PT Wiguna properti tbk

Arsha duduk bersandar di kursi kebesarannya, matanya terpejam erat, dahinya berkerut sampai alisnya hampir menyatu. Tampak sekali kalau hari ini moodnya sedang tidak baik-baik saja.

Sejak pagi tadi Arsha sudah dibuat emosi oleh asistennya sendiri, siapa lagi kalo bukan Dani si asisten durhaka. Masalah yang tidak bisa diselesaikan oleh seorang asisten yang sekarang ini merangkap menjadi seorang sekretaris pribadinya juga.

'tok tok tok...'

"Pak Arsha, boleh saya masuk?", suara Dani terdengar dari balik pintu ruang kantor pridadi Arsha.

Arsha langsung membuka matanya dengan lebar, kemudian meremas kedua tangannya yang sudah gatal ingin memberi hukuman pada asistennya yang keras kepala itu.

"Masuk!!", teriak Arsha dengan keras.

Pintu dibuka dengan pelan, Dani melangkah masuk dengan sangat hati-hati dan pelan, yang langsung disambut dengan tatapan tajam dari Bos nya yang sedang duduk di kursi kerja nya.

'aahhh mati aku...', batin Dani ngenes, bersiap menerima amukan dari Bos nya.

Tiba-tiba saja sebuah tempat pena di atas meja kerja Arsha sudah melayang ke arah Dani. Untung saja reflek Dani begitu cepat, sehingga bisa menghindar dari lemparan tempat pena yang Arsha tujukan kepadanya. Dani spontan langsung memegang dadanya yang kaget karena kejadian nya begitu cepat dan sangat tiba-tiba, kemudian menengok kebawah, menatap tepat didepan sepatunya beberapa pena mahal sudah berhasil mendarat dengan manis beserta dengan wadahnya.

"Apa yang mau kamu katakan sekarang, Dan?", Arsha masih menatap tajam pada Dani yang sudah terlihat pucat diseberang meja miliknya.

"Itu, Bos. Laporan yang kemarin masih banyak kesalahan, sudah saya perbaiki tadi, Bos. Dan untuk masalah...sekretaris, nona Sarah sendiri yang akan meng-handle nya.", Dani berkata dengan sangat hati-hati dan pelan sampai suaranya tergagu karena takut kalau salah ucap dan Bosnya akan semakin murka padanya.

"Dimana sekretaris yang baru? Cepat bawa kesini!! Kenapa harus Sarah yang mengurus masalah sekretaris??".

Dani menelan ludahnya sendiri karena tenggorokannya tiba-tiba saja terasa kering, kemudian menghirup oksigen didalam ruangan itu dalam-dalam sebelum mulai bicara lagi.

"Sekretaris yang baru, baru akan masuk besok pagi, Bos. Hari ini khusus nona Sarah sendiri yang akan menyeleksi sendiri calon sekretaris nya.".

Arsha mendengus kesal, lalu memijit dahinya yang seakan isi kepalanya sudah mau mendidih.

"Maaf Bos, itu semua permintaan khusus dari Nona Sarah".

"Diam kamu Dan, dasar asisten durhaka!!".

Dani hanya terdiam, sudah terbiasa baginya di panggil dengan julukan asisten durhaka oleh Bos kepala batu ini.

"Bos, sekarang waktunya meeting dengan pimpinan dari Angkasa grup.", Dani mencoba mengalihkan pembicaraan dari masalah sekretaris yang membuat Arsha marah padanya.

Arsha kembali menatap Dani dengan marah.

"Dasar orang durhaka kamu, Dan!! Kenapa tidak bilang dari tadi?!", Nah kan salah lagi Dani, Dani hanya bisa menghela nafas nya dengan pasrah. Niat hati ingin mengalihkan pembicaraan malah dapat cacian amarah dari Bos kepala batu nya.

Arsha langsung berdiri dari kursinya, kemudian menyambar jas hitam miliknya yang diletakkan di sandaran kursi kerjanya, lalu melangkahkan kakinya dengan lebar keluar dari ruang pribadi nya. Dani mengikuti Arsha tepat di belakang Arsha, tangannya mengepal erat persis dibelakang kepala Arsha, seperti ingin menonjok kepala Bosnya itu.

'Dasar Bos gedeg !!', teriak Dani dalam hati.

"Berani kamu sama aku, Dan??!!".

Dani langsung menurunkan kepalan tangannya lalu menyembunyikan nya dibalik badannya sendiri, menatap heran pada Bos nya yang seperti punya mata di belakang kepalanya.

