"Ini kelakuanya Mita, membuat aku jalan dengan si Naruto, emang tidak ada apa cowok yang lebih cool gitu selain Naruto, apa captain tsubasa gitu tuk makcomblangin gue ' pikir Zha.
" Ya sudah ayok kita berangkat " kata Zha sambil menaiki motornya, sedangkan yang membawa tersenyum penuh kemenangan.
Sesampainya di tempat PKL, Mitha memandang Zha dari kejauhan terus melambaikan tangan.
" Gi mana di bonceng Arief, romantis tidak ?" tanya Mita pada temanya.
" Apaan sih kamu, kamu sendiri, sering jalan sama dia romantis tidak ?" tanya Zha balik pada Mita.
Mita hanya menggeleng
" Kalau tidak, berarti tidak juga dengan ku " kata Zha.
" Tapikan kamu cewek incaranya ?" kata Mita.
" Bukanya kamu Mit ?" tanya Zha.
Mita menggeleng, " dia nemuin aku hanya ingin cari tau tentang kamu, akunya saja yang ke baperan, tapi tenang saja, akukan punya pacar Zha " kata Mita.
" Emang dasar temenku yang satu ini tidak cukup satu cowok " kata Zha.
" Ya sudah kita masuk, nanti di tunggu, " ajak Adi , Adi sepupu Zha, sekelas juga dengan Zha.
Di tempat mereka di kumpulkan sebelum pemilik atau yang mewakilinya perusahaan.
" Hai, katanya Ceo sendiri loh yang terjun menemui kita !" terang teman Zha.
" pasti ganteng orangnya, kalau ganteng aku mau lah " kata Ima cewek centil di sekolahan, sekaligus tetangganya, yang selalu iri dengan Zha.
" Katanya sih tampan masih muda lagi " Kata Mia.
Setelah semua telah siap, pintu di buka seorang perempuan cantik seksi, body bak gitar spanyol. bayangin sendiri ya author secantik apa wanita itu dan mempersilakan seorang pria tampan body tegap, hidung mancung, mata sipit yang tertutuo kaca mata abu abu membuatnya seperti opa korea, dengan pakaian formal tidak menghilangkan styl nya di iringi empat pengawal di belakangnya, membuat cewek pada ngiler !
" Siapa yang tidak betah kerja di sini, kalau suguhanya bening semua ha ha ha." kata Mita tertawa tidak sadar.
Zha menyenggol Mita, membuat dirinya sadar. Ceo pun menjelaskan tentang apa yang akan di kerjakan PKL. , sedangkan orang empat yang mengiringinya itu yang akan membimbing cara kerjanya.
" Siapa nanti yang benar, dan bekerja dengan baik dan dari hati akan mendapat bonus " terang Ceo, tapi tidak berhenti menatap Zha, Zha hanya bisa menunduk, meng hormati atasanya.
Setelah semua sudah di jelaskan mereka boleh bubar. tak lupa awal masuk tadi perkenalan dulu ya ?
Nama Ceonya Leon angga reksa dan yang seksi tadi seketaris beserta mantan Leon Yanti Damayanti.
Sedangkan yang lainya tidak usahlah, kelamaan. para siswa pun bubar menempati yang di tugaskan masing - masing.
" Zha . . ! " zha masih berjalan tiba - toba terhenti karena baru saja ada yang memanggil.
" Bang, kerja di sini ?" tanya Zha, yang ternyata kakak iparnya Rohman namanya.
" Iya, kenapa kamu di sini ?" tanya Rohman.
" Aku Pkl bang , ya sudah Zha permisi " kata Zha sambil jalan.
Setelah PKL Zha merasa capek banget, saat do bolehkan pulang Zha di panggil ke ruangan Ceo, karena Leon penasaran, wajahnya mirip seseorang yang sepertinya dia kenal.
Tok tok tok
" masuk " sahutan dari dalam.
" Kenapa bapak panggil saya ? apa saya punya kesalahan ?" tanya Zha sambil menunduk.
" Zha laulani apa itu nama kamu " tanya Leon .
Setelah di introgasi yang menurut Zha tidak penting ahirnya dia pulang. di parkiran Zha mencari Mita dan Adi sudah tidak ada , yang ada hanya Arief yang tersenyum manis padanya.
