Bab 19 Terkejut

Sudah membereskan urusan di lestoran aku kembali pulang. Apa lagi ini sudah sore.

Kejadian tadi siang benar-benar menguras tenagaku. Pak tua itu bukan hanya sombong dan arogan tetapi juga bermuka tembok. Bagaimana bisa ada orang yang sudah salah bahkan mengacau tidak minta maaf dengan tindakannya dan pergi begitu saja. Pantas saja putrinya seperti itu ternyata bapaknya juga sama.

Sama-sama menyebalkan membuat aku muak memelihara seorang penjilat.

Tidak anaknya tidak bapaknya ternyata mereka sama. Aku diam bukan aku tak bisa melawan hanya saja aku tidak mau mencari musuh. Tetapi kejadian tadi memaksa aku angkat bicara, karena mungkin kesabarnku sudah habis.

Inikah diriku yang sesungguhnya kembali. Gadis cuek dan dingin selalu tegas dalam bertindak. Tetapi karena cinta aku buta semuanya. Aku bahkan menjelma menjadi gadis ayu yang penurut hingga aku harus merasakan kesakitan karena terbuang.

Tetapi sudah cukup bagiku menangisi hal yang akan terus membuatku sakit. Aku hanya sedang berjuang membuang dan melupakan masa lalu yang menyakitkan.

"Paman tolong berhenti dulu di Masjid, kita sholat ashar dulu? "

"Baik nona, "

Aku langsung berjalan ke arah tempat wudhu wanita dan mengambil air wudhu lalu aku melaksanakan kewajibanku.

Sesudah melaksanakan kewajibanku begitu pun paman-paman bodyguard kami melanjutkan perjalanan.

Aku menyandarkan kepalaku di sandaran kursi mobil entah kenapa kepala ku sedikit pusing. Mungkin karena masalah tadi yang membuat pikiranku mumet.

Citttt ...

"Astagfirullahaladzim ... "

Pekikku terkejut ketika paman bodyguard menghentikan mobil secara mendadak. Membuat kepalaku hampir saja ke jedot.

"Ada ap ...,"

Deg ...

Jantungku seakan berhenti berdetak melihat sosok yang aku kenali menghadang mobilku.

Inikah alasan bibi dan paman melarangku keluar. Karena dia ... dia datang. Untuk apa dia kesini jika hanya ingin menolerkan luka lagi. Bahkan melihat wajahnya saja membuat aku langsung teringat akan penghianatan itu, bahkan dengan tega dia membuangku.

Tanganku mengepal erat dengan mata memerah menahan amarah dan kebencian. Bahkan setetes cairan bening memberonta keluar menodai pipiku.

Andai saja aku tahu ini alasan bibi dan paman pasti aku akan menyetujuinya, dan aku pastikan aku tidak akan pernah keluar sama sekali.

Andai ini alasan bibi sama paman pasti aku tidak akan pernah merasa jenuh dan terkurung di rumah.

Lebih baik aku menghabiskan seribu hari di dalam rumah dari pada harus bertemu dengan laki-laki brengsek itu di mana melihat wajahnya saja membuat aku teringat kembali akan kesakitan itu.

Ya Rohman nyatanya aku sulit mengatakan sudah baik-baik saja ternyata hati ini masih sakit.

"Sayang tolong buka pintunya ...,"

"Aku mohon, izinkan aku berbicara."

"Sayang, buka pintunya. Izinkan aku berbicara aku mohon."

"Tolong maafkan aku, sayang ..., buka pintunya!!! "

Aku meringis mendengar kata sayang dari pria brengsek itu. Bahkan aku muak mendengarnya.

Apa katanya minta maaf, apa laki-laki brengsek itu sudah tahu yang sebenarnya dan kini dia mencariku untuk minta maaf.

Kemana saja waktu aku tersiksa dan membutuhkan pertolongannya.

Kemana saja ketika aku tergeletak tak berdaya di rumah sakit menahan rasa sakit dan kecewa tetapi kau tidak datang mungkin kau sedang bahagia.

Dan sekarang baru datang ketika aku sudah bangkit dan melupakan semuanya, sungguh manusia egois.

