Chapter 3: Identitas Tersembunyi

Lima tahun berlalu begitu cepat. Seorang gadis terbangun dari mimpi yang menghantuinya selama ini. Dia terduduk di atas ranjang dengan buliran keringat membasahi seluruh tubuhnya. Deru napas terengah-engah tidak beraturan terdengar cukup jelas darinya. "Ibu."

Tangannya terulur mengambil segelas air minum di atas nakas untuk membasahi tenggorokannya yang kering. Mimpi buruk yang sama beberapa tahun ini membuat gadis tersebut tidak pernah terlelap ketika tidur sejak malam itu. Saat di mana ibunya tewas seketika tepat di depan matanya dan dia pun hampir terjebak dalam kebakaran. 

Dia melihat jam digital di atas nakas, masih dini hari, tetapi perasaannya kembali tidak karuan. Gadis itu memilih berganti pakaian dan pergi mencari udara segar di luar rumah kecilnya. 

"Aku pasti akan membalas mereka semua, Ibu!" ucapnya pada diri sendiri di pantulan cermin.

Laura Orca, gadis yang menyaksikan kematian sang ibu karena sebuah insiden yang tidak pernah diduga sebelumnya di usia empat belas tahun. 

Namun, setelah hal itu terjadi, Laura yang selamat malah mendapati keluarga Bibinya menjadi kaya raya dalam semalam dan menikah dengan seorang pengusaha kaya juga. Bahkan setelahnya, mereka menguasai kekayaan dan usaha keluarga Sanca—ibu Laura, serta mengusirnya dari rumahnya sendiri di lain tempat, sedangkan kediaman utamanya sudah hangus terbakar. Dia pergi tanpa membawa sepeser pun uang atau pakaian kecuali yang dikenakan saat itu. Dia bahkan harus menghidupi diri sendiri di usia yang masih terbilang belia.

 Sejauh yang dia tahu, baik bibi maupun kakak sepupunya selalu mengawasi dari kejauhan. Mereka bukan berniat membantu atau membiarkan Laura hidup tenang. Akan tetapi, memastikan jika gadis itu menderita dan hidup dalam kemiskinan. 

Laura melangkah keluar rumah yang hanya sepetak, berisikan kamar tidur tempatnya tinggal selama lima tahun terakhir. Gadis itu berjalan menuju sebuah kerumunan dengan mengenakan hoodie hitam menutup kepala dan masker serupa yang terpasang menutup sebagian wajahnya.

Dia mengenakan itu bukan karena wajahnya yang jelek. Akan tetapi, dia ingin menyembunyikan identitas juga luka bakar di pipinya, sambil kembali menyelidiki apa yang mengganggu di hatinya selama ini. Namun, semua orang yang terbiasa di sana mengerti jika penampilan seperti itu adalah Laura Orca, atau biasa mereka panggil Paus. 

"Kenapa? Mimpi buruk lagi?" tanya seorang wanita setibanya Laura di sampingnya. 

Gadis itu hanya mengangguk kecil, sambil melihat apa yang membuat orang-orang tersebut berkerumun. Dia berdiri dengan kedua tangan yang dimasukkan ke dalam saku dan tanpa banyak bicara. 

"Nah, makan ini!" Wanita itu membuka dan menyerahkan kotak permen miliknya kepada Laura. Hal yang membuatnya rileks ketika sesuatu yang buruk kembali datang tanpa diminta.

Gadis itu mengambil satu permen dan memakannya tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Bahkan hanya untuk kata terima kasih. Beruntung temannya sudah biasa melihat Laura seperti ini sejak mereka bertemu. Gadis tersebut berubah menjadi introvert juga mengerikan semenjak keluar dari rumahnya sendiri. Dia bahkan belajar beladiri serta menjadi liar demi melindungi diri.

Sementara itu, wanita di sampingnya adalah orang yang menemukannya ketika diusir. Dia juga sosok yang selama ini membantu gadis tersebut menjalani hidup dan menyembunyikan identitas. Di mana Laura harus hidup di dua kehidupan berseberangan dengan nyawa sebagai taruhannya.

