Chapter 5: Menjadi Pelakor

"Demi apa pun. Jangan pernah berurusan dengan keluarga Wilson sampai kapan pun! Menjauhlah dari mereka dan hiduplah dalam damai, Sayang! Kau berhak bahagia." Laura yang terlelap di pesawat langsung tersadar dari tidurnya. Dia mengusap wajah dengan kasar mengingat kembali pesan terakhir sang ibu sebelum pihak musuh datang membunuhnya kala itu. Entah apa maksudnya, Laura bahkan tidak pernah mengenal siapa keluarga Wilson dan baru kali ini ada petunjuk tentang keluarga tersebut.

"Mimpi buruk lagi?" tanya Catherine di kursi samping Laura. Wanita tersebut juga tersadar karena mendengar Laura yang menghela napas kasar sejak tadi. Sudah menjadi hal biasa jika gadis itu tidak pernah bisa tidur lelap meskipun hanya lima menit.

Demi mencari petunjuk atas kematian ibunya. Laura dan Cathy pergi menyusul sepupunya yang pindah ke Negara New Era bersama sang bibi. Entah apa yang akan mereka lakukan, tetapi Laura memiliki firasat jika semua itu akan membawakannya jawaban atas kematian ibunya yang kini masih menjadi misteri besar di hati Laura.

"Apa kau sudah mendapatkan informasi lagi?" tanya Laura sambil menatap gumpalan awan putih dari kaca jendela pesawat.  

"Sepertinya mereka akan mengadakan pertunangan bulan depan. Apa yang ingin kau lakukan selanjutnya?" tanya Cathy serius. 

Laura hanya terdiam, dia mengusap pipi sebelah kanannya yang tidak mulus. Awalnya dia ingin membiarkan hal itu dan menjadikannya sebagai pengingat atas kematian ibunya. Namun, sepertinya kali ini Laura harus mengalah dan melakukan operasi plastik demi mencapai tujuan utamanya dalam hidup ini. "Aku akan mengubah diriku dan menghancurkan pertunangan mereka." 

"Sebaiknya kau memang melakukan operasi plastik." Cathy hanya menyetujui sambil mengangguk kecil. Dulu dia sudah menyarankan agar di operasi, tetapi Laura yang selalu menolaknya. Kini gadis itu sudah beranjak dewasa dan akan memulai takdir yang seharusnya. 

Sebulan berlalu begitu cepat. Seorang wanita berjalan ke sebuah restoran dengan kaca mata hitam bertengger di hidungnya. Penampilan yang sebelumnya kini berubah drastis. Bahkan jika tidak hidup bersama, mungkin sang sahabat tidak bisa mengenalinya saat ini. 

"Bagaimana?" tanya Laura setibanya di sana dan duduk di kursi dengan mengenakan dress hitam serta bibir merah merekah. 

Cathy hanya bisa ternganga melihat penampilan Laura saat ini. Sebuah tepuk tangan kecil dia berikan pada sahabatnya itu sambil memaksa Laura kembali berdiri dan memutar tubuhnya hingga membuat gadis tersebut tampak semakin mempesona. 

"Apa kau masih Laura yang aku kenal?" ujar Cathy seolah tak percaya jika wanita cantik dan feminim di depannya adalah Laura. 

"Tentu saja. Apa aku sudah mirip seorang pelakor?" 

"Kau sangat mirip dengan simpanan pria tua yang kaya. Aku bahkan tidak menduga kau bisa berpenampilan seperti ini. Apa kakimu baik-baik saja?" Cathy melihat ke bawah. Sebuah heels setinggi dua belas sentimeter menopang kaki jenjang Laura, tetapi tampak sempurna bagi siapa pun yang melihatnya.

Gadis berusia sembilan belas tahun kini menjelma menjadi wanita dewasa setelah melalui banyak usaha. "Aku hanya akan berpakaian seperti ini hari ini saja. Jadi, jangan khawatirkan aku!" 

"Baiklah, ayo berangkat!" 

