chapter 20 --

kediaman ratu ketiga yang menenangkan dimana Elisabeth sedang duduk santai di sebuah sofa, di temani dengan perapian hangat membuat suasana sangat nyaman.

Eliana juga dengan tenang bermain di lantai hangat dengan mainannya.

"JDAR!!!!...... "

suara petir tidak mengganggu aktivitas mereka, namun di suasana yang tenang tersebut ada 1 hal yang sebenarnya bisa di sebut tidak wajar.

"ibu... aku minta maaf huhuhu.... "

"Eliana kalau sudah besar jangan nakal Ya nak"

Eliana menoleh ibunya dan mengangguk dengan polos.

"iya ibu... Eliana akan menjadi anak yang penurut"

"anak pintar... ini ada manisan buah... kau mau"

"mau!!... hehehe terima kasih ibu"

Arcane melihat ibunya hanya bisa pasrah dan tak sadar air matanya keluar dan mengalir melalui dahinya dan berakhir bersarang di rambutnya.

aneh? ... tidak, itu tidak aneh jika ada yang namanya gravitasi.

sebelumnya ketika Arcane ketahuan oleh Elisabeth, Sebastian langsung mengikat tangan dan kaki Arcane.

setelah selesai Elisabeth langsung menyeret Arcane menuju ruang santai dan menyuruh Sebastian untuk menutup lubang yang biasanya Arcane gunakan, kemudian ia langsung memanggil kapten prajurit untuk menjaga 5 kali lebih ketat dan jika kurang personil ia memberi izin untuk meminta prajurit di kirimkan dari kampung halamannya di perbatasan timur.

singkat cerita Arcane di gantung secara terbalik di tengah ruangan sementara Elisabeth dan Eliana bersantai di bawahnya, dan kini Arcane hanya bisa meratapi nasib.

"ingat Eliana anak nakal itu.... "

"harus di hukum kan ibu"

Elisabeth tersenyum dan mengelus kepala Eliana.

"pintar anak ibu, dan sampai kapan anak itu di hukum? "

"erm..... sampai dia jera? "

"pintar anak ibu satu ini"

setelah itu Elisabeth langsung melirik Arcane dengan tajam, Arcane yang merasakan tatapan itu hanya bisa pasrah.

"huhuhu... ibu.. aku sudah kapok... tolong lepaskan"

Elisabeth tidak menghiraukan perkataan Arcane dan kembali mengobrol Eliana.

"ingat ini juga nak... jika anak itu bilang kalau sudah jera itu berarti ia belum jera"

"iya ibu... "

"tiiidaaak..... T_T"

semalaman Arcane di gantung secara terbalik semalaman, namun entah ini di sebut apa namun setelah semalaman ia di gantung secara terbalik dan darah yang memenuhi otak Arcane mendapatkan sebuah pencerahan.

ini terjadi ketika ia di tinggalkan sendiri di ruangan itu dan memanfaatkan waktu itu untuk bermeditasi dan melakukan tehnik pernafasan, karena darah yang terlalu banyak menuju otaknya ia menjadi pusing dan mulai berhalusinasi.

ketika ia mulai berhalusinasi sebuah suara memasuki telinganya atau mungkin lebih tepatnya suara di dalam kepalanya.

"hahahaha kau yakin bisa mendapatkan jalan pintas dengan teknologi mu itu?.....

sudah aku bilang tubuh dan otak meskipun terhubung keduanya itu memiliki perbedaan yang besar....

kau memang bisa memodifikasi tubuh seperti apapun, namun semakin di modifikasi kau akan semakin kehilangan hubungan dengan alam...

ingat ini Arcane tubuh juga bagian dari alam, meskipun dengan teknologi yang secanggih ini kau masih belum memecahkan banyak misteri bukan?.....

sama seperti tubuh... kau juga harus mencari misterinya sendiri untuk melatihnya "

Arcane tersadar, entah sejak kapan dalam kondisi itu ia teringat dengan kenangan kecil yang tersimpan di pikirannya.

Arcane tersenyum dan berkata pada dirinya sendiri.

"huft... bahkan saat aku terlahir kembali kau masih terus mengikuti ku sebagai hantu..... teman"

Arcane kini bermeditasi dan melakukan tehnik pernafasan yang lebih intens lagi, ia kini menepis semua pengetahuan yang dia dapat di dunia ini dan mulai fokus pada dirinya.