Hidup di jalanan tidak membuat Laura menjadi gelandangan. Dia malah menjadikan jalan sebagai rumah tanpa diketahui Bibi maupun Sepupunya. Bersama Catherine Whale sang penyelamatnya, Laura menjajaki dunia balap baik motor maupun drifting mobil. 

Drifting adalah sebuah seni keterampilan teknik mengemudi dengan kecepatan tinggi yang dibarengi dengan kontrol mobil. Di mana hal ini merupakan teknik menyetir pengemudi, dia berusaha membuat mobilnya berada dalam posisi miring dan meluncur dari sisi ke sisi pada kecepatan tinggi selama mungkin. Hingga menampilkan aksi yang cukup memukau bagi para penggemar drift.

"Berikan kuncimu padaku!" Laura menengadahkan tangan pada sahabatnya itu. 

Cathy pun merogoh sakunya dan mengambil kunci mobil lalu menyerahkan pada Laura. Hidup bersama dalam dunia gelap bertahun-tahun menjadikan keduanya seperti tubuh dan bayangan. Sama-sama dipanggil Paus, tetapi memiliki peran yang berbeda. 

Laura adalah pembalap bayangan yang bertaruh nyawa, sedangkan Cathy merupakan sosok yang naik ke podium menggantikan Laura. Namun, hal itu bukan berarti dia memanfaatkan gadis itu. Hanya saja wanita tersebut memang membantu sang gadis sejak awal dan kini mengurus semua aset tersembunyi Laura tanpa diketahui Bibinya.

Seperti biasa jika Laura bermimpi buruk dengan efek yang cukup parah, wanita tersebut akan melampiaskannya dalam dunia balap. Dia bergerak menuju sebuah mobil modifikasi yang terparkir di belakang Cathy. 

Laura menyalakan mesinnya, hingga membuat deru suara knalpot mobil terdengar cukup keras dan menyebabkan sorak sorai teriakan penonton di luar begitu bersemangat memanggil namanya. "Paus! Paus! Paus!"

Tanpa banyak waktu, para penonton yang tadinya menutupi jalan langsung menyingkir dan memberikan jalan pada mobil yang sudah siap serta menderu-deru sejak tadi. Kini tempat tersebut pun layaknya terbelah menjadi dua dan dengan cepat Laura menginjak pedal gas hingga mengeluarkan asap tebal seketika.

"Wooo!" Sorak sorai para penonton di tepi jalan tak terdengar oleh Laura di dalam mobil. Dia terus memainkan rem, gas, dan persneling di tangannya dengan lihai. Sorot matanya pun tak terbaca, pikirannya melayang, teringat kembali saat di mana dirinya diusir lima tahun yang lalu. 

"Pergi kau dari sini!" bentak seorang wanita paruh baya sambil mendorong Laura remaja yang menangis karena meminta Bibinya mengusut kembali kasus kematian sang Ibu.

"Tapi, Bi. Aku yakin itu bukanlah sebuah kebakaran biasa!" Laura terduduk di lantai sambil menangis tersedu-sedu. 

 Sementara itu, Laura jelas sangat yakin jika hal tersebut bukanlah sebuah kebakaran biasa, melainkan pembunuhan berencana entah siapa dalang utamanya. Namun, ketika gadis kecil tersebut melaporkan pada pihak berwajib dan menyatakan semua itu, sang Bibi malah menjemputnya pulang dan menyiksanya dengan puas setelah mendapatkan semua asuransi dari kemalangan adiknya sendiri.

"Apa kau gila, hah? Itu jelas kelalaian ibumu sampai-sampai terjadi kebakaran. Lebih baik kau segera pergi dari tempat ini sebelum aku memasukkanmu ke rumah sakit jiwa!" 

"Apa, Bibi mengusirku? Tapi, ini juga salah satu rumahku, Bi?" Laura terisak di bawah kaki ibu tirinya, tetapi wanita tersebut seakan tidak memiliki hati sama sekali dan malah menendang dengan kuat hingga gadis itu terjerembab. 

