chapter 19 ---

Arcane menatap kosong ke langit-langit dapur, dengan hampa namun sesaat kemudian seorang perempuan tiba-tiba memasuki ruangan.

"hei kalian!!!.... tidak ada yang meledakkan kompor lagi kan!? "

suara itu membuat semua orang berbalik dan mendapati seorang perempuan berumur sekitar 19 tahunan yang lumayan cantik.

"oh Hai yana apa kabar"

seseorang yang bernama yana kemudian bergabung dengan mereka untuk memeriksa kondisi dapur.

"kalian.... kenapa kalian membersihkan dapur? apakah akan ada yang melakukan eksperimen gila lagi? "

Brian yang baru melihat perempuan itu bertanya.

"siapa dia? "

Samuel melirik Brian sebentar dan menjawab.

"oh... kalian belum pernah bertemu Ya... aku lupa kalau kau dan Arcane tidak pernah bertemu saudari perempuan di sini...

perkenalkan dia yana, dulu dia salah satu orang yang memasak untuk kami sebelum di adopsi, yah anggap dia salah satu chef disini dulu"

mendengar kata chef Arcane seperti bangkit dari kuburan dan langsung melompat kearah yana, Arcane melompat seperti kera di meja-meja dapur dan langsung mencengkram bahunya.

"kau!!! kau bisa memasak kan!!! "

yana yang melihat Arcane seperti kesetanan terkejut, terlebih lagi posisinya kini berada di atasnya karena Arcane berdiri di atas meja.

melihat jawaban itu Arcane langsung merubah tatapannya menjadi lebih menyeramkan.

"khaaau... kau benar-benar bisa memasak bukan!!! "

yana kini semakin ngeri ia kemudian menoleh ke arah Samuel, melihat hal itu Samuel pun turun tangan.

"ehem perkenalkan Arcane yana, yana Arcane"

"BUKAN ITU WOY!!!"

"ehem.... maaf begini yana.... "

Samuel menjelaskan panjang lebar mulai dari ide bisnis yang Arcane tawarkan dan ide-idenya untuk panti asuhan ini kepada yana.

sebelumnya Arcane di tenangkan oleh Brian dan kini mereka sedang mendengarkan Samuel menjelaskan apa yang telah mereka sepakati.

yana mengerti dan kemudian berfikir sejenak.

"tunggu kalau cuma memasak kenapa tidak meminta bantuan kepada para saudari? "

ketika Samuel akan menjawab Arcane langsung memotong.

"para saudari? maksudnya? "

yana menoleh ke Arcane dan menjawab.

"kau tidak berfikiran kalau yang merawat panti terbengkalai ini cuma para otak otot dan seorang mayat hidup ini saja kan? "

Arcane menoleh ke Brian dan keduanya hanya menaikan bahu tanda tidak mengerti, sementara yang lain Hanya bisa menerima kenyataan khususnya Samuel.

"hah... dengar ini bocah

yang namanya panti asuhan tidak merawat para lelaki saja, mereka yang berada di sini kebanyakan hanya buruh serabutan.

sementara yang lain telah menemukan tuan atau di adopsi, tapi untuk kami para perempuan kebanyakan menjadi pembantu untuk seseorang jadi para saudari tidak bisa seenaknya untuk datang kesini.

tapi Ya untuk aku yang hanya sebagai istri hanya bisa diam di rumah"

Arcane mengangguk paham.

"eh tunggu istri! "

"iya kenapa? "

Arcane kemudian menatap Brian dan bertanya.

"hei... apakah para perempuan di umur segitu boleh menikah? "

Brian menatap arcane dengan heran kemudian menjawab.

"kenapa? bukankah itu adalah hal yang normal? "

"Aaaaa....... "

Arcane syok dengan hal itu kemudian ia bertanya.

