter 30: Menikah Minggu Depan
31 Chapter 31: Petaka Pernikahan
32 Chapter 32: Apa Maksudnya Itu?
33 Chapter 33: Kenyataan Pahit
34 Chapter 34: Memprovokasi
35 Chapter 35: Kau Bukan Dia
36 Chapter 36: Menyelamatkan Michael
37 Chapter 37: Terlalu Berbahaya
38 Chapter 38: Benarkah Dia Adikku?
39 Chapter 39: Masa Lalu
40 Chapter 40: Sembilan Nyawa
41 Chapter 41: Rencana Kedua
42 Chapter 42: Mencari Laura
43 Chapter 43: Daerah Betharia
44 Chapter 44: Penyamaran Nathan
45 Chapter 45: Apa Kau Bodoh?
46 Chapter 46: Mereka Datang
47 Chapter 47: Nasib Zack
48 Chapter 48: Pelarian
49 Chapter 49: Laura Kenapa?
50 Chapter 50: Saran Pembersihan
51 Chapter 51: Tragedi Tengah Malam
52 Chapter 52: Pembersihan
53 Chapter 53: Apa Yang Lebih Menyakitkan?
54 Chapter 54: Dasar Mesum
55 Chapter 55: Berusaha Mendekat
56 Chapter 56: Serangan Balik
57 Chapter 57: Dua Satu
58 Chapter 58: Terkontaminasi
59 Chapter 59: Pakaikan Dinas Baru
60 Chapter 60: Kembali
61 Chapter 61: Dasar Wanita
62 Chapter 62: Pesta Peluru
63 Chapter 63: Kemarahan Wanita
64 Chapter 64: Istri Nakal
65 Chapter 65: Akhir James
66 Chapter 66: Mencari Udara Segar
67 Chapter 67: Hubungan Tersembunyi
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Chapter 93
94 Chapter 94
95 Chapter 95
96 Chapter 96
97 Chapter 97
98 Chapter 98
99 Chapter 99
100 Chapter 100
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Chapter 1: Luka Tak Terduga
2
Chapter 2: Menikahlah
3
Chapter 3: Identitas Tersembunyi
4
Chapter 4: Hidup di Dua Sisi
5
Chapter 5: Menjadi Pelakor
6
Chapter 6: Terjebak Sandiwara
7
Chapter 7: Sakral Tak Berikhrar
8
Chapter 8: Pencuri Kecil
9
Chapter 9: Perjanjian Pra Nikah
10
Chapter 10: Bayaran Mahal
11
Chapter 11: Buat Jatuh Cinta
12
Chapter 12: Mengunjungimu Nanti
13
Chapter 13: Misi Michael
14
Chapter 14: Lebih Baik Kau Lari
15
Chapter 15: Penyamaranku Terbongkar?
16
Chapter 16: Bodoh
17
Chapter 17: Pergi Lagi
18
Chapter 18: Dasar Pelit
19
Chapter 19: Serangan Tak Terduga
20
Chapter 20: Di mana Laura?
21
Chapter 21: Kenapa Harus Dirimu?
22
Chapter 22: Dari Mulut Turun Ke Perut
23
Chapter 23: Biar Kuberi Pelajaran
24
Chapter 24: Kenapa Kau Ada Di Sini?
25
Chapter 25: Itu Kamu?
26
Chapter 26: Segera Nikahi Dia!
27
Chapter 27: Menyusun Rencana
28
Chapter 28: Nyonya Wilson
29
Chapter 29: Malam Panas Dingin
30
Chapter 30: Menikah Minggu Depan
31
Chapter 31: Petaka Pernikahan
32
Chapter 32: Apa Maksudnya Itu?
33
Chapter 33: Kenyataan Pahit
34
Chapter 34: Memprovokasi
35
Chapter 35: Kau Bukan Dia
36
Chapter 36: Menyelamatkan Michael
37
Chapter 37: Terlalu Berbahaya
38
Chapter 38: Benarkah Dia Adikku?
39
Chapter 39: Masa Lalu
40
Chapter 40: Sembilan Nyawa
41
Chapter 41: Rencana Kedua
42
Chapter 42: Mencari Laura
43
Chapter 43: Daerah Betharia
44
Chapter 44: Penyamaran Nathan
45
Chapter 45: Apa Kau Bodoh?
46
Chapter 46: Mereka Datang
47
Chapter 47: Nasib Zack
48
Chapter 48: Pelarian
49
Chapter 49: Laura Kenapa?
50
Chapter 50: Saran Pembersihan
51
Chapter 51: Tragedi Tengah Malam
52
Chapter 52: Pembersihan
53
Chapter 53: Apa Yang Lebih Menyakitkan?
54
Chapter 54: Dasar Mesum
55
Chapter 55: Berusaha Mendekat
56
Chapter 56: Serangan Balik
57
Chapter 57: Dua Satu
58
Chapter 58: Terkontaminasi
59
Chapter 59: Pakaikan Dinas Baru
60
Chapter 60: Kembali
61
Chapter 61: Dasar Wanita
62
Chapter 62: Pesta Peluru
63
Chapter 63: Kemarahan Wanita
64
Chapter 64: Istri Nakal
65
Chapter 65: Akhir James
66
Chapter 66: Mencari Udara Segar
67
Chapter 67: Hubungan Tersembunyi
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Chapter 93
94
Chapter 94
95
Chapter 95
96
Chapter 96
97
Chapter 97
98
Chapter 98
99
Chapter 99
100
Chapter 100

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!