My Lovely Bawang

My Lovely Bawang

Bawang Merah

*****

Dibesarkan dilingkungan yang sama dan menjadi tetangga sejak orok tak menjadikan seorang Abian tergula-gula dengan gadis super kijil yang sering kali menggodanya hingga membuat hati, otak, sampai ke sum-sum tulangnya kesal bukan main lantaran tingkahnya yang diluar nalar.

Oh ya?

Bagaimana mungkin seorang pria dengan kualitas sedikit diatas standar sepertinya bisa menyukai si petasan kupu-kupu dengan suara bak moto GP yang tengah melaju di sirkuit itu ditambah kelakuannya yang dapat menimbulkan petaka baginya.

***

***

"Abaang ganteeeeeeeeeeeng nengookk doong!!!."

Bian langsung memutar laju gas motor supra miliknya saat melintasi rumah bercat kuning milik orang tua Sezi hingga tak melihat jika seekor ayam milik tetangga mereka hendak menyebrang tak tentu arah tepat pada jalur yang akan ia lalui. Secara spontan remaja pria dengan ketampan ala wong korea itu membanting stir ke kiri dan menyebabkannya terjun bebas ke dalam parit.

Padahal sudah sejak dulu ia mewanti-wanti dirinya sendiri untuk tidak terprovokasi oleh suara sumbang Sezi, si centil yang gemar menggoda manusia tampan terutama dirinya sebagai satu-satunya tetangga pria dengan kearifan internasional. eh?.

"Astagfirulloh!!!."

"Ya ampun abang!!!!!." Teriaknya dengan suara yang begitu mengejutkan telinga para tetangga ketika melihat motor merah itu terjun kedalam parit bersama pengendaranya.

Sezi berlari menghampiri si tampan tanpa tahu harus berbuat apa. Dia yang terlalu panik hanya berjalan mondar-mandir seperti ayam yang baru saja membuat Bian terjatuh.

Para tetanggapun berdatangan kelokasi membantu mengevakuasi motor kesayangan Bian dari dalam parit yang sedikitnya telah tercemar tadi.

"Hati-hati le, jangan laju-laju kalo bawa motor disini banyak kucing liar." Begitulah pesan yang diucapkan oleh salah satu tetangga mereka kepada Bian.

Sungguh hatinya kesal bukan main saat kembali melihat gadis itu yang bahkan tidak melakukan apa-apa untuknya terlebih ia juga tidak menutup tubuhnya dengan sempurna.

Setidaknya Sezi harus lebih sadar diri untuk mengenakan pakaian yang sopan saat keluar dari rumah bukan seperti yang terlihat saat ini. Sepotong T-shirt dengan sebuah Hot pants setinggi paha atas krispy pedas menempel lekat ditubuh gadis itu dan hampir mengekspose seluruh kaki jenjangnya.

Sezi yang dulu lucu dan menggemaskan kini sudah bukan lagi anak kecil. Ia telah bermetamorfosa menjadi gadis remaja yang masuk kedalam katagori idaman bagi para bujangers yang tak laku-laku diluaran sana.

Memiliki body seksi bukanlah impiannya tetapi ia justru memiliki semua itu tanpa pernah mau menyadarinya karena yang ada didalam pikirannya hanyalah si tampan Abian, pria terjudes yang menjadi tetangganya.

"Minggir!." Bian membentak saat tangan Sezi terulur ingin membantunya berdiri dari bibir parit.

"Dih, mau ditolongin juga." Sezi berdecak kesal lantaran uluran tangannya ditolak.

"Gara-gara kamu nih jadi jatoh kayak gini!." Bian jelas terlihat kesal dengan keberadaan Sezi yang tak kunjung pergi sepeninggalan orang-orang yang telah membantunya tadi.

"Kok jadi nyalahin sih bang?."

"Terus harus gitu nyalahin ayam lewat?. Ya enggak lah, jelas ini tu salah kamu!. Karena kalo gak gara-gara kamu teriak tadi aku gak bakal masuk kesini!." geramnya sembari menunjuk lubang parit yang tak salah apa-apa selain keberadaanya yang sedikit mengganggu pengguna jalan karena tak memiliki penutup.

"Kok gitu?. Kan abang sendiri yang tancap gas setiap lihat aku!. Emang salah aku apaan sih sampe gitu banget mau kabur?."

Abian tersenyum miring, tampak sekali jika ia tengah meremehkan si seksi nan centil itu melalui tatapan matanya.

"Mau tahu kenapa?."

"He'emh." Dengan wajah penasarannya gadis itu mengangguk cepat.

"Karena kamu itu nakutin!. Suara mu bener-bener ganggu, gak sehat buat pendengaran." Abian mendekati motornya.

"Ah satu lagi." Ia menoleh untuk melihat penampilan gadis itu secara keseluruhan.

"Kamu bikin aku jijik, dasar gak tahu malu!." Bian meninggalkan Sezi sendiri dalam keterkejutannya.