Baiklah Laila tenangkan diri kamu jangan dengarkan rintihannya, bahkan dulupun rintihanmu tak dia hiraukan. Tenang Laila tenang, aku terus saja bergelut dengan pikiranku mencoba menenangkan gejolak perasaan yang ada. Ku pejamkan kedua mataku sambil menarik nafas dalam dan ku keluarkan perlahan sambil membuka mata.

Baiklah aku putuskan untuk keluar dan menyudahi drama yang laki-laki itu buat.

"Say ...,"

"Stop jangan mendekat, jika kau ingin bicara bicaralah."

"Sayang aku mohon maafkan aku atas semua kesalahanku, aku mohon maafkan aku ..., "

"Aku di tipu, di bohongi habis-habisan. Vika membohongku dia menghancurkan hidupku bahkan putri yang aku tunggu kelahirannya dia bukan putri kandungku, "

"Kau mohon maafkan aku, maafkan aku yang bodoh ini sudah menyakiti."

"Sayang tolong bicara maafkan aku, izinkan aku menebus kesalahanku. Aku mohon, sayang ...,"

"Sayang tolong maafkan aku, "

"Sayang sayang sayang berhenti memanggilku sayang!!!"

Bentakku menggebu, mungkin dulu aku bahagia mendengar panggilan itu tetapi sekarang panggilan itu bak sembilah pisau yang menusuk jantungku membuat aku sesak.

Sungguh Vandu laki-laki brengsek yang aku kenal. Apa dia bilang Vika menipunya, membohonginya. Vandu mengadu kepadaku seolah dia tidak sadar dengan apa yang dia lakukan dulu kepadaku. Bahkan dia begitu tega mengusirku dengan cara kejam. Ketika Vika mencampakannya dengan tak tahu malunya dia datang seolah meninta aku kembali dengan kata menebus semuanya.

Jangan harap aku bisa masuk lagi ke jurang yang sama. Bahkan aku berani membentaknya. Mungkin dulu aku fatuh dan tunduk karena dia suamiku tetapi sekarang Vandu bukan siapa-siapa lagi bagiku.

"Aku memaafkanmu jadi sekarang pergi dan tolong jangan ganggu aku, "

"Tidak sayang, aku ingin kembali. Tolong biarkan aku menebus semuanya, maafkan aku."

"Tolong kembalilah aku sangat mencintaimu, dan aku yakin kamu juga masih mencintaiku."

Aku terkekeh mendengar kata kembali dan cinta rasanya aku tidak percaya dengan apa yang mas Vandu katakan.

Begitu mudahnya dia bilang kembali dan Cinta setelah apa yang dia lakukan padaku.

"Mungkin aku sudah memaafkan mu tetapi meminta aku kembali maaf aku tidak bisa."

"Sayang tolong berikan aku kesempatan kedua aku mohon ..., jangan begini?"

Tidak tahukah kamu mas bahwa dari dulu aku sudah memberikanya. Lima bulan aku bertahan karena aku memberi kesempatan padamu tetapi kamu tidak memanfaatkan waktu itu, jerit batinku miris.

"Kesempatan kedua, kamu bilang kesempatan kedua. Lima bulan aku bertahan mas bertahan untuk memberimu kesempatan itu tetapi kau sudah menyianyiakannya!!! "

Geramku tidak tahan lagi, seolah mas Vnadu lupa akan hal itu. Bahkan sekarang dia memintanya sungguh manusia serakah.

"Aku mohon jangan begini sayang aku tahu aku salah dan untuk itu aku minta maaf. Tolong kembalilah, mamah dan ayah juga minta maaf karena sudah menyakitimu."

"Sudah aku katakan aku memaafkanmu dan semua keluragamu, tetapi untuk kembali aku tidak mau."

"Apa karena aku mandul kamu tidak mau bersamaku!!! "

Aku menghentikan langkahku ketika mendengar teriakan mas Vandu. Rasanya hatiku seperti di remas sangat sakit dan sakit. Tanganku mengepal erat, aku tersenyum sinis dan berbalik menatap tak percaya.

