Chapter 17: Pergi Lagi

Hidup di kastil cukup sulit bagi seorang Laura Orca. Michael benar-benar memerlakukannya seperti seorang tawanan. Tak hanya akses terbatas, bahkan putus untuk berhubungan dengan dunia luar tanpa seizin Michael. 

Laura bukan hanya harus berhenti dari pekerjaannya tanpa pamit. Dia bahkan tidak dapat berhubungan dengan Catherine sejak tinggal di tempat ini, sehingga informasi yang didapat pun sangat terbatas. Meskipun fasilitas yang diberikan Michael sangat memadai, dan bisa dibilang mewah. Namun, tidak bagi Laura. Baginya ini adalah penjara hidup, yang seharusnya hanya ada di negeri dongeng dan bukan nyata seperti ini.

Demi menghilangkan kebosanan, Laura memilih berjalan-jalan mengelilingi area kastil. Pemandangan di luar cukup menenangkan, tetapi suasana di dalamnya begitu mencekam. Hari-hari yang dilalui Laura penuh dengan ancaman. Baik nyawa atau yang lainnya. Michael seolah tak membiarkannya hidup tenang, meskipun dia sudah menuruti kemauan pria itu.

"Michael sialan! Aku sudah seperti burung dalam sangkar. Hanya bisa makan, tidur, dan buang air." Dia lantas mencondongkan tubuh sedikit ke depan." Bagaimana bisa aku melarikan  diri dari bangunan setinggi ini. Yang ada aku mati nanti. Lagi pula aku juga tidak punya sayap seperti burung," gumam Laura seorang diri menatap jauh ke bawah tempatnya berdiri. 

Dia hanya bisa menikmati pemandangan asri sambil menikmati semilir angin yang menerpa wajahnya. Hingga tak lama kemudian, beberapa mobil hitam melaju dari kejauhan datang, memancing rasa penasaran Laura untuk melihatnya. Beberapa pria turun dari dalamnya, dan hendak bergerak menemui Michael. Namun, sosok pria yang bisa dibilang tak lagi muda, tetapi tidak juga tua menoleh ke atas tempat Laura berdiri saat ini. 

Ada perasaan aneh bagi Laura ketika mereka saling memandang dari kejauhan. "Perasaan apa ini?" batin Laura tak menyangka tangannya tiba-tiba saja bergetar hebat. 

Pria tersebut tidak tersenyum, tidak menyapa, atau hanya sekedar menundukkan kepala pada Laura setelah menatapnya dari kejauhan dan segera bergerak ke dalam untuk menemui Michael. 

"Master," sapa pria tersebut pada Michael. 

"Ada apa?" tanya Michael dingin. 

"Master, ada masalah besar. Terjadi pemberontakan di keluarga Jacob. Tuan Besar meminta Anda untuk mendukungnya," lapor pria tersebut tegas. 

Michael hanya menghela napas berat. Benar saja apa yang dia pikirkan, masalah besar kembali menyusul bahkan sebelum lukanya mengering. "Pergilah! Aku akan menyusul nanti." 

Setelah mengatakan maksud kedatangannya. Mereka pun segera pergi, sedangkan Michael terlebih dahulu mencari Laura. "Di mana Laura?" tanyanya pada pengurus kastil. 

"Ada di atas, Master," jawab pelayan itu sopan.

Dengan langkah tegas Michael mencari di mana Laura berada. Tak butuh waktu lama, matanya menangkap gadis tersebut duduk dengan kedua kaki menekuk dan pandangan entah ke mana. "Apa yang terjadi padanya?" batin Michael. 

Suara langkah kaki tegas Michael menyadarkan Laura dari lamunannya tadi. Gadis tersebut lantas berdiri dari posisinya dan bertingkah seolah tidak terjadi apapun. Dia tidak bisa mengutarakan perasaannya jika sampai Michael curiga nanti.

"Jangan berpikir untuk lompat dari sini jika tidak ingin kehilangan kaki!" kata Michael memperingatkan Laura dengan dingin. 

"Aku juga tidak sebodoh itu," ucap Laura ketus.

"Syukurlah kalau kau paham. Aku ada urusan, mungkin beberapa hari ini tidak akan ada di tempat ini. Kau bisa menikmati hari-harimu." Michael berdiri tepat di samping Laura dan ikut menatap pepohonan di depannya.

