Lima tahun berlalu begitu cepat. Seorang gadis terbangun dari mimpi yang menghantuinya selama ini. Dia terduduk di atas ranjang dengan buliran keringat membasahi seluruh tubuhnya. Deru napas terengah-engah tidak beraturan terdengar cukup jelas darinya. "Ibu."
Tangannya terulur mengambil segelas air minum di atas nakas untuk membasahi tenggorokannya yang kering. Mimpi buruk yang sama beberapa tahun ini membuat gadis tersebut tidak pernah terlelap ketika tidur sejak malam itu. Saat di mana ibunya tewas seketika tepat di depan matanya dan dia pun hampir terjebak dalam kebakaran.
Dia melihat jam digital di atas nakas, masih dini hari, tetapi perasaannya kembali tidak karuan. Gadis itu memilih berganti pakaian dan pergi mencari udara segar di luar rumah kecilnya.
"Aku pasti akan membalas mereka semua, Ibu!" ucapnya pada diri sendiri di pantulan cermin.
Laura Orca, gadis yang menyaksikan kematian sang ibu karena sebuah insiden yang tidak pernah diduga sebelumnya di usia empat belas tahun.
Namun, setelah hal itu terjadi, Laura yang selamat malah mendapati keluarga Bibinya menjadi kaya raya dalam semalam dan menikah dengan seorang pengusaha kaya juga. Bahkan setelahnya, mereka menguasai kekayaan dan usaha keluarga Sanca—ibu Laura, serta mengusirnya dari rumahnya sendiri di lain tempat, sedangkan kediaman utamanya sudah hangus terbakar. Dia pergi tanpa membawa sepeser pun uang atau pakaian kecuali yang dikenakan saat itu. Dia bahkan harus menghidupi diri sendiri di usia yang masih terbilang belia.
Sejauh yang dia tahu, baik bibi maupun kakak sepupunya selalu mengawasi dari kejauhan. Mereka bukan berniat membantu atau membiarkan Laura hidup tenang. Akan tetapi, memastikan jika gadis itu menderita dan hidup dalam kemiskinan.
Laura melangkah keluar rumah yang hanya sepetak, berisikan kamar tidur tempatnya tinggal selama lima tahun terakhir. Gadis itu berjalan menuju sebuah kerumunan dengan mengenakan hoodie hitam menutup kepala dan masker serupa yang terpasang menutup sebagian wajahnya.
Dia mengenakan itu bukan karena wajahnya yang jelek. Akan tetapi, dia ingin menyembunyikan identitas juga luka bakar di pipinya, sambil kembali menyelidiki apa yang mengganggu di hatinya selama ini. Namun, semua orang yang terbiasa di sana mengerti jika penampilan seperti itu adalah Laura Orca, atau biasa mereka panggil Paus.
"Kenapa? Mimpi buruk lagi?" tanya seorang wanita setibanya Laura di sampingnya.
Gadis itu hanya mengangguk kecil, sambil melihat apa yang membuat orang-orang tersebut berkerumun. Dia berdiri dengan kedua tangan yang dimasukkan ke dalam saku dan tanpa banyak bicara.
"Nah, makan ini!" Wanita itu membuka dan menyerahkan kotak permen miliknya kepada Laura. Hal yang membuatnya rileks ketika sesuatu yang buruk kembali datang tanpa diminta.
Gadis itu mengambil satu permen dan memakannya tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Bahkan hanya untuk kata terima kasih. Beruntung temannya sudah biasa melihat Laura seperti ini sejak mereka bertemu. Gadis tersebut berubah menjadi introvert juga mengerikan semenjak keluar dari rumahnya sendiri. Dia bahkan belajar beladiri serta menjadi liar demi melindungi diri.
Sementara itu, wanita di sampingnya adalah orang yang menemukannya ketika diusir. Dia juga sosok yang selama ini membantu gadis tersebut menjalani hidup dan menyembunyikan identitas. Di mana Laura harus hidup di dua kehidupan berseberangan dengan nyawa sebagai taruhannya.
Hidup di jalanan tidak membuat Laura menjadi gelandangan. Dia malah menjadikan jalan sebagai rumah tanpa diketahui Bibi maupun Sepupunya. Bersama Catherine Whale sang penyelamatnya, Laura menjajaki dunia balap baik motor maupun drifting mobil.
