GUGUP

Cheryl menatap datar ke dalam kafe Analogy, di mana acara pernikahan Haezel dan Mayra tengah digelar.

"Kau lihat sendiri!"

"Pria yang sudah menjebloskan ayahmu ke penjara, sekarang malah bersenang-senang dan menikah tanpa rasa bersalah sedikitpun," ucap Reynold yang sejak tadi memang menemani Cheryl. Tadinya Reynold dan Cheryl hanya berjalan-jalan. Lalu entah sengaja atau tidak, Reynold mengajak Cheryl melewati kafe Analogy yang merupakan kafe milik keluarga Haezel. Dan saat itylah,Cheryl melihat pesta meriah yang tengah digelar oleh keluarga Biantara. Inisial M dan H yang terpajang cukup besar di pintu masuk langsung membuat Cheryl tahu kalau sedang ada pesta pernikahan Haezel bersama gadis yang waktu itu diperkenalkan Mami Emily pada Cheryl.

"Dia juga cepat sekali berpaling pada wanita lain, setelah hubungan kalian berakhir," sambung Reynold lagi seolah sedang memanas-manasi Cheryl.

"Pria itu playboy sekali!" Cibir Reynold sekali lagi.

"Sudah cukup! Ayo pergi dari sini!" Ajak Cheryl yang mulai kesal melihat acara pernikahan Haezel dan Mayra. Hati Cheryl yang sebenarnya belum sepenuhnya move on dari Haezel juga mendadak terasa perih.

Tapi Cheryl bisa apa sekarang?

Hubungan Cheryl dan Haezel sudah lama berakhir dan waktu itu Cheryl sendiri yang mengakhirinya karena ia merasa marah pada Haezel yang sama sekali tak mau menyelamatkan sang ayah, dan malah menguliti kasus Ayah Cheryl sampai ke akar-akarnya. Sekarang ayah Cheryl akan mendekam di penjara dalam waktu yang lama.

Tapi seharusnya Haezel juga tak move on secepat itu?

Harusnya Haezel minta maaf pada Cheryl lalu memperbaiki hubungan di antara mereka!

Bukannya malah berpaling pada gadis lain, lalu langsung menikahinya begitu saja!

Apa mungkin sejak dulu Haezel memang tak pernah mencintai Cheryl?

"Sudah jangan sedih!" Hibur Reynold seraya merangkul Cheryl, lalu membukakan pintu mobil untuk gadis itu. Reynold lalu ikut masuk dan mencium sekilas bibir Cheryl sebelum menyalakan mesin mobil.

Tepat setelah penangkapan ayah Cheryl, Reynold memang tiba-tiba datang di kehidupan Cheryl. Lalu saat hubungan Cheryl dan Haezel kandas, Reynold jugalah yang kemudian datang untuk merangkul Cheryl. Reynold bahkan memberikan Cheryl tempat tinggal, saat rumah yang sebelumnya ditinggali oleh Cheryl ikut disita.

"Ayo pulang dan bersenang-senang!" Ajak Reynold selanjutnya seraya melajukan mobil dan meninggalkan kafe Analogy. Selama ini Cheryl memang tinggal di apartemen Reynold. Dan hubungan mereka juga sudah lumayan jauh. Meskipun sebenarnya Cheryl sendiri masih merasa bimbang pada perasaannya. Cheryl merasa belum mencintai Reynold dan hubungan ini entah apa namanya. Hati Cheryl masih saja tertuju pada Haezel sekalipun sekarang Cheryl begitu benci pada pria itu.

Cheryl membenci Haezel!

****

Mayra keluar dari kamar mandi sembari mengenakan jubah mandi.

"Loh! Kenapa tidak langsung ganti baju, May?" Tanya Haezel yang sejak tadi duduk santai di sofa dan menunggu Mayra mandi. Haezel tadinya ingin ikut mandi bersama Mayra. Tapi sepertinya istri kecil Haezel itu masih malu dan belum siap mandi bersama Haezel. Jadi daripada Mayra pingsan di dalam kamar mandi, Haezel memilih untuk menahan diri. Nanti Haezel akan mengajari Mayra pelan-pelan saja agar istrinya itu tak terlalu gugup.

"Udah pakai bajunya yang tadi, Mas! Tapi malu," cicit Mayra seraya merapatkan bathrobe-nya.

"Malu kenapa?" Tanya Haezel seraya menahan tawa. Tadi Haezel memang langsung memberikan sebuah lingerie untuk Mayra dan meminta istrinya itu memakainya di depan Haezel.

"Atasnya terbuka sekali. Udah gitu bajunya menerawang juga," jawab Mayra polos dan tawa Haezel seketika langsung meledak. Pria itu bangkit dari sofa, lalu menghampiri Mayra yang masih berdiri di depan kamar mandi.

"Coba lihat!" Haezel menarik pelan tali bathrobe Mayra dan gadis itu hanya diam saja.

Tali sudah terlepas!

Haezel lanjut membuka bathrobe Mayra, dan lingerie warna merah langsung mengintip dari dalam bathrobe.

"Mas-" suara Mayra tercekat saat Haezel melepas perlahan bathrobe warna putih tersebut, lalu tubuh mungil Mayra yang hanya terbalut lingerie warna merah menyala langsung terpampang nyata di hadapan Haezel. Membuat pak detektif itu mengulas senyuman tipis.