"Karena kau tidak ada, bolehkah aku kembali ke rumahku? Lagi pula tidak ada yang bisa aku lakukan di sini dan aku juga belum mengundurkan diri dari pekerjaanku," ujar Laura mencoba bernegosiasi dengan wajah antusias dan dibuat seimut mungkin. Sayangnya, ternyata hal tersebut tak berlaku bagi seorang Michael Wilson.

Michael lantas mendekat dan mencengkeram dagu gadis tersebut sangat kuat. "Jangan berharap atau berani keluar dari pintu itu tanpa seizinku jika kau masih menyayangi nyawamu—" 

"Duduk dan diam di sini atau aku akan mengambil nyawamu sebagai bayarannya." Belum sempat Michael melanjutkan kalimatnya sudah terlebih dahulu di sela oleh Laura. Ancaman yang dikeluarkan oleh Michael terpatri dengan jelas dalam ingatannya karena terlalu sering mendengar kata-kata itu. 

"Baguslah kalau kau paham! Aku pergi dulu." Michael melepaskan tangannya dan berbalik sambil tersenyum kecil. Bukannya kesal, tetapi menurutnya sangat lucu di saat Laura mengulang ancamannya seperti tadi. Seolah semua itu tidak berarti bagi gadis tersebut dan hanya seperti pelajaran sejarah yang patut di hafalkan. 

Namun, setelah Michael pergi, Laura pun ikut berubah ekspresi. Perasaan berbeda akan pria yang menatapnya tadi membuat gadis tersebut merasa bingung sekaligus penasaran. "Jika aku tidak bisa keluar dari tempat ini. Maka aku akan mencari petunjuk di tempat ini," gumam Laura dengan sorot tajam yang membara. 

To Be Continue..