"Sekarang kamu mempertanyakan itu mas, sungguh aku kecewa sama kamu. Selama Lima tahun aku berjuang dan mempertahankan rumah tangga kita karena aku sangat mencintaimu. Aku sangat mencintaimu, aku menerima semua kekuranganmu walau kamu mandul aku tetap menerimanya bahkan sampai mamahku tahu aku menyembunyikan semuanya aku tetap memilih di sisimu sampai mamahku shok dan serangan jantung. Bahkan keluarga dan saudaramu menghina aku tetap terima dan tersenyum karena aku mencintaimu. Lalu apa kurangnya aku, aku menerima kamu apa adanya semua kekuranganmu tetapi kamu malah menghianati aku dan menghancurkan perjuanganku. Sekarang kamu masih mempertanyakan aku tidak menerimamu karena kamu mandul, terus apa perjuanganku selama ini kamu tahu itu mas. Aku benar-benar kecewa mas, sungguh!!! "

"Sa.. sayang maafkan mas, mas tidak bermaksud."

"Pergilah ...,"

"Sa... sayang,"

"Pergi!!!"

Teriakku sudah tidak tahan lagi, sungguh sakit ini terasa kembali dan ini sangat menyakitkan.

Bersambung....

Jangan lupa Like dan Vote ya...

Terpopuler

Comments

guntur 1609

guntur 1609

bagus tu lalila...sampah seperti vandu tu gak perlu di daur ulang lagi

2024-05-19

1

cinta semu

cinta semu

penyesalan vandu dah kadaluarsa 😁😂dulu aja di titipi rindu & setia sok jual mahal ...pake pamer gebetan sudah expayet lagi ..

2023-12-22

0

sandi Gelau

sandi Gelau

laila juga slh..knpa tk bagitaw dari dulu..bukan penuh kesalahan vandu..

2023-05-08

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Kejutan yang menyakitkan
2 Bab 2 Mencoba menerima
3 Bab 3 Berusaha bertahan
4 Bab 4 Bertahan atau mundur
5 Bab 5 Antara perintah suamiku atau Tuhanku!
6 Bab 6 Aku yang terbuang
7 Bab 7 Sabar dan Ikhlaskan
8 Bab 8 Ternyata aku masih lemah
9 Bab 9 Merajut mimpi baru
10 Bab 10 Bangkit
11 Bab 11 Laila kamu bisa.
12 Bab 12 Hari pertama kerja
13 Bab 13 Kesabaranku sudah habis
14 Bab 14 Semangat Laila
15 Bab 15 Prov Vandu (Kenyataan yang menyakitkan)
16 Bab 16 Prov Vandu ( Sakit sangat sakit)
17 Bab 17 Prov Vandu (Mencari)
18 Bab 18 Prov Laila (Aneh)
19 Bab 19 Terkejut
20 Bab 20 Kenapa?
21 Bab 21 Kesakitan
22 Bab 22 Penyesalan
23 Bab 23 Keputusanku!
24 Bab 24 Ketakutan
25 Bab 25 Prov Vandu ( Sesakit, sepedih dan sehancur inikah sa.. sayang,)
26 Bab 26 Prov Laila (Kenapa takdir ini begitu menyakitkan)
27 Bab 27 Bingung!
28 Bab 28 Akhir keputusanku!
29 Bab 29 Prov Andrian (Aku ingin memilikinya)
30 Bab 30 Jangan ganggu calon istriku.
31 Bab 31 Melamar
32 Bab 32 Tersenyum untuk pertama kali
33 Bab 33 Prov Laila (Gugup)
34 Bab 34 Apa benar dia suamiku?
35 Bab 35 Prov Andrian (Api dosa dan kesalahan)
36 Bab 36 Takut
37 Bab 37 Prov Laila (Apa meninggal!!!)
38 Bab 38 Belajar membuka hati
39 Bab 39 Cemas
40 Bab 40 Sudah memiliki hatiku
41 Bab 41 Dia suamiku
42 Bab 42 Cemburu!!!
43 Bab 43 Suamiku lebih baik dari pada kau!
44 Bab 44 Jatuh cinta
45 Bab 45
46 Bab 46 Prov Vandu ( Terjatuh)
47 Bab 47 Prov Andrian ( Terimakasih)
48 Bab 48 Prov Laila ( Bahagia)
49 Bab 49 Ujian apa lagi ini!!!
50 Bab 50 Menyakitkan
51 Bab 51 Berserah!
52 Bab 52 Bicara dari hati ke hati
53 Bab 53 Maaf...
54 Bab 54 Prov Andrian ( Hati yang rapuh)
55 Bab 55 Merasa bersalah
56 Bab 56 Solusi
57 Bab 57 Keputusan
58 Bab 58 Prov Laila( Hidupku adalah suamiku)
59 Bab 59 Tentang Fatimah!
60 Bab 60 Pamit, Pindah rumah
61 Bab 61 Di balik sebuah kekurangan!!!
62 Bab 62 Prov Andrian( Terimakasih bidadariku)
63 Bab 63 Entah harus bahagia atau sedih!
64 Bab 64 Prov Laila ( Yang dinanti!)
65 Bab 65 ungkapan Author
66 Bab 66 Pengumuman
67 Promosi Author
68 Promosi Author Heni
69 Promosi Author Gadis Dingin
Episodes