"eh... sebenarnya berapa umur untuk di katakan dewasa di dunia ini? "

Brian menatap Arcane dengan heran dan menjawab

"apa maksudmu? bukankah di usia 15 tahun kita sudah di nyatakan dewasa? "

Arcane terkejut dan mulai berfikir keras ia baru sadar dengan kebiasaan orang-orang di dunia ini, dan pantas kalau saudara beda ibunya ada yang berusia 15 tahun dan di suruh untuk berburu.

juga ia baru sadar kalau ayahnya di sekitar umur 15 tahun telah berhasil berburu serigala yang di juluki salah satu penguasa gunung.

meskipun sebenarnya ini adalah hal sepele dan lumrah di jaman ini namun bagi Arcane yang hidup di jaman moderen sudah sangat jarang orang yang menikah yang umurnya di bawah 20 tahun.

kalaupun ada pasti ada sesuatu dan menjadi pembicaraan di daerahnya yang membuat telinga menjadi panas.

setelah semua masalah selesai akhirnya tinggal masalah tempat untuk berjualan, wadah makanan, dan lebah, untuk masalah wadah dan tempat Samuel bisa menyelesaikannya namun untuk lebah ia tidak bisa.

yap.... lebah ternyata menjadi permasalahan karena ternyata seorang teman dari mereka tersengat karena menerobos pagar yang di buat oleh Arcane untungnya para lebah tidak mengejar.

jadinya ia memperkuat kandangnya yang sebelumnya hanya di pagari secara sederhana kini ia bangun sebuah gubuk dan dengan 7 tambahan kandang lagi semisal para lebah memperbesar atau menambah koloni.

alasan ia melakukan ini juga ternyata ada kesalahan perhitungan karena ketika itu hujan turun dan para lebah panik karena sarang barunya beberapa bagian banjir.

setelah beberapa saat semua pengaturan tentang lebah sampai memanen akhirnya selesai sementara itu kemungkinan besok sudah bisa berjualan dengan sistem penjualan yang berkelompok yang terdiri dari 2 anak 1 pemuda (termasuk Brian di dalamnya,namun Arcane tidak termasuk), total ada 9 kelompok yang siap meluncur.

-- beberapa saat kemudian --

tak terasa hari telah berganti menjadi sore sudah waktunya Arcane dan Brian pulang, di perjalanan ada sedikit obrolan di antara mereka.

"eh ngomong-ngomong... Brian kenapa kau tidak mengusulkan kepada orang tuamu tentang bisnis ini? kan lumayan untuk penghasilan untuk mu"

Brian menoleh dan hanya mengangkat bahunya.

"hehehe... dengan daging buruan yang kamu jual saja sebenarnya sudah menambah pemasukan kami, aku tidak serakus itu Arcane.

apalagi mereka yang ada di sana adalah teman-temanku, juga aku merasa tidak enak selama bermain dengan mereka aku tidak bisa membantu apapun.

bahkan ketika aku melihatmu yang berburu untuk mendapatkan uang membuatku ingin bekerja juga untuk membantu orang tuaku"

"ohh... lalu apa keinginan mu ketika dewasa? "

"hmm... yah mungkin pedagang ahli yang bisa menjual apapun.

aku juga ingin melihat berbagai kota dan dunia sebagai pedagang"

Arcane hanya tersenyum dan mengangguk mendengar jawaban itu dan setelah di persimpangan jalan, sebelum mereka berpisah Arcane menyenggol bahu Brian.

"hehehe.... kalau gitu aku akan Mengandalkan Mu!!! "

Brian bingung mendengar perkataan Arcane.

"maksudmu? "

"yah... kurang lebih aku sama denganmu ingin melihat dunia jadi jika aku memerlukan bantuan aku hanya perlu mencari dirimu"

"hahahaha..... kalau begitu mohon bantuannya juga di masa depan"

disaksikan cahaya langit sore yang mengintip dari balik awan mendung, keduanya berjanji dan melakukan tos kepalan tangan.

kedua anak itu pun berpisah jalan masing-masing untuk pulang.

namun.... sepertinya untuk Arcane akan ada sesuatu yang berbahaya menimpanya, terbukti dengan perasaan campur aduk yang selalu menemani dirinya pulang tidak seperti biasanya.

lalu ketika ia memasuki rumah seperti biasanya perasaan itu semakin menguat, Arcane masuk seperti hari biasanya dengan perasaan itu.

mungkin Arcane tidak menyadari atau memang mengabaikan keanehan jalannya masuk yang sebenarnya kini hanyalah tanaman liat yang telah di potong.

lalu ketika ia masuk dari pintu belakang sebuah tangan memegang pundaknya, Arcane terkejut sedikit namun ia menebak kalau itu adalah adiknya karena ia mendengar suaranya yang polos.