*

Sementara itu di sebuah aula kecil di bagian HRD, sudah berkumpul beberapa calon karyawan baru yang sudah lolos administrasi dan sedang bersiap untuk melakukan tes wawancara dengan kepala HRD. Ada sekitar 20 orang yang kini sedang berkumpul sejak jam tujuh pagi tadi, dan kini mereka sedang menunggu kedatangan kepala HRD PT Wiguna. Rania termasuk salah satu dari calon karyawan PT Wiguna yang saat ini sedang menunggu tes wawancara.

Seorang wanita cantik berbadan seksi tiba-tiba masuk kedalam ruangan itu. Semua orang didalam ruangan langsung terdiam dan menatap wanita itu dengan tatapan kagum dengan penampilan wanita yang sekarang sedang berdiri didepan mereka. Tubuh yang benar-benar proporsional dan di sempurnakan dengan baju mahal yang benar-benar pas ditubuhnya, bahkan bisa dibilang sangat ketat sehingga bisa terlihat jelas lekukan tubuh wanita itu dari berbagai arah.

'Wow, inilah Jakarta. Semangat Rania', batin Rania seperti sedang menyemangati diri sendiri setelah membandingkan dengan penampilannya sendiri yang berbeda jauh dari wanita yang ada di depannya.

Tidak bisa dipungkiri, persaingan ketat untuk bisa lolos dan masuk ke perusahaan yang besar seperti ini, selain dibutuhkan orang dengan otak yang pintar juga harus didukung dengan penampilan fisik yang menarik. Apalagi di kota besar seperti Jakarta ini, penampilan merupakan faktor utama penilaian seseorang.

Jika dinilai dari penampilan Rania pasti akan kalah jauh dibandingkan dengan calon karyawan yang lainnya. Rania seorang wanita yang berhijab panjang hingga menutup dadanya dan selalu memakai pakaian yang longgar untuk menutupi lekuk tubuhnya, itu sudah biasa dipakai Rania sejak dia masih sekolah dasar. Dia selalu berusaha berpakaian rapi sesuai dengan syariah Islam. Meski begitu Rania selalu pandai memilih dan mempadupadankan bajunya sehingga terlihat serasi dengan dirinya yang postur tubuhnya tidak terlalu tinggi.

'Bismillahirrahmanirrahim... ', Rania memantapkan niatnya kembali untuk berjuang demi Andra dan dirinya sendiri. Menepis keraguan dan rasa tidak percaya diri yang dirasakannya saat ini.

Wanita itu menatap satu persatu calon karyawan yang sedang berdiri didepan nya. Tiba-tiba tatapan nya berhenti pada Rania yang kebetulan berdiri diurutan paling belakang.

"Kamu, yang berdiri di belakang, yang memakai kerudung krem, sekarang juga maju kedepan.".

Rania kaget, lalu kepalanya ikut menoleh ke kiri dan ke kanan, 'Kerudung krem? Seperti nya hanya aku yang memakai kerudung krem hari ini.', Rania langsung menatap wanita itu lagi.

"Iya kamu, tidak ada lagi yang memakai kerudung krem selain kamu disini.".

Rania segera maju menghampiri wanita itu dan berdiri tepat didepan nya.

"Siapa namamu?", tanya wanita itu saat Rania sudah sampai didepan nya.

"Rania Putri Ramadhani, Bu", sahut Rania dengan suara yang pelan.

"Oke Rania, kamu sekarang ikut aku ya.".

Rania terlihat kebingungan, sepertinya pakaiannya kali ini akan jadi masalah dikantor ini, karena dari semua calon karyawan yang sudah datang, hanya dia sendiri yang berhijab panjang sampai menutup dada dan juga berpakaian longgar. Memang ada calon karyawan lain yang memakai hijab juga, tapi hijab yang dipakainya di gulung rapi dan terikat pas dilehernya.

"Baik, Bu.", sahut Rania singkat.

Wanita itu langsung berjalan keluar meninggalkan aula HRD, 'Ya Allah, lindungi hamba-Mu ini ya Allah... ', Rania berjalan mengikuti wanita itu sambil terus memegang dadanya yang tiba-tiba berdegup keras. Perasaan ragu tiba-tiba langsung datang mendera, apakah kali ini akan di tolak bekerja disini?.

