Chapter 9: Perjanjian Pra Nikah

Seolah tidak memiliki lelah, Michael menemui sang bayangan mematikan di suatu tempat biasa keduanya bertemu. "Master," sapa seorang pria yang usianya tidak jauh berbeda dengan Michael, tetapi hampir seluruh tubuhnya tertutup ukiran tato hitam. 

"Apa yang kau dapatkan?" tanya Michael tanpa basa-basi. 

Michael melebarkan mata hingga membulat sempurna menerima dua lembar gambar wanita yang diberikan anak buahnya itu. Kedua tangannya bergetar seiring kebingungan juga amarah yang merasuk dalam dirinya. "Apa maksudnya ini?" ucapnya dingin.

"Dia tiba di negara ini belum lama dan mengubah wajah. Ini informasi tempat tinggalnya sekarang. Tapi, untuk informasi lain saya masih berusaha," jawab pria di samping Michael tanpa ragu. 

Begitulah sang bawahan. Selalu bisa diandalkan dalam segala urusan. Bahkan mencari informasi sesulit apa pun dia pasti bisa melakukannya.

"Apa yang sudah terjadi padamu?" batin Michael seolah teriris. "Aku tidak akan membiarkanmu lepas kali ini, meskipun harus menggunakan segala cara terburuk sekalipun," sorot tajamnya sungguh mengerikan. Entah cinta atau dendam yang kini merasukinya, tetapi mengenang sosok itu, membuat bara api menyakitkan dalam dirinya yang lama ditahan kini semakin dalam. Tangan kanannya meremas salah satu gambar hingga tak lagi berbentuk. Kilatan mata Michael memerah seolah bersiap menerkam mangsa yang kini di depan mata.

"Ada lagi orang lain yang juga mencari tahu tentang wanita itu semalam, Master," lapor sang bawahan lagi.

"Jangan biarkan siapa pun menemukan identitas aslinya! Biarkan mereka tahu apa yang dia lakukan sekarang saja. Dua wanita iblis itu pasti tidak akan tinggal diam kali ini." 

Sang bawahan hanya mengangguk. Sesuai dengan dugaan Michael. Ibu dan Neneknya pasti akan kembali berulah juga mengacaukan segala rencananya. Apalagi mereka telah gagal memaksakan seorang wanita pilihan untuk dijadikan calon istrinya. Pasti mereka tidak bisa lagi tinggal diam dan berniat mengusik kehidupan Laura dengan berbagai cara.

"Baik, Master." Sang bawahan beranjak keluar dari mobil setelah melaporkan apa yang dia dapatkan. 

Michael memang memerlukan penjaga bayangan sepertinya demi bertahan di dunia mafia yang kejam. Dia tidak tahu kapan musuh datang dan bagaimana teman bisa membunuh kapan saja. Tidak ada namanya keluarga, yang tersisa hanyalah perebutan kekuasaan tanpa ada habisnya. Karena itulah, dia harus waspada setiap saatnya jika ingin bertahan dalam dunianya.

Dia pun kembali melanjutkan perjalan menuju tempat seorang pengacara, mengambil dokumen sah yang sudah Michael minta semalam. Tak lupa dia juga menambahkan beberapa poin penting yang tentunya mampu menjerat sang tunangan agar tidak bisa lepas darinya nanti. 

Setelah semua selesai,  Michael kembali ke kediaman. Baru melangkahkan kaki ke dalam rumah, dia sudah disambut oleh sang ibu yang baru turun dari kamarnya. "Semalam kau tidak tidur di rumah, Mich?" tanyanya menyelidik karena memang tidak ada yang tahu jika Michael keluar, kecuali Laura. 

"Tidak. Papa memberi tugas," jawabnya singkat lantas kembali melanjutkan langkah menuju kamar tanpa ingin berlama-lama bersama wanita medusa berstatus ibu.