Drifting adalah sebuah seni keterampilan teknik mengemudi dengan kecepatan tinggi yang dibarengi dengan kontrol mobil. Di mana hal ini merupakan teknik menyetir pengemudi, dia berusaha membuat mobilnya berada dalam posisi miring dan meluncur dari sisi ke sisi pada kecepatan tinggi selama mungkin. Hingga menampilkan aksi yang cukup memukau bagi para penggemar drift.
"Berikan kuncimu padaku!" Laura menengadahkan tangan pada sahabatnya itu.
Cathy pun merogoh sakunya dan mengambil kunci mobil lalu menyerahkan pada Laura. Hidup bersama dalam dunia gelap bertahun-tahun menjadikan keduanya seperti tubuh dan bayangan. Sama-sama dipanggil Paus, tetapi memiliki peran yang berbeda.
Laura adalah pembalap bayangan yang bertaruh nyawa, sedangkan Cathy merupakan sosok yang naik ke podium menggantikan Laura. Namun, hal itu bukan berarti dia memanfaatkan gadis itu. Hanya saja wanita tersebut memang membantu sang gadis sejak awal dan kini mengurus semua aset tersembunyi Laura tanpa diketahui Bibinya.
Seperti biasa jika Laura bermimpi buruk dengan efek yang cukup parah, wanita tersebut akan melampiaskannya dalam dunia balap. Dia bergerak menuju sebuah mobil modifikasi yang terparkir di belakang Cathy.
Laura menyalakan mesinnya, hingga membuat deru suara knalpot mobil terdengar cukup keras dan menyebabkan sorak sorai teriakan penonton di luar begitu bersemangat memanggil namanya. "Paus! Paus! Paus!"
Tanpa banyak waktu, para penonton yang tadinya menutupi jalan langsung menyingkir dan memberikan jalan pada mobil yang sudah siap serta menderu-deru sejak tadi. Kini tempat tersebut pun layaknya terbelah menjadi dua dan dengan cepat Laura menginjak pedal gas hingga mengeluarkan asap tebal seketika.
"Wooo!" Sorak sorai para penonton di tepi jalan tak terdengar oleh Laura di dalam mobil. Dia terus memainkan rem, gas, dan persneling di tangannya dengan lihai. Sorot matanya pun tak terbaca, pikirannya melayang, teringat kembali saat di mana dirinya diusir lima tahun yang lalu.
"Pergi kau dari sini!" bentak seorang wanita paruh baya sambil mendorong Laura remaja yang menangis karena meminta Bibinya mengusut kembali kasus kematian sang Ibu.
"Tapi, Bi. Aku yakin itu bukanlah sebuah kebakaran biasa!" Laura terduduk di lantai sambil menangis tersedu-sedu.
Sementara itu, Laura jelas sangat yakin jika hal tersebut bukanlah sebuah kebakaran biasa, melainkan pembunuhan berencana entah siapa dalang utamanya. Namun, ketika gadis kecil tersebut melaporkan pada pihak berwajib dan menyatakan semua itu, sang Bibi malah menjemputnya pulang dan menyiksanya dengan puas setelah mendapatkan semua asuransi dari kemalangan adiknya sendiri.
"Apa kau gila, hah? Itu jelas kelalaian ibumu sampai-sampai terjadi kebakaran. Lebih baik kau segera pergi dari tempat ini sebelum aku memasukkanmu ke rumah sakit jiwa!"
"Apa, Bibi mengusirku? Tapi, ini juga salah satu rumahku, Bi?" Laura terisak di bawah kaki ibu tirinya, tetapi wanita tersebut seakan tidak memiliki hati sama sekali dan malah menendang dengan kuat hingga gadis itu terjerembab.
"Aku bukan Bibimu! Apa tadi kau bilang? Rumahmu? Sekarang kau hanyalah gelandangan miskin yang seharusnya menyusul Ibumu ke neraka! Karena semua aset berharga ini sekarang adalah milikku!" Bibinya terus saja menyiksa gadis yang sudah lemah tersebut, bahkan tidak ada sedikitpun semburat sehat di wajah Laura yang kini sudah sembab dan pucat.
