Chapter 7: Sakral Tak Berikhrar

“Nenek dan ibuku sedang berada di luar. Meskipun aku yakin kau hanyalah orang suruhan yang jelas-jelas tidak mungkin aku hamili. Tapi itu lebih baik daripada harus hidup dengan wanita yang mereka pilih." Sorot tajam penuh keyakinan tergambar jelas di wajah Michael. 

Keduanya pun terdiam, saling menatap dan bergelut dengan pikiran masing-masing. "Apa yang harus aku lakukan? Tidak kuduga seorang Michael Wilson terlalu mudah masuk ke perangkapku," batin Laura bangga. 

Sesaat kemudian, suara pintu kamar mandi tersebut diketuk dari luar membuat Michael meletakkan pistol di tangan ke bibirnya sebagai isyarat agar keduanya diam. 

"Mich, apa yang kalian lakukan di dalam? Kenapa lama sekali? Kau tidak kabur dan membuat keluarga kita malu 'kan?" Suara Nenek Eli terdengar begitu jelas dari luar. 

"Sebentar, Nek," ucap Michael langsung menyesap begitu saja bagian leher Laura hingga meninggalkan bekas merah. "Perjanjian pertunangan ini kita bahas nanti. Sekarang sebaiknya kau ikuti perintahku atau aku akan mengambil nyawamu hari ini." 

Michael mendekatkan kepalanya ke telinga Laura. Bahkan embusan napas pria tersebut bisa dirasakan olehnya. "Bahkan jika kau melarikan diri dan bersembunyi ke lubang tikus pun aku tetap akan menemukanmu."

Setelah memberikan ancaman Michael lantas membuka pintu sambil mengusap bibirnya seolah baru melakukan sesuatu di dalam. "Nenek, itu mengganggu saja. Aku hanya terlalu merindukannya," ujar Michael membawa pergi neneknya. 

Sementara itu, Laura yang masih di dalam hanya bisa mengepalkan tangannya dengan kuat. Bukan hanya merasa senang meskipun rencananya berjalan melampaui bayangan, tetapi dia yang juga terjebak dengan pria bodoh itu, dan semakin mengobarkan gelora dendam di hatinya. Dia pun memejamkan mata sejenak, mengambil napas dalam-dalam berulang kali dan mencoba menenangkan diri. 

"Bukan masalah Laura. Dia hanya Michael Wilson. Lagi pula dengan menjadi calon istrinya kau akan lebih mudah mencari informasi di keluarga itu," ucap Laura menenangkan diri. "Sialan! Aku malah terjebak dalam sandiwaraku sendiri. Tidak kukira membodohinya akan semudah itu." kesalnya sambil mengusap-usap bekas gigitan Michael di lehernya. 

Laura keluar dengan sedikit canggung. Tentu saja dia tidak akan menunjukkan sosoknya yang sesungguhnya di depan orang-orang berwajah tikar itu. Dia yang menunduk malu sambil tersipu menambahkan kesan gadis polos yang belum pandai merayu pria. Sungguh tidak seperti pelakor pada umumnya. 

"Gantilah dengan pakaian itu, Sayang! Aku tadi sudah memilihnya untukmu," ujar Michael menunjuk gaun yang dipilih dan meminta pekerja di sana agar membantu Laura.

Sementara itu, Lady yang sedari tadi hanya bisa menelisik calon menantunya tidak menemukan kejanggalan apa pun pada gadis itu. Namun, benarkah seorang Michael bisa terjerat sampai menghamili wanita yang terkesan jauh lebih muda itu. "Mich, kau yakin dia mengandung anakmu?" tanya Lady yang akhirnya tak mampu lagi menahan rasa penasaran. 

"Mama, meragukannya? Haruskah kami membuktikannya?" jawab Michael santai, tetapi menyeringai dalam hati. 

"Bukan begitu maksud Mama. Hanya saja Mama tidak mengira jika kau menyukai gadis yang usia tampak terpaut cukup jauh darimu. Jangan-jangan dia hanya memanfaatkan kekayaanmu dan suka bermain dengan menjerat pria tua di luaran sana," ucap Lady lagi. 

"Jangan berpikir macam-macam, Ma! Aku tidak akan menikah nantinya kecuali dengan dia. Maaf tidak mengatakan semua ini sejak dulu." Michael memilih membuang wajah ke arah Laura yang bersiap, menghiraukan ibunya yang masih berusaha menolak keinginannya.

"Tapi—"

"Sudah-sudah. Semua sudah menjadi keputusan Michael. Jangan mempersulit dia!" Timpal Nenek Eli menyela menantunya yang masih belum berpuas hati.

