chapter 9--

3 hari berlalu tanpa terasa untuk kebanyakan orang itu hanyalah pergantian hari biasa, namun Arcane bukan salah satu dari orang itu.

Arcane mendapatkan kemajuan dari pelatihannya dimana ia menemukan kalau ia bisa memperluas mana dengan cara menyuntikkan sejumlah mana eksternal secara terus menerus, namun itu membuat dadanya sesak dan nyeri.

namun jika mengharuskan Arcane untuk merasakan mati suri cara ini adalah yang terbaik, dan kini meskipun sedikit kapasitas mana Arcane telah meluas.

lalu Arcane juga melakukan sedikit eksperimen yang dimana ia mengeluarkan sebuah sihir, sebelumnya Arcane beberapa kali mencoba untuk mengeluarkan sihir namun ia gagal dan ia belum menemukan permasalahannya padahal ia tau semua kandungan komposisi elemen dan teorinya.

Namun ia akhirnya menempuh alternatif lain yang dimana ia mulai mengendalikan mana murni yang ada di dalam tubuhnya, mulai menjadi proyektil seperti bola peluru hingga menyelimuti seluruh tubuhnya sebagai perisai.

selain itu ia melakukan hal yang hal lebih Ekstrim yang tanpa sengaja ia telah menemukan sebuah tehnik untuk mempercepat aliran darah di tubuhnya, karena hal itu ia bisa mendapatkan kekuatan fisik 2 kali lipat.

namun itu membuat tubuhnya terbebani sehingga itu seperti tidak ada bedanya dengan kehabisan mana, namun ia menilai kalau cara ini sangat efektif untuk melatih fisiknya.

sangking asiknya berlatih ia sampai hampir lupa akan hukumannya.

"tok.... tok... tok yang mulia pangeran anda di suruh bergabung untuk sarapan di ruang makan"

Arcane yang sedang push up tersadar dan menjawab.

"tu... tunggu sebentar!! "

Arcane langsung bersiap dengan cepat dan ketika sudah tidak ada bau keringat yang tersisa ia langsung keluar dan menemukan 5 maid yang berdiri dengan anggun.

tak menunggu lama Arcane di temani oleh 2 maid menuju ruang makan sementara sisanya masuk kedalam kamarnya.

sejenak Arcane merasa gugup karena kondisi kamarnya yang cukup berantakan dan tentu saja 3 hari tidak di bersihkan karena Arcane selalu bersih keras untuk sendiri, beberapa maid dan pelayan bahkan merasa kalau sebenarnya pangeran ini sedang mengunci diri bukan di hukum.

Sesampainya ia di sana Arcane merasakan suasana yang sedikit berbeda entah hanya perasaan atau firasat ia seperti biasa duduk di meja makannya.

ketika menoleh ke kiri dan kanan ia terkejut dengan seseorang yang memakai pakaian emas dan biru elegan dan mewah.

ia adalah seorang laki-laki yang mempunyai umur sekitar 40 atau 50 tahunan namun masih memiliki aura yang mendominasi dan bijaksana.

wajahnya juga tampan dengan rambut yang berwarna coklat namun dengan mata yang merah terang membuatnya semakin menjadi sosok yang mendominasi.

Arcane sendiri bingung dan menatap ibunya yang duduk di hadapannya, ia sedikit tersenyum ketika pulpen pemberiannya tersemat di gaun nya yang indah.

namun Arcane menggeleng dan mengurungkan niat untuk bertanya karena merasakan sesuatu yang sedikit intens.

beberapa saat kemudian Elisabeth memulai obrolan.

"Arcane, seharusnya kau mengucapkan salam kepada ayahmu"

"ayah? " tanya Arcane penasaran sekaligus memastikan.

Elisabeth tersenyum dan mengangguk.

"benar ia adalah ayahmu Raja James Bernard Fortis, mungkin ini adalah pertemuan pertama mu namun sesungguhnya di beberapa kesempatan dia datang dan selalu memperhatikan mu bermain"

Arcane sedikit bingung dan canggung, dan hanya bisa menebak kalau mungkin ini adalah cara seorang pangeran di besarkan?....entahlah

Arcane hanya bisa turun dari kursinya dan berjalan kesamping.

