ketika Arcane telah membaca tumpukan buku itu rasa penasarannya semakin besar, bagaimana tidak setiap cerita dan kisah tidak lepas dengan yang namanya sihir.
ketidak sabarannya membuatnya menatap jauh ke sebuah buku yang berada di sebuah rak melayang di dekatnya.
matanya bersinar karena rasa keingintahuannya sendiri, dan ide gila terlintas dan ia kemudian tersenyum dan melakukan ancang-ancang.
"sepertinya cukup dekat hehehehe....1...2...3...HUP!!"
"SLIP.... eh?... AAARGH!!... BRUK!! "
ketika cukup yakin Arcane langsung melompat, namun sayangnya ia hanya bisa menyenggol rak itu dan membuat beberapa isinya terjatuh.
meskipun tidak terlalu tinggi Arcane masih merasakan sakit dan tidak hanya itu ia juga tertimpa beberapa buku.
"ugh.... sakit... eh? rangkuman pengertian sihir dari sihir pemula? "
ketika Arcane menyingkirkan buku-buku itu ia mendapati sebuah buku yang cukup usang, dan ketika ia membukanya Arcane mendapati coretan sana sini tentang sihir.
Arcane berfikir kalau ini adalah buku catatan milik seseorang karena berbeda dari kebanyakan buku yang terdapat di perpustakaan ini yang memiliki sampul tebal dan keras buku ini lebih seperti lembaran kertas yang di tumpuk dan di sampul sederhana menjadi sebuah buku, dan tidak hanya itu banyak juga coretan revisi dari seseorang yang sepertinya buku itu telah berpindah tangan beberapa kali.
Arcane mulai membaca dengan cepat dan karena ia memiliki ingatan foto grafi menghafal tidak akan sesulit itu, karena itulah ia bisa menyelesaikan banyak buku di perpustakaan itu.
lalu beberapa saat kemudian sebuah pintu terbuka dengan kasar.
"Arcane!! ap.... "
ia adalah Elisabeth, namun ketika ia melihat kondisi perpustakaan.
"APA INI!!! ARCANE KEMARI DAN JELASKAN BAGAIMANA BISA KAU MEMBANGUN BANGUNAN DENGAN BUKU KOLEKSI IBU!!! "
Arcane terkejut dan langsung menghampiri ibunya dan tanpa sadar ia menginjak buku yang berserakan.
"eerm... anu.. itu... "
tanpa basa basi Elisabeth langsung menjewer telinga Arcane dan berkata dengan marah.
"hmm!!! sepertinya kau telah lupa dengan perjanjian kita Ya!!! "
"erk itu ibu.... "
Arcane tak bisa berkata apa-apa melihat ibunya yang sangat marah, Arcane hanya bisa menelan ludah dan menunduk.
dihari itu untuk pertama kalinya Arcane mendapatkan amarah seorang ibu selama sisa hari, ia juga tidak bisa berkata apapun dan kini tau kalau amarah seorang ibu tidak lebih mengerikan dari menjemput kematian namun ia juga merasakan sebuah kehangatan.
-- dimalam hari--
Arcane kini sedang duduk bersila di kamarnya ia untuk mengerti tentang buku yang telah ia hafal, sebenarnya ia sedang di hukum untuk tidur lebih awal dan tidak boleh memasuki perpustakaan lagi sebelum ia dewasa.
namun karena ia belum mengantuk sekalian saja belajar untuk memahami dari buku itu, dan karena buku itu juga telah di revisi Arcane belajar dengan lebih mudah.
dari pengertian buku itu setiap individu memiliki kapasitas mana masing-masing untuk melihat kapasitas seseorang bisa menggunakan alat bantu ukur kapasitas mana, menguras mana hingga habis, dan memasuki alam bawah sadar.
dari ketiganya menguras mana sangat tidak efektif dan tidak tau jumlah pasti, lalu untuk alat ukur cukup simpel namun alat itu tidak bisa dengan mudah di temukan seperti sayur di pasar, alat itu juga hanya di miliki oleh beberapa kerajaan besar dan akademi.
sementara itu untuk memasuki alam bawah sadar seseorang harus fokus secara ekstrim hingga ia seperti merasa berpindah ke alam bawah sadarnya, namun untuk kondisi ini Arcane hanya bisa memilih pilihan ke 3.
lalu selanjutnya buku itu juga menuliskan kalau mana secara alami bisa terserap oleh tubuh, namun sebenarnya mana bisa di serap lebih cepat dengan berbagai cara mulai dari tehnik pelatihan tubuh sampai menulis Rune di tubuh, untungnya buku itu menuliskan cara yang paling gampang dan efektif untuk melakukannya meskipun agak sulit.
