Orientasi

Winda meninggalkan ruangan Dani setelah menyerahkan berkas data pribadi Rania dan mengenalkan Rania sebagai sekretaris yang baru untuk Pak CEO. Kini tinggal Dani dan Rania yang masih ada diruangan itu.

Dani masih lekat menatap Rania yang sedang duduk dikursi seberang meja kerjanya. Senyumnya terus mengembang dari bibirnya, seolah sudah menemukan sesuatu yang sudah dicari nya selama ini, dan hatinya terus berdesir, terasa sejuk dan damai. 'kalo ini sesuai dengan kriteria ku... ', batinnya senang sambil terus tersenyum menatap Rania.

Rania terlihat mulai kurang nyaman karena dari tadi pria di depannya masih terus menatap nya sambil tersenyum misterius. Kepala nya menunduk dalam tidak berani menatap balik orang yang ada didepannya.

"Jadi namamu Rania. Berapa usiamu sekarang, Rania?", tanya Dani memecah kebisuan diantara mereka.

"Usia saya sekarang 28 tahun, Pak.".

"Waaahhh... pas sekali!", ucap Dani sambil menepuk tangannya sekali.

'Apanya yang pas?', batin Rania curiga. 'Astaghfirullahalazim... tenang Rania', Rania meremas kedua tangan nya yang mulai terasa dingin. Semoga saja dia mendapatkan partner kerja yang baik dan sekaligus bisa menjadi teman. untuknya.

Dani terlihat mulai membuka data pribadi milik Rania, membaca biodata Rania dengan teliti dari atas sampai bawah. Kedua matanya tiba-tiba saja melotot, kedua alisnya terangkat dan bibirnya terbuka seperti kaget dengan sesuatu yang ada didalam map itu.

"Kamu sudah menikah dan sudah punya... anak??", Dani beralih menatap Rania tak percaya.

"Benar, Pak, saya sudah menikah dan sudah mempunyai anak", jawab Rania sambil tersenyum lega. 'Alhamdulillah... ', entah kenapa sekarang hatinya sedikit lega setelah Dani membaca semua biodata nya secara rinci, dan tahu kalau dia sudah menikah dan punya anak.

Badan Dani langsung lemas bersandar pada kursi kerjanya, matanya menatap Rania dengan tatapan sedih dan kecewa. Baru saja dia merasakan kebahagiaan bertemu dengan Rania, kini sudah harus tertampar kenyataan yang membuatnya kecewa dan patah hati setelah tahu status Rania yang sebenarnya.

"Kenapa kamu sudah menikah duluan... ?", ucap Dani tanpa sadar dengan suara lirih yang masih bisa terdengar oleh Rania.

Rania menundukkan kepalanya menahan senyum supaya tidak terlihat oleh Dani. 'Ternyata orang nya lucu juga', seperti nya Rania akan nyaman bekerja dengan Dani, karena Dani orang yang ekspresif dan cepat sekali akrab dengan orang yang baru saja dikenalnya.

"Hhmmm... oke lah kalo begitu, ayo kita mulai dari sekarang. Aku akan memberi tau apa saja tugasmu sebagai sekretaris CEO disini. Silahkan kamu catat jika memang perlu.".

Rania merogoh tasnya mencari notebook kecil dan pulpen, kemudian mulai mencatat semua tugas yang dijelaskan oleh Dani, tugas sebagai sekretaris CEO.

Dani menjelaskan panjang lebar tentang masalah pekerjaan sekretaris yang harus dikerjakan oleh Rania setiap harinya, sesekali mencuri pandang pada Rania dengan perasaan yang sangat kecewa dan sedih setelah tau status Rania. Selama ini dia begitu mendambakan sosok wanita yang bisa menyejukkan hidupnya yang kosong. Melihat Rania pertama kali saja Dani sudah yakin kalau Rania adalah wanita yang dia cari. Sosok wanita yang cantik, lemah lembut dan baik akhlaknya yang akan menuntun nya ke jalan yang benar, itulah yang terlihat dimata Dani ketika melihat Rania.

"Oke, sekarang kita ke kantor mu, kantor sekretaris", Dani bangkit dari kursinya, Rania langsung mengikuti dari belakang.

Ruangan yang tidak terlalu besar tapi juga tidak sempit, sangat cukup untuk Rania menyelesaikan tugas nantinya. Ruangan yang terbuka dan langsung menghadap ke pintu lift dengan desain interior yang minimalis dan cantik, terdapat meja depan setinggi dada dan ada ruangan kecil dibelakang dilengkapi sofa single dan meja kecil, yang tersekat lemari buku dan file, sehingga tidak terlihat dari depan. Sangat pas untuk istirahat, makan dan sholat.