"salam hormat ayah"

Arcane menunduk melakukan posisi hormat membungkuk ala bangsawan, James yang melihat anaknya itu kini mulai sedikit menunjukkan rasa tertariknya.

sebelumnya ia selalu memasang wajah serius dan kaku, namun ia juga bukan tipe orang yang mengabaikan keluarganya karena begitu Arcane memberi hormat ia menunjukkan senyum ramahnya.

James yang memperhatikan Arcane kemudian bertanya.

"hooh... apakah kau tau salam yang kau lakukan itu? "

Arcane menjawab namun tidak merubah posisinya.

"dari buku yang hamba baca jika memberi hormat kepada seorang raja adalah seperti ini serta bersikap dan berkata sesopan mungkin"

"membaca? "

James menoleh ke Elisabeth, namun yang ia dapati adalah Elisabeth mengangkat jari telunjuknya ke bibir seolah-olah mengisyaratkan untuk merahasiakannya.

"itu hanyalah buku cerita favorit nya"

James mengangguk dan mengelus kepalanya.

"angkat kepalamu nak, kau hanya perlu bersikap seperti itu di hadapanku ketika ada di pertemuan penting, atau ketika kau bekerja untukku.

jika pertemuan keluarga kecil seperti ini kau hanya perlu memelukku atau mengucapkan salam biasa"

Arcane kemudian mengangkat kepalanya dan mendongak ke atas lalu tersenyum lebar, ia menganggukkan kepalanya dengan bersemangat.

setelah itu ketiganya makan bersama, ketika selesai Arcane langsung meminta ijin kepada kedua orang tuanya.

"ayah, ibu bisakah aku berkeliling kediaman? "

James sedikit Bingung namun Elisabeth langsung menjawab.

"boleh, namun sepertinya ayahmu juga ingin melihat sekeliling...bisakah kau menemaninya? "

Arcane bingung namun ia hanya mengangguk, sementara itu James menoleh ke Elisabeth dan ia hanya mendapati kode kedipan mata darinya.

James menghela nafas dan kemudian berdiri dan mengikuti Arcane di belakangnya.

sebelumnya James mengira kalau ia akan bersama dengan Elisabeth dengan mesra sambil mengawasi Arcane, namun ia kini di buat bingung dengan tingkah anaknya.

Arcane berkeliling taman sebentar setelah itu ia ke bagian belakang dapur, entah apa yang di pikirkan namun Arcane meminta beberapa karung, tali, sebuah gunting, beberapa paku, palu, dan pisau.

James semakin bingung namun ia memerintahkan pelayan untuk segera menuruti apa yang di minta, tapi Arcane hanya meminta pisau untuk sisanya di siapkan saja, karena ia membutuhkannya sekitar 2 sampai 3 hari ke depan.

setelah selesai ia berjalan-jalan ke lapangan pelatihan prajurit sebentar dan berjalan lagi menuju hutan kecil di belakang kediamannya.

meskipun di bilang hutan itu hanyalah sebutan untuk wilayah kediaman yang belum di gunakan, wilayah itu di biarkan kosong dan banyak di tumbuhi pohon dan semak yang tidak beraturan.

wilayah itu sengaja di sisakan supaya jika ada perluasan kediaman atau membuat bangunan lain tinggal menggunakan wilayah itu dan tidak perlu menggusur rumah warga seenaknya.

tanpa ragu Arcane memasuki hutan itu dan menerobos semak semak, James kembali di buat terkejut dan heran pasalnya Arcane menggunakan pisau itu bukan untuk membuka jalan, namun untuk menandai pohon dan memotong beberapa tanaman.

beberapa kali mereka juga berhenti dan James mengira mengira Arcane kelelahan namun Ketika di lihat lebih dekat Arcane sedang memandangi beberapa jamur dan tanaman liar.

James yang tidak sabar pun bertanya.

"Arcane kita sedang melakukan apa? "

Arcane menoleh dan melanjutkan jalannya.