"kakaaak.... "

"astaga.... Eliana jangan mengagetkan kakamu ini"

namun ketika ia berbalik senyuman Arcane langsung membeku bersamaan dengan seluruh tubuhnya.

karena yang ada di depannya ternyata bukan adiknya saja melainkan ibunya, Elisabeth dan Eliana yang saat ini berada di gendongannya.

Elisabeth tersenyum mengerikan dan di tambah suara petir yang tiba-tiba menggelegar membuat Arcane serasa memasuki film horor, bahkan Sebastian dan seorang maid saja kini sedikit menjauh.

dan Arcane baru tau kalau yang memegang bahunya tadi adalah ibunya

"eh ibu... hehehe"

Elisabeth menunduk dan memegang bahu Arcane kembali.

"kau dari mana pangeran kecil!! ... "

"DAR!!!!...... "

Terpopuler

Comments

Al^Grizzly🐨

Al^Grizzly🐨

Ceritanya sangat bagus..hanya banyak kata kata yg tidak nyambung.

2023-03-19

0

Jimmy Avolution

Jimmy Avolution

Ayo...ayo...

2023-01-27

0

DEWA KEGELAPAN

DEWA KEGELAPAN

mantab

2022-11-04

0

lihat semua
Episodes
1 chapter 1--
2 chapter 2--
3 chapter 3--
4 chapter 4--
5 chapter 5--
6 chapter 6 ---
7 chapter 7 ---
8 chapter 8 --
9 chapter 9--
10 chapter 10 ---
11 chapter 11 ---
12 chapter 12 ---
13 chapter 13---
14 chapter 14 ---
15 chapter 15 ---
16 chapter 16 ---
17 chapter 17 ---
18 chapter 18 ---
19 chapter 19 ---
20 chapter 20 --
21 chapter 21 ---
22 chapter 22 ---
23 chapter 23 ---
24 chapter 24 ---
25 chapter 25 ---
26 chapter 26 ---
27 chapter 27 ---
28 chapter 28 ---
29 chapter 29 ---
30 chapter 30 ---
31 chapter 31
32 chapter 32
33 chapter 33
34 chapter 34
35 chapter 35
36 chapter 36
37 chapter 37
38 chapter 38
39 chapter 39
40 chapter 40
41 chapter 41
42 chapter 42
43 chapter 43
44 chapter 44
45 chapter 45
46 chapter 46
47 chapter 47
48 chapter 48
49 chapter 49
50 chapter 50
51 chapter 51
52 chapter 52
53 chapter 53
54 chapter 54
55 chapter 55
56 chapter 56
57 chapter 57
58 chapter 58
59 chapter 59
60 chapter 60
61 chapter 61
62 chapter 62
63 chapter 63
64 chapter 64
65 chapter 65
66 chapter 66
67 chapter 67
68 chapter 68
69 chapter 69
70 chapter 70
71 chapter 71
72 chapter 72
73 chapter 73
74 chapter 74
75 chapter 75
76 chapter 76
77 chapter 77
78 chapter 78
79 chapter 79
80 chapter 80
81 chapter 81
82 chapter 82
83 chapter 83
84 chapter 84
85 chapter 85
86 chapter 86
87 chapter 87
88 chapter 88
89 chapter 89
90 chapter 90
91 chapter 91
92 chapter 92
93 chapter 93
94 chapter 94
95 chapter 95
96 chapter 96
97 chapter 97
98 chapter 98
99 chapter 99
100 chapter 100
101 chapter 101
102 chapter 102
103 chapter 103
104 chapter 104
105 chapter 105
106 chapter 106
107 chapter 107
108 chapter 108
109 chapter 109
110 chapter 110
111 chapter 111
112 chapter 112
113 chapter 113
114 chapter 144
115 chapter 115
116 chapter 116
117 chapter 117
118 chapter 118
119 chapter 119
120 chapter 120
121 chapter 121
122 chapter 122
123 chapter 123
124 chapter 124
125 chapter 125
126 chapter 126
127 chapter 127
128 chapter 128
129 chapter 129
130 chapter 130
131 chapter 131
132 chapter 132
133 chapter 133
134 chapter 134
135 chapter 135
136 chapter 136
137 chapter 137
138 chapter 138
139 chapter 139
140 chapter 140
141 chapter 141
142 chapter 142
143 chapter 143
144 chapter 144
145 chapter 145
146 chapter 146
147 chapter 147
148 chapter 148
149 pengumuman
150 chapter 21 jangan di baca
151 chapter 23 jangan di bacaa
Episodes