Tangan Michael terulur meraih gagang pintu yang ternyata tidak dikunci. Seorang wanita duduk di depan cermin tengah mengeringkan rambut. Laura menghentikan aktivitasnya melihat kedatangan Michael. Keduanya terdiam untuk sesaat, saling melempar pandangan dengan pikiran masing-masing. 

"Bacalah dan tanda tangani!" ucap Michael melemparkan sebuah berkas pada Laura, lantas berbalik melepaskan jas yang masih dikenakannya. 

"Apa ini?" ujar Laura lirih meraih benda tersebut dan mengambil lembaran isi di dalamnya. "Perjanjian pra nikah? Kau masih berniat menikahiku?" lanjutnya hampir menjatuhkan kedua bola mata. 

"Tentu saja. Apa yang salah dengan hal itu? Lagi pula bukankah itu tujuan utamamu menjeratku? Menjadi istri dari pria kaya dan hidup mewah setiap harinya," ucap Michael tanpa perasaan melontarkan kalimat yang menyakitkan. 

Laura mengeratkan genggaman tangan. Tuduhan yang sangat tidak pantas diucapkan kini kembali harus dia terima. Rasa nyeri sekaligus terhina karena dianggap matrealistis membuatnya ingin sekali mencabik-cabik pria di depannya saat ini juga. Namun, sayangnya dia harus menahan semua itu demi mencapai satu tujuan lainnya. Meskipun dia sudah menduga situasi seperti ini akan terjadi. Akan tetapi, yang tidak dia duga adalah menahan hinaan dari mulut Michael ternyata lebih sulit dari yang dibayangkan.

"Kenapa? Kau marah? Bukan itu yang kau inginkan?" Michael mendekatkan diri ke depan kursi yang diduduki Laura. Kedua tangannya mengunci sang gadis dengan pandangan saling menatap mengintimidasi. "Haruskah kau mengatakan ingin merebutku dari Nathalie karena kau mencintaiku dan tergila-gila padaku? Kau pikir aku akan percaya?" 

"Kau?" Laura menunjukkan jari telunjuknya tepat di antara kedua mata Michael. Pria itu hanya tersenyum sinis melihat reaksinya. 

"Sudahlah. Apa pun tujuanmu dan seberapa banyak kekayaan yang kau inginkan nantinya, aku akan menyetujuinya. Cukup tanda tangani perjanjian itu dan menurutlah. Karena aku bukanlah pria sabar yang terima jika kau ingin memberi alasan tidak adanya cinta di antara kita. Anggap saja ini anugerah untukmu karena sudah menggagalkan pertunangan sialanku itu." 

"Hanya nyawa kalian yang aku inginkan," batinnya. Laura memejamkan mata untuk sejenak. Tidak penting penghinaan dari mulut pria di hadapannya saat ini. Baginya yang terpenting hanyalah mendapatkan bukti jika keluarga Wilson memang berhubungan dengan kematian ibunya dan dia tidak perlu menggunakan perasaan untuk menghadapi pria sepertinya. 

"Jangan terlalu berbangga hati dan menyimpulkan sendiri, bahkan aku sama sekali tidak pernah berpikir untuk mendapatkan sepeser pun cinta darimu! Meskipun hanya seujung kuku kotorku." Laura lantas membaca berkas itu kembali, pasal-pasal yang diberikan bisa dibilang biasa. Tidak ada juga masalah dengan isinya, tetapi baris terakhir membuatnya kembali tercengang karena di luar dugaan. "Apa ini? Kita tidak bisa berpisah atau terpisahkan kecuali maut yang memisahkan?" 

"Sepertinya kau cukup pandai tanpa perlu aku jelaskan. Tapi, tampaknya berada di dekatmu membuatmu menjadi sedikit bodoh. Maka dengan senang hati, aku menerangkannya agar lebih jelas?" Michael mendekatkan wajahnya ke telinga Laura. "Kau tidak bisa meninggalkanku kecuali ajal menjemputmu. Begitu pula sebaliknya. Bahkan jika aku mati, kau juga harus dikubur dalam peti yang sama denganku. Karena aku tidak ingin kesepian nantinya."