"Aku bukan Bibimu! Apa tadi kau bilang? Rumahmu? Sekarang kau hanyalah gelandangan miskin yang seharusnya menyusul Ibumu ke neraka! Karena semua aset berharga ini sekarang adalah milikku!" Bibinya terus saja menyiksa gadis yang sudah lemah tersebut, bahkan tidak ada sedikitpun semburat sehat di wajah Laura yang kini sudah sembab dan pucat. 

"Bi, aku mohon jangan seperti ini! Bagaimana bisa aku hidup di luar sendirian? Bukankah kau bilang akan selalu menjadi Mama keduaku di depan Mama." Laura merangkak mencoba memohon di kaki Bibinya tersebut, tetapi malah kembali menerima tendangan cukup keras hingga perutnya terasa nyeri. 

"Kau tak pantas menjadi anakku dan jangan pernah berharap aku akan peduli bagaimana hidupmu di luar sana! Mau kau jadi, gelandang, pengemis, atau bahkan pelacur sekalipun aku tidak akan peduli! Lebih baik kau segera pergi dari rumahku atau matilah saja sekalian menyusul ibumu itu!" Tanpa memedulikan isakan tangis Laura, sang bibi langsung menutup pintu dengan cukup keras, meninggalkan gadis tersebut seorang diri meringis kesakitan di luar. 

"Aku pasti akan membalas kalian!" ujar Laura dengan sorot tajam dan kedua tangan yang terkepal kuat mencengkeram stir mobil. 

Bayangan akan masa lalu, tidak membuat fokus Laura pada aksinya buyar. Dia mulai men–drift dengan menggunakan teknik clutching—penggunaan kopling—saat mobil yang dikemudikan mulai mendekati tikungan. Dia  menekan kopling dan pindah ke gigi 2. Lalu gadis tersebut  menekan gas sampai sekitar 4500 rpm. Saat kopling dilepas, ada putaran kuat pada ban karena ketika itu mesin sedang berputar cepat. Kekuatan besar mendadak ini membuat ban belakang berputar sangat cepat sampai kehilangan traksi dan bagian belakang mobil akan melintir, menyebabkan aksi luar biasa yang memukau setiap mata yang melihatnya.

Namun, aksinya tidak cukup di sana saja dia lantas menggunakan teknik braking—penggunaan rem—dengan menarik rem tangan saat memasuki tikungan, sehingga menyebabkan ban belakang terkunci dan kehilangan traksi dan menciptakan gerakan drift. 

Asap putih tebal akibat gesekan ban dan aspal yang keluar membuat para penonton bersorak ria melihat aksi Laura. Beginilah hidupnya selama lima tahun terakhir setelah keluar dari rumahnya sendiri, menganggap jalanan sebagai rumah dan menjadi pembalap profesional dengan segala aset tersembunyi yang diurus oleh Cathy atas segala kemenangannya. Namun, dia tetap hidup dalam kesederhanaan agar dikira gelandangan oleh saudara tiri dan ibunya itu.

"Sialan! Kenapa emosiku tak mereda?" Hampir satu putaran Laura mengemudikan mobilnya, tetapi amarah dalam diri gadis berusia sembilan belas tahun itu tidak juga surut seperti biasa. Padahal apa yang dilakukan ini sangatlah tidak mudah. Bahkan dia harus berulang kali masuk rumah sakit karena kecelakaan baik di arena latihan ataupun tempat balap sungguhan. 

Secepat kilat Laura berputar di satu tempat dan hanya roda belakang saja yang meluncur menyebabkan decitan cukup keras dengan asap tebal berkumpul di satu tempat. Dia langsung menghentikan mobilnya dan melangkah keluar di saat para penonton masih berkerumun di mobilnya. 

"Apa kau kembali menggila?" tanya Cathy melihat aksi Laura yang tampak begitu emosional tadi. 