"tidak ada ayah, sebenarnya aku hanya penasaran dengan wilayah ini....jadi aku telusuri saja"

"penasaran? apa yang membuatmu penasaran? "

"hmm... mungkin di sini aku bisa menemukan tempat persembunyian?.... bukankah itu bagus? " kata Arcane dengan mata yang berbinar.

James mengangguk dan menerima kalau memang anak laki-laki suka dengan hal semacam itu, namun apa yang tidak ia sadari adalah kalau Arcane bukan hanya mencari tempat persembunyian namun juga tempat dimana ia bisa melatih jiwa dan raganya.

James kemudian berjalan lebih cepat dan mengangkat tangannya ke depan dan beberapa saat kemudian sebuah kekuatan tak kasat mata langsung membuat tanaman di sekitar ambruk dan membuat jalan.

"nah sekarang kita bisa berjalan lebih leluasa"

Arcane kagum kemudian ia berbalik dengan mata yang bersinar berkata.

"ayah apakah itu sihir!? "

James tersenyum dan mengelus kepala Arcane.

"benar sekali"

"sihir apa itu ayah!? bagaimana caranya!? bisakah kau mengajariku!? sihir macam apa itu!?"

"eh..."

Terpopuler

Comments

GRAVITY 000

GRAVITY 000

sepertinya aku kenal nama itu, ah ya selena sang pengintai dari distrik malam dan misteri nya, dan juga sekaligus pengajar raib, seli dan ali #serialbumi

2023-03-30

1

Jimmy Avolution

Jimmy Avolution

Terus....

2023-01-27

0

polisi kata

polisi kata

baju kah thor? kok ada kata naju

2022-12-05

0

lihat semua
Episodes
1 chapter 1--
2 chapter 2--
3 chapter 3--
4 chapter 4--
5 chapter 5--
6 chapter 6 ---
7 chapter 7 ---
8 chapter 8 --
9 chapter 9--
10 chapter 10 ---
11 chapter 11 ---
12 chapter 12 ---
13 chapter 13---
14 chapter 14 ---
15 chapter 15 ---
16 chapter 16 ---
17 chapter 17 ---
18 chapter 18 ---
19 chapter 19 ---
20 chapter 20 --
21 chapter 21 ---
22 chapter 22 ---
23 chapter 23 ---
24 chapter 24 ---
25 chapter 25 ---
26 chapter 26 ---
27 chapter 27 ---
28 chapter 28 ---
29 chapter 29 ---
30 chapter 30 ---
31 chapter 31
32 chapter 32
33 chapter 33
34 chapter 34
35 chapter 35
36 chapter 36
37 chapter 37
38 chapter 38
39 chapter 39
40 chapter 40
41 chapter 41
42 chapter 42
43 chapter 43
44 chapter 44
45 chapter 45
46 chapter 46
47 chapter 47
48 chapter 48
49 chapter 49
50 chapter 50
51 chapter 51
52 chapter 52
53 chapter 53
54 chapter 54
55 chapter 55
56 chapter 56
57 chapter 57
58 chapter 58
59 chapter 59
60 chapter 60
61 chapter 61
62 chapter 62
63 chapter 63
64 chapter 64
65 chapter 65
66 chapter 66
67 chapter 67
68 chapter 68
69 chapter 69
70 chapter 70
71 chapter 71
72 chapter 72
73 chapter 73
74 chapter 74
75 chapter 75
76 chapter 76
77 chapter 77
78 chapter 78
79 chapter 79
80 chapter 80
81 chapter 81
82 chapter 82
83 chapter 83
84 chapter 84
85 chapter 85
86 chapter 86
87 chapter 87
88 chapter 88
89 chapter 89
90 chapter 90
91 chapter 91
92 chapter 92
93 chapter 93
94 chapter 94
95 chapter 95
96 chapter 96
97 chapter 97
98 chapter 98
99 chapter 99
100 chapter 100
101 chapter 101
102 chapter 102
103 chapter 103
104 chapter 104
105 chapter 105
106 chapter 106
107 chapter 107
108 chapter 108
109 chapter 109
110 chapter 110
111 chapter 111
112 chapter 112
113 chapter 113
114 chapter 144
115 chapter 115
116 chapter 116
117 chapter 117
118 chapter 118
119 chapter 119
120 chapter 120
121 chapter 121
122 chapter 122
123 chapter 123
124 chapter 124
125 chapter 125
126 chapter 126
127 chapter 127
128 chapter 128
129 chapter 129
130 chapter 130
131 chapter 131
132 chapter 132
133 chapter 133
134 chapter 134
135 chapter 135
136 chapter 136
137 chapter 137
138 chapter 138
139 chapter 139
140 chapter 140
141 chapter 141
142 chapter 142
143 chapter 143
144 chapter 144
145 chapter 145
146 chapter 146
147 chapter 147
148 chapter 148
149 pengumuman
150 chapter 21 jangan di baca
151 chapter 23 jangan di bacaa
Episodes