" Zha kamu belum pulang, pulang sama abang saja yok ?" ajak Rohman.
" Maaf bang Zha sudah di jemput pacar Zha bang " sambil mendekat di dada Arief, Arief tidak mau kehilangan kesempatan langsung menarik pundak Zha menempelkan ke dadanya.
" Kamu sudah punya pacar ? saya bilangin ibu loh ?" ancam Rohman.
" Terserah." tantang Zha " Ibu juga sudah tahu " kata Zha
" Kamu lebih percaya sama bocah tengil itu ketimbang abang ?" kata Rohman meninggi.
" Ya iyalah, secara dia pacar Zha, seperti mbak Rahma yang selalu percaya dengan abang walaupun berkali kali di bohongi " kata Zha tak kalah tinggi.
" Jaga mulutmu Zha ..!"
" Yok Rif kita jalan " Ajak Zha pada Arief.
Arief langsung menstater motornya.
" Siapa itu tadi Zha ?" tanya Arief.
" suaminya kakaku dia tidak sesuai dengan janjinya, katanya mau membahagiakan kakaku, ternyata apa dia cuman memanfaatkan kakaku jadi pembantu gratisan di rumahnya, tapi kakaku masih mau bertahan karena dia sedang hamil, apa semua orang kaya seperti itu ya rif hi hi hi!" kata Zha sambil menangis, Arief menepikan motornya menenangkan Zha.
" Tidak semua Zha, banyak kok di luar sana orang kaya, menerima orang miskin apa adanya, pada dasarnya semua orang sama, di hadapan tuhan. " Arief sambil memeluk Zha.
" Maaf ya Rif yang tadi, aku tidak bermaksud menyakitomu, tapi aku terpaksa bilang pada bang Rohman, kalau kamu pacarku " Kata Zha.
" Ya sudah gak papa " Arief mengangguk.
Sebenarnya Arief berharap itu semua jadi kenyataan, Zha jadi pacarnya, hanya Arief berpikir, itu terlalu cepat, takut kalau Zha malah meninggalkanya. Di jalanpun mereka bercengkrama, dengan canda tawa renyah.
Sesampainya di rumah Zha, Arief di ajak mampir ke rumahnya, dan mengenal keluarga Zha, mereka ngobrol dengan akrab, memang Arief humoris, jadi cepat akrab dengan orang semua kalangan, sorepun tiba, Arief pamit undur diri, dan besok akan jemput Zha lagi untuk berangkat bersama, keluarga Zha pun mengijinkanya.
...****************...
Sesampainya di rumah sendiri, Arief masuk rumah, tidak ada penghuni sepi senyap.
" B i i i ik, bik sumi, " panggil Arief pada pembantunya.
" Iya den, " terlihat orang tua sekitar umur lima puluhan, lari tergopoh - gopoh.
" Mana mami bik ?" Kata Arief
" Arisan den " jawab bi Sumi.
" Kebiasaan mami ini, tak cariin menantu nanti loh, biar betah di rumah, telepon sekarang bik " Kebiasaan Arief dari kecil, kalau pulang tidak ada orang di rumah pasti marah.
" Nyah, den Arief sudah pulang, nanti kalau nyonya tidak cepat pulang di cariin mantu nyah " kata bi Sumi saat sambungan telwponya di angkat.
" Ya bi, aku segera pulang " langsung menutup teleponya.
" Ya sudah jeng aku pamit dulu, putra bungsuku sudah pulang, mau di cariin mantu kalau tidak pulang cepat " kata Dahlia, pada teman sosialitanya.
" Enak benar ancamanya jeng ha ha ha ha !" kata temanya.
Ha ha ha hs, tawa semuanya.
" Wajar jeng, dari kecil di manja sama kakaknya, jadi ya kebiasaan kalau pulang tidak ada orang di rumah, pasti marah - marah " kata Dahlia.
" Ada ada aja anak jeng Dahlia ini, ancamanya mau di bawakan mantu " gumam para ibu - ibu saat Dah lia undur diri.
" Nanti kalau sudah dapat mantu kenalin sama kita ya jeng " teriak salah satu ibu pada Dahlia yang akan memasuki mobil.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 178 Episodes
Comments