Pertemuan pertama
...****************...
"Apa mami tidak di rumah bi ?" tanya Leon.
"Nyonya pergi arisan" jawab bi Sumi, membuat Leon marah segera mematikan teleponya dengan cara sepihak, dan segera beranjak akan pulang. Angga yang kebetula lewat melihat anaknya buru -burupun penasaran.
"Mau kemana kamu Leon?" tanya Angga yang melihat anaknya memakai jasnya.
"Leon mau pulang pi. Zha depresi lagi di kamar Arief, sedangkan mami entah kemana?" kata Leon.
"Ya sudah, kamu pulang duluan biar papi yang gantiin kamu metting, dan menelpon mami " kata Angga pada Leon, padahal hari ini hari penting akan metting dengan investor.
"Ya sudah pi Leon pamit" kata Leon sambil meraih tangan Angga dan menyalaminya, sedangkan Angga hanya mengangguk.
Sesampai di rumah Leon langsung masuk ke kamar Arief, dan membawa Zha ke kamarnya, Dahlia yang baru pulang dari arisan pun kena semprot oleh anak sulungnya.
"Mami kamana saja sih ? di hubungi hpnya tidak bisa, mami tau apa yang terjadi ?" tanya Leon pada Dahlia.
"Maafkan mami Leon tadi mami pergi arisan sebentar, di sana tidak ada jaringan "jawab Dahlia.
Ahirnya Dahlia mengalah keluar dari kamar Leon dengan perasaan bersalah.
"Zha apa kamu mau nanti setelah empat puluh hari Arief, kita pindah ke apartemen ya ?" Tanya Leon dan dengan di jawab anggukan oleh Zha.
"Kak" Zha buka suara "Apa Arief sudah tidak sayang lagi sama Zha ya ? sampai dia meninggalkan Zha dan menitipkan surat itu ?"
"Zha,, bukan Arief tidak sayang sama kamu, tapi allah lebih sayang sama Arief, coba kamu cerita sama kak Leon pengalamanmu dengan Arief, biar hatimu lega" kata Leon menenangkan Zha.
...****************...
FLAS BACK
Sekitar dua tahun silam awal pertemuanya dengan Arief,Zha yang masih duduk di bangku kelas sebelas. Zha yang di tinggal Mita, Mita yang di ajak jalan dengan pacarnya, sebenarnya Zha di ajak Mita, namun tidak enak nanti jadi obat nyamuk ahirnya jalan sendiri sambil menunggu angkot, tiba - tiba ada ada tawuran antar mahasiswa, yang salah satunya mahasiswa kampusnya Arief.
Zha ada di tengah - tengah mengundang perhatian Arief, Arief yang tidak rela, orang luar ikut tersakiti.
"Cewek siapa lagi itu di tengah kita mau cari mati apa dia? "tanya temanya Arief.
" Lindungi gua bro, jangan sampai cewek itu terluka, dia tidak tau apa -apa "kata Arief pada temanya.
"Jangan nekat kamu Rif, malah kamu nanti yang mati" kata yang lainya.
S E R A N G. . . . . . ! teriak antar maha siswa.
Zha yang melihat itu tak bisa menghindar lagi, dia pasrah, saat dia duduk dan menutup mukanya.
B U G H. . . !
B U G H. . . !
B U G H. . .!
Mendengar itu semua badanya kok tidak sakit sama sekali, saat dia membuka mata dan melihat ke atas, ada lelaki berwajah manis melindunginya. Zha sadar dan segera membawa lari pemuda itu menjauh dari tawuran dan segera mendekati angkot. diangkot Arif mintak di turunkan di depan kampusnya Zha pun mengikutinya.
"Hai kenapa kamu mengikutiku ?" tanya Arief pada Zha.
Zha hanya menggeleng. dan menariknya ke kantin terdekat dan meminta es.
"Apa yang akan kamu lakukan ? Apa kau mau memperkosaku ?" tanya Arief pada Zha yang membuka kaos dan jaket Arief
Zha juga menggeleng.
"Kenapa kamu diam saja apa kamu bisu?" Arief berdiri dan memegang pundak Zha menggoyangkanya, sedangkan Zha hanya tersenyum memperlihatkan lesung pipinya. membuat Arif terhipnotis.
