New World : Donpa

New World : Donpa

Prolog : Lubang Hitam

Mereka bilang bumi berotasi 1 x 24 jam dengan kecepatan 12.000 km/jam yang mengakibatkan terjadinya siang dan malam. Mereka bilang bumi berevolusi dengan kecepatan 250.000 km/jam setiap tahun mengelilingi matahari yang mengakibatkan perubahan musim dan cuaca. Mereka bilang Manusia dapat menembus langit dan mendarat ke bulan. Mereka bilang kemampuan Manusia mampu merajai Tata Surya.

Star Fall Company atau dikenal SFC baru saja mendaratkan astronotnya setelah 17 tahun terombang-ambing dalam perjalanan ke ruang angkasa.

Setelah mendarat di bumi, lima dari enam astronot yang melakukan perjalanan panjang di ruang angkasa, kini dirawat dalam ruang isolasi milik SFC. Mereka mendapatkan cidera otak serta luka mental yang membuat mereka tampak terdiam membisu dengan tatapan kosong. Sementara salah satu dari ke enam astronot tersebut menghadiri konferensi pers untuk menceritakan kisah perjalanannya kepada media. Tetapi, keadaan  astronot yang menghadiri pers itu pun sama seperti ke lima astronot lainnya.

11.30 AM Jambi, 13 November 2020 Indonesia.

Di hari itu langit tampak gelap, guyur hujan melumpuhkan sebagian aktifitas kota. Secara serentak, seluruh stasiun televisi dan media memutar breaking news di semua platform.

Seluruh penduduk kota kala itu terpusat pada satu berita yang mengejutkan dunia. Di mana media menampilkan saksi nyata, seorang astronot yang menghadiri pers secara langsung, setelah pulang dari ruang angkasa.

"Masa iya?"

"prankkah ?!"

"Luar biasa, teknologi kita sudah sampai kesana"

"Be-benar kah? mereka ke ruang angkasa?"

"Apa di bulan ada toilet?"

"Apa benar berita ini nyata?".

Tanggapan pro dan kontra masyarakat saat ini membuat segudang pertanyaan, sesaat setelah perhatiannya terpusat pada ponsel dan televisi yang menampilkan berita mengejutkan secara live.

Seakan mewakili semua pertanyaan, kegelisahan dan kegaduhan masyarakat. Wartawan yang berada di tempat tersebut, melemparkan segudang pertanyaan kepada astronot. Tentang kebenaran dan pengalamannya saat berada di ruang angkasa.

"Diusia berapa anda terbang meninggalkan bumi?"

"Kenapa tidak ada media yang menceritakan background anda saat pertama kali bergabung dengan astronot?"

"Apa yang anda rasakan saat ada di ruang angkasa?"

Ada begitu banyak pertanyaan yang dilemparkan para wartawan kepada Robert Carlos.

"Di mana rekan-rekan anda?"

Robert Carlos hanya diam tak dapat menanggapi pertanyaan-pertanyaan dari para wartawan. Dia tampak seperti orang yang bingung hanya bisa memperhatikan sekitarnya tanpa berucap sepatah kata pun.

Dari ke enam astronot hanya Robert Carlos yang menghadiri pers, pria paruh baya asal Kanada, juru bicaranya berkata.

"Ini masalah waktu, mental para astronot mengalami tekanan yang hebat setelah terombang-ambing di ruang angkasa."

SFC (Star Fall Company) adalah perusahaan besar yang memiliki otoritas dalam astronomi antariksa. Project SFC sangat dirahasikan oleh pemerintah dunia atau yang sering mereka sebut Elite Global atau EG. Organisasi ini adalah kelompok yang di anggotakan tokoh-tokoh penting dari beberapa pemimpin negara yang mengendalikan atas dunia, baik dari segi ekonomi, politik, sains dan teknologi. Seluruh anggota SFC terdiri dari ilmuan-ilmuan terpilih dari penjuru dunia, yang diketuai oleh Hendra Tan.

