chapter 13---

selain itu pedagang tersebut juga memiliki seorang putra yang umurnya kurang lebih sama seperti Arcane keduanya juga pernah bertemu beberapa kali untuk memasak buruan Arcane.

meskipun keduanya jarang berinteraksi keduanya telah berteman meskipun anak itu tidak tau asal usul Arcane, menjelang sore ia kembali secepat yang ia bisa dan ia juga menghindari kecurigaan ibu dan penghuni kediaman tentang kehilangan keberadaan Arcane.

Arcane kini kembali dan ketika akan memasuki kediaman tiba-tiba seorang anak kecil memeluk kakinya. "kakak..... "

Arcane menoleh dan tersenyum, ia tau kalau anak itu adalah Eliana kemudian ia menaruh jari telunjuknya di bibir. "sssst..... "

Eliana pun mengikuti Arcane dengan menggemaskan. "sssst..... "

Arcane menggendong Eliana di punggungnya dan menyelinap. "nona! nona Eliana! anda kemana!? "

beberapa maid berkeliling mencari Eliana yang ternyata telah luput dari perhatian pengasuhnya, sebenarnya Arcane cukup heran karena adiknya sangat pandai untuk melarikan diri.

selain itu ia juga sangat pandai untuk menemukan Arcane karena pernah suatu ketika ketika keduanya bermain petak umpet ketika Arcane bersembunyi Eliana selalu bisa menemukannya, dimanapun dan kapanpun.

selain itu juga setiap ia pulang pasti ada drama dimana Eliana menghilang dan tiba-tiba memeluk kaki Arcane ketika akan memasuki kediaman.

kembali ke cerita saat ini keduanya berada di depan kamar Arcane dan ketika ia masuk tiba-tiba. "kalian dari mana ha!? "

Arcane terkejut dan hampir menjatuhkan Eliana untungnya ia bisa menangkapnya. "astaga.... ibu!? kau mengejutkan ku"

Elisabeth menatap keduanya dengan tajam. "Arcane sudah berapa kali jika ingin mengajak Eliana bermain setidaknya para pengasuh Eliana tau jangan seperti penculik lolicon b******n di luar sana!!! "

"ta.. tapi ia yang tiba-tiba memeluk kakiku saat aku ingin masuk ke kediaman.... "

" huh kuno ibu tidak percaya!.... " Elisabeth langsung mengambil Eliana dan keluar dari kamar Arcane.

"cepat mandi!!! bau mu seperti hewan liar" melihat ibunya pergi Arcane bergumam. "memang... aku tadi kan membawa banyak hewan liar jadi wajar lah. "

tiba-tiba Elisabeth berhenti dan berbalik. "apa? apa yang baru saja kau katakan Arcane!? "

Arcane langsung buru-buru menggeleng "ti-tidak ibu!!"

Arcane langsung masuk tanpa menunggu balasan Elisabeth, sementara Elisabeth sendiri hanya mengabaikan tingkah Arcane.

beberapa saat kemudian di saat makan malam biasanya mereka akan melanjutkan urusan masing-masing, namun sepertinya malam ini terasa berbeda.

karena setelah makan malam Elisabeth langsung melontarkan sebuah pertanyaan kepada Arcane. "Arcane apakah kau tidak mau melanjutkan belajar mu dengan kapten kesatria dan Sebastian? "

Arcane menoleh dan tanpa pikir panjang ia menjawab. "tidak ibu... kenapa emangnya? "

"ibu berfikir kalau mengundang seorang guru, jika kau ingin maka ibu bisa Mendatangkannya untuk mengajarimu"

Arcane tetap menggeleng. "tidak!!!.... aku malas, lagian mereka pasti hanya menyombongkan diri saja"

Elisabeth Bingung dan menjawab. "maksudmu? "

Arcane turun dan menuju jalan keluar namun ketika sudah di depan pintu ia menjawab. "lupakan.... yang jelas aku merasa kalau aku tidak cocok, dan jika ada yang namanya takdir aku akan bertemu guruku sendiri"

keesokan harinya Arcane kali ini pergi lebih pagi untuk berburu karena ia takut buruannya lepas karena sesungguhnya juga ia kurang yakin dengan jebakan buruannya.

namun berbeda dari hari sebelumnya karena seorang anak mencegatnya ketika ia akan memasuki saluran irigasi itu.

