Chapter 16: Bodoh

Waktu seakan berhenti di antara Laura dan Michael. Keduanya bersitatap tegang dengan perasaan yang berbeda. Namun, ternyata Laura tidak menyanggah jika dia memiliki maksud lain dan memilih terang-terangan mengatakannya kepada Michael. 

"Kau akan tahu nanti." Tak ingin terlama dalam situasi canggung. Laura memilih segera beranjak. 

Sementara itu, Michael yang merasa jika Laura malah semakin membuatnya penasaran hanya bisa tersenyum tipis di balik wajah dinginnya. "Cepat kemasi barang-barangmu! Kita pergi hari ini."

"Ke mana?" 

Michael hanya berdecih kecil. "Dasar pikun. Bukankah sebelumnya sudah kukatakan kalau kita akan tinggal bersama. Apa kau lupa, baru saja kau juga yang melukaiku? Apa kau ingin me—"

Belum sempat Michael menghabiskan kalimatnya, Laura sudah lebih dulu menyela. "Sudah-sudah, diamlah! Dasar brisik!" Dengan kesal Laura berjalan ke kamarnya, sedangkan Michael tersenyum penuh kemenangan. 

Lagipula Catherine sudah menyarankan agar membuat pria itu jatuh cinta. Akan lebih mudah nantinya jika keduanya tinggal bersama. 

Setelah semuanya selesai, keduanya pun bergerak menuju tempat di mana Michael akan membawa Laura tinggal bersama. Sesekali gadis tersebut melirik pria di sampingnya yang tampak tenang. Padahal jelas-jelas perutnya baru saja terluka. 

"Apa kau mulai terpesona padaku?" tanya Michael tetap fokus mengemudi tanpa melihat ke arah Laura. 

"Perasan! Aku hanya ingin mengingatkanmu. Pergilah ke rumah sakit setelah ini dan cek bagaimana kondisi lukamu. Atau bisa jadi dia membusuk karena infeksi nanti," jawab Laura membuang wajah ke arah lain. 

"Apa yang perlu dirisaukan? Lagi pula kalau sampai aku mati karena infeksi, kau akan dikubur hidup-hidup bersamaku nanti. Jadi, berdoalah saja umurku panjang jika kau masih ingin lebih lama menghirup udara bebas!" 

Michael sungguh menganggap enteng apa yang dikatakan Laura. Gadis tersebut pun tidak menyangka ternyata pria yang dihadapi sekeras ini untuk ditebak. Sangat sulit menghadapi sosok arogan seperti Michael. Bagaimana bisa dia membuatnya jatuh cinta nanti. 

Memikirkan hal itu, Laura pun berdecih. "Mustahil," gumamnya lirih. 

"Apanya yang mustahil?" 

"Mustahil kau mau berhenti untuk membelikan aku makanan. Padahal cacing di perutku sudah berdemo sejak tadi. Tapi, sepertinya kau tidak peduli," kesal Laura beralasan. 

Michael tidak menjawab. Dia terus mengemudi menuju tempat yang telah disiapkan bersama Laura nantinya. Semakin jauh keduanya bergerak, kerutan di dahi Laura pun juga bertambah banyak. 

Mereka seolah meninggalkan kota, memasuki jalan penuh dengan hutan rimbun, yang meskipun beraspal, tetapi sangat sepi. Bahkan lolongan hewan terdengar begitu jelas, di kala hari semakin senja. 

Walaupun cukup mengerikan, tetapi Laura tidak bertanya sepatah kata pun pada Michael. Padahal rasa penasaran membuncah begitu hebat dalam dirinya yang sedikit bergetar. "Apa dia ingin membunuhku di tengah hutan belantara," batin Laura sedikit bergindik. 

Namun, tak selang berapa lama, sebuah atap bangunan yang menjulang tinggi menjawab sudah semua kerisauan Laura. Hingga pintu gerbang tinggi pun terbuka dengan sendirinya dan Michael melesat melalui jalan satu-satunya. 

Tak lama setelah itu, sebuah kastil besar dan mewah tampak bertengger di antara pemandangan hutan dan pegunungan yang indah. Satu-satunya tempat milik Michael Wilson yang tak pernah dijamah oleh keluarganya. 

Dua orang penjaga membuka pintu, melihat kedatangan tuannya. Untuk kali ini, Laura cukup terkesima akan bangunan yang baru pertama kali dilihatnya itu. "Apa kau berniat menjadikan aku Rapunzel?" tanyanya tanpa sadar. 

"Kau juga akan tahu nanti." Tanpa basa-basi, Michael mengisyaratkan pada anak buahnya agar membawakan barang-barang mereka. 