selanjutnya soal sihir, setiap orang memiliki kecocokan dengan elemen alam seperti api, air, tanah, angin, petir, es, dsb...
meskipun tertulis begitu nyatanya setiap orang bisa menggunakan setiap elemen namun, terlalu lama untuk mempelajari tiap elemen dirasa terlalu lama dan merepotkan akhirnya mereka hanya fokus dengan apa yang mereka kuasai dan cocok.
selanjutnya sihir seperti mesin yang memerlukan bahan bakar untuk bisa menyala dan akhirnya mengeluarkan barang atau mengolah sesuatu, bahan bakar sihir adalah mana sementara untuk hasilnya adalah tergantung imajinasi dan sifat dari elemen tersebut, seperti nyala api yang berbeda warna dan panasnya tergantung pada apa yang di bakar.
lalu untuk mengeluarkan sihir sebenarnya tidak perlu mengucapkan mantra, hal itu sebenarnya hanya di tujukan untuk memperkuat gambaran imajinasi seseorang untuk lebih lancar mengeluarkan sihir asal mereka tau bagaimana elemen akan bekerja.
di akhir seseorang tidak memerlukan batasan umur untuk memulai asal individu tersebut mengerti akan konsep dari keseluruhan alur menggunakan sihir.
sebenarnya buku itu masih memiliki kelanjutan namun ia memutuskan untuk melatih sihirnya karena ia juga berencana untuk "bermain di luar".
untuk awal ia ingin melihat kapasitas mananya, dan sebagai mantan ilmuan gila penelitian dengan mudah ia telah memasuki fase senyap.
fase dimana ia telah memasuki titik terdalam dan seperti berpindah ke alam lain dimana ia melayang di ruangan gelap gulita namun seperti insting yang telah ada sejak lahir ia seperti tau mengarah kemana dan cara ia bergerak.
tak lama ia menemukan sebuah kolam sedang, Arcane hanya bisa melihat permukaan kolam itu dan tidak bisa melihat apa yang ada di dalam kolam tersebut.
tercatat kalau kapasitas mana bisa di gambarkan dengan kepribadian atau bahkan trauma seseorang jadi penggambaran kapasitas alam bawah sadar itu memang penggambaran dari pemikiran Arcane sendiri.
juga dikatakan kalau kapasitas mana bisa berkembang mengikuti umur namun jika seseorang ingin melangkah lebih jauh kapasitas mana bisa di tingkatkan dengan cara yang beresiko.
setelah melihat sebentar Arcane kembali ke dalam kesadarannya dan kini merasakan secara pasti kapasitas mananya.
"heh... efektif sekali, sekali jalan berhasil, dan seperti yang dikatakan sekali masuk aku bisa merasakan secara pasti kapasitas mana milikku!! "
Arcane tersenyum puas dengan pencapaian itu, lalu tak menunggu lama ia mencoba untuk belajar cara mengisi mana dengan cepat.
Arcane memilah dan cara yang paling sesuai dengan keadaannya sekarang adalah meditasi dan tehnik pernafasan, dan tanpa menunggu lama ia langsung fokus untuk mempelajari dari ingatannya.
tanpa sadar ia kembali masuk dalam kondisi fokus ekstrim hingga keberadaannya seperti menyatu dengan sekitar.
-- di sisi lain --
Elisabeth saat ini masih di perpustakaan pribadinya dan menggunakan sihir untuk membuat semua buku melayang dan mengecek apakah ada yang rusak atau tidak, sekaligus untuk mengembalikan kepada tempatnya.
diantara semua buku Elisabeth menyadari ada sebuah buku usang yang berbeda dari yang lain, ia pun membuat buku itu melayang menghampiri dirinya.
"hmm?... buku ini.... "
Elisabeth memegang dan membuka buku itu dan menatap heran.
"buku ini...bukannya buku rangkuman dari berbagai grand Master?... hah... penelitian turun temurun dari seorang grand master lalu di sempurnakan oleh muridnya dan terus berulang-ulang... sayang sekali karena terlalu banyak revisi dan catatan kecil membuat buku ini terlalu sulit untuk di baca, seharusnya ini adalah harta nasional jika di lihat dari sejarahnya... tidak mungkin anak sekecil itu membaca buku ini kan? "
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 151 Episodes
Comments
Jimmy Avolution
Josss...
2023-01-27
0
dholpin👅🎉🎉
bca mantranya bsa dlm hati kn thor biar kga kelamaan
2022-11-29
1
Rifky Arie
baru nemu nih novel, tema yang cocok dengan seleraku, yaitu teknologi
2022-11-26
0