Updated 151 Episodes

1
chapter 1--
2
chapter 2--
3
chapter 3--
4
chapter 4--
5
chapter 5--
6
chapter 6 ---
7
chapter 7 ---
8
chapter 8 --
9
chapter 9--
10
chapter 10 ---
11
chapter 11 ---
12
chapter 12 ---
13
chapter 13---
14
chapter 14 ---
15
chapter 15 ---
16
chapter 16 ---
17
chapter 17 ---
18
chapter 18 ---
19
chapter 19 ---
20
chapter 20 --
21
chapter 21 ---
22
chapter 22 ---
23
chapter 23 ---
24
chapter 24 ---
25
chapter 25 ---
26
chapter 26 ---
27
chapter 27 ---
28
chapter 28 ---
29
chapter 29 ---
30
chapter 30 ---
31
chapter 31
32
chapter 32
33
chapter 33
34
chapter 34
35
chapter 35
36
chapter 36
37
chapter 37
38
chapter 38
39
chapter 39
40
chapter 40
41
chapter 41
42
chapter 42
43
chapter 43
44
chapter 44
45
chapter 45
46
chapter 46
47
chapter 47
48
chapter 48
49
chapter 49
50
chapter 50
51
chapter 51
52
chapter 52
53
chapter 53
54
chapter 54
55
chapter 55
56
chapter 56
57
chapter 57
58
chapter 58
59
chapter 59
60
chapter 60
61
chapter 61
62
chapter 62
63
chapter 63
64
chapter 64
65
chapter 65
66
chapter 66
67
chapter 67
68
chapter 68
69
chapter 69
70
chapter 70
71
chapter 71
72
chapter 72
73
chapter 73
74
chapter 74
75
chapter 75
76
chapter 76
77
chapter 77
78
chapter 78
79
chapter 79
80
chapter 80
81
chapter 81
82
chapter 82
83
chapter 83
84
chapter 84
85
chapter 85
86
chapter 86
87
chapter 87
88
chapter 88
89
chapter 89
90
chapter 90
91
chapter 91
92
chapter 92
93
chapter 93
94
chapter 94
95
chapter 95
96
chapter 96
97
chapter 97
98
chapter 98
99
chapter 99
100
chapter 100
101
chapter 101
102
chapter 102
103
chapter 103
104
chapter 104
105
chapter 105
106
chapter 106
107
chapter 107
108
chapter 108
109
chapter 109
110
chapter 110
111
chapter 111
112
chapter 112
113
chapter 113
114
chapter 144
115
chapter 115
116
chapter 116
117
chapter 117
118
chapter 118
119
chapter 119
120
chapter 120
121
chapter 121
122
chapter 122
123
chapter 123
124
chapter 124
125
chapter 125
126
chapter 126
127
chapter 127
128
chapter 128
129
chapter 129
130
chapter 130
131
chapter 131
132
chapter 132
133
chapter 133
134
chapter 134
135
chapter 135
136
chapter 136
137
chapter 137
138
chapter 138
139
chapter 139
140
chapter 140
141
chapter 141
142
chapter 142
143
chapter 143
144
chapter 144
145
chapter 145
146
chapter 146
147
chapter 147
148
chapter 148
149
pengumuman
150
chapter 21 jangan di baca
151
chapter 23 jangan di bacaa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!