Arcane kini pelan namun pasti ia bisa merasakan seluruh mana yang ada di dalam dirinya mana yang berkumpul di suatu tempat secara spiritual di dalam jiwanya.

secara perlahan pula ia mulai mengendalikan mananya, ia mengalirkan mana itu ke seluruh tubuhnya.

dengan tehnik pernafasan yang membantu merasakan keseluruhan kondisi tubuh dan meditasi yang membuatnya memiliki kontrol kesadaran secara penuh, hal itu membuat Arcane mengalirkan mana sejajar dengan darahnya.

mana terus mengalir keseluruhan tubuh Arcane bahkan ke tingkat sel, sirkulasi darah dan sirkulasi mana di tubuh Arcane membuat jantungnya sedikit terbebani dan membuatnya nyeri.

Arcane sadar kalau jika di teruskan jantungnya akan meledak, ia akhirnya membuat semacam lapisan di jantungnya hingga membuat jantungnya menjadi semakin kuat dan rasa sakitnya sirna.

keseluruhan proses itu membuat ruang jiwa Arcane bergejolak hingga danau yang sebelumnya tenang kini meluas, Arcane kini merasakan rasa sakit yang luar biasa di seluruh tubuhnya.

disisi lain tubuh Arcane yang di gantung kini seperti black hole yang terus menyerap mana dengan rakusnya hingga beberapa perabotan tergerus karena aliran mana yang liar.

Arcane tidak bisa berhenti bahkan jika ia mau namun instingnya mengatakan kalau ia harus terus menyelesaikan apapun yang ia lakukan, apalagi suara di kepalanya juga muncul.

"jika kau melatih tubuhmu maka kau juga harus mempersiapkan kondisi mentalmu.....

sebenarnya mustahil untuk melatih keduanya bahkan dengan teknologi yang kau ciptakan....

namun mungkin jika beberapa kondisi terpenuhi sepertinya kita bisa mencapai sesuatu yang baru, sesuatu yang tidak pernah di capai atau terpikirkan oleh kebanyakan orang.... "

"BOOOM......!!!! "

seluruh penghuni mansion merasakan kondisi abnormal tersebut sehingga para kesatria melakukan posisi siaga penuh sementara para pelayanan mulai mencari keanehan tersebut.

Sebastian yang panik bersama dengan sorang maid yang menggendong Eliana yang menangis di gendongannya menuju kamar Elisabeth

namun ternyata Elisabeth kini sedang berlari dengan membawa sebuah pedang.

"Arcane ia masih di ruang santai!!! "

Sebastian mengerti dan kemudian ia berbalik dan langsung menuju tempat santai, namun ketika ia akan membuka pintu ruangan terjadi sebuah ledakan mana yang membuat seluruh tempat porak-poranda.

Sebastian terpental dan tak lama Elisabeth datang bersama Eliana yang kini sedang menangis serta beberapa kesatria yang mengikuti, Elisabeth menghiraukan tangisan Eliana dan kemudian memeriksa kondisi Sebastian.

"Sebastian kau tidak apa-apa!? "

"ti... tidak masalah yang mulia.... namun pangeran"

semua orang yang bersama Elisabeth terpaku karena kini tubuh Arcane sedang melayang di udara.

beberapa saat kemudian Arcane membuka matanya dan tersenyum.

"ibu aku keluar dulu Ya.... anggap saja aku sedang bermain atau berlatih hehehe..... oh tenang saja aku akan kembali sebelum acara itu di mulai."

setelah berkata seperti itu Arcane langsung mengeluarkan sihir angin dan melontarkan tubuhnya jauh menuju langit.

semua orang yang bersama Elisabeth dan di luar mansion bisa melihat sebuah tubuh manusia kecil yang meluncur ke atas langit hingga menghilang di gelapnya malam dan di antara awan hitam.

Elisabeth melihat itu hanya bisa menundukkan kepala, sementara Eliana kini telah berhenti menangis kemudian menatap ibunya.

"wawa...ibu ibu aku ingin bisa seperti kakak.... yang wusss... begitu bu... "

"grrr..... "

Eliana yang hanya mendapatkan geraman dari Elisabeth kini berbalik menatap Sebastian.