10.45 AM Nevada, 12 November 2020 Amerika serikat.

Dalam projectnya, SFC mendapatkan penemuan baru, entah itu sebuah kabar baik atau buruk. Sambil menatap monitor yang menampilkan Robert Carlos dalam acara live, Hendra Tan dibuat bingung dengan sikap dan gerak-gerik salah satu anggotanya.

"Sebenarnya... apa yang sudah terjadi pada mereka?."

Hendra Tan bergegas pergi meninggalkan ruang kerjanya, dengan sebuah ponsel yang ada disakunya, ia mencoba menghubungi salah satu anggota yang bertanggung jawab pada tim SFC di Indonesia, lebih tepatnya di kota Jambi.

"Hallo, selamat pagi pak, ada yang bisa saya bantu?"

"Biarkan Carlos menetap di sana (Jambi) lalu kirimkan ke lima korban ke pusat penelitian Nevada beserta seluruh file, rekaman dan data-data yang ada di sana." Ungkap Hendra Tan untuk memerintahkan salah satu anggotany yang bertanggung jawab pada tim SFC di Indonesia.

"Siap pak!"

Terkesan terburu-buru Hendra Tan bergegas pergi dari gedung perkantoran SFC menuju pusat penelitian SFC Nevada.

14.15 PM Jambi, 13 November 2020 Indonesia.

Setelah mendapatkan telepon dari Hendra Tan, selaku orang nomor 1 di perusahaan Star Fall Company. Para staff SFC yang berada di Jambi mecoba mengirimkan seluruh rekaman, file dan data-data melalui email. Membawa lima ilmuan yang berada di ruang isolasi milik SFC pergi menggunakan helikopter menuju Nevada, Amerika Serikat.

Setelah siaran langsung mengenai kembalinya astronot ke bumi, menciptakan banyak pertanyaan yang menimbulkan keraguan pada masyarakat. Apa yang dipikirkan mereka saat itu sama, mereka berfikir semua itu adalah rekayasa.

Sementara fakta sebenarnya tentang keberadaan astronot, sebenarnya tidak ada. Mereka adalah ilmuan-ilmuan yang dipilih untuk mencari keberadaan dan kehidupan lain di ruang angkasa, melalui langit yang ada di kota Jambi, Indonesia.

Raffy, selaku pimpinan yang bertugas dalam pengawasan anggota SFC bertugas di Jambi, Indonesia. Dalam projectnya SFC mencoba mengirimkan gelombang frekuensi ke langit-langit kota Jambi, mereka mengira gelombang frekuensi itu mampu menembus langit menuju ke Planet lainnya. Nyatanya tidak, gelombang yang mereka kirim justru terpantul kesudut-sudut Bumi.

Setelah kejadian itu Raffy selaku pemimpin tim bertindak cepat menghubungi EG untuk melaporkan hal yang menimpa tim nya. EG membuat skenario manis dengan tema kembalinya astronot ke bumi dengan tujuan mendapatkan keuntungan dan menunjukan betapa canggih teknologi mereka.

Bersama media, EG meminta salah satu narasumber Robert Carlos sebagai tokoh utama untuk menghadiri pers. Lalu didampingi dengan dua anggota Greed Midas sebagai juru bicara.

Kembali melihat kondisi ke lima ilmuan yang hendak dibawa ke Nevada, Amerika Serikat. Raffy dan para dokter spesialis meyakini ke lima ilmuan tersebut terkena radiasi tinggi yang mengakitbatkan kesadaran mereka hilang total. Untuk memastikan kembali, Raffy meminta bantuan EG untuk mengirimkan unit khusus pencari fakta dibalik tragedi gelombang misterius yang mereka tangkap hingga membuat ke enam ilmuan itu kehilangan kesadaran.

"Bagaimana, apa bisa di simpulkan?" tanya Raffy pada salah satu dokter spesialis yang dikirimkan oleh EG.

Merasa permasalahan di luar kemampuannya, dokter itu menjawab. "Sampai saat ini, hanya radiasi yang bisa kami pastikan."

"Apa ada kesalahan sistem dan pengaplikasian?"ungkap Raffy.