Episodes
1 5 tahun yang lalu
2 Hamil
3 21 Juni 2016
4 5 tahun yang lalu (part 2)
5 Hamil ( part 2)
6 Dilema
7 21 Juni 2016 ( part 2 )
8 Memulai kembali
9 Pamit
10 PT Wiguna properti tbk
11 Harus tertutup
12 Siap
13 Orientasi
14 Mulai goyah
15 Kopi hitam
16 Calon Suamiku
17 Jones
18 Penasaran
19 Sad girl Sarah
20 Pantang menyerah
21 Bangkit setelah tidur lama
22 Hadiah teman curhat
23 Wawancara dadakan
24 Brontosaurus dan kawan-kawan
25 Lego dan pistol kayu
26 Kang Gombal
27 Blok Lima
28 Pesona Hari Jum'at
29 Ibu Cantik dan Anggun
30 Seperti seorang kakak
31 Rania lagi
32 Medan Perang
33 Trauma masa lalu
34 VVIP
35 Seperti ayah dan anak
36 Rahasia yang lalu
37 Andra pulang
38 Satu-Kosong
39 Penolakan Halus
40 Gemma Cantik
41 Let's Go, Lego
42 Steak moodbooster
43 Tragedi air susu
44 Tragedi lagi
45 Amarah Bapak
46 Andra atau Rania?
47 Pupus
48 Tunggu Saja
49 Duo broken heart
50 Wedding day
51 Baju Khusus
52 Pencurian
53 Soup cream jagung
54 Maaf
55 Asam Lambung
56 Perkenalan
57 Titipan Bapak
58 Pijatan Berbahaya
59 Sabar, Pelan dan Smooth
60 Kado Pernikahan
61 Bos Mesum
62 Hukuman 100%
63 Obat Mujarab
64 Pintu Rahasia
65 Terimakasih
66 Bos Kulkas
67 Persiapan Kehamilan?
68 Quality Time
69 Box Pink
70 Masa Lalu
71 Pil Jahanam
72 Jadilah Ibu dari Anakku
73 Sekretaris Baru
74 Perkenalan
75 Sedih dan Bahagia
76 I miss you
77 Cerita Celine
78 Mengalah
79 Siska Cerewet
80 Sayur Bening
81 Cemburu?
82 Berdamai
83 Curhat Dan Fakta
84 Emosi Hati
85 Percaya dan Kejujuran
86 Keputusan Besar
87 Rania Pergi
88 Duel Maut
89 Awal Masalah
Episodes

Updated 89 Episodes

1
5 tahun yang lalu
2
Hamil
3
21 Juni 2016
4
5 tahun yang lalu (part 2)
5
Hamil ( part 2)
6
Dilema
7
21 Juni 2016 ( part 2 )
8
Memulai kembali
9
Pamit
10
PT Wiguna properti tbk
11
Harus tertutup
12
Siap
13
Orientasi
14
Mulai goyah
15
Kopi hitam
16
Calon Suamiku
17
Jones
18
Penasaran
19
Sad girl Sarah
20
Pantang menyerah
21
Bangkit setelah tidur lama
22
Hadiah teman curhat
23
Wawancara dadakan
24
Brontosaurus dan kawan-kawan
25
Lego dan pistol kayu
26
Kang Gombal
27
Blok Lima
28
Pesona Hari Jum'at
29
Ibu Cantik dan Anggun
30
Seperti seorang kakak
31
Rania lagi
32
Medan Perang
33
Trauma masa lalu
34
VVIP
35
Seperti ayah dan anak
36
Rahasia yang lalu
37
Andra pulang
38
Satu-Kosong
39
Penolakan Halus
40
Gemma Cantik
41
Let's Go, Lego
42
Steak moodbooster
43
Tragedi air susu
44
Tragedi lagi
45
Amarah Bapak
46
Andra atau Rania?
47
Pupus
48
Tunggu Saja
49
Duo broken heart
50
Wedding day
51
Baju Khusus
52
Pencurian
53
Soup cream jagung
54
Maaf
55
Asam Lambung
56
Perkenalan
57
Titipan Bapak
58
Pijatan Berbahaya
59
Sabar, Pelan dan Smooth
60
Kado Pernikahan
61
Bos Mesum
62
Hukuman 100%
63
Obat Mujarab
64
Pintu Rahasia
65
Terimakasih
66
Bos Kulkas
67
Persiapan Kehamilan?
68
Quality Time
69
Box Pink
70
Masa Lalu
71
Pil Jahanam
72
Jadilah Ibu dari Anakku
73
Sekretaris Baru
74
Perkenalan
75
Sedih dan Bahagia
76
I miss you
77
Cerita Celine
78
Mengalah
79
Siska Cerewet
80
Sayur Bening
81
Cemburu?
82
Berdamai
83
Curhat Dan Fakta
84
Emosi Hati
85
Percaya dan Kejujuran
86
Keputusan Besar
87
Rania Pergi
88
Duel Maut
89
Awal Masalah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!