Setelah semuanya siap, pertunangan yang tak diharapkan pun terjadi. Dua orang yang tidak saling mengenal berperan seolah-olah sosok yang saling mencintai. Janji suci yang seharusnya diucapkan dengan tulus oleh sepasang kekasih kini berubah menjadi jembatan penghubung niat terselubung masing-masing calon mempelai. Riuh tepuk tangan memenuhi ruangan setelah keduanya mengikat diri dalam tali pertunangan palsu.

Michael mendekatkan dirinya seolah mencium bibir Laura. Namun, bukan itu yang terjadi karena di balik layar para tamu undangan, dia sudah meletakkan ibu jarinya di bibir sang calon istri. Dia hanya memiringkan kepala seolah tengah asyik menikmati peresmian hubungan mereka. Padahal pada kenyataannya keduanya hanyalah memainkan peran seakan pasangan romantis.

Di sisi lain, Cathy yang menyaksikan semua ini hanya bisa tercengang dengan tindakan Laura yang tidak terduga. "Tidak kuduga dia akan menjerat pria arogan itu hanya demi mencari informasi keluarga Wilson," batinnya menatap lurus kedua pemeran utama permainan dewasa ini. 

Acara pertunangan itu pun terlaksana seperti pada umumnya, kecuali sang wanita yang kini berbeda. Setelah pesta berakhir keduanya pun pulang ke rumah keluarga Wilson. Laura hanya menurut sejak mobil mewah yang membawanya bersama Michael bergerak mulai memasuki sebuah pekarangan mewah. Dia terdiam sejak tadi dan tidak berniat mengucapkan sepatah kata pun. Saat ini wanita tersebut hanya ingin mendapatkan segala informasi tentang keluarga Wilson, bahkan tidak peduli dengan bagaimana nasibnya ke depan.

"Masuklah! Aku tidak perlu menggendongmu 'kan?" ujar Michael yang ternyata sudah keluar dari mobil membuyarkan lamunan Laura. 

"Tapi, aku bisa pulang ke rumahku sendiri," jawab Laura dingin.

"Bukan kapasitasmu untuk menjawabku. Lebih baik kau menurut dan tinggal di sini malam ini. Aku akan mengantarmu besok," ujar Michael tak bisa dibantah. 

Gadis itu hanya mengangguk, tetapi tersenyum dalam hati. Dia mengikuti langkah kaki jenjang pria yang kini menjadi calon suaminya dari belakang. Sepanjang kaki menapak, pandangan Laura menyusuri setiap sudut bagian rumah yang malam ini akan menjadi tempat tinggalnya semalam itu seolah kagum. Namun, bukan itu aslinya. Dia hanya ingin lebih leluasa mengenal medan pertempurannya kali ini, mana tahu ada petunjuk meskipun hanya setitik.

"Ini kamarku," ucap Michael di saat keduanya tiba di sebuah kamar. "Tunggu sebentar!" 

Michael memasukkan tangan ke dalam saku celana, meraih sebuah ponsel yang berdering sejak tadi dan sedikit menjauh untuk berbicara. Sementara itu, Laura kembali menelisik setiap sudut kamar bernuansa gelap dengan cahaya temaram itu sungguh-sungguh. Tidak ada perabotan yang terkesan mewah atau karismatik bagi seorang pria. Hanya ada kegelapan yang menimbulkan hawa dingin dan kesepian dari pemilik ruangnya. 

"Aku ada urusan malam ini. Perjanjian pertunangan akan kita bicarakan besok. Kau bisa tidur di sini dengan nyaman karena aku tidak akan pulang. Nanti aku akan meminta pelayan membawakan pakaian ganti untukmu." Setelah mengatakan hal itu, Michael berniat melangkah pergi, tetapi mengurungkan niatnya dan kembali berdiri tepat di hadapan Laura yang sedari tadi tidak mengeluarkan suara. "Jangan berpikir untuk melarikan diri dariku! Bahkan jika kau meninggalkan tempat ini dan mengacaukan rencanaku, aku tidak akan segan-segan untuk membunuhmu saat itu juga. Bertingkahlah seolah kita adalah pasangan calon suami istri dan jangan berpikir macam-macam!" 

Setelah memberikan peringatan dingin pada tunangannya, Michael kembali melangkah pergi. Hal ini dia lakukan karena tahu jika nenek atau ibunya pasti akan melakukan hal buruk seandainya Laura pulang. Jadi, lebih baik meletakkan ikan di kandang kucing sekalian karena kalau sampai hal buruk terjadi, merekalah tersangkanya. 