"HEI Arcane!!! "

Arcane mengenali suara itu dan menoleh "oh... Brian ada apa? "

Brian adalah nama anak dari seorang pedagang yang biasanya membeli hasil buruannya, dan biasanya mereka bertemu ketika ia menjaga lapak bersama ayahnya. "kenapa? bukannya kau biasanya menjaga lapak bersama ayahmu? "

Brian menghampiri Arcane dengan nafas tak karuan. "hah... hah... hah... kau.... ku ingin berburu kan? "

Arcane mengangguk. "ia kenapa memangnya? "

Brian mengatur nafasnya dan setelah tenang ia membalas. "sebaiknya kau mengurungkan niatmu karena kabarnya ada monster yang sedang berkeliaran di hutan"

Arcane berfikir sejenak. "hmm... apakah sudah ada korban jiwa? "

"tidak si sebenarnya itu hanya sebuah kabar burungnya"

Arcane menatap Brian dengan tatapan kesal dan memukul kepalanya "Tak!!!" "aduh... kenapa kau ini!?.... "

"kalau kau mau menggosip setidaknya cari tau kebenarannya....

sudahlah jangan ganggu aku!!, ada perut yang harus di isi"

Brian yang melihat Arcane memasuki saluran irigasi itu langsung mengikuti Arcane.

"aargh kalau begitu aku ikut!!! "

Arcane yang mendapati dirinya di ikuti Brian langsung berbalik dan menghalanginya. "tunggu kenapa kau ikut!? jangan bilang kau ingin memeriksa keberadaan monster itu!? "

Brian menggeleng dan melemparkan sebuah pisau dapur yang sedikit berkarat kepada Arcane yang kemudian langsung di tangkap. "aku ingin belajar berburu juga, kau tau kan kalau usaha ayahku itu tidak selalu konsisten.... alasan karena aku tidak selalu menemani ayahku karena biasanya aku menjadi buruh untuk mengangkut barang"

Arcane mengangguk kemudian bertanya. "lalu? "

"kemarin aku membantu seorang penempa dan di beri 2 pisau dapur itu sebagai bonus, melihat itu aku teringat kau yang selalu pergi tanpa satu senjata apapun"

Arcane tersenyum karena sejujurnya meskipun ia tidak menggunakan senjata namun ia masih bisa menggunakan sihir, akan tetapi Arcane berterima kasih kepada Brian karena telah menjadi teman yang baik dan ia juga berfikir untuk lebih melatih fisiknya.

"baiklah kalau begitu ayo ikut aku"

"hehehe.... ok Arcane"

keduanya lang pergi memasuki hutan dan Arcane menjelaskan tanaman-tanaman yang biasanya ia ambil dan meninggalkan tanaman muda supaya tetap bisa tumbuh, setelah itu keduanya memasang perangkap dan mengambil hewan buruan yang telah terjebak.

dan karena ada Brian yang kini menemaninya ia bisa memperluas daerah perbuatannya, dan karena sebelumnya Arcane memasang perangkap hutan lebih dalam mereka mendapatkan hasil yang lumayan.

namun mumpung ada rekan yang menemani Arcane berencana memasang beberapa perangkap yang lebih besar berharap kalau mereka akan mendapatkan buruan yang lebih besar.

namun untuk menambah peluang keberhasilan mereka Arcane menggunakan beberapa herbal beracun untuk melumpuhkan mereka, melihat itu juga Brian yang penasaran bertanya.

"wah kau bisa meracik potion juga? "

Arcane tertawa sedikit sebelum menjawab.

"bukan... ini hanya obat atau ramuan dari tanaman yang jika cairan atau tanaman ini masuk kedalam tubuh maka akan membuatmu pingsan... kalau ini bisa membuat kita pingsan ketika memasuki tubuh kita berarti ini juga sama dengan hewan liar"

"oooh..... aku mau coba juga"

Arcane tidak pelit ilmu dan ia dengan senang hati mengajari Brian, dan setelah jadi mereka mencampur ramuan itu kedalam jebakan.