Updated 151 Episodes

1
chapter 1--
2
chapter 2--
3
chapter 3--
4
chapter 4--
5
chapter 5--
6
chapter 6 ---
7
chapter 7 ---
8
chapter 8 --
9
chapter 9--
10
chapter 10 ---
11
chapter 11 ---
12
chapter 12 ---
13
chapter 13---
14
chapter 14 ---
15
chapter 15 ---
16
chapter 16 ---
17
chapter 17 ---
18
chapter 18 ---
19
chapter 19 ---
20
chapter 20 --
21
chapter 21 ---
22
chapter 22 ---
23
chapter 23 ---
24
chapter 24 ---
25
chapter 25 ---
26
chapter 26 ---
27
chapter 27 ---
28
chapter 28 ---
29
chapter 29 ---
30
chapter 30 ---
31
chapter 31
32
chapter 32
33
chapter 33
34
chapter 34
35
chapter 35
36
chapter 36
37
chapter 37
38
chapter 38
39
chapter 39
40
chapter 40
41
chapter 41
42
chapter 42
43
chapter 43
44
chapter 44
45
chapter 45
46
chapter 46
47
chapter 47
48
chapter 48
49
chapter 49
50
chapter 50
51
chapter 51
52
chapter 52
53
chapter 53
54
chapter 54
55
chapter 55
56
chapter 56
57
chapter 57
58
chapter 58
59
chapter 59
60
chapter 60
61
chapter 61
62
chapter 62
63
chapter 63
64
chapter 64
65
chapter 65
66
chapter 66
67
chapter 67
68
chapter 68
69
chapter 69
70
chapter 70
71
chapter 71
72
chapter 72
73
chapter 73
74
chapter 74
75
chapter 75
76
chapter 76
77
chapter 77
78
chapter 78
79
chapter 79
80
chapter 80
81
chapter 81
82
chapter 82
83
chapter 83
84
chapter 84
85
chapter 85
86
chapter 86
87
chapter 87
88
chapter 88
89
chapter 89
90
chapter 90
91
chapter 91
92
chapter 92
93
chapter 93
94
chapter 94
95
chapter 95
96
chapter 96
97
chapter 97
98
chapter 98
99
chapter 99
100
chapter 100
101
chapter 101
102
chapter 102
103
chapter 103
104
chapter 104
105
chapter 105
106
chapter 106
107
chapter 107
108
chapter 108
109
chapter 109
110
chapter 110
111
chapter 111
112
chapter 112
113
chapter 113
114
chapter 144
115
chapter 115
116
chapter 116
117
chapter 117
118
chapter 118
119
chapter 119
120
chapter 120
121
chapter 121
122
chapter 122
123
chapter 123
124
chapter 124
125
chapter 125
126
chapter 126
127
chapter 127
128
chapter 128
129
chapter 129
130
chapter 130
131
chapter 131
132
chapter 132
133
chapter 133
134
chapter 134
135
chapter 135
136
chapter 136
137
chapter 137
138
chapter 138
139
chapter 139
140
chapter 140
141
chapter 141
142
chapter 142
143
chapter 143
144
chapter 144
145
chapter 145
146
chapter 146
147
chapter 147
148
chapter 148
149
pengumuman
150
chapter 21 jangan di baca
151
chapter 23 jangan di bacaa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!