Keduanya pun bergerak menuju gedung di mana pertunangan antara Nathalie dan putra sulung keluarga Wilson akan dilaksanakan. Sebuah hotel mewah dengan fasilitas kelas atas yang cukup merogoh kocek. Bahkan untuk mendapatkan kartu undangannya saja, Cathy harus berusaha dengan susah payah selama ini juga menghabiskan banyak uang.

Dengan segera keduanya memasuki aula acara secara terang-terangan layaknya tamu undangan. Tentu saja dengan undangan dan nama palsu yang pastinya mampu mengelabuhi penjagaan di sana. 

Laura mengedarkan pandangan ke segala arah. Di mana tampak Nathalie dan ibu serta ayah tiri barunya tampak begitu akrab layaknya sebuah keluarga yang harmonis. Dia hanya bisa mengepalkan tangan melihat semua itu, hingga sedetik kemudian, senggolan dari Catherine menyadarkannya dari lamunan. 

"Dia calon suami Nathalie." Cathy menghunuskan tatapannya pada seorang pria yang tengah duduk sendirian dengan setelan hitam. "Michael Wilson, putra sulung keluarga Wilson."

Mendengar Catherine yang menyebut nama pria itu dan melihat tatapan dingin sang pria ke arah lain, membuat Laura semakin erat mengepalkan tangannya. Bahkan tanpa sadar salah satu kukunya sudah menancap melukai telapak tangannya. "Aku mau pergi ke kamar mandi sebentar." 

"Tapi—"

Tanpa mendengar ucapan Catherine, Laura bergerak begitu saja melangkah pergi sambil sedikit menundukkan kepala. Rasa amarah, dendam serta semua hal yang menyakitkan kembali menyatu dalam dirinya. Bahkan gadis itu berjalan  dengan tidak hati-hati dan menabrak pundak salah satu tamu di sana. 

"Hei!" Suara bariton seorang pria tampak terdengar begitu kesal. 

"Maaf." Hanya itu yang diucapkan Laura dan kembali melangkah pergi meninggalkan kerumunan. Seolah dia baru saja dikecewakan oleh seseorang. 

"Kenapa dia seperti orang yang patah hati?" gumam pria itu melihat punggung Laura yang semakin menjauh, tetapi membiarkan rasa penasarannya begitu saja. 

Di kamar mandi Laura menatap dirinya di pantulan cermin. Dia bermonolog seolah memperingatkan diri sendiri. "Ingat! Sekarang kau adalah Laura Orca. Kau bukan gadis lemah." 

Dia menatap dirinya di kaca, sesaat kemudian kesedihannya berubah menjadi amarah. "Kalau saja aku tahu kau adalah putra keluarga Wilson. Aku pasti sudah menukar nyawamu dengan ibuku." 

Laura menutup matanya rapat-rapat. Dia harus ingat tujuan awalnya datang ke sini adalah untuk menghancurkan pertunangan itu. "Aku tidak boleh menyerah hanya karena Michael." 

Setelah membulatkan tekad. Laura kembali merapikan diri dan menambah lipstik merah di bibirnya. Seolah dia baru saja menelan bayi hidup-hidup. "Baiklah. Ayo bergerak!" gumamnya pada diri sendiri. 

Dengan tekad yang kuat, Laura kembali memasuki aula pertunangan dengan kepercayaan diri yang tinggi. "Apa yang terjadi?" tanya Cathy penasaran, tetapi sayangnya Laura hanya berlalu begitu saja dan terus melangkah ke depan. Padahal tokoh utama yang seharusnya bertunangan hari ini sudah mulai mengambil kotak cincin untuk dikenakan pada Nathalie. 

Tanpa memedulikan tatapan orang-orang yang melihatnya. Laura langsung menampar Michael yang sudah mengulurkan tangan dengan cincin hampir tiba di ujung jari Nathalie. Semua orang sontak tercengang dengan apa yang dilakukan Laura, sedangkan Michael menyunggingkan senyum miring tipis setelah menerima tamparan itu. Siapa yang berani menyentuh kulitnya dengan cara seperti ini? Pikirnya. 

