Bab.18

Saat pelajaran terakhir berlangsung Citra mulai tidak tenang saat jam di dinding mendekati jam pulang. Citra tidak sabar untuk segera menjenguk Andra di rumah sakit dan juga ingin segera mengetahui keadaan Andra. Citra berharap keadaan Andra tidak cukup parah.

Sebab ia mendengar pengendara mobil yang menabrak pemuda di depan rumahnya meninggal saat di perjalanan menuju rumah sakit. Sehingga Citra menyimpulkan jika terjadi benturan yang cukup parah saat itu.

Tet tet tet.

Bel pulang berbunyi murid-murid bersorak-sorai. Saatnya untuk pulang dan menyudahi aktivitas yang memacu otak untuk bekerja lebih keras sedari pagi. Citra menyampirkan jaketnya diatas bahunya hingga menutup ke punggungnya dan bagian lengan menjuntai ke depan di bagian kanan dan di kiri. Terakhir dia kenakan ransel di punggungnya.

Citra berjalan cepat melewati teras menuju bagian belakang sekolah. Sesampainya di parkiran Citra melihat cowok misterius yang selalu berkata aneh padanya berdiri di samping motornya. Rupanya motor mereka bersebelahan. Cowok itu acuh tak acuh saat melihat Citra, seolah tak pernah terlibat dalam percakapan. Citra pun tak ambil pusing, dia mendekat ke motornya dan mengenakan jaket.

Ketika cowok itu sudah berada di atas motor dan menyalakan mesin motornya, tiba-tiba saja ia mengucapkan sesuatu.

"Benarkan kataku, terbukti ada yang celaka salah satu dari kalian. Jika kamu keras kepala kamu yang akan celaka berikutnya!" ujarnya sembari menoleh ke arah Citra sejenak kemudian berpaling dan memacu motornya menuju gerbang ke luar.

Citra terbengong menyaksikannya berlalu begitu saja setelah mengatakan kata-kata anehnya lagi. Citra mengeryit heran mencerna kata-kata yang sempat terlontar dari cowok misterius tadi. Siapa dia sebenarnya hingga bisa mengetahui apa yang terjadi padanya.

Citra tersadar dari lamunannya kemudian segera bergegas menuju rumah sakit untuk menjenguk Andra.

Lima belas menit berkendara memacu motornya di jalanan, akhirnya Citra sampai di rumah sakit di mana Andra dirawat. Citra menuju resepsionis untuk menanyakan keberadaan Andra. Setelah mendapat jawaban Citra menuju ruangan yang disebutkan oleh resepsionis rumah sakit. Keadaan Andra rupanya sedang kritis dan harus dirawat secara intensif di ruang ICU.

Di luar ruang ICU Citra melihat laki-laki yang kemarin berada di depan rumahnya, sedang berbicara dengan seorang perempuan di depannya. Seperti sedang meributkan sesuatu.

Citra awalnya ragu untuk menyela pembicaraan mereka, namun tidak ada orang lain selain mereka yang bisa ditanyai.

"Permisi!" sapa Citra yang membuat kedua orang tersebut menoleh ke arah Citra.

"Kamu ... bukannya yang kemarin itu?" tanya laki-laki itu.

"Benar, Om. Kerabat anda dirawat juga di sini?" tanya Citra.

"Iya ... anak saya sedang kritis. Kamu sendiri sedang apa?" tanya laki-laki paruh baya tersebut.

"Saya ingin menjenguk teman saya, Om!" jawab Citra seperlunya.

"Siapa nama teman kamu?" tanya laki-laki itu.

"Andra, Om." jawab Citra singkat.

"Andra adalah anak saya!" ujar laki-laki itu yang membuat Citra kaget.

Ia tidak menyangka jika laki-laki paruh baya yang kemarin ditemuinya adalah papanya Andra.

"Bolehkah saya menjenguk Andra, Om?" tanya Citra.

"Tentu. Silakan!" ujar papa Andra.

Citra kemudian masuk ke dalam ruang ICU dan tidak lupa untuk mencuci tangan terlebih dahulu. Citra kemudian memasuki ruangan sesuai dengan arahan papa Andra sebelum ia masuk tadi.

Kini dia berdiri di samping tempat tidur yang nampak jelas wajah Andra yang sedang terluka di atas ranjangnya. Terdapat perban di kepala dan tangannya serta sejumlah alat medis dan selang yang menempel di tubuhnya.

Citra menatap iba kepada Andra. Laki-laki yang telah menempati ruang di hatinya.

"Ndra, apa benar malam itu kamu hendak menemuiku?" Citra menjeda perkataannya saat mulutnya bergetar menahan tangisnya yang krmudian pecah. "Malam itu aku pun sedang menunggumu Andra--- namun, ada sosok lain yang datang menyerupai wajahmu. Aku pun terkecoh dengan sosok itu dan mengira itu kamu!"