Updated 69 Episodes

1
Bab 1 Kejutan yang menyakitkan
2
Bab 2 Mencoba menerima
3
Bab 3 Berusaha bertahan
4
Bab 4 Bertahan atau mundur
5
Bab 5 Antara perintah suamiku atau Tuhanku!
6
Bab 6 Aku yang terbuang
7
Bab 7 Sabar dan Ikhlaskan
8
Bab 8 Ternyata aku masih lemah
9
Bab 9 Merajut mimpi baru
10
Bab 10 Bangkit
11
Bab 11 Laila kamu bisa.
12
Bab 12 Hari pertama kerja
13
Bab 13 Kesabaranku sudah habis
14
Bab 14 Semangat Laila
15
Bab 15 Prov Vandu (Kenyataan yang menyakitkan)
16
Bab 16 Prov Vandu ( Sakit sangat sakit)
17
Bab 17 Prov Vandu (Mencari)
18
Bab 18 Prov Laila (Aneh)
19
Bab 19 Terkejut
20
Bab 20 Kenapa?
21
Bab 21 Kesakitan
22
Bab 22 Penyesalan
23
Bab 23 Keputusanku!
24
Bab 24 Ketakutan
25
Bab 25 Prov Vandu ( Sesakit, sepedih dan sehancur inikah sa.. sayang,)
26
Bab 26 Prov Laila (Kenapa takdir ini begitu menyakitkan)
27
Bab 27 Bingung!
28
Bab 28 Akhir keputusanku!
29
Bab 29 Prov Andrian (Aku ingin memilikinya)
30
Bab 30 Jangan ganggu calon istriku.
31
Bab 31 Melamar
32
Bab 32 Tersenyum untuk pertama kali
33
Bab 33 Prov Laila (Gugup)
34
Bab 34 Apa benar dia suamiku?
35
Bab 35 Prov Andrian (Api dosa dan kesalahan)
36
Bab 36 Takut
37
Bab 37 Prov Laila (Apa meninggal!!!)
38
Bab 38 Belajar membuka hati
39
Bab 39 Cemas
40
Bab 40 Sudah memiliki hatiku
41
Bab 41 Dia suamiku
42
Bab 42 Cemburu!!!
43
Bab 43 Suamiku lebih baik dari pada kau!
44
Bab 44 Jatuh cinta
45
Bab 45
46
Bab 46 Prov Vandu ( Terjatuh)
47
Bab 47 Prov Andrian ( Terimakasih)
48
Bab 48 Prov Laila ( Bahagia)
49
Bab 49 Ujian apa lagi ini!!!
50
Bab 50 Menyakitkan
51
Bab 51 Berserah!
52
Bab 52 Bicara dari hati ke hati
53
Bab 53 Maaf...
54
Bab 54 Prov Andrian ( Hati yang rapuh)
55
Bab 55 Merasa bersalah
56
Bab 56 Solusi
57
Bab 57 Keputusan
58
Bab 58 Prov Laila( Hidupku adalah suamiku)
59
Bab 59 Tentang Fatimah!
60
Bab 60 Pamit, Pindah rumah
61
Bab 61 Di balik sebuah kekurangan!!!
62
Bab 62 Prov Andrian( Terimakasih bidadariku)
63
Bab 63 Entah harus bahagia atau sedih!
64
Bab 64 Prov Laila ( Yang dinanti!)
65
Bab 65 ungkapan Author
66
Bab 66 Pengumuman
67
Promosi Author
68
Promosi Author Heni
69
Promosi Author Gadis Dingin

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!