"Entahlah, itu bukan ranah saya pak. Mungkin kita bisa melihat kembali rekaman cctv dan audio mereka, lalu bertanya pada pengamat lainnya."

"Baiklah kalau begitu."

Raffy pun segera memanggil salah satu anggota SFC.

"Arnol, tolong siapkan rekaman audio yang ditangkap dan rekaman cctv."

"Baik pak." Segera salah satu anggota SFC itu mempersiapkan file pemutaran.

01.55 AM Nevada, 13 November 2020 Amerika Serikat.

Sesampainya Hendra Tan di pusat penelitian SFC, telah ada 2 anggota EG yang menunggu kedatangan Hendra Tan. Ke dua anggota EG tersebut adalah Verra (25 tahun) dan Kaeya (28 tahun).

Tepuk tangan yang diberikan Kaeya menjadi sambutan atas kedatangan dan keberhasilan Hendra Tan.

"Kita telah mendapatkan penemuan besar...."

Sambutan Kaeya mengiringi langkah kaki Hendra Tan untuk mendekatinya, namun matanya beralih ke monitor yang ada di sebelah kanannya, ia pun bertanya.

"apa ini?"

Gelombang yang dipancarkan oleh ke enam ilmuan itu menemukan bagian lain dari bumi, sebuah daratan yang sangat luas dan terdiri dari kepulauan.

Verra yang berada tepat dihadapan monitor berkata.

"Kukira Bumi hanya diisi dengan lima benua."

Verra mengalihkan pandangan dari monitor menatap senyum kepada Hendra Tan.

"Ternyata, ADA BANYAAAKKK!!! haha...."

Menanggapi Verra dan Kaeya, Hendra bertanya serius.

"Bagaimana kalian bisa tahu tentang ini?"

"Tentu saja, dari anggotamu... Raffy" jawab Kaeya.

"Apa maksudnya ini." gumam Hendra Tan menanggapi Kaeya.

Ke lima benua yang mereka ketahui itu hanya 5% dari daratan yang berada di Bumi. Masih banyak daratan-daratan yang tersebar di penjuru Bumi yang belum diketahui.

Melangkah pergi menuju pintu keluar yang ada dibelakang Hendra Tan, Kaeya berkata.

"Penemuan ini akan menjadi laporan penting untuk rapat EG nanti."

Langkah Kaeya terhenti saat berada tepat di samping Hendra Tan.

"Untuk itu, kami berharap kau datang bersama dengan ke lima ilmuan nanti."

Kaeya segera melanjutkan langkahnya.

"Ayo Verra, kita tak punya banyak waktu."

Berbalik menghentikan langkah, Kaeya berkata,

"Penemuan ini juga melibatkan pihak Ancelime dan Midas".

"Barbara dan Paul?" tanya Hendra Tan.

"Yaps...." Kaeya pun menjawab pertanyaan dari Hendra Tan.

Kembali berbalik arah lalu meninggalkan Hendra Tan.

"Kurasa kalian semua benar-benar orang hebat yang dipilih Lord, tidak akan pernah bisa akur. Sampai ketemu nanti Hendra Tan." ucap Kaeya, dan berjalan meninggalkan Hendra Tan.

"Tak heren jika berita menayangkan hal seperti itu, sudah pasti itu Barbara".

"Tapi, lebih dari pada itu...."

"Kenapa Raffy tidak memberi tahu ku lebih dulu dan membocorkannya pada pihak EG."

"Sebenarnya, apa yang sedang terjadi."

Gumam Hendra Tan, bahwa dia selaku pemimpin SFC tidak diberi tahu tentang penemuan sebesar itu.

15.20 PM Jambi, 13 November 2020, Indonesia.

Fokus kembali ke SFC Jambi, salah satu anggota SFC menyampaikan pesan dari Hendra Tan kepada Raffy.

"Untuk data-data sudah dikirimkan dan ke lima ilmuan akan segera diberangkatkan pak."

"Baik, jalankan."

"Ta-tapi Pak Raffy..."

"Ada apa?" Raffy pun bertanya kepada anggotanya.

"Pak Hendra Tan, meminta Bapak untuk ikut bersama dengan ke lima ilmuan itu."