Hidup bersama Laura selama lima tahun lamanya membuat wanita tersebut sangat memahami bagaimana karakter gadis itu yang sesungguhnya. Dia akan menghabiskan malam dengan mengemudi berbahaya jika sesuatu kembali mengganggu pikirannya. 

"Apa kau sudah mendapatkan berita lainnya?" tanya Laura mengalihkan pembicaraan tanpa menjawab Cathy terlebih dulu.

"Kudengar sepupumu akan pindah dan menjadi calon menantu keluarga konglomerat berbahaya. Kabarnya dia akan bertunangan dengan pria dari keluarga Wilson. Pertunangan mereka mungkin dilaksanakan dalam waktu dekat ini."

"Apa?" 

To be Continue...

Terpopuler

Comments

rjvjr

rjvjr

semangat Thor

2022-08-23

0

rjvjr

rjvjr

absen dulu Thor disini

2022-08-23

0

rjvjr

rjvjr

hadir Thor 🙏

2022-08-22

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1: Luka Tak Terduga
2 Chapter 2: Menikahlah
3 Chapter 3: Identitas Tersembunyi
4 Chapter 4: Hidup di Dua Sisi
5 Chapter 5: Menjadi Pelakor
6 Chapter 6: Terjebak Sandiwara
7 Chapter 7: Sakral Tak Berikhrar
8 Chapter 8: Pencuri Kecil
9 Chapter 9: Perjanjian Pra Nikah
10 Chapter 10: Bayaran Mahal
11 Chapter 11: Buat Jatuh Cinta
12 Chapter 12: Mengunjungimu Nanti
13 Chapter 13: Misi Michael
14 Chapter 14: Lebih Baik Kau Lari
15 Chapter 15: Penyamaranku Terbongkar?
16 Chapter 16: Bodoh
17 Chapter 17: Pergi Lagi
18 Chapter 18: Dasar Pelit
19 Chapter 19: Serangan Tak Terduga
20 Chapter 20: Di mana Laura?
21 Chapter 21: Kenapa Harus Dirimu?
22 Chapter 22: Dari Mulut Turun Ke Perut
23 Chapter 23: Biar Kuberi Pelajaran
24 Chapter 24: Kenapa Kau Ada Di Sini?
25 Chapter 25: Itu Kamu?
26 Chapter 26: Segera Nikahi Dia!
27 Chapter 27: Menyusun Rencana
28 Chapter 28: Nyonya Wilson
29 Chapter 29: Malam Panas Dingin
30 Chapter 30: Menikah Minggu Depan
31 Chapter 31: Petaka Pernikahan
32 Chapter 32: Apa Maksudnya Itu?
33 Chapter 33: Kenyataan Pahit
34 Chapter 34: Memprovokasi
35 Chapter 35: Kau Bukan Dia
36 Chapter 36: Menyelamatkan Michael
37 Chapter 37: Terlalu Berbahaya
38 Chapter 38: Benarkah Dia Adikku?
39 Chapter 39: Masa Lalu
40 Chapter 40: Sembilan Nyawa
41 Chapter 41: Rencana Kedua
42 Chapter 42: Mencari Laura
43 Chapter 43: Daerah Betharia
44 Chapter 44: Penyamaran Nathan
45 Chapter 45: Apa Kau Bodoh?
46 Chapter 46: Mereka Datang
47 Chapter 47: Nasib Zack
48 Chapter 48: Pelarian
49 Chapter 49: Laura Kenapa?
50 Chapter 50: Saran Pembersihan
51 Chapter 51: Tragedi Tengah Malam
52 Chapter 52: Pembersihan
53 Chapter 53: Apa Yang Lebih Menyakitkan?
54 Chapter 54: Dasar Mesum
55 Chapter 55: Berusaha Mendekat
56 Chapter 56: Serangan Balik
57 Chapter 57: Dua Satu
58 Chapter 58: Terkontaminasi
59 Chapter 59: Pakaikan Dinas Baru
60 Chapter 60: Kembali
61 Chapter 61: Dasar Wanita