"paman sebas, paman Sebastian paman bisa seperti itu kan yang wuusss.... seperti kakak...

tolong lakukan itu paman... aku ingin wuuss..juga seperti kakak... "

Sebastian yang masih terduduk di lantai hanya bisa tersenyum.

"hmm... begini nona... sebenarnya untuk tuan Arcane-"

sebelum menyelesaikan perkataannya Elisabeth langsung memotongnya.

"AAARRCAAANEEEE!!! ......

PENJAGA CARI DIA!!! PARA PELAYANAN JUGA!!! KALIAN SEMUA CARI DIA SAMPAI KETEMU!!!... "

Elisabeth berteriak lalu menoleh ke Sebastian dan mencengkram merahnya dan membuatnya berdiri dengan paksa, Elisabeth langsung menatap Sebastian dengan horor.

"kirim surat kepada ayah untuk mengirim prajurit penjaga tambahan!!! "

Sebastian menelan ludah dengan kasar.

"i-iya yang mulia di pagi hari, Saya akan segera mengirimnya... "

"sling, sling...sling....... "

Elisabeth membelah puing-puing tembok di sampingnya nya hingga menjadi potongan dadu kecil

"SE.... KA... RANG"

"be.. baik... sekarang... Saya kirim dengan kuda tercepat... "

dengan tatapan horor Elisabeth langsung berbalik pergi meninggalkan Sebastian yang terpaku, sementara itu Eliana kini memegang kaki Sebastian menarik-narik celananya.

"paman Sebastian bagaimana dengan wuuusss....

seperti kakak tadi?"

Terpopuler

Comments

Ray Virgo

Ray Virgo

wush wuh kata eliana/Facepalm//Facepalm/

2025-01-19

0

R AN L

R AN L

cerita seru lanjut Thor,maaf yg ku baca cuma yg di revisi Thor,

2024-01-17

2

Jimmy Avolution

Jimmy Avolution

Nice...

2023-01-28

0

lihat semua
Episodes
1 chapter 1--
2 chapter 2--
3 chapter 3--
4 chapter 4--
5 chapter 5--
6 chapter 6 ---
7 chapter 7 ---
8 chapter 8 --
9 chapter 9--
10 chapter 10 ---
11 chapter 11 ---
12 chapter 12 ---
13 chapter 13---
14 chapter 14 ---
15 chapter 15 ---
16 chapter 16 ---
17 chapter 17 ---
18 chapter 18 ---
19 chapter 19 ---
20 chapter 20 --
21 chapter 21 ---
22 chapter 22 ---
23 chapter 23 ---
24 chapter 24 ---
25 chapter 25 ---
26 chapter 26 ---
27 chapter 27 ---
28 chapter 28 ---
29 chapter 29 ---
30 chapter 30 ---
31 chapter 31
32 chapter 32
33 chapter 33
34 chapter 34
35 chapter 35
36 chapter 36
37 chapter 37
38 chapter 38
39 chapter 39
40 chapter 40
41 chapter 41
42 chapter 42
43 chapter 43
44 chapter 44
45 chapter 45
46 chapter 46
47 chapter 47
48 chapter 48
49 chapter 49
50 chapter 50
51 chapter 51
52 chapter 52
53 chapter 53
54 chapter 54
55 chapter 55
56 chapter 56
57 chapter 57
58 chapter 58
59 chapter 59
60 chapter 60
61 chapter 61
62 chapter 62
63 chapter 63
64 chapter 64
65 chapter 65
66 chapter 66
67 chapter 67
68 chapter 68
69 chapter 69
70 chapter 70
71 chapter 71
72 chapter 72
73 chapter 73
74 chapter 74
75 chapter 75
76 chapter 76
77 chapter 77
78 chapter 78
79 chapter 79
80 chapter 80
81 chapter 81
82 chapter 82
83 chapter 83
84 chapter 84
85 chapter 85
86 chapter 86
87 chapter 87
88 chapter 88
89 chapter 89
90 chapter 90
91 chapter 91
92 chapter 92
93 chapter 93
94 chapter 94
95 chapter 95
96 chapter 96
97 chapter 97
98 chapter 98
99 chapter 99
100 chapter 100
101 chapter 101
102 chapter 102
103 chapter 103
104 chapter 104
105 chapter 105
106 chapter 106
107 chapter 107
108 chapter 108
109 chapter 109
110 chapter 110
111 chapter 111
112 chapter 112
113 chapter 113
114 chapter 144
115 chapter 115
116 chapter 116
117 chapter 117
118 chapter 118
119 chapter 119
120 chapter 120
121 chapter 121
122 chapter 122
123 chapter 123
124 chapter 124
125 chapter 125
126 chapter 126
127 chapter 127
128 chapter 128
129 chapter 129
130 chapter 130
131 chapter 131
132 chapter 132
133 chapter 133
134 chapter 134
135 chapter 135
136 chapter 136
137 chapter 137
138 chapter 138
139 chapter 139
140 chapter 140
141 chapter 141
142 chapter 142
143 chapter 143
144 chapter 144
145 chapter 145
146 chapter 146
147 chapter 147
148 chapter 148
149 pengumuman
150 chapter 21 jangan di baca
151 chapter 23 jangan di bacaa
Episodes