"Oh begitu."

"Kurasa, ia meminta penjelasan kenapa aku melaporkan langsung pada EG." gumam Raffy.

"Baiklah, jam 17.00 PM kita berangkat. Tapi, sebelum itu aku ingin melihat kembali rekaman video dan audio yang terjadi pada mereka."

"Ba-baik Pak."

Beberapa menit setelah persiapan, Raffy beserta beberapa pengamat dan staff analisa memutar kembali rekaman cctv dan audio yang terjadi kepada ke enam ilmuan tersebut.

Rekaman tersebut berdurasi 30 menit, video ini adalah video akhir sebelum terjadinya gelombang yang merusak beberapa perangkat keras di dalam ruangan, karena jumlah penyimpanan cctv setiap 30 menit akan terotomatis tersimpan. Mereka memutuskan untuk menyaksikan secara langsung rekaman tersebut.

Di dalam ruangan 10 meter x 6 meter, terdiri dari 8 staff SFC, beserta 4 penganalisa kejadian, 6 pakar telematika dan 3 ahli kejiwaan termasuk piskolog.

25 menit berlalu dalam video tersebut benar tidak terjadi apa-apa, semua tampak biasa. Mereka tampak bersanda gurau, namun memasuki menit akhir, keadaan mulai berubah.

Sinyal menangkap sebuah gelombang, lalu Robert Carlos mencoba menerjemahkan gelombang tersebut. Dari headset yang dikenakan, terdengar suara berisik layaknya kaset rusak.

Rasa penasaran Raffy dengan apa yang didengar Robert Carlos meminta staff yang bertugas memutar rekaman untuk mengeraskan suaranya.

"Keraskan volumenya."

Terdengar suara sayup seperti suara berat namun tertutup suara berisik seperti suara kaset yang rusak.

Saat memasuki menit ke 28 tiba-tiba hening tak ada lagi suara.

"Sampai disitu?" tanya Raffy kepada staff yang ada di ruangan tersebut.

"Masih tersisa 2 menit Pak."

"Baik, tolong volumenya dibesarkan."

Setelah volume mencapai angka maksimal, terdengar kembali suara berisik layaknya kaset yang rusak. Namun kali ini berbeda, suara dengingan itu begitu cepat menusuk ketelinga mereka.

Melihat beberapa anggotanya terhempas kehilangan keseimbangan, Raffy berkata.

"Ke-kecilkan suaranya."

Sambil menutupi telinga dengan ke dua tangannya.

Salah satu anggota yang bertugas memutar dan menyeting video rekaman berkata.

"Ti-tidak bisa pak."

Raut wajahnya tampak panik, jari jemari tampak sibuk menekan tombol keyboard komputer.

Setelah suara bising itu terdengarlah dengan jelas, suara berat dari seseorang yang berbicara entah menggunakan bahasa apa. Seperti berucap dengan 3 kalimat lalu tertawa.

Beberapa anggota Raffy sontak berteriak.

"AAAAAA...!"

Beberapa dari mereka berlari menuju pintu keluar, Raffy masih terdiam di tempat seakan mengalami shock hanya bisa menyaksikan anggotanya yang histeris berlari menyelamatkan diri.

Sambil memperhatikan anggotanya pergi, Raffy bergumam.

"Su-suara apa itu."

"I-itu bukan suara manusia."

"Makh-makhluk apa yang barusan berbicara itu."

Mata Raffy melirik beberapa aksesoris yang ada di meja. Dari apa yang Raffy liat, gelas berisikan air tampak bergetar.

Raffy masih terdiam bisu tak dapat mengambil keputusan, suara yang ia dengar terlalu dalam mengintimidasi kejiwaannya. Dia sangat ketakutan hingga tak mampu untuk bergerak.

"A-apa yang terjadi."

"Ke-kemana mereka berlari."

Gelas berisi air yang dilihat oleh Raffy tiba-tiba terjatuh, ia masih tampak berdiri seorang diri di dalam ruangan penelitian. Lampu gantung tampak bergoyang kuat, menandakan gempa bumi semakin menguat.