"ok, sepertinya sudah cukup.... ayo kita kembali juga sepertinya sudah mulai sore"

Brian setuju dan langsung kembali karena keduanya tidak sadar dengan waktu yang mereka habiskan untuk menjelajah dan memasang perangkap, mereka langsung menjual herbal ke apotik. "Arcane sebenarnya kau siapa sih? yang aku tau pemburu tidak sepintar kau"

Arcane hanya tersenyum.

"hanya manusia biasa yang tinggal di Kerajaan asgar sebagai pemburu"

"hah... kenapa kau menjawab seperti itu terus!! "

"hehehe.... memang itu kenyataannya, kau mau berharap apa lagi? "

"iya si... "

lalu ketika keduanya menjelajahi pasar untuk pergi ke lapak ayah Brian Arcane berhenti sejenak karena melihat kereta kuda namun berbeda dari keren kuda biasa.

karena kereta kuda itu di modifikasi untuk mengurung mahluk hidup di dalamnya dan yang di lihat Arcane adalah mahluk yang mirip seperti manusia namun memiliki telinga dan ekor hewan.

"mereka kenapa? "

Terpopuler

Comments

Jimmy Avolution

Jimmy Avolution

Ayo...

2023-01-27

0

Vemas Ardian

Vemas Ardian

emng paling bener tu nenek sih wkwkk

2022-09-09

2

Evenflow

Evenflow

👣

2022-08-18

0

lihat semua
Episodes
1 chapter 1--
2 chapter 2--
3 chapter 3--
4 chapter 4--
5 chapter 5--
6 chapter 6 ---
7 chapter 7 ---
8 chapter 8 --
9 chapter 9--
10 chapter 10 ---
11 chapter 11 ---
12 chapter 12 ---
13 chapter 13---
14 chapter 14 ---
15 chapter 15 ---
16 chapter 16 ---
17 chapter 17 ---
18 chapter 18 ---
19 chapter 19 ---
20 chapter 20 --
21 chapter 21 ---
22 chapter 22 ---
23 chapter 23 ---
24 chapter 24 ---
25 chapter 25 ---
26 chapter 26 ---
27 chapter 27 ---
28 chapter 28 ---
29 chapter 29 ---
30 chapter 30 ---
31 chapter 31
32 chapter 32
33 chapter 33
34 chapter 34
35 chapter 35
36 chapter 36
37 chapter 37
38 chapter 38
39 chapter 39
40 chapter 40
41 chapter 41
42 chapter 42
43 chapter 43
44 chapter 44
45 chapter 45
46 chapter 46
47 chapter 47
48 chapter 48
49 chapter 49
50 chapter 50
51 chapter 51
52 chapter 52
53 chapter 53
54 chapter 54
55 chapter 55
56 chapter 56
57 chapter 57
58 chapter 58
59 chapter 59
60 chapter 60
61 chapter 61
62 chapter 62
63 chapter 63
64 chapter 64
65 chapter 65
66 chapter 66
67 chapter 67
68 chapter 68
69 chapter 69
70 chapter 70
71 chapter 71
72 chapter 72
73 chapter 73
74 chapter 74
75 chapter 75
76 chapter 76
77 chapter 77
78 chapter 78
79 chapter 79
80 chapter 80
81 chapter 81
82 chapter 82
83 chapter 83
84 chapter 84
85 chapter 85
86 chapter 86
87 chapter 87
88 chapter 88
89 chapter 89
90 chapter 90
91 chapter 91
92 chapter 92
93 chapter 93
94 chapter 94
95 chapter 95
96 chapter 96
97 chapter 97
98 chapter 98
99 chapter 99
100 chapter 100
101 chapter 101
102 chapter 102
103 chapter 103
104 chapter 104
105 chapter 105
106 chapter 106
107 chapter 107
108 chapter 108
109 chapter 109
110 chapter 110
111 chapter 111
112 chapter 112
113 chapter 113
114 chapter 144
115 chapter 115
116 chapter 116
117 chapter 117
118 chapter 118
119 chapter 119
120 chapter 120
121 chapter 121
122 chapter 122
123 chapter 123
124 chapter 124
125 chapter 125
126 chapter 126
127 chapter 127
128 chapter 128
129 chapter 129
130 chapter 130
131 chapter 131
132 chapter 132
133 chapter 133
134 chapter 134
135 chapter 135
136 chapter 136
137 chapter 137
138 chapter 138
139 chapter 139
140 chapter 140
141 chapter 141
142 chapter 142
143 chapter 143
144 chapter 144
145 chapter 145
146 chapter 146
147 chapter 147
148 chapter 148
149 pengumuman
150 chapter 21 jangan di baca
151 chapter 23 jangan di bacaa
Episodes