Updated 151 Episodes

1
chapter 1--
2
chapter 2--
3
chapter 3--
4
chapter 4--
5
chapter 5--
6
chapter 6 ---
7
chapter 7 ---
8
chapter 8 --
9
chapter 9--
10
chapter 10 ---
11
chapter 11 ---
12
chapter 12 ---
13
chapter 13---
14
chapter 14 ---
15
chapter 15 ---
16
chapter 16 ---
17
chapter 17 ---
18
chapter 18 ---
19
chapter 19 ---
20
chapter 20 --
21
chapter 21 ---
22
chapter 22 ---
23
chapter 23 ---
24
chapter 24 ---
25
chapter 25 ---
26
chapter 26 ---
27
chapter 27 ---
28
chapter 28 ---
29
chapter 29 ---
30
chapter 30 ---
31
chapter 31
32
chapter 32
33
chapter 33
34
chapter 34
35
chapter 35
36
chapter 36
37
chapter 37
38
chapter 38
39
chapter 39
40
chapter 40
41
chapter 41
42
chapter 42
43
chapter 43
44
chapter 44
45
chapter 45
46
chapter 46
47
chapter 47
48
chapter 48
49
chapter 49
50
chapter 50
51
chapter 51
52
chapter 52
53
chapter 53
54
chapter 54
55
chapter 55
56
chapter 56
57
chapter 57
58
chapter 58
59
chapter 59
60
chapter 60
61
chapter 61
62
chapter 62
63
chapter 63
64
chapter 64
65
chapter 65
66
chapter 66
67
chapter 67
68
chapter 68
69
chapter 69
70
chapter 70
71
chapter 71
72
chapter 72
73
chapter 73
74
chapter 74
75
chapter 75
76
chapter 76
77
chapter 77
78
chapter 78
79
chapter 79
80
chapter 80
81
chapter 81
82
chapter 82
83
chapter 83
84
chapter 84
85
chapter 85
86
chapter 86
87
chapter 87
88
chapter 88
89
chapter 89
90
chapter 90
91
chapter 91
92
chapter 92
93
chapter 93
94
chapter 94
95
chapter 95
96
chapter 96
97
chapter 97
98
chapter 98
99
chapter 99
100
chapter 100
101
chapter 101
102
chapter 102
103
chapter 103
104
chapter 104
105
chapter 105
106
chapter 106
107
chapter 107
108
chapter 108
109
chapter 109
110
chapter 110
111
chapter 111
112
chapter 112
113
chapter 113
114
chapter 144
115
chapter 115
116
chapter 116
117
chapter 117
118
chapter 118
119
chapter 119
120
chapter 120
121
chapter 121
122
chapter 122
123
chapter 123
124
chapter 124
125
chapter 125
126
chapter 126
127
chapter 127
128
chapter 128
129
chapter 129
130
chapter 130
131
chapter 131
132
chapter 132
133
chapter 133
134
chapter 134
135
chapter 135
136
chapter 136
137
chapter 137
138
chapter 138
139
chapter 139
140
chapter 140
141
chapter 141
142
chapter 142
143
chapter 143
144
chapter 144
145
chapter 145
146
chapter 146
147
chapter 147
148
chapter 148
149
pengumuman
150
chapter 21 jangan di baca
151
chapter 23 jangan di bacaa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!