Laura yang ditinggalkan di kamar seorang diri langsung membuang napas panjang dan mengibaskan tangannya padahal ruangan itu tidak panas, tetapi kepalanya serasa ingin meledak saja. 

"Dia pikir dia siapa mau mengancamku begitu saja?" Laura membuang napas kasar. "Sangat menyebalkan bertingkah seolah gadis pendiam. Dia sangat arogan dan cerdik, tapi sialnya aku malah harus menjadi tunangannya. Dan lagi, apa tadi? Berpura-pura bertingkah menjadi sepasang calon suami istri. Dasar gila! Bagaimana bisa seorang pria menikahi sembarang gadis yang tidak dikenalnya. Jangan-jangan kalau semua wanita menipunya seperti aku, dia akan menikahi semuanya. Tidak-tidak aku tidak mau dimadu. Sudah kuduga otaknya kosong sampai-sampai jalanku terlalu mulus." 

Laura menggelengkan kepala mengingat kembali gerutuannya sendiri. "Apa yang aku pikirkan? Bodoh! Ini semua hanya sandiwara. Sadarlah Laura! Misimu di sini harus bisa kau capai bukan malah berangan menjadi istri sesungguhnya pria arogan itu. Sekarang rencanamu sudah berjalan dengan lancar. Tinggal menyiapkan langkah selanjutnya." Dia bermonolog sambil tersenyum bangga. Sebuah lekuk di bibir yang lebih menyeramkan dari iblis, hingga sesaat kemudian, suara ketukan di pintu membuyarkan acaranya menggerutu. "Masuk!" 

To Be Continue...

Terpopuler

Comments

Parwati amiin Parwati

Parwati amiin Parwati

critanya menarik, bagus,tapi sedikit menyeramkan

2022-09-24

0

_zainwushi

_zainwushi

makin suka

2022-07-07

1

Eka Arti

Eka Arti

lanjooot thoorr..