Updated 151 Episodes

1
chapter 1--
2
chapter 2--
3
chapter 3--
4
chapter 4--
5
chapter 5--
6
chapter 6 ---
7
chapter 7 ---
8
chapter 8 --
9
chapter 9--
10
chapter 10 ---
11
chapter 11 ---
12
chapter 12 ---
13
chapter 13---
14
chapter 14 ---
15
chapter 15 ---
16
chapter 16 ---
17
chapter 17 ---
18
chapter 18 ---
19
chapter 19 ---
20
chapter 20 --
21
chapter 21 ---
22
chapter 22 ---
23
chapter 23 ---
24
chapter 24 ---
25
chapter 25 ---
26
chapter 26 ---
27
chapter 27 ---
28
chapter 28 ---
29
chapter 29 ---
30
chapter 30 ---
31
chapter 31
32
chapter 32
33
chapter 33
34
chapter 34
35
chapter 35
36
chapter 36
37
chapter 37
38
chapter 38
39
chapter 39
40
chapter 40
41
chapter 41
42
chapter 42
43
chapter 43
44
chapter 44
45
chapter 45
46
chapter 46
47
chapter 47
48
chapter 48
49
chapter 49
50
chapter 50
51
chapter 51
52
chapter 52
53
chapter 53
54
chapter 54
55
chapter 55
56
chapter 56
57
chapter 57
58
chapter 58
59
chapter 59
60
chapter 60
61
chapter 61
62
chapter 62
63
chapter 63
64
chapter 64
65
chapter 65
66
chapter 66
67
chapter 67
68
chapter 68
69
chapter 69
70
chapter 70
71
chapter 71
72
chapter 72
73
chapter 73
74
chapter 74
75
chapter 75
76
chapter 76
77
chapter 77
78
chapter 78
79
chapter 79
80
chapter 80
81
chapter 81
82
chapter 82
83
chapter 83
84
chapter 84
85
chapter 85
86
chapter 86
87
chapter 87
88
chapter 88
89
chapter 89
90
chapter 90
91
chapter 91
92
chapter 92
93
chapter 93
94
chapter 94
95
chapter 95
96
chapter 96
97
chapter 97
98
chapter 98
99
chapter 99
100
chapter 100
101
chapter 101
102
chapter 102
103
chapter 103
104
chapter 104
105
chapter 105
106
chapter 106
107
chapter 107
108
chapter 108
109
chapter 109
110
chapter 110
111
chapter 111
112
chapter 112
113
chapter 113
114
chapter 144
115
chapter 115
116
chapter 116
117
chapter 117
118
chapter 118
119
chapter 119
120
chapter 120
121
chapter 121
122
chapter 122
123
chapter 123
124
chapter 124
125
chapter 125
126
chapter 126
127
chapter 127
128
chapter 128
129
chapter 129
130
chapter 130
131
chapter 131
132
chapter 132
133
chapter 133
134
chapter 134
135
chapter 135
136
chapter 136
137
chapter 137
138
chapter 138
139
chapter 139
140
chapter 140
141
chapter 141
142
chapter 142
143
chapter 143
144
chapter 144
145
chapter 145
146
chapter 146
147
chapter 147
148
chapter 148
149
pengumuman
150
chapter 21 jangan di baca
151
chapter 23 jangan di bacaa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!