Pria tersebut lantas membawa Laura memasuki kediaman yang sebenarnya sangat jarang dikunjungi. Hanya saja, dengan begini barulah Michael bisa memastikan keselamatan Laura tanpa perlu risau ketika dia harus bertugas berhari-hari bahkan bisa sampai bulan lamanya. Keamanan dalam kastil jelas terjamin, bahkan anak buahnya bukan sedikit yang tinggal di sana. 

"Antarkan dia ke kamarnya dan siapkan makanan. Aku tidak ingin dia menyebutku pelit hanya karena tidak memberi makan," ucap Michael pada seorang pria berambut putih, pengurus kastil tersebut selama ini. 

"Baik, Master." Dia pun beralih menghadap Laura dan memersilakan wanita pertama yang dibawa Michael itu pulang agar mengikuti. "Mari, Nona." 

Laura hanya mengangguk patuh, sedangkan Michael bergerak ke arah lain karena sebuah panggilan. Ternyata itu berasal dari ayahnya Jacob. Michael lantas menggeser bulatan hijau di ponselnya, hingga suara pria paruh baya terdengar begitu jelas di telinganya. 

"Selamat sore, Tuan Michael," sapa pria itu di seberang panggilan. 

"Selamat sore," jawab Michael singkat. 

"Terima kasih sebelumnya karena Anda Jacob bisa kembali dengan selamat. Sesuai perjanjian, perusahaan saya akan bekerja sama dengan Anda dalam urusan persenjataan nantinya. Silakan Anda datang besok untuk menandatangani dokumen." 

"Baiklah."

"Senang berbisnis dengan Anda, Tuan Mich."

Michael hanya berdeham, sebelum akhirnya mematikan sambungan telepon. Memang inilah tujuan utama misinya dari sang ayah. Untuk membantu problema yang terjadi di keluarga Jacob, dengan bayaran kerjasama dua perusahaan dengan skala besar. 

Namun, di balik kedinginan sikap Michael ini, dia masih sangat yakin jika masalahnya belum sampai di sini. Pasti akan ada buntut permasalahan yang lebih besar nantinya. Seharusnya, keluarga Jacob tidak bertindak seolah di awan seperti itu. Karena putra sulung mereka pasti tidak akan tinggal diam posisinya di ambil sang adik. 

"Bodoh," gumam Michael menyeringai lantas bergerak ke kamarnya. 

To Be Continue...