"Matilah sendiri! Karena akulah yang akan menghabisi kalian dengan tanggku sendiri," batin Laura menjerit, tetapi tak mampu keluar dari mulutnya, kecuali kemelut amarahnya yang terpancar jelas di matanya.

To Be Continue..

Terpopuler

Comments

Nurlela Nurlela

Nurlela Nurlela

membuatku

2022-08-15

0

Anita Nitaa

Anita Nitaa

othor setelah aku baca kesini,kaya nya in kisah oma ny jessy ya thor , , ,
m"f dech kalau salah tebak 😁😁😁

2022-07-07

1

OSHcrush94

OSHcrush94

Hahaha gapapa saling benci dulu, ujung2nya jg ntar saling bucin🤣🤣🤣🤣

2022-07-07

2

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1: Luka Tak Terduga
2 Chapter 2: Menikahlah
3 Chapter 3: Identitas Tersembunyi
4 Chapter 4: Hidup di Dua Sisi
5 Chapter 5: Menjadi Pelakor
6 Chapter 6: Terjebak Sandiwara
7 Chapter 7: Sakral Tak Berikhrar
8 Chapter 8: Pencuri Kecil
9 Chapter 9: Perjanjian Pra Nikah
10 Chapter 10: Bayaran Mahal
11 Chapter 11: Buat Jatuh Cinta
12 Chapter 12: Mengunjungimu Nanti
13 Chapter 13: Misi Michael
14 Chapter 14: Lebih Baik Kau Lari
15 Chapter 15: Penyamaranku Terbongkar?
16 Chapter 16: Bodoh
17 Chapter 17: Pergi Lagi
18 Chapter 18: Dasar Pelit
19 Chapter 19: Serangan Tak Terduga
20 Chapter 20: Di mana Laura?
21 Chapter 21: Kenapa Harus Dirimu?
22 Chapter 22: Dari Mulut Turun Ke Perut
23 Chapter 23: Biar Kuberi Pelajaran
24 Chapter 24: Kenapa Kau Ada Di Sini?
25 Chapter 25: Itu Kamu?
26 Chapter 26: Segera Nikahi Dia!
27 Chapter 27: Menyusun Rencana
28 Chapter 28: Nyonya Wilson
29 Chapter 29: Malam Panas Dingin
30 Chapter 30: Menikah Minggu Depan
31 Chapter 31: Petaka Pernikahan
32 Chapter 32: Apa Maksudnya Itu?
33 Chapter 33: Kenyataan Pahit
34 Chapter 34: Memprovokasi
35 Chapter 35: Kau Bukan Dia
36 Chapter 36: Menyelamatkan Michael
37 Chapter 37: Terlalu Berbahaya
38 Chapter 38: Benarkah Dia Adikku?
39 Chapter 39: Masa Lalu
40 Chapter 40: Sembilan Nyawa
41 Chapter 41: Rencana Kedua
42 Chapter 42: Mencari Laura
43 Chapter 43: Daerah Betharia
44 Chapter 44: Penyamaran Nathan
45 Chapter 45: Apa Kau Bodoh?
46 Chapter 46: Mereka Datang
47 Chapter 47: Nasib Zack
48 Chapter 48: Pelarian
49 Chapter 49: Laura Kenapa?
50 Chapter 50: Saran Pembersihan
51 Chapter 51: Tragedi Tengah Malam
52 Chapter 52: Pembersihan
53 Chapter 53: Apa Yang Lebih Menyakitkan?
54 Chapter 54: Dasar Mesum
55 Chapter 55: Berusaha Mendekat
56 Chapter 56: Serangan Balik
57 Chapter 57: Dua Satu
58 Chapter 58: Terkontaminasi
59 Chapter 59: Pakaikan Dinas Baru
60 Chapter 60: Kembali
61 Chapter 61: Dasar Wanita
62 Chapter 62: Pesta Peluru
63 Chapter 63: Kemarahan Wanita
64 Chapter 64: Istri Nakal