Terpopuler

Comments

Parwati amiin Parwati

Parwati amiin Parwati

ni novel critanya bagus tapi jarang yg Laik yahh

2022-09-24

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1: Luka Tak Terduga
2 Chapter 2: Menikahlah
3 Chapter 3: Identitas Tersembunyi
4 Chapter 4: Hidup di Dua Sisi
5 Chapter 5: Menjadi Pelakor
6 Chapter 6: Terjebak Sandiwara
7 Chapter 7: Sakral Tak Berikhrar
8 Chapter 8: Pencuri Kecil
9 Chapter 9: Perjanjian Pra Nikah
10 Chapter 10: Bayaran Mahal
11 Chapter 11: Buat Jatuh Cinta
12 Chapter 12: Mengunjungimu Nanti
13 Chapter 13: Misi Michael
14 Chapter 14: Lebih Baik Kau Lari
15 Chapter 15: Penyamaranku Terbongkar?
16 Chapter 16: Bodoh
17 Chapter 17: Pergi Lagi
18 Chapter 18: Dasar Pelit
19 Chapter 19: Serangan Tak Terduga
20 Chapter 20: Di mana Laura?
21 Chapter 21: Kenapa Harus Dirimu?
22 Chapter 22: Dari Mulut Turun Ke Perut
23 Chapter 23: Biar Kuberi Pelajaran
24 Chapter 24: Kenapa Kau Ada Di Sini?
25 Chapter 25: Itu Kamu?
26 Chapter 26: Segera Nikahi Dia!
27 Chapter 27: Menyusun Rencana
28 Chapter 28: Nyonya Wilson
29 Chapter 29: Malam Panas Dingin
30 Chapter 30: Menikah Minggu Depan
31 Chapter 31: Petaka Pernikahan
32 Chapter 32: Apa Maksudnya Itu?
33 Chapter 33: Kenyataan Pahit
34 Chapter 34: Memprovokasi
35 Chapter 35: Kau Bukan Dia
36 Chapter 36: Menyelamatkan Michael
37 Chapter 37: Terlalu Berbahaya
38 Chapter 38: Benarkah Dia Adikku?
39 Chapter 39: Masa Lalu
40 Chapter 40: Sembilan Nyawa
41 Chapter 41: Rencana Kedua
42 Chapter 42: Mencari Laura
43 Chapter 43: Daerah Betharia
44 Chapter 44: Penyamaran Nathan
45 Chapter 45: Apa Kau Bodoh?
46 Chapter 46: Mereka Datang
47 Chapter 47: Nasib Zack
48 Chapter 48: Pelarian
49 Chapter 49: Laura Kenapa?
50 Chapter 50: Saran Pembersihan
51 Chapter 51: Tragedi Tengah Malam
52 Chapter 52: Pembersihan
53 Chapter 53: Apa Yang Lebih Menyakitkan?
54 Chapter 54: Dasar Mesum
55 Chapter 55: Berusaha Mendekat
56 Chapter 56: Serangan Balik
57 Chapter 57: Dua Satu
58 Chapter 58: Terkontaminasi
59 Chapter 59: Pakaikan Dinas Baru
60 Chapter 60: Kembali
61 Chapter 61: Dasar Wanita
62 Chapter 62: Pesta Peluru
63 Chapter 63: Kemarahan Wanita
64 Chapter 64: Istri Nakal
65 Chapter 65: Akhir James
66 Chapter 66: Mencari Udara Segar
67 Chapter 67: Hubungan Tersembunyi
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Chapter 93
94 Chapter 94
95 Chapter 95
96 Chapter 96
97 Chapter 97
98 Chapter 98
99 Chapter 99
100 Chapter 100
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Chapter 1: Luka Tak Terduga
2
Chapter 2: Menikahlah
3
Chapter 3: Identitas Tersembunyi
4
Chapter 4: Hidup di Dua Sisi
5
Chapter 5: Menjadi Pelakor
6
Chapter 6: Terjebak Sandiwara
7
Chapter 7: Sakral Tak Berikhrar
8
Chapter 8: Pencuri Kecil
9
Chapter 9: Perjanjian Pra Nikah
10
Chapter 10: Bayaran Mahal
11
Chapter 11: Buat Jatuh Cinta
12
Chapter 12: Mengunjungimu Nanti
13
Chapter 13: Misi Michael
14
Chapter 14: Lebih Baik Kau Lari
15
Chapter 15: Penyamaranku Terbongkar?
16
Chapter 16: Bodoh
17
Chapter 17: Pergi Lagi
18
Chapter 18: Dasar Pelit
19
Chapter 19: Serangan Tak Terduga
20
Chapter 20: Di mana Laura?
21
Chapter 21: Kenapa Harus Dirimu?
22
Chapter 22: Dari Mulut Turun Ke Perut
23
Chapter 23: Biar Kuberi Pelajaran
24
Chapter 24: Kenapa Kau Ada Di Sini?
25
Chapter 25: Itu Kamu?
26
Chapter 26: Segera Nikahi Dia!
27
Chapter 27: Menyusun Rencana
28
Chapter 28: Nyonya Wilson
29
Chapter 29: Malam Panas Dingin
30
Chapter 30: Menikah Minggu Depan
31
Chapter 31: Petaka Pernikahan
32
Chapter 32: Apa Maksudnya Itu?
33
Chapter 33: Kenyataan Pahit
34
Chapter 34: Memprovokasi
35
Chapter 35: Kau Bukan Dia
36
Chapter 36: Menyelamatkan Michael
37
Chapter 37: Terlalu Berbahaya
38
Chapter 38: Benarkah Dia Adikku?
39
Chapter 39: Masa Lalu
40
Chapter 40: Sembilan Nyawa
41
Chapter 41: Rencana Kedua
42
Chapter 42: Mencari Laura
43
Chapter 43: Daerah Betharia
44
Chapter 44: Penyamaran Nathan
45
Chapter 45: Apa Kau Bodoh?
46
Chapter 46: Mereka Datang
47
Chapter 47: Nasib Zack
48
Chapter 48: Pelarian
49
Chapter 49: Laura Kenapa?
50
Chapter 50: Saran Pembersihan
51
Chapter 51: Tragedi Tengah Malam
52
Chapter 52: Pembersihan
53
Chapter 53: Apa Yang Lebih Menyakitkan?
54
Chapter 54: Dasar Mesum
55
Chapter 55: Berusaha Mendekat
56
Chapter 56: Serangan Balik
57
Chapter 57: Dua Satu
58
Chapter 58: Terkontaminasi
59
Chapter 59: Pakaikan Dinas Baru
60
Chapter 60: Kembali
61
Chapter 61: Dasar Wanita
62
Chapter 62: Pesta Peluru
63
Chapter 63: Kemarahan Wanita
64
Chapter 64: Istri Nakal
65
Chapter 65: Akhir James
66
Chapter 66: Mencari Udara Segar
67
Chapter 67: Hubungan Tersembunyi
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Chapter 93
94
Chapter 94
95
Chapter 95
96
Chapter 96
97
Chapter 97
98
Chapter 98
99
Chapter 99
100
Chapter 100

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!