LUPA

"May!" Bisik Haezel lembut seraya mencium kedua kelopak mata Mayra yang kini terpejam. Butir bening jatuh dari kedua sudut mata Mayra dan membuat Haezel sedikit merasa bersalah. Meskipun Haezel sudah melakukannya dengan sangat lembut dan perlahan, tapi itu pasti tetap menyakitkan untuk Mayra.

"Buka matamu, Sayang!" Bisik Haezel lagi seraya menyeka airmata Mayra dengan ibu jarinya. Mayra membuka perlahan kedua matanya.

"Apa sudah selesai, Mas?" Tanya Mayra nyaris tanpa suara yang malah membuat Haezel tertawa kecil.

"Belum juga mulai," ujar Haezel yang masih tertawa.

"Tapi kan udah masuk barusan. Punya May sepertinya juga sudah sobek," ucap Mayra dengan raut wajah polos. Haezel lalu sedikit melirik ke arah miliknya yang masih menancap di dalam milik Mayra.

"Tahu darimana kalau sudah sobek?" Tanya Haezel iseng.

"Sakit sekali rasanya," jawab Mayra jujur.

"Sekarang masih sakit?" Tanya Haezel lagi yang langsung dijawab dengan anggukan kepala oleh Mayra.

"Perih juga," imbuh Mayra.

Haezel langsung mencium kening Mayra sembari mengusap wajah istrinya tersebut.

"Maaf, ya, Mayra sayang! Tapi aku janji ini tak akan lama," ucap Haezel sembari mulai bergerak.

"Mas!" Mayra refleks mencengkeram lengan Haezel.

"Ada apa?" Tanya Haezel yang terpaksa harus berhenti bergerak sejenak.

"Kenapa keluar masuk begitu?" Tanya Mayra polos.

"Iya, memang aturanmainnya begini. Kalau aku hanya diam, milik kamu nanti sakit terus," terang Haezel yang sudah seperti seorang guru yang sedang menerangkan kepada muridnya.

"Kau belum tahu, ya?" Tanya Haezel lagi yang langsung membuat Mayra menggeleng.

"Mayra kira hanya di masukin, trus udah keluar lagi, selesai," jawab Mayra tetap dengan raut polosnya yang sontak membuat Haezel tergelak.

"Kenapa tertawa, Mas? Mayra salah, ya?" Tanya Mayra seraya bibirnya merengut.

"Nggak ada yang salah, Sayang!" Haezel menangkup gemas kedua pipi Mayra.

"Kamu cuma polos dan belum tahu saja. Makanya ini aku ajarin," tukas Haezel lagi yang langsung membuat bibir merengut Mayra berubah menjadi senyuman malu-malu.

"Jadi memang harus bergerak-gerak begini, ya, Mas?" Tanya Mayra lagi saat Haezel sudah kembali bergerak seraya menejamkan matanya. Haezel terlihat menikmati yang kini ia lakukan.

"Iya! Biar enak!" Jawab Haezel sekenanya karena pria itu sudah sibuk menikmati milik Mayra yang begitu sempit dan menjepit.

Oh, ya ampun!

Haezel benar-benar menikmatinya.

Haezel terus bergerak di atas Mayra sambil sesekali tangan Haezel akan bermain-main dengan dada Mayra yang masih ranum dan bentuknya begitu pas di genggaman Haezel. Lalu Haezel juga akan memagut bibir istrinya tersebut dan mengeksplore bagian dalam dari bibir Mayra.

"Ini mau sampai kapan, Mas?" Tanya Mayra yang nafasnya mulqi tersengql setelqh tadi Haezel memagutnya dengan dalam dan panas.

"Sampai aku dan kamu keluar," jawab Haezel.

"Keluar kemana?" Tanya Mayra bingung sebelum kemudian wajah istri Haezel itu terlihat memerah.

"Mas, Mas! Udah!"

"Udah lepasin!" Mayra memukul-mukul dada Haezel dan minta pria itu untuk berhenti.

"Kenapa?" Tanya Haezel bingung seraya menghentikan sejenak gerakannya. Padahal Haezel sudah hampir sampai tadi.

"May mau pipis," cicit Mayra menahan malu.

"Oh," Haezel hanya ber-oh-ria lalu melanjutkan pergerakannya.

"Kok lanjut, Mas?"

"Nanti May ngompol!" Cicit Mayra lagi yang kembali memukul-mukul dada Haezel.

"Itu kamu mau keluar, oke!" Jawab Haezel santai sambil terus mempercepat gerakannya.

"Aku juga hampir sampai, Sayang!" Haezel mengerang dan pria itu terus menghentak dengan semakin cepat saat kemudian Haezel merasakan miliknya yang seperti direm*s dengan kuat oleh milik Mayra.

"Aaargggh!" Haezel mengerang saat akhirnya ia berhasil mencapai pelepasan.

"Sial!" Umpat Haezel yang langsung buru-buru mencabut miliknya dari milik Mayra. Cairan hangat langsung mengalir keluar dari milik Mayra.

"Ada apa, Mas? May ngompol, ya?" Tanya Mayra takut-takut.

"Bukan, Sayang!" Jawab Haezel cepat menenangkan Mayra. Haezel meraih tisu untuk membersihkan cauran yang tadi mengalir keluar.