"Pas sekali!" Puji Haezel seraya memindai tubuh Mayra dari atas hingga bawah.

"Sudah lihatinnya, Mas! Mayra malu," cicit Mayra seraya menyilangkan kedua tangannya di depan dada.

"Kenapa malu? Kan aku suami kamu sekarang," Haezel menyingkirkan tangan Mayra yang masih menyilang di depan dada. Pria itu lalu mengusap tali lingerie yang tergantung di pundak Mayra. Sontak gerakan sederhana yang dilakukan Haezel itu langsung membuat Mayra berjenggit dan sedikit mundur.

"Gugup?" Tanya Haezel seraya meraih kedua tangan Mayra yang kembali terasa dingin.

"I-iya, Mas!" Jawab Mayra tergagap.

"Nggak apa-apa! Aku juga gugup," ucap Haezel jujur, seraya meletakkan tangan Mayra di dadanya. Mayra langsung bisa merasakan detak jantung Haezel yang ternyqta sama cepatnya dengan milik Mayra.

Haezel mengulurkan tangan kanannya untuk melepaskan ikatan rambut Mayra dan membuat rambut hitam nan lebat tersebut langsung tergerai.

"Cantik!" Puji Haezel seraya menyelipkan rambut Mayra ke belakang telinga. Lalu tangan Haezel ganti mengusap wajah Mayra dan menyusuri setiap lekukan dari wakah istrinya tersebut.

Haezel melangkah maju dan memangkas jarak di antara dirinya dan Mayra. Sekarang kedua tangan Haezel sudah menangkup wajah mungil Mayra yang bersemu merah.

"Kenapa merem-merem begitu?" Goda Haezel yang wajahnya sudah sangat dekat dengan Mayra.

"Apa wajahku menakutkan?" Tanya Haezel lagi yang langsung membuat Mayra menggeleng.

"Mas Ezel ganteng," puji Mayra malu-malu.

"Apa?" Haezel pura-pura tak mendengar.

"Mas Ezel ganteng," Mayra mengulangi pujiannya dan kedua tangan gadis itu mengusap dada Haezel meskipun masih ragu-ragu.

"Kok pegangnya takut-takut begitu?" Goda Haezel lagi yang mulai gemas pada tingkah polos Mayra.

"Iya, lalu May harus pegang bagaimana, Mas?" Tanya Mayra salah tingkah.

"Sesukanya Mayra saja!" Haezel meraih dagu Mayra dan sedikit mengangkatnya. Pria itu lalu mendekatkan bibirnya ke arah bibir Mayra dan hanya dalam hitungan detik, Haezel sudah menyatukan bibirnya dengan bibir Mayra.

Haezel mencecap setiap inchi bibir istrinya itu sementara Mayra hanya memejamkan mata dan menikmati sentuhan bibir Haezel yang begitu lembut memanjakan.

"Buka!" Bisik Haezel di sela-sela pagutannya. Mayra tidak tahu apa yang harus ia buka,sampai akhirnya Haezel memberikan kode dengan menggelitiki bibir Mayra menggunakan lidahnya.

Saat itulah, Mayra sedikit merenggangkan kedua bibirnya, lalu lidah Haezel langsung menyusup dengan cepat ke dalam mulut Mayra. Mayra sangat busa merasakan lidah Haezel yang meliuk-liuk di dalam mulutnya seolah sedang mengeksplore.

"Emmmh!" Sebuah lenguhan lolos dari kerongkongan Mayra, saat Haezel menarik tubuhnya untuk semakin merapat pada tubuh Haezel. Pagutan yang dilakukan Haezel juga terasa semakin dalam dan panas hingga kedua pasangan itu sudah saling bertukar saliva.

Mayra mencengkeram dada Haezel, saat ia mulai kehabisan nafas karena pagutan panas Haezel. Hingga akhirnya Haezel mengakhiri pemanasan pertama yang membuat nafas Mayra memburu dan jantungnya yang sudah melompat-lompat tak karuan.

"Kau cepat sekali belajar," puji Haezel seraya mengusap bibir Mayra yang terlihat basah. Wajah Mayra sontak memerah mendengar pujian Haezel tersebut.

Haezel menyibak sedikit rambut Mayra, lalu pria itu kembali mendekatkan wajahnya pada Mayra lalu ganti mengecup leher seputih pualam milik istrinya tersebut.

Mayra berjenggit, namun Haezel sigap mendekap tubuh mungil itu dan mengangkatnya dengan begitu mudah.

"Mas Ezel!" Mayra memekik kecil sebelum kemudian bibirnya kembali di bungkam oleh Haezel.

Haezel lanjut mendaratkan tubuh Mayra dengan lembut dan perlahan ke atas ranjang masih sambil terus mencecap bibir merah merekah tersebut.

Saatnya pemanasan kedua!

.

.

.

Terima kasih yang sudah mampir.

Jangan lupa like biar othornya bahagia.

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

KLO SDH LUMAYAN JAUH, BRRTI SDH KUDA2AN TUHHH

2023-05-23

0

Elisa Damayanti

Elisa Damayanti

bodo qurban do libur.... othore sibuk masak daging....

2022-07-10

1

Heny Hennay🌻

Heny Hennay🌻

haredang

2022-07-10

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!