Sementara disisi sebelah kanannya merupakan ruang kantor CEO. Rania langsung merinding melihat pintu calon bos nya nanti.

Saat tadi berkumpul di kantor HRD para calon karyawan sudah heboh membicarakan tentang CEO disini, yang katanya sangat ganteng, gagah, berwibawa, dan masih single. Bahkan ada yang menyebut kalo CEO disini merupakan sosok yang dingin dan arogan, yang tak segan membasmi lawan dan musuhnya. Rania memejamkan matanya erat, bagaimana dia harus menghadapi orang seperti itu?. Apalagi harus bertemu setiap hari dan pasti akan selalu berurusan dengan nya.

"Gimana Rania, apa ada sesuatu yang masih kurang jelas atau kamu mau meminta fasilitas tertentu?", tanya Dani menyadarkan Rania dari lamunannya.

"Saya kira ini sudah lebih dari cukup pak Dani. Emm... maaf pak, saya mau minta ijin terlebih dahulu pak, bolehkah saya gunakan ruangan yang dibelakang untuk ruang saya sholat pak?", pinta Rania dengan suara agak berbisik.

Dani tersenyum menatap Rania, 'ya Tuhan... dimana aku bisa mendapatkan wanita seperti ini lagi?', batin Dani sedih. "Silahkan dipakai saja, ruang kerja ini sekarang sudah menjadi ruangan pribadimu, jadi kamu bebas mau apa saja diruangan ini. "

Rania tersenyum lega dan senang, "Alhamdulillah... Terimakasih pak Dani. ", ucap Rania senang.

"Tapi... aku ada permintaan khusus untukmu Rania, mulai sekarang jangan panggil aku Pak. Aku belum setua yang kamu pikirkan. Jadi mulai sekarang panggil saja aku dengan sebutan Mas. ", seulas senyum Dani terlihat aneh mengembang dibibirnya.

Rania terkejut mendengar permintaan Dani, "Tapi pak.. ".

"eeiitt... panggil Mas. oke!", potong Dani cepat sambil mengangkat tangan kanannya dan menyatukan jempol dan jari telunjuknya sebagai tanda oke. Rania menganggukkan kepala nya pelan dan ragu.

"Sekarang pak Bos Arsha masih makan siang diluar, beliau biasanya baru kembali ke kantor sekitar jam 2 siang. Yang perlu kamu cermati adalah kebiasaan pak bos, biasanya beliau tidak mau menerima tamu diluar janji. Kalau tamu itu tetap memaksa, kamu harus menanyakan dulu pada pak bos. Terus pak bos itu orang yang gila kerja, kalau pekerjaan belum selesai pak bos pantang untuk pulang. Jadi mulai sekarang kamu harus menyiapkan diri kalau sewaktu-waktu kamu pulang terlambat. Oke, sekarang kamu bisa mulai mempelajari semua file dan catatan dari sekretaris sebelumnya. Kalo ada sesuatu yang masih belum jelas langsung tanyakan saja ke aku, pintu kantor ku selalu terbuka untuk mu."

"Baik Pak", sahut Rania cepat.

Dani melotot menatap Rania.

"Maksud saya em.. Mas", ucap Rania malu-malu.

Dani tersenyum senang mendengarnya, tak peduli dengan status Rania yang sudah menikah, yang terpenting sekarang dia sudah menemukan teman yang sepertinya akan nyambung jika diajak ngobrol. Kehadiran Rania tentunya akan jadi angin segar untuk hari-harinya mendatang saat menghadapi bosnya yang arogan.

"Kamu tenang saja Rania, aku tidak ada maksud apa-apa. Kita nantinya akan sering berhubungan dalam pekerjaan membantu pak bos. Jadi biar lebih akrab saja, kamu tidak usah terlalu formal padaku, anggap saja aku ini seperti kakakmu sendiri.".

Rania menatap Dani mencoba mencari kejujuran dimatanya kemudian mengangguk yakin setelah melihat jawaban pada mata Dani yang terlihat tulus.

"Terimakasih sebelumnya, maaf... saya hanya belum terbiasa saja. Mohon bimbingan untuk kedepannya, pasti saya akan banyak merepotkan mas Dani karena ini pengalaman pertama saya menjadi sekretaris.", ucap Rania dengan senyum manis yang selalu mengembang dan membuat hati Dani semakin sakit.