"Bi, aku mohon jangan seperti ini! Bagaimana bisa aku hidup di luar sendirian? Bukankah kau bilang akan selalu menjadi Mama keduaku di depan Mama." Laura merangkak mencoba memohon di kaki Bibinya tersebut, tetapi malah kembali menerima tendangan cukup keras hingga perutnya terasa nyeri.
"Kau tak pantas menjadi anakku dan jangan pernah berharap aku akan peduli bagaimana hidupmu di luar sana! Mau kau jadi, gelandang, pengemis, atau bahkan pelacur sekalipun aku tidak akan peduli! Lebih baik kau segera pergi dari rumahku atau matilah saja sekalian menyusul ibumu itu!" Tanpa memedulikan isakan tangis Laura, sang bibi langsung menutup pintu dengan cukup keras, meninggalkan gadis tersebut seorang diri meringis kesakitan di luar.
"Aku pasti akan membalas kalian!" ujar Laura dengan sorot tajam dan kedua tangan yang terkepal kuat mencengkeram stir mobil.
Bayangan akan masa lalu, tidak membuat fokus Laura pada aksinya buyar. Dia mulai men–drift dengan menggunakan teknik clutching—penggunaan kopling—saat mobil yang dikemudikan mulai mendekati tikungan. Dia menekan kopling dan pindah ke gigi 2. Lalu gadis tersebut menekan gas sampai sekitar 4500 rpm. Saat kopling dilepas, ada putaran kuat pada ban karena ketika itu mesin sedang berputar cepat. Kekuatan besar mendadak ini membuat ban belakang berputar sangat cepat sampai kehilangan traksi dan bagian belakang mobil akan melintir, menyebabkan aksi luar biasa yang memukau setiap mata yang melihatnya.
Namun, aksinya tidak cukup di sana saja dia lantas menggunakan teknik braking—penggunaan rem—dengan menarik rem tangan saat memasuki tikungan, sehingga menyebabkan ban belakang terkunci dan kehilangan traksi dan menciptakan gerakan drift.
Asap putih tebal akibat gesekan ban dan aspal yang keluar membuat para penonton bersorak ria melihat aksi Laura. Beginilah hidupnya selama lima tahun terakhir setelah keluar dari rumahnya sendiri, menganggap jalanan sebagai rumah dan menjadi pembalap profesional dengan segala aset tersembunyi yang diurus oleh Cathy atas segala kemenangannya. Namun, dia tetap hidup dalam kesederhanaan agar dikira gelandangan oleh saudara tiri dan ibunya itu.
"Sialan! Kenapa emosiku tak mereda?" Hampir satu putaran Laura mengemudikan mobilnya, tetapi amarah dalam diri gadis berusia sembilan belas tahun itu tidak juga surut seperti biasa. Padahal apa yang dilakukan ini sangatlah tidak mudah. Bahkan dia harus berulang kali masuk rumah sakit karena kecelakaan baik di arena latihan ataupun tempat balap sungguhan.
Secepat kilat Laura berputar di satu tempat dan hanya roda belakang saja yang meluncur menyebabkan decitan cukup keras dengan asap tebal berkumpul di satu tempat. Dia langsung menghentikan mobilnya dan melangkah keluar di saat para penonton masih berkerumun di mobilnya.
"Apa kau kembali menggila?" tanya Cathy melihat aksi Laura yang tampak begitu emosional tadi.
Hidup bersama Laura selama lima tahun lamanya membuat wanita tersebut sangat memahami bagaimana karakter gadis itu yang sesungguhnya. Dia akan menghabiskan malam dengan mengemudi berbahaya jika sesuatu kembali mengganggu pikirannya.
"Apa kau sudah mendapatkan berita lainnya?" tanya Laura mengalihkan pembicaraan tanpa menjawab Cathy terlebih dulu.
"Kudengar sepupumu akan pindah dan menjadi calon menantu keluarga konglomerat berbahaya. Kabarnya dia akan bertunangan dengan pria dari keluarga Wilson. Pertunangan mereka mungkin dilaksanakan dalam waktu dekat ini."
"Apa?"
To be Continue...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
rjvjr
semangat Thor
2022-08-23
0
rjvjr
absen dulu Thor disini
2022-08-23
0
rjvjr
hadir Thor 🙏
2022-08-22
0