62 Chapter 62: Pesta Peluru
63 Chapter 63: Kemarahan Wanita
64 Chapter 64: Istri Nakal
65 Chapter 65: Akhir James
66 Chapter 66: Mencari Udara Segar
67 Chapter 67: Hubungan Tersembunyi
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Chapter 93
94 Chapter 94
95 Chapter 95
96 Chapter 96
97 Chapter 97
98 Chapter 98
99 Chapter 99
100 Chapter 100
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Chapter 1: Luka Tak Terduga
2
Chapter 2: Menikahlah
3
Chapter 3: Identitas Tersembunyi
4
Chapter 4: Hidup di Dua Sisi
5
Chapter 5: Menjadi Pelakor
6
Chapter 6: Terjebak Sandiwara
7
Chapter 7: Sakral Tak Berikhrar
8
Chapter 8: Pencuri Kecil
9
Chapter 9: Perjanjian Pra Nikah
10
Chapter 10: Bayaran Mahal
11
Chapter 11: Buat Jatuh Cinta
12
Chapter 12: Mengunjungimu Nanti
13
Chapter 13: Misi Michael
14
Chapter 14: Lebih Baik Kau Lari
15
Chapter 15: Penyamaranku Terbongkar?
16
Chapter 16: Bodoh
17
Chapter 17: Pergi Lagi
18
Chapter 18: Dasar Pelit
19
Chapter 19: Serangan Tak Terduga
20
Chapter 20: Di mana Laura?
21
Chapter 21: Kenapa Harus Dirimu?
22
Chapter 22: Dari Mulut Turun Ke Perut
23
Chapter 23: Biar Kuberi Pelajaran
24
Chapter 24: Kenapa Kau Ada Di Sini?
25
Chapter 25: Itu Kamu?
26
Chapter 26: Segera Nikahi Dia!
27
Chapter 27: Menyusun Rencana
28
Chapter 28: Nyonya Wilson
29
Chapter 29: Malam Panas Dingin
30
Chapter 30: Menikah Minggu Depan
31
Chapter 31: Petaka Pernikahan
32
Chapter 32: Apa Maksudnya Itu?
33
Chapter 33: Kenyataan Pahit
34
Chapter 34: Memprovokasi
35
Chapter 35: Kau Bukan Dia
36
Chapter 36: Menyelamatkan Michael
37
Chapter 37: Terlalu Berbahaya
38
Chapter 38: Benarkah Dia Adikku?
39
Chapter 39: Masa Lalu
40
Chapter 40: Sembilan Nyawa
41
Chapter 41: Rencana Kedua
42
Chapter 42: Mencari Laura
43
Chapter 43: Daerah Betharia
44
Chapter 44: Penyamaran Nathan
45
Chapter 45: Apa Kau Bodoh?
46
Chapter 46: Mereka Datang
47
Chapter 47: Nasib Zack
48
Chapter 48: Pelarian
49
Chapter 49: Laura Kenapa?
50
Chapter 50: Saran Pembersihan
51
Chapter 51: Tragedi Tengah Malam
52
Chapter 52: Pembersihan
53
Chapter 53: Apa Yang Lebih Menyakitkan?
54
Chapter 54: Dasar Mesum
55
Chapter 55: Berusaha Mendekat
56
Chapter 56: Serangan Balik
57
Chapter 57: Dua Satu
58
Chapter 58: Terkontaminasi
59
Chapter 59: Pakaikan Dinas Baru
60
Chapter 60: Kembali
61
Chapter 61: Dasar Wanita
62
Chapter 62: Pesta Peluru
63
Chapter 63: Kemarahan Wanita
64
Chapter 64: Istri Nakal
65
Chapter 65: Akhir James
66
Chapter 66: Mencari Udara Segar
67
Chapter 67: Hubungan Tersembunyi
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Chapter 93
94
Chapter 94
95
Chapter 95
96
Chapter 96
97
Chapter 97
98
Chapter 98
99
Chapter 99
100
Chapter 100

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!