Haezel turun dari taksi yang mengantarnya pulang. Bisa saja Haezel menelepon Mami atau Papi untuk menjemputnya ke bandara. Namun Haezel tak suka merepotkan,dan pria itu sekalian ingin membuay kejutan untuk sang mami yang saat ini sedang melukis di teras kafe.
"Galen!" Tebak Mami Emily saat Haezel yang usil menutup kedua mata wanita paruh baya tersebut dari belakang. Sengaja Haezel tak bersuara agar Mami Emily semakin penasaran dan menebak-nebak.
"Galen, jangan usil! Kau akan merusak lukisanku nanti!" Omel Mami Emily yang masih mengira kalau Haezel adalah Papi Galen.
"Galen!" Mami Emily mulai geram sekarang.
"Ezel!" Tegur papi Galen yang baru turun dari tangga seraya mendelik pada sang putra yang masih menutupkan kedua telapak tangannya di wajah Mami Emily.
"Ezel?" Mami Emily cepat-cepat menyingkirkan tangan Haezel,lalu berbalik untuk memastikan.
"Hai, Mami!" Sapa Haezel sedikit lebay yang langsung memeluk erat Mami Emily.
"Selalu saja usil!" Decak Papi Galen seraya geleng-geleng kepala dan menghampiri putra serta istrinya tersebut.
"Sendiri?" Tanya Mami Emily memastikan.
"Tadinya mau sama Latisha. Tapi Kak Aileen nangis kejer kalau Latisha Ezel bawa. Jadi ya begitulah," jawab Haezel sedikit mengarang cerita.
"Mami bikin lukisan apa?" Tanya Haezel selanjutnya pada sang mami yang sudah mulai menggoreskan kuasnya lagi ke atas kanvas.
Sedangkan Papi Galen sendiri sudah masuk ke dalam kafe untuk melakukan sidak kebersihan sepertinya. Papi kandung Haezel itu memang sedikit berlebihan dalam hal kebersihan dan kerapihan sampai Mami Emily menyebutnya sebagai OCD.
"Lukisan papi kamu," jawab Mami Emily.
"Itu bukan Haezel, ya?" Tanya Haezel merasa sangsi.
"Geer!" Papi Galen sudah kembali dan menoyor kepala putranya.
"Itu papi jaman masih muda dan masih jadi editor," pamer Papi Galen.
"Editor apa? Editor hati mami, Pi?" Goda Haezel lagi seraya terkekeh dan Mami Emily sontak ikut terkekeh juga.
"Bawel kamu!"
"Masuk sana!" Usir papi Galen selanjutnya pada Haezel.
"Sama seperti papinya yang bawel juga, kan?" Gumam Mami Emily mencibir sang suami.
"Ngomong apa barusan?" Papi Galen mendekatkan wajahnya ke Mami Emily yang masih fokus pada lukisannya.
"Apa, sih!"
"Tidak usah lebay, Gal!"
"Len!" Mami Emily memenggal nama Papi Galen yang sontak membuat Haezel yang baru menaiki tangga menjadi tergelak.
Mami Emily memang kerap melakukan hal itu saat sedang berdebat dengan papi kandung Haezel dan Aileen itu.
"Panggil yang benar! Apa itu tadi? Gal? Len?"
"Iya nama kamu kan Galen! Udah aku penggal dengan baik dan benar," kilah Mami Emily cepat.
"Gal dan Len! Jadi Galen!" Cerocos Mami Emily kilah sebelum wanita paruh baya itu meminta pendapat Haezel yang sudah hampir tiba di lantai dua.
"Bukan begitu, Ezel? Mami nggak salah panggil, kan?"
"Enggak, Mi! Udah benar itu!" Seru Haezel dari lantai atas yang tentu saja langsung membuat Papi Galen menggeram.
Namun Haezel hanya geleng-geleng kepala dan memilih lanjut masuk ke dalam rumah keluarga Biantara yang memang berada di atas kafe Analogy, milik Oma Mia dan Opa Bian. Namun kafe itu sekarang dikelola oleh Papi dan Mami, dan saat ini Oma dan Opa Haezel tersebut sedang menikmati masa tua mereka dengan berlibur ke beberapa tempat impian.