Terpopuler

Comments

Parwati amiin Parwati

Parwati amiin Parwati

anu ksuwun si jakob de tulungi nang ko mic, ja kaya kue,lahh🤭🤭

2022-09-24

0

Ummu Jihad Elmoro

Ummu Jihad Elmoro

one step closer..😁

2022-09-07

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1: Luka Tak Terduga
2 Chapter 2: Menikahlah
3 Chapter 3: Identitas Tersembunyi
4 Chapter 4: Hidup di Dua Sisi
5 Chapter 5: Menjadi Pelakor
6 Chapter 6: Terjebak Sandiwara
7 Chapter 7: Sakral Tak Berikhrar
8 Chapter 8: Pencuri Kecil
9 Chapter 9: Perjanjian Pra Nikah
10 Chapter 10: Bayaran Mahal
11 Chapter 11: Buat Jatuh Cinta
12 Chapter 12: Mengunjungimu Nanti
13 Chapter 13: Misi Michael
14 Chapter 14: Lebih Baik Kau Lari
15 Chapter 15: Penyamaranku Terbongkar?
16 Chapter 16: Bodoh
17 Chapter 17: Pergi Lagi
18 Chapter 18: Dasar Pelit
19 Chapter 19: Serangan Tak Terduga
20 Chapter 20: Di mana Laura?
21 Chapter 21: Kenapa Harus Dirimu?
22 Chapter 22: Dari Mulut Turun Ke Perut
23 Chapter 23: Biar Kuberi Pelajaran
24 Chapter 24: Kenapa Kau Ada Di Sini?
25 Chapter 25: Itu Kamu?
26 Chapter 26: Segera Nikahi Dia!
27 Chapter 27: Menyusun Rencana
28 Chapter 28: Nyonya Wilson
29 Chapter 29: Malam Panas Dingin
30 Chapter 30: Menikah Minggu Depan
31 Chapter 31: Petaka Pernikahan
32 Chapter 32: Apa Maksudnya Itu?
33 Chapter 33: Kenyataan Pahit
34 Chapter 34: Memprovokasi
35 Chapter 35: Kau Bukan Dia
36 Chapter 36: Menyelamatkan Michael
37 Chapter 37: Terlalu Berbahaya
38 Chapter 38: Benarkah Dia Adikku?
39 Chapter 39: Masa Lalu
40 Chapter 40: Sembilan Nyawa
41 Chapter 41: Rencana Kedua
42 Chapter 42: Mencari Laura
43 Chapter 43: Daerah Betharia
44 Chapter 44: Penyamaran Nathan
45 Chapter 45: Apa Kau Bodoh?
46 Chapter 46: Mereka Datang
47 Chapter 47: Nasib Zack
48 Chapter 48: Pelarian
49 Chapter 49: Laura Kenapa?
50 Chapter 50: Saran Pembersihan
51 Chapter 51: Tragedi Tengah Malam
52 Chapter 52: Pembersihan
53 Chapter 53: Apa Yang Lebih Menyakitkan?
54 Chapter 54: Dasar Mesum
55 Chapter 55: Berusaha Mendekat
56 Chapter 56: Serangan Balik
57 Chapter 57: Dua Satu
58 Chapter 58: Terkontaminasi
59 Chapter 59: Pakaikan Dinas Baru
60 Chapter 60: Kembali
61 Chapter 61: Dasar Wanita
62 Chapter 62: Pesta Peluru
63 Chapter 63: Kemarahan Wanita
64 Chapter 64: Istri Nakal
65 Chapter 65: Akhir James
66 Chapter 66: Mencari Udara Segar
67 Chapter 67: Hubungan Tersembunyi
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Chapter 93
94 Chapter 94
95 Chapter 95
96 Chapter 96
97 Chapter 97
98 Chapter 98
99 Chapter 99
100 Chapter 100
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Chapter 1: Luka Tak Terduga
2
Chapter 2: Menikahlah
3
Chapter 3: Identitas Tersembunyi
4
Chapter 4: Hidup di Dua Sisi
5
Chapter 5: Menjadi Pelakor
6
Chapter 6: Terjebak Sandiwara
7
Chapter 7: Sakral Tak Berikhrar
8
Chapter 8: Pencuri Kecil
9
Chapter 9: Perjanjian Pra Nikah
10
Chapter 10: Bayaran Mahal
11
Chapter 11: Buat Jatuh Cinta
12
Chapter 12: Mengunjungimu Nanti
13
Chapter 13: Misi Michael
14
Chapter 14: Lebih Baik Kau Lari
15
Chapter 15: Penyamaranku Terbongkar?
16
Chapter 16: Bodoh
17
Chapter 17: Pergi Lagi
18
Chapter 18: Dasar Pelit
19
Chapter 19: Serangan Tak Terduga
20
Chapter 20: Di mana Laura?
21
Chapter 21: Kenapa Harus Dirimu?
22
Chapter 22: Dari Mulut Turun Ke Perut
23
Chapter 23: Biar Kuberi Pelajaran
24
Chapter 24: Kenapa Kau Ada Di Sini?
25
Chapter 25: Itu Kamu?
26
Chapter 26: Segera Nikahi Dia!
27
Chapter 27: Menyusun Rencana
28
Chapter 28: Nyonya Wilson
29
Chapter 29: Malam Panas Dingin
30
Chapter 30: Menikah Minggu Depan
31
Chapter 31: Petaka Pernikahan
32
Chapter 32: Apa Maksudnya Itu?
33
Chapter 33: Kenyataan Pahit
34
Chapter 34: Memprovokasi
35
Chapter 35: Kau Bukan Dia
36
Chapter 36: Menyelamatkan Michael
37
Chapter 37: Terlalu Berbahaya
38
Chapter 38: Benarkah Dia Adikku?
39
Chapter 39: Masa Lalu
40
Chapter 40: Sembilan Nyawa
41
Chapter 41: Rencana Kedua
42
Chapter 42: Mencari Laura
43
Chapter 43: Daerah Betharia
44
Chapter 44: Penyamaran Nathan
45
Chapter 45: Apa Kau Bodoh?
46
Chapter 46: Mereka Datang
47
Chapter 47: Nasib Zack
48
Chapter 48: Pelarian
49
Chapter 49: Laura Kenapa?
50
Chapter 50: Saran Pembersihan
51
Chapter 51: Tragedi Tengah Malam
52
Chapter 52: Pembersihan
53
Chapter 53: Apa Yang Lebih Menyakitkan?
54
Chapter 54: Dasar Mesum
55
Chapter 55: Berusaha Mendekat
56
Chapter 56: Serangan Balik
57
Chapter 57: Dua Satu
58
Chapter 58: Terkontaminasi
59
Chapter 59: Pakaikan Dinas Baru
60
Chapter 60: Kembali
61
Chapter 61: Dasar Wanita
62
Chapter 62: Pesta Peluru
63
Chapter 63: Kemarahan Wanita
64
Chapter 64: Istri Nakal
65
Chapter 65: Akhir James
66
Chapter 66: Mencari Udara Segar
67
Chapter 67: Hubungan Tersembunyi
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Chapter 93
94
Chapter 94
95
Chapter 95
96
Chapter 96
97
Chapter 97
98
Chapter 98
99
Chapter 99
100
Chapter 100

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!