'Manis sekali anak ini' pikir arief dalam hati.
"Aku hanya ingin mengobati lukamu duduklah?" kata Zha dengan lembut. Arief pun menurut.
"Au, sakit "kata Arief, saat Zha mengompres punggung Arief yang terpukul lagi.
"Cewek mana lagi bro yang kamu ajak kesini ?" tanya teman Arief.
"Manis juga mas bro, boleh dong buat gue " kata yang satunya.
"Lo kira barang, asal minta, yang di mintak juga belum tentu mau kriting !" Arief membalas omongan temanya.
Sedangkan Zha hanya tersenyum memperlihatkan lesung pipinya.
"Hai mba kenalkan nama saya Darli" Kata si kiting sambil mengulurkan tanganya.
Namun belum sempat di jawab oleh Zha tangan si kriting tadi sudah di tepis oleh Arief.
"Jangan macam - macam dia punya gua " kata Arief.
Saat Zha mengobati luka Arief yang ada di punggung, ada teman Arief yang menyenggol Zha dari belakang sehingga membuat Zha jatuh memeluk Arief yang belum pakai baju dan pandangan mereka beradu dekat sekali. Naas Arief yang merasakan ada gundukan di punggungnya, membuat Arief salah tingkah ada yang terbangun di bawah, karena Arief pria normal.
"Woy, jangan mesum di tempak umum" teriak si kriting.
Zha yang malu lalu mengangkat tubuhnya dari Arief.
"Siapa juga yang mesuum?" kata Arief sambil memakai kaos dan jaketnya.
Setelahnya Arief menyeret Zha menuju parkiran, dan memasukan Zha di mobil sport miliknya. setelah memasukan Zha dia berbalik akan membuka pintu mobil di depan kemudi. Tapi ada cewek cantik seksi bergelayut manja denganya.
"Arief mau kemana ?" tanya wanita dengan manja.
"Pulang" jawab Arief singkat.
" Bukanya masih ada satu jam lagi mata pelajaran kita " kata wanita tadi yang terobsesi dengan Arief.
"Tidak peduli !"Jawab Arief sambil masuk mobil.
"Aku ikut" kata wanita tadi, belum juga buka pintu mobil Arief sudah melaju.
"Lagi marahan ya, sama pacarnya" tanya Zha.
"Bukan urusanmu" jawab Arief singkat.
Mobilpun melaju Zha merasa mual, karena tidak pernah naik mobil mewah seperti ini, Arief pun yang melihatnya langsung membuka atap mobilnya dan berhenti sejenak untuk mencari minuman, setelah Zha tenang Arief melajukan mobilnya kembali. mereka melewati sekolahan Zha yang tadi. Betapa kagetnya di sana ada mita yang jalan mondar mandir.
Zha pun menyuruh Arief menurunkanya di sana, tapi?
"Mit kenapa kamu di sini ?"sapa Zha pada sahabatnya.
"Ya allah Zha, kamu gak papa ? Aku dengar tadi di sini ada tawuran makanya aku kuatir. tambah lagi kata bang angkot kamu di culik oleh salah satu mahasiswa, aku tambah kuatir " kata Mita yang cerewet cerita tanpa jeda.
"Aku gak papa kok Mit trima kasih sudah menguatirkanku" kata Zha.
"Siapa dia keren amat, kayaknya tajir lagi, di lihat dari mobilnya" tanya Mita sambil menunjuk Arief dengan mulutnya.
"Woy ayok buruan" teriak Arief yang tidak sabar melihat dua wanita sedang ngobrol.
"Khan tadi sudah aku suruh duluan!" kata Zha dengan halus.
"Woy aku ini Laki-laki bertanggung jawab, kalian mikir tidak, kalau di depan sana ada preman memperkosa kamu, aku yang di kasusin. karena banyak saksi yang melihat kamu aku yang bawa" kata Arief sambil menunjuk Zha.
"Tapi tidak usah nunjuk-nunjuk juga ngapa" kata Zha sebel karena di tunjuk Arief dan satu lagi, namaku Zha, bukan woy.
"Okey Zha, namaku Arief, ayok buruan" kata Arief mengenalkan diri.
"Kalau aku Mita" kata mita dengan centilnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 178 Episodes
Comments