"Apa yang kau lakukan, hah?" teriak Nathalie langsung mendekati Michael yang masih memegang pipi panasnya.

"Sialan! Tanganku sakit menampar kulit badak," batin Laura. Tanpa berkedip dengan tatapan yakin dan menutupi kegugupannya, Laura terus menghunuskan sorot tajam ke Michael. "Bisa-bisa kau meninggalkan aku dan bertunangan dengan dia, setelah membuatku mengandung anakmu!" bentak Laura seolah dia adalah orang yang paling kecewa di sana. 

To Be Continue…. 

Terpopuler

Comments

Risky Titi sarlinda

Risky Titi sarlinda

jadi Laura udah kenal mic dan yang di pikir kan mic waktu itu adalah Laura oh

2022-08-25

0

☘💚Efa Vania💚☘

☘💚Efa Vania💚☘

ya allah kukit badak🤣

2022-07-09

1

☘💚Efa Vania💚☘

☘💚Efa Vania💚☘

kemudian

2022-07-09

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1: Luka Tak Terduga
2 Chapter 2: Menikahlah
3 Chapter 3: Identitas Tersembunyi
4 Chapter 4: Hidup di Dua Sisi
5 Chapter 5: Menjadi Pelakor
6 Chapter 6: Terjebak Sandiwara
7 Chapter 7: Sakral Tak Berikhrar
8 Chapter 8: Pencuri Kecil
9 Chapter 9: Perjanjian Pra Nikah
10 Chapter 10: Bayaran Mahal
11 Chapter 11: Buat Jatuh Cinta
12 Chapter 12: Mengunjungimu Nanti
13 Chapter 13: Misi Michael
14 Chapter 14: Lebih Baik Kau Lari
15 Chapter 15: Penyamaranku Terbongkar?
16 Chapter 16: Bodoh
17 Chapter 17: Pergi Lagi
18 Chapter 18: Dasar Pelit
19 Chapter 19: Serangan Tak Terduga
20 Chapter 20: Di mana Laura?
21 Chapter 21: Kenapa Harus Dirimu?
22 Chapter 22: Dari Mulut Turun Ke Perut
23 Chapter 23: Biar Kuberi Pelajaran
24 Chapter 24: Kenapa Kau Ada Di Sini?
25 Chapter 25: Itu Kamu?
26 Chapter 26: Segera Nikahi Dia!
27 Chapter 27: Menyusun Rencana
28 Chapter 28: Nyonya Wilson
29 Chapter 29: Malam Panas Dingin
30 Chapter 30: Menikah Minggu Depan
31 Chapter 31: Petaka Pernikahan
32 Chapter 32: Apa Maksudnya Itu?
33 Chapter 33: Kenyataan Pahit
34 Chapter 34: Memprovokasi
35 Chapter 35: Kau Bukan Dia
36 Chapter 36: Menyelamatkan Michael
37 Chapter 37: Terlalu Berbahaya
38 Chapter 38: Benarkah Dia Adikku?
39 Chapter 39: Masa Lalu
40 Chapter 40: Sembilan Nyawa
41 Chapter 41: Rencana Kedua
42 Chapter 42: Mencari Laura
43 Chapter 43: Daerah Betharia
44 Chapter 44: Penyamaran Nathan
45 Chapter 45: Apa Kau Bodoh?
46 Chapter 46: Mereka Datang
47 Chapter 47: Nasib Zack
48 Chapter 48: Pelarian
49 Chapter 49: Laura Kenapa?
50 Chapter 50: Saran Pembersihan
51 Chapter 51: Tragedi Tengah Malam
52 Chapter 52: Pembersihan
53 Chapter 53: Apa Yang Lebih Menyakitkan?
54 Chapter 54: Dasar Mesum
55 Chapter 55: Berusaha Mendekat
56 Chapter 56: Serangan Balik
57 Chapter 57: Dua Satu
58 Chapter 58: Terkontaminasi
59 Chapter 59: Pakaikan Dinas Baru
60 Chapter 60: Kembali
61 Chapter 61: Dasar Wanita