"Tanpa aku tahu, mungkin saat itu kamu sedang mengalami peristiwa yang membuatmu terluka seperti ini! aku lah yang bersalah kepadamu, karena membuatmu harus mengalami kejadian ini ... jika saja aku segera pindah dari rumah itu, mungkin saja hal ini tidak akan terjadi!" Air mata Citra berderai membasahi pipinya.

Arwah Andra yang sedang berdiri di sisi yang lain, memandang ke arah Citra dan menatap lekat ke arahnya.

"Siapa sebenarnya gadis aneh ini?" ujar arwah Andra yang tidak dapat di dengar oleh Citra.

Citra merasa ada hawa dingin berhembus di sekitarnya, namun secepatnya ia tepis pikirannya itu.

Setelah beberapa saat berada di sana, namun tidak bisa berbuat apa-apa. Akhirnya Citra memutuskan untuk pulang.

Saat ke luar dari ruang ICU Citra kembali menjumpai papa Andra.

"Terima kasih sudah mengijinkan saya menjenguk Andra, Om ... Tante!" ujarnya.

"Kamu teman sekolahnya?" tanya papa Andra.

"Ya ... kami satu sekolah, tapi beda kelas!" jawab Citra jujur. Sebab, ia memang satu sekolah dengan Andra, meskipun saat di sekolah tidak saling mengenal.

"Apa malam terjadinya kecelakaan, Andra hendak ke rumahmu?" tanya papa Andra yang merasa aneh karena Andra mengalami kecelakaan tepat di depan rumah neneknya dulu.

"Saya tidak tahu-menahu soal itu, Om. Saya bahkan tidak mengetahui kejadian saat Andra mengalami kecelakaan dan tidak tahu di mana Andra mengalami kecelakaan. Saya ke mari untuk memastikan keadaan Andra setelah tadi pagi mendatangi rumah Andra, Om!" tutur Citra menjelaskan.

"Benarkah? Andra tertabrak mobil tepat berada di depan rumahmu!" ungkap papa Andra.

Citra seketika terkesiap mendengar hal itu. Ternyata benar pemuda yang mengalami kecelakaan di depan rumahnya adalah Andra.

Lantas mengapa malam itu aku tidak mendengar ada kecelakaan? dan siapa sosok yang wajahnya menyerupai Andra, yang bersamaku malam itu? batin Citra bertanya-tanya.

"Saya benar-benar tidak tahu, Om. Sudah beberapa hari Andra tidak datang ke rumah saya."

"Jadi sebelumnya Andra sering datang ke rumah itu?" tanya papa Andra menginterogasi.

"Ada apa, Mas? kamu sepertinya sangat khawatir jika Andra mendatangi rumah ibumu?" tanya seorang perempuan paruh baya yang nampak curiga dengan papa Andra.

"Aku harus memastikan sesuatu, Ma!" ujar papa Andra.

Dari yang Citra lihat kemungkinan wanita di samping papa Andra adalah mamanya Andra. Sebab wajahnya ada kemiripan dengan wajah Andra.

"Tolong jawab, Nak!" pinta papa Andra.

"Iya, Om. Andra sering datang di malam hari ketika dia usai joging. Andra yang sering menolong saya saat saya mengalami kesulitan di rumah itu!" tutur Citra.

"Kesulitan apa?" tanya papa Andra untuk memperjelas.

"Saya sering mengalami gangguan dari makhluk tak kasat mata di rumah itu, Om. Tiba-tiba saja ada Andra yang datang menolong saya. Bermula dari situ saya mengenal Andra," tutur Citra.

"Hah ... memangnya ada yang seperti itu, Mas di jaman modern seperti sekarang?" Mama Andra seolah meremehkan apa yang Citra katakan.

Citra pernah mendengar dari Andra tentang papa dan mamanya. Memang terlihat jelas kurangnya keharmonisan diantara mereka. Nampak jika komunikasi yang terjalin antara keduanya kurang baik.

"Kamu diam dulu, Ma. Kita tidak tahu apa yang terjadi dengan Andra selama dia di sini!" ujar papa Andra kepada istrinya.

"Nak, bisa kamu ceritakan gangguan seperti apa yang kalian dapatkan di rumah itu?" tanya papa Andra antusias.

"Awalnya kami sering mendengar suara bayi menangis di saat malam tiba, Om," ungkap Citra menceritakan.

Papa Andra terkesiap dengan yang Citra katakan. Rupanya tidak hanya dirinya yang terus dihantui oleh suara bayi menangis itu di dalam mimpinya. Namun, Citra dan Andra juga ikut dihantui oleh suara bayi itu. Dia merasa bahwa ini adalah salahnya hingga putranya ikut menanggung akibatnya.

...______Ney-nna_______...

Terpopuler

Comments

Wury Ayra

Wury Ayra

ada hub apa antara papanya andra dg bayi yg dirmh citra??

2022-07-03

3

Zil@

Zil@

hufffff...
semangat kak nay 🥰💞💞💞

2022-07-01

3

🍁𝐀𝐑𝐀❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ

🍁𝐀𝐑𝐀❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ

🏃🏃🏃👻👻👻

2022-06-30

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!