65 Chapter 65: Akhir James
66 Chapter 66: Mencari Udara Segar
67 Chapter 67: Hubungan Tersembunyi
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Chapter 93
94 Chapter 94
95 Chapter 95
96 Chapter 96
97 Chapter 97
98 Chapter 98
99 Chapter 99
100 Chapter 100
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Chapter 1: Luka Tak Terduga
2
Chapter 2: Menikahlah
3
Chapter 3: Identitas Tersembunyi
4
Chapter 4: Hidup di Dua Sisi
5
Chapter 5: Menjadi Pelakor
6
Chapter 6: Terjebak Sandiwara
7
Chapter 7: Sakral Tak Berikhrar
8
Chapter 8: Pencuri Kecil
9
Chapter 9: Perjanjian Pra Nikah
10
Chapter 10: Bayaran Mahal
11
Chapter 11: Buat Jatuh Cinta
12
Chapter 12: Mengunjungimu Nanti
13
Chapter 13: Misi Michael
14
Chapter 14: Lebih Baik Kau Lari
15
Chapter 15: Penyamaranku Terbongkar?
16
Chapter 16: Bodoh
17
Chapter 17: Pergi Lagi
18
Chapter 18: Dasar Pelit
19
Chapter 19: Serangan Tak Terduga
20
Chapter 20: Di mana Laura?
21
Chapter 21: Kenapa Harus Dirimu?
22
Chapter 22: Dari Mulut Turun Ke Perut
23
Chapter 23: Biar Kuberi Pelajaran
24
Chapter 24: Kenapa Kau Ada Di Sini?
25
Chapter 25: Itu Kamu?
26
Chapter 26: Segera Nikahi Dia!
27
Chapter 27: Menyusun Rencana
28
Chapter 28: Nyonya Wilson
29
Chapter 29: Malam Panas Dingin
30
Chapter 30: Menikah Minggu Depan
31
Chapter 31: Petaka Pernikahan
32
Chapter 32: Apa Maksudnya Itu?
33
Chapter 33: Kenyataan Pahit
34
Chapter 34: Memprovokasi
35
Chapter 35: Kau Bukan Dia
36
Chapter 36: Menyelamatkan Michael
37
Chapter 37: Terlalu Berbahaya
38
Chapter 38: Benarkah Dia Adikku?
39
Chapter 39: Masa Lalu
40
Chapter 40: Sembilan Nyawa
41
Chapter 41: Rencana Kedua
42
Chapter 42: Mencari Laura
43
Chapter 43: Daerah Betharia
44
Chapter 44: Penyamaran Nathan
45
Chapter 45: Apa Kau Bodoh?
46
Chapter 46: Mereka Datang
47
Chapter 47: Nasib Zack
48
Chapter 48: Pelarian
49
Chapter 49: Laura Kenapa?
50
Chapter 50: Saran Pembersihan
51
Chapter 51: Tragedi Tengah Malam
52
Chapter 52: Pembersihan
53
Chapter 53: Apa Yang Lebih Menyakitkan?
54
Chapter 54: Dasar Mesum
55
Chapter 55: Berusaha Mendekat
56
Chapter 56: Serangan Balik
57
Chapter 57: Dua Satu
58
Chapter 58: Terkontaminasi
59
Chapter 59: Pakaikan Dinas Baru
60
Chapter 60: Kembali
61
Chapter 61: Dasar Wanita
62
Chapter 62: Pesta Peluru
63
Chapter 63: Kemarahan Wanita
64
Chapter 64: Istri Nakal
65
Chapter 65: Akhir James
66
Chapter 66: Mencari Udara Segar
67
Chapter 67: Hubungan Tersembunyi
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Chapter 93
94
Chapter 94
95
Chapter 95
96
Chapter 96
97
Chapter 97
98
Chapter 98
99
Chapter 99
100
Chapter 100

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!