2022-07-06

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1: Luka Tak Terduga
2 Chapter 2: Menikahlah
3 Chapter 3: Identitas Tersembunyi
4 Chapter 4: Hidup di Dua Sisi
5 Chapter 5: Menjadi Pelakor
6 Chapter 6: Terjebak Sandiwara
7 Chapter 7: Sakral Tak Berikhrar
8 Chapter 8: Pencuri Kecil
9 Chapter 9: Perjanjian Pra Nikah
10 Chapter 10: Bayaran Mahal
11 Chapter 11: Buat Jatuh Cinta
12 Chapter 12: Mengunjungimu Nanti
13 Chapter 13: Misi Michael
14 Chapter 14: Lebih Baik Kau Lari
15 Chapter 15: Penyamaranku Terbongkar?
16 Chapter 16: Bodoh
17 Chapter 17: Pergi Lagi
18 Chapter 18: Dasar Pelit
19 Chapter 19: Serangan Tak Terduga
20 Chapter 20: Di mana Laura?
21 Chapter 21: Kenapa Harus Dirimu?
22 Chapter 22: Dari Mulut Turun Ke Perut
23 Chapter 23: Biar Kuberi Pelajaran
24 Chapter 24: Kenapa Kau Ada Di Sini?
25 Chapter 25: Itu Kamu?
26 Chapter 26: Segera Nikahi Dia!
27 Chapter 27: Menyusun Rencana
28 Chapter 28: Nyonya Wilson
29 Chapter 29: Malam Panas Dingin
30 Chapter 30: Menikah Minggu Depan
31 Chapter 31: Petaka Pernikahan
32 Chapter 32: Apa Maksudnya Itu?
33 Chapter 33: Kenyataan Pahit
34 Chapter 34: Memprovokasi
35 Chapter 35: Kau Bukan Dia
36 Chapter 36: Menyelamatkan Michael
37 Chapter 37: Terlalu Berbahaya
38 Chapter 38: Benarkah Dia Adikku?
39 Chapter 39: Masa Lalu
40 Chapter 40: Sembilan Nyawa
41 Chapter 41: Rencana Kedua
42 Chapter 42: Mencari Laura
43 Chapter 43: Daerah Betharia
44 Chapter 44: Penyamaran Nathan
45 Chapter 45: Apa Kau Bodoh?
46 Chapter 46: Mereka Datang
47 Chapter 47: Nasib Zack
48 Chapter 48: Pelarian
49 Chapter 49: Laura Kenapa?
50 Chapter 50: Saran Pembersihan
51 Chapter 51: Tragedi Tengah Malam
52 Chapter 52: Pembersihan
53 Chapter 53: Apa Yang Lebih Menyakitkan?
54 Chapter 54: Dasar Mesum
55 Chapter 55: Berusaha Mendekat
56 Chapter 56: Serangan Balik
57 Chapter 57: Dua Satu
58 Chapter 58: Terkontaminasi
59 Chapter 59: Pakaikan Dinas Baru
60 Chapter 60: Kembali
61 Chapter 61: Dasar Wanita
62 Chapter 62: Pesta Peluru
63 Chapter 63: Kemarahan Wanita
64 Chapter 64: Istri Nakal
65 Chapter 65: Akhir James
66 Chapter 66: Mencari Udara Segar
67 Chapter 67: Hubungan Tersembunyi
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Chapter 93
94 Chapter 94
95 Chapter 95
96 Chapter 96
97 Chapter 97
98 Chapter 98
99 Chapter 99
100 Chapter 100
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Chapter 1: Luka Tak Terduga
2
Chapter 2: Menikahlah
3
Chapter 3: Identitas Tersembunyi
4
Chapter 4: Hidup di Dua Sisi
5
Chapter 5: Menjadi Pelakor
6
Chapter 6: Terjebak Sandiwara
7
Chapter 7: Sakral Tak Berikhrar
8
Chapter 8: Pencuri Kecil
9
Chapter 9: Perjanjian Pra Nikah
10
Chapter 10: Bayaran Mahal
11
Chapter 11: Buat Jatuh Cinta
12
Chapter 12: Mengunjungimu Nanti
13
Chapter 13: Misi Michael
14
Chapter 14: Lebih Baik Kau Lari
15
Chapter 15: Penyamaranku Terbongkar?
16
Chapter 16: Bodoh
17
Chapter 17: Pergi Lagi
18
Chapter 18: Dasar Pelit
19
Chapter 19: Serangan Tak Terduga
20
Chapter 20: Di mana Laura?
21
Chapter 21: Kenapa Harus Dirimu?
22
Chapter 22: Dari Mulut Turun Ke Perut
23
Chapter 23: Biar Kuberi Pelajaran
24
Chapter 24: Kenapa Kau Ada Di Sini?
25
Chapter 25: Itu Kamu?
26
Chapter 26: Segera Nikahi Dia!
27
Chapter 27: Menyusun Rencana
28
Chapter 28: Nyonya Wilson
29
Chapter 29: Malam Panas Dingin
30
Chapter 30: Menikah Minggu Depan
31
Chapter 31: Petaka Pernikahan
32
Chapter 32: Apa Maksudnya Itu?
33
Chapter 33: Kenyataan Pahit
34
Chapter 34: Memprovokasi
35
Chapter 35: Kau Bukan Dia
36
Chapter 36: Menyelamatkan Michael
37
Chapter 37: Terlalu Berbahaya
38
Chapter 38: Benarkah Dia Adikku?
39
Chapter 39: Masa Lalu
40
Chapter 40: Sembilan Nyawa
41
Chapter 41: Rencana Kedua
42
Chapter 42: Mencari Laura
43
Chapter 43: Daerah Betharia
44
Chapter 44: Penyamaran Nathan
45
Chapter 45: Apa Kau Bodoh?
46
Chapter 46: Mereka Datang
47
Chapter 47: Nasib Zack
48
Chapter 48: Pelarian
49
Chapter 49: Laura Kenapa?
50
Chapter 50: Saran Pembersihan
51
Chapter 51: Tragedi Tengah Malam
52
Chapter 52: Pembersihan
53
Chapter 53: Apa Yang Lebih Menyakitkan?
54
Chapter 54: Dasar Mesum
55
Chapter 55: Berusaha Mendekat
56
Chapter 56: Serangan Balik
57
Chapter 57: Dua Satu
58
Chapter 58: Terkontaminasi
59
Chapter 59: Pakaikan Dinas Baru
60
Chapter 60: Kembali
61
Chapter 61: Dasar Wanita
62
Chapter 62: Pesta Peluru
63
Chapter 63: Kemarahan Wanita
64
Chapter 64: Istri Nakal
65
Chapter 65: Akhir James
66
Chapter 66: Mencari Udara Segar
67
Chapter 67: Hubungan Tersembunyi
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Chapter 93
94
Chapter 94
95
Chapter 95
96
Chapter 96
97
Chapter 97
98
Chapter 98
99
Chapter 99
100
Chapter 100

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!