Sirine tanda bahaya gedung SFC Jambi berbunyi, diikuti suara admin menggunakan pengeras suara untuk menginformasikan para anggota.

"Telah terjadi gempa di kota kita, dengan kekuatan yang masih terus bertambah. Di informasikan untuk para anggota menghindari bangunan, segera berlari ke tengah-tengah lapangan, terima kasih."

Dengan sekuat tenaga, mereka menutup telinga dengan menggunakan ke dua tangannya. Tetapi suara dengingan yang mereka dengar dalam rekaman audio tak hilang meski mereka telah meninggalkan ruangan penelitian. Menahan sakit yang dirasa, gendang telinga mereka serasa akan pecah.

"Su-suara ini tidak hilang-hilang.... Aaaaa...!"

"Tolong."

Suara dengingan dan getaran bumi yang terus menerus bertambah kuat. Seketika merobohkan bangunan dan pepohonan satu persatu. Angin yang bertiup kencang, sekilas mengangkat semua debu di wilayah tersebut. Listrik padam, seakan langit sudah tidak ada lagi cahaya matahari yang menyinari Bumi.

Beberapa dari mereka ada yang terjatuh dan termuntah-muntah. Beberapa dari mereka juga ada yang mencakar wajahnya sendiri hingga robek. Beberapa dari mereka ada menyumbat telinganya menggunakan pena hingga menembus gendang telinga.

Tercatat, ada 88 orang yang ada di dalam gedung tersebut, termasuk Raffy. Tetapi yang sampai ke halaman depan hanya 6 orang.

Tampak bercak darah dipakaian mereka, mata dan telinga mereka juga tampak mengeluarkan darah.

Indonesia, Jambi 13 November 2020,

16.50 PM

"Da-darah?" ucap Raffy yang melihat darah ditelapak tangannya.

Raffy tampak tergeletak jatuh tertimpa atap bangunan, ia masih kebingungan meski ruangan sudah hampir dipenuhi api. Diketahui gedung SFC terbakar, beberapa aliran listrik yang konslet dan beberapa perangkat keras meledak.

Raffy tidak tau harus melakukan apa, ia berdiam diri menunggu kematiannya.

Ke enam anggota yang berhasil keluar dari gedung SFC Jambi, tak menyangka bahwa di luar keadaannya jauh lebih parah.

Seperti melihat neraka, lautan api membakar kota Jambi. Teriak histeris terdengar dari segala penjuru. Hingga gedung-gedung yang ada di sana runtuh menimpa masyarakat kota Jambi.

"Aa-apa yang sebenarnya terjadi." Raffy terduduk, menyaksikan bencana besar tarjadi di kotanya.

Kendaran-kendaraan yang saling bertabrakan meledak, kota dipenuhi kericuhan. Di mana seluruh penduduk berlarian tak tentu arah.

Gempa hebat dengan kekuatan 11,05 SR menyerang kota Jambi.

"Bahkan su-suara itu tidak hilang huhu." Isak tangis salah satu anggota SFC yang berhasil keluar dari dalam gedung SFC.

Di tengah ricuhnya kota tampak sebuah bola hitam seukuran bola kaki dengan diameter 20 cm muncul di atas langit-langit kota.

Bola hitam itu lambat laun menghisap seluruh benda yang ada disekitarnya, hingga membuat benda itu tumbuh semakin membesar.

Satu persatu segala sesuatu terhisap ke dalam bola hitam tersebut, tanpa terkecuali manusia. Pemandangan yang disaksikan kala itu tampak kabut merah menyelimuti kota, kabut itu ialah darah dan tubuh manusia yang bertabrakan dengan benda sekitar hingga melebur.

Jambi 13 November 18.00 PM

Hari terakhir kota itu sebelum menjadi kawah kosong tanpa bekas.

Terpopuler

Comments

life is just an illusion

life is just an illusion

lumayan bagus sih bang, riset film austronominya, berasa kek nonton film marvel, ini kedatangan alien kah?

2023-06-05

8

agung septian

agung septian

05.00 PM 🤦

2022-08-22

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!