Haezel baru saja membuka kausnya dan hendak mandi, saat ponsel pria itu tiba-tiba berdering. Apa lagi kalau bukan pekerjaan yang memanggil.
Padahal Haezel baru saja tiba!
"Halo!" Sambut Haezel akhirnya seraya mengangkat telepon.
"Baiklah! Aku ke kantor tiga puluh menit lagi!" Pungkas Haezel seraya menyimpan ponselnya. Haezel tak membuang waktu dan bergegas mandi agar ia bisa secepatnya pergi ke kantor tempatnya bekerja untuk menangani kasus baru.
****
"Iya, aku sudah sampai!" Haezel berbicara di telepon seraya turun dari mobil dengan tergesa. Tak lupa, pria itu juga mengambil setumpuk berkas kasus dari jok belakang mobilnya.
"Haezel baru saja berbalik dan menyimpan ponselnya saat pria itu hampir menabrak dua orang yang baru keluar dari kantor polisi.
Haezel sedikit tertegun karena dua orang tersebut terlihat bergandengan tangan, sebelum kemudian tangan si pria dengan cepat berpindah ke pundak si gadis dan merangkulnya dengan mesra.
"Selamat siang, Pak Detektif Haezel!" Sapa si pria yang masih merangkul mesra gadis di sebelahnya. Gadus yang tentu saja tak asing bagi Haezel, karena satu bulan yang lalu Haezel lah yang merangkulnya semesra itu!
"Siang, Reynold!" Jawab Haezel datar.
"Kami kesini untuk menjenguk papanya Cheryl yang kau jebloskan ke penjara," Reynold mengeratkan rangkulannya pada Cheryl yang hanya diam tanpa ekspresi apapun dan cenderung memalingkan wajahnya dari Haezel.
"Benar-benar bukan calon menantu idaman, hah?" Ejek Reynold lagi pada Haezel.
"Sudah, Rey! Ayo pergi dari sini!" Ajak Cheryl tanpa sedikitpun menatap pada Haezel. Gadis itu malah seolah begitu nyaman dirangkul oleh Reynold.
Apa Cheryl sekarang sudah berpacaran dengan Reynold?
"Cheryl!" Panggil Haezel saat Cheryl dan Reynold hendak pergi. Dua orang itu menghentikan langkahnya namun tak menoleh pada Haezel.
"Besok papamu akan dipindahkan ke rutan," ujar Haezel memberitahu Cheryl seraya menatap pada punggung gadis tersebut.
"Papa bukan orang jahat!"
"Papa juga kirban dari Zack baj*ngan itu! Sejarusnya kau bisa lebih bijak menangani kasus Papa, Ezel!" Sergah Cheryl dengan nada bicara yang terdengar sedih.
"Tidak seharusnya papa menghabiskan masa tuanya di dalam jeruji besi!"
"Kau benar-benar kejam, Ezel!" Ungkap Cheryl lagi penuh kekecewaan.
"Aku hanya melakukan yang seharusnya aku lakukan," ujar Haezel membela diri.
"Sudah, Cheryl! Ayo pergi dan tak perlu lagi memohon pada detektif kejam itu!" Bujuk Reynold seraya mngeratkan rangkulannya pada Cheryl dan mengusap punggung gadis itu berulang kali. Haezel hanya mampu menggeram dalam hati dan mengepalkan tangannya dengan erat.
Cheryl dan Reynold langsung pergi dari hadapan Haezel tanpa pamit atau basa-basi bersamaan dengan ponsel Haezel yang kembali berbunyi.
Haezel menghela nafas panjang, lalu mengayunkan langkahnya masuk ke dalam kantot polisi.
.
.
.
Terima kasih yang sudah mampir.
Jangan lupa like biar othornya bahagia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Sari Novarizal
bundew bisa aja bikin cerita jd terlihat alasan kenapa ezel cepat dan harus move on dari cheryl
2022-07-04
0
💝GULOJOWO💝
Ezel blom move on keknya 🤔🤔🤔🤔
2022-07-04
0
Kharina.
sebenarnya Ezel masih ada rasa nggak ya ma Cheryl? kayak gimana gitu lihat Cheryl di ranggul cowok sedangkan dia dah nggodain Mayra, masih galau nih Ezel kayaknya.
2022-07-04
0