Gadis itu berdiri menatap punggung lebar milik pria bernama Abian yang kini bergerak menjauh sembari mendorong motor bebeknya yang mati dengan tubuh basah dan sedikit bau.

Bukannya sedih dan menangis, Sezi jutru terkekeh karena berhasil mengganggu si tampan idaman sekampung meski sebenarnya hati gadis itu merasa sakit setiap kali mendengar umpatan Bian kepadanya. Namun ia tak pernah menyerah karena perasaan sukanya terhadap Bian jauh lebih besar dari pada rasa kesalnya. Terbukti dengan dirinya yang tak bisa membiarkan pria itu tetap dengan kesombongannya.

Sampai suatu masa dimana hatinya benar-benar terpukul oleh pria yang sama karena .....Wanita idaman......

Entah bagaimana Sezi langsung merubah semua yang ada pada dirinya saat terakhir kali ia bertemu pria itu dikota berbeda.

Tidak ada lagi Sezi yang suka usil ataupun iseng mengunjungi kediaman Bitha saat liburan ke rumah sang kakak Sarah, hanya untuk membuat kesal pria itu.

*********

Tahun berlalu,

Bian yang kini menjalani kehidupan dikota besar sedikit banyak sudah melupakan sosok Sezi, si gadis centil yang kerap kali mengganggunya seperti lalat.

Semua itu tak lain karena kesibukannya sebagai seorang karyawan disebuah perusahaan mineral dan gas yang memiliki jam kerja padat. Terkahir kali ia bertemu gadis yang tak mungil lagi itu sekitar tiga setengah tahun lalu saat Sezi masih duduk di bangku kuliah.

Ia tak pernah mendengar kabar apapun sampai sang kakak yang merupakan seorang dokter tengah berbicara dengan suaminya di ruang keluarga. Bitha berkata jika minggu depan akan ada anak magang di rumah sakit tempatnya bekerja dan salah satunya adalah Sezi.

Hal itu spontan membuat langkah Bian berhenti sejenak dibalik sofa yang tengah Bitha dan Alex duduki.

"Dia anak kedokteran?." Tanya Alex dengan gaya acuh tak acuhnya.

"Bukan, tapi terapis." Bitha pun menjawab sembari sibuk dengan balasan SMS yang ia kirimkan kepada salah satu juniornya.

"Oh." Hanya itu yang keluar dari mulut Alex setelahnya.

Berbeda dengan Bian saat ia tiba dikamar miliknya yang berada di rumah sang kakak.

Pria dengan wajah tampan nan judes itu menatap lambaian pelepah pohon palm yang berayun karena terpaan angin sore.

Ingatannya kembali pada sosok gadis yang pernah sengaja ia sakiti dengan perkataannya. Entahlah apa yang menjadi alasannya kala itu sampai-sampai hatinya sendiri pun ikut sakit setelah menyadari betapa kejam ucapannya.

Bian melonggarkan kerah kemejanya. Matanya menatap jam putih yg menempel pada dinding kamar.

"Ah, lupa lagi belum sholat ashar."

Ia bergegas ke kamar mandi untuk melepas letih yang menggelayuti tubuhnya dengan guyuran air hangat.

.....

.....

Dilain tempat, Sezi tengah bersiap dengan segala keperluan yang akan ia bawa untuk tinggal di kota tempat Sarah berada.

"Ada lagi yang mau dibawa?." Ucap sang ibu setelah membantunya mengepak barang.

"Udah buk. Gak usah banyak-banyak, entar juga disana beranak-pinak." Ucapnya dengan gaya khas yang membuat sang ibu dengan gemas menepuk pangkal lengan Sezi.

"Jangan ngerepotin mas Ibram."

"Enggak lah, kan aku udah pesen sama Endah buat nyarikan kamar kosong juga yang samaan sama dia."

Ya, Sezi bermaksud untuk tinggal di kos-kosan sementara waktu sampai kegiatan mereka selesai. Namun yang yang menjadi bayangannya saat ini bukanlah urusannya di rumah sakit , melainkan keberadaannya yang akan tinggal di satu kota dengan pria itu, Bian.

Masih teringat jelas dalam ingatannya saat mulut pedas itu tak hanya memaki tetapi juga menghinanya didepan khalayak dan yang membuatnya lebih sakit adalah saat melihat bagaimana Bian menarik pergelangan tangan wanita yang juga bersamanya untuk segera pergi menjauh.

"Ah, males banget ya ampun. Inget itu bener-bener bikin sakit jiwa." Gumamnya sembari menata selimut kesayangannya yang akan menunjang kenyamanan tidurnya nanti.

.

.

.

tbc.

Terpopuler

Comments

ana Imaa

ana Imaa

sepertinya seruu

2022-11-22

0

Mimin Switnawati

Mimin Switnawati

baru baca udh ketawa..saya datang lagi 😅

2022-07-28

2

Nurlaila Ginting

Nurlaila Ginting

mampir lg setelah save me, mudah mudahan msh bikin baper

2022-07-25

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!