Episodes
1 5 tahun yang lalu
2 Hamil
3 21 Juni 2016
4 5 tahun yang lalu (part 2)
5 Hamil ( part 2)
6 Dilema
7 21 Juni 2016 ( part 2 )
8 Memulai kembali
9 Pamit
10 PT Wiguna properti tbk
11 Harus tertutup
12 Siap
13 Orientasi
14 Mulai goyah
15 Kopi hitam
16 Calon Suamiku
17 Jones
18 Penasaran
19 Sad girl Sarah
20 Pantang menyerah
21 Bangkit setelah tidur lama
22 Hadiah teman curhat
23 Wawancara dadakan
24 Brontosaurus dan kawan-kawan
25 Lego dan pistol kayu
26 Kang Gombal
27 Blok Lima
28 Pesona Hari Jum'at
29 Ibu Cantik dan Anggun
30 Seperti seorang kakak
31 Rania lagi
32 Medan Perang
33 Trauma masa lalu
34 VVIP
35 Seperti ayah dan anak
36 Rahasia yang lalu
37 Andra pulang
38 Satu-Kosong
39 Penolakan Halus
40 Gemma Cantik
41 Let's Go, Lego
42 Steak moodbooster
43 Tragedi air susu
44 Tragedi lagi
45 Amarah Bapak
46 Andra atau Rania?
47 Pupus
48 Tunggu Saja
49 Duo broken heart
50 Wedding day
51 Baju Khusus
52 Pencurian
53 Soup cream jagung
54 Maaf
55 Asam Lambung
56 Perkenalan
57 Titipan Bapak
58 Pijatan Berbahaya
59 Sabar, Pelan dan Smooth
60 Kado Pernikahan
61 Bos Mesum
62 Hukuman 100%
63 Obat Mujarab
64 Pintu Rahasia
65 Terimakasih
66 Bos Kulkas
67 Persiapan Kehamilan?
68 Quality Time
69 Box Pink
70 Masa Lalu
71 Pil Jahanam
72 Jadilah Ibu dari Anakku
73 Sekretaris Baru
74 Perkenalan
75 Sedih dan Bahagia
76 I miss you
77 Cerita Celine
78 Mengalah
79 Siska Cerewet
80 Sayur Bening
81 Cemburu?
82 Berdamai
83 Curhat Dan Fakta
84 Emosi Hati
85 Percaya dan Kejujuran
86 Keputusan Besar
87 Rania Pergi
88 Duel Maut
89 Awal Masalah
Episodes

Updated 89 Episodes

1
5 tahun yang lalu
2
Hamil
3
21 Juni 2016
4
5 tahun yang lalu (part 2)
5
Hamil ( part 2)
6
Dilema
7
21 Juni 2016 ( part 2 )
8
Memulai kembali
9
Pamit
10
PT Wiguna properti tbk
11
Harus tertutup
12
Siap
13
Orientasi
14
Mulai goyah
15
Kopi hitam
16
Calon Suamiku
17
Jones
18
Penasaran
19
Sad girl Sarah
20
Pantang menyerah
21
Bangkit setelah tidur lama
22
Hadiah teman curhat
23
Wawancara dadakan
24
Brontosaurus dan kawan-kawan
25
Lego dan pistol kayu
26
Kang Gombal
27
Blok Lima
28
Pesona Hari Jum'at
29
Ibu Cantik dan Anggun
30
Seperti seorang kakak
31
Rania lagi
32
Medan Perang
33
Trauma masa lalu
34
VVIP
35
Seperti ayah dan anak
36
Rahasia yang lalu
37
Andra pulang
38
Satu-Kosong
39
Penolakan Halus
40
Gemma Cantik
41
Let's Go, Lego
42
Steak moodbooster
43
Tragedi air susu
44
Tragedi lagi
45
Amarah Bapak
46
Andra atau Rania?
47
Pupus
48
Tunggu Saja
49
Duo broken heart
50
Wedding day
51
Baju Khusus
52
Pencurian
53
Soup cream jagung
54
Maaf
55
Asam Lambung
56
Perkenalan
57
Titipan Bapak
58
Pijatan Berbahaya
59
Sabar, Pelan dan Smooth
60
Kado Pernikahan
61
Bos Mesum
62
Hukuman 100%
63
Obat Mujarab
64
Pintu Rahasia
65
Terimakasih
66
Bos Kulkas
67
Persiapan Kehamilan?
68
Quality Time
69
Box Pink
70
Masa Lalu
71
Pil Jahanam
72
Jadilah Ibu dari Anakku
73
Sekretaris Baru
74
Perkenalan
75
Sedih dan Bahagia
76
I miss you
77
Cerita Celine
78
Mengalah
79
Siska Cerewet
80
Sayur Bening
81
Cemburu?
82
Berdamai
83
Curhat Dan Fakta
84
Emosi Hati
85
Percaya dan Kejujuran
86
Keputusan Besar
87
Rania Pergi
88
Duel Maut
89
Awal Masalah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!