62 Chapter 62: Pesta Peluru
63 Chapter 63: Kemarahan Wanita
64 Chapter 64: Istri Nakal
65 Chapter 65: Akhir James
66 Chapter 66: Mencari Udara Segar
67 Chapter 67: Hubungan Tersembunyi
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Chapter 93
94 Chapter 94
95 Chapter 95
96 Chapter 96
97 Chapter 97
98 Chapter 98
99 Chapter 99
100 Chapter 100
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Chapter 1: Luka Tak Terduga
2
Chapter 2: Menikahlah
3
Chapter 3: Identitas Tersembunyi
4
Chapter 4: Hidup di Dua Sisi
5
Chapter 5: Menjadi Pelakor
6
Chapter 6: Terjebak Sandiwara
7
Chapter 7: Sakral Tak Berikhrar
8
Chapter 8: Pencuri Kecil
9
Chapter 9: Perjanjian Pra Nikah
10
Chapter 10: Bayaran Mahal
11
Chapter 11: Buat Jatuh Cinta
12
Chapter 12: Mengunjungimu Nanti
13
Chapter 13: Misi Michael
14
Chapter 14: Lebih Baik Kau Lari
15
Chapter 15: Penyamaranku Terbongkar?
16
Chapter 16: Bodoh
17
Chapter 17: Pergi Lagi
18
Chapter 18: Dasar Pelit
19
Chapter 19: Serangan Tak Terduga
20
Chapter 20: Di mana Laura?
21
Chapter 21: Kenapa Harus Dirimu?
22
Chapter 22: Dari Mulut Turun Ke Perut
23
Chapter 23: Biar Kuberi Pelajaran
24
Chapter 24: Kenapa Kau Ada Di Sini?
25
Chapter 25: Itu Kamu?
26
Chapter 26: Segera Nikahi Dia!
27
Chapter 27: Menyusun Rencana
28
Chapter 28: Nyonya Wilson
29
Chapter 29: Malam Panas Dingin
30
Chapter 30: Menikah Minggu Depan
31
Chapter 31: Petaka Pernikahan
32
Chapter 32: Apa Maksudnya Itu?
33
Chapter 33: Kenyataan Pahit
34
Chapter 34: Memprovokasi
35
Chapter 35: Kau Bukan Dia
36
Chapter 36: Menyelamatkan Michael
37
Chapter 37: Terlalu Berbahaya
38
Chapter 38: Benarkah Dia Adikku?
39
Chapter 39: Masa Lalu
40
Chapter 40: Sembilan Nyawa
41
Chapter 41: Rencana Kedua
42
Chapter 42: Mencari Laura
43
Chapter 43: Daerah Betharia
44
Chapter 44: Penyamaran Nathan
45
Chapter 45: Apa Kau Bodoh?
46
Chapter 46: Mereka Datang
47
Chapter 47: Nasib Zack
48
Chapter 48: Pelarian
49
Chapter 49: Laura Kenapa?
50
Chapter 50: Saran Pembersihan
51
Chapter 51: Tragedi Tengah Malam
52
Chapter 52: Pembersihan
53
Chapter 53: Apa Yang Lebih Menyakitkan?
54
Chapter 54: Dasar Mesum
55
Chapter 55: Berusaha Mendekat
56
Chapter 56: Serangan Balik
57
Chapter 57: Dua Satu
58
Chapter 58: Terkontaminasi
59
Chapter 59: Pakaikan Dinas Baru
60
Chapter 60: Kembali
61
Chapter 61: Dasar Wanita
62
Chapter 62: Pesta Peluru
63
Chapter 63: Kemarahan Wanita
64
Chapter 64: Istri Nakal
65
Chapter 65: Akhir James
66
Chapter 66: Mencari Udara Segar
67
Chapter 67: Hubungan Tersembunyi
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Chapter 93
94
Chapter 94
95
Chapter 95
96
Chapter 96
97
Chapter 97
98
Chapter 98
99
Chapter 99
100
Chapter 100

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!