"Aku lupa memakai pengaman," lanjut Haezel lagi seraya membuka lebar kefua paha Mayra lalu mengintip ke dalam milik Mayra seperti sedang memastikan sesuatu.

"Mas lihatin apa?" Cicit Mayra merasa malu.

"Hanya melihat seberapa banyak yang masuk," jawab Haezel seraya menatap pada Mayra yang kini wajahnya semerah tomat.

"Kenapa malu begitu? Kan aku udah lihat semuanya," ujar Haezel lagi dengan seringai nakalnya.

"Tetap saja masih malu!" Mayra menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan. Haezel yang mwrasa gemas, sontak langsung merebahkan tubuhnya di samping Mayra, lalu menarik istri kecilnya itu ke dalam dekapan.

"Buka tangannya!" Titah Haezel seraya menyingkirkan tangan Mayra dari wajah istrinya tersebut.

"Udah nggak masuk lagi, kan?" Tanya Mayra seraya menatap pada wajah Haezel yang terlihat begiti bahagia.

"Nanti masuk lagi. Tapi nanti."

"Sekarang istirahat dulu," ujar Haezel seraya mengecup kening Mayra dengan penuh sayang.

"Masih sakit?" Tanya Haezel selanjutnya seraya mengusap milik Mayra yang sontak hal tersebut langsung membuat Mayra berjenggit.

"Sedikit,"

"Tapi jangan dipegang-pegang begitu, Mas!" Cicit Mayra lagi.

"Kenapa, memangnya?" Tanya Haezel seraya menarik selimut untuk menutupi tubuhnya dan tubuh Mayra yang semakin mungil saja saatvtak mengenakan apapun. Istri Haezel ini bahkan langsung tenggelam ke dada Haezel saat dipeluk dan didekap begini.

"Geli," jawab Mayra malu-malu.

"Masih saja malu-malu!" Haezel mencolek gemas hidung Mayra.

"Sama suami sendiri juga," lanjut Haezel lagi seraya tertawa kecil.

"Tadi ngomongin pengaman maksudnya pengaman apa, Mas?" Tanya Mayra selanjutnya setelah wanita itu bersandar nyaman di dada Haezel.

"Ini!" Haezel menunjukkan ssbuah bungkusan yang ia ambil dari laci nakas pada Mayra.

"Apa ini?" Tanya Mayra seraya mengendus benda yang terbungkus kemasan aluminium tersebut dan aromanya seperti stroberi.

"Belum tahu ini apa?" Tanya Haezel lagi yang hanya dijawab Mayra dengan gelengan kepala.

"Ini namanya k*ndom!" Haezel berbisik dintelonga Mayra dan istri Haezel itu refleks melempar benda tadi dari tangannya.

"Loh! Ada apa?" Tanya Haezel seraya terkekeh geli.

"Kaget aja." Jawab Mayra polos dan Haezel kembali tertawa.

"Itu bukannya yang dipake biar nggak hamil, ya?" Tanya Mayra selanjutnya.

"Itu tahu."

"Iya pernah baca aja. Tapi baru tahu kalau bentuknya seperti itu," Mayra mengendikkan kedua bahunya.

"Aku berpikir, kamu kan masih under twenty. Resiko hamil terlalu besar. Jadi sementara kita tunda dulu begitu," terang Haezel menyampaikan alasannya.

"Aku nggak mau kamu kenapa-kenapa. Dan biar kamu juga bisa fokus kuliah dulu," lanjut Haezel lagi yang langsung membuat Mayra mengangguk paham.

"Mas pengertian sekali."

"Tapi apa nanti Mami dan Papi nggak keberatan, Mas?" Mayra merasa ragu.

"Aku udah bicara sama Mami dan Papi dan mereka setuju." Haezel mengecup kening Mayra.

"Kita honeymoon dulu sampai umur kamu genap dua puluh. Nanti setelah itu barulah kita buatin cucu buat Mami dan Papi," tutur Haezel lagi memaparkan rencananya.

"Tapi kalau May hamil sebelum umur dua puluh bagaimana, Mas?" Tanya Mayra khawatir.

"Ya, itu artinya sudah jadi rezeki kita!" Jawab Haezel bijak.

"Aku bakal jagain kamu semaksimal mungkin nanti," lanjut Haezel lagi.

Mayra mengangguk sebelum kemudian wanita menguap.

"Sudah ngantuk?" Tanya Haezel.

"Iya, padahal belum mandi," jawab Mayra seraya bangun dari dekapan Haezel.

"Ayo aku mandiin sebelum tidur!" Ajak Haezel yang sudah bergerak cepat untuk menyibak selimut. Haezel menggendong tubuh mungil Mayra, lalu membawanya masuk ke kamar mandi.

.

.

.

Terima kasih yang sudah mampir.

Jangan lupa like biar othornya bahagia.

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

BELAH DUREN MNA ENAK PKE PNGAMAN, ENAKNYA SKIN TU SKIN..

2023-05-23

0

CibulXie

CibulXie

gemes sama may yg polos, hah... mantap

2022-08-10

0

denty_aditya

denty_aditya

episode msh bahagia bntr lg siap2 handuk tkt banjir air mata

2022-07-10

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!