Cemburu
...****************...
Arief mengajak mereka ke resto aut door, yang ada tamanya, supaya mereka bebas, sedangkan pengawal Arief dan Zha selalu setia Mita dan Adi.
" Hai, Mit, Di, mending kalian pacaran saja, dari pada jadi pengwal kita, nanti ngiler " ejek Arief.
" Ogah amat, sama Adi, yang ada hanya tulang " Kata Mita.
" Males, sama Mita, pacarnya segudang " kata Adi.
" Mending laku, ketimbang kamu ?" kata Mita sambil menunjuk Adi.
" Kalau di sinetron itu, kalau berantem terus, itu jodoh " kata Zha.
" Ya kalau di sinetron, kalau saya tidak mungkin " jawab Adi sombong, sedangkan Arief hanya geleng kepala.
" Sebenarnya aku merasa bersalah sama Zha ?" kata Mita.
" Kenapa ?" tanya Zha.
" Setiap aku pacaran dia selalu aku tinggalin, beda kalau Zha, pasti kalau dia pacaran aku di ajakin dia jajan aku juga ikut jajan, walaupun lebih sering di bikin obat nyamuk sama kalian " kata Mita
" Biasa saja Mit, nanti kalau kamu pacaran lagi besok bawa ya ? biar cowok lamu nyantol sama Zha " kata Adi mengejek.
" Ha ha ha ha . . . . .! tawa nersama sedangkan Mita cemberut jengkel.
Arief tidak sengaja lihat ke bawah, dan terus memandangi sepatu Zha hatinya agak nyeri, Zha tahu apa yang di pandang Arief.
" Kamu mau tanya sepatu ini ?" tanya Zha sambil menunjukan kakinya yang di balut sepatu.
" Jawab jujur Zha, sepatu dari mana itu, dan siapa pria yang memberi sepatu itu ? itu bukan sepatu murah Zha ?" tanya Arief dengan mata merah.
" Oh ini, ini sepatu dari pak Leon sehabis selesai PKL waktu itu, aku di kasih sepatu oleh - oleh dari luar negri " jelas Zha.
' Apa wanita yang kak Leon cintai Zha ? tapi sepertinya tidak, dia bukan tipe kak Leon, kalau kak Leon mencintai Zha, apa berarti kita mencintai satu wanita ' pikir Arief kalut.
" Rif " panggil Zha, membangunkan lamunan Arief.
" Apa kamu suka sama oak Leon ? Apa dia juga suka sama kamu ?" tanya Arief.
" Pak Leon, beliin sepatu ini karena senang modelnya, karena adik cewek, jadi dia berilan pada aku Rif, " kata Zha.
" Emang aku kaya pak Leon Zha " Arief menunduk.
" Kalau lamu tidak suka ya sudah besok aku balikin " kata Zha agak keras.
" Siapa juga sih Zha, yang tidak cemburu, lihat Kekasijnya di kasih barang cowok lain, sementara aku tidak pernah kasih kamu apa - apa, di mana harga diriku " kata Arif agak keras.
Plakk
Pipi Arief di tampar Zha semua melotot ke arah mereka tak terkecuali Adi dan Mita yang kaget dengan tongkah Zha.
" Aku Rif menerima ini, karena menghargai pak Leon, yang sudah mengizinkan aku belajar di sana, bukan berarti aku merendahkanmu . . .! ?" kata Zha dengan keras.
" Kalau sudah tidak percaya denganku tidak masalah, tapi kangan pernah bawa harga diri " kata Zha, sambil mengeluarkan air mata yang dia bendung dan berlari.
Belum sempat Zha lari jauh, Arief menarik tanganya dan memeluknya.
" Zha, maafin aku, kata - kataku menyakitimu, aku percaya sama kamu " kata Arief sambil memeluk Zha yang masih memukul dadanya.
" Lepasin Rif, lepasin kamu kahat, lamu sudah tidak percaya padaku " teriak Zha sambil menangis dan memukul dada Arief untuk melepasnya.
" Tidak Zha, aku mencintaimu, aku tidak bisa kehilangan kamu " kata Arief sambil menciumi pucuk kepala Zha.
" Tidak, kau hanya menghiburku " kata Zha.
" Tidak Zha aku percaya padamu, kau harus percaya padaku " kata Arief.
Arief dan Zha, tidak sadar, kalau di tonton orang banyak seperti drama korea.
Mita sama Adi menyadarkan Arief dan Zha.
" Terima kasih semuanya, telah melihat drama teman kita jika menurut anda baik, berikan sesuai nominal yang sesuai yang anda hargai , sebelumnya, mari kita tepuk tangan " pidato Mita pada orang yang melingkar melihat Arief dan Zha sedangkan Adi memegang kaleng berkeliling meminta uang.
Semua orang Riuh bertepuk tangan banyak yang bilang bagus. Sedangkan Zha sama Arief bingung.
" Jikalau sudah tidak berkenan, di persilakan duduk kembali, terima kasih aras perhatianya " pidato Mita dan semua yang ada di situ duduk kembali.
Adi dan Mita menghitung pendapatanya tadi dengan jongkok di tanah .Zha dan Arief merasa di manfaatkan.
" Beruntung juga kalau Zha dan Arief berantem, kan jarang mereka berantem makanya bisa menghasilkan duit, kalau gini mereka kan tidak akan berantem lagi " kata Adi, tidak sadsr kalau Arief dan Zha sudah berdiri di depanya dengan tangan di lipat ke dada.
" Yah lumayan, kita makan nasi padang mbok War mi ya ?" kata Mita sambil mendongak ke atas melihat Arief dan Zha marah.
" Ya maaf, dari pada kalian malu di lingkari orang, mending saya bikin duit " kata Mita sedikit berbisik.
" kalian itu ya, sudah saya ajak makan di restoran, mintak nasi padang " kata Arief dongkol.
" Kalau makan di restoran Rif, sudah mahal, nasinya dikit, tidak kenyang lagi. " jawab Adi membuat Arief geleng kepala.
" Kita makan tempat mbok Warmi saja yok, biar kenyang ? " ajak Mita.
" Pantesan badanmu kayak badut " hina Adi.
" Mending aku makan terus ada buktinya, dari pada kamu makan terus tapi masih kerempeng " balas Mita pada Adi.
" Ingat body mbak bro, kamu belum laku " kata Adi.
" Tidak peduli, kalau mau laki - laki padaku harus terima apa adanya" ketus Mita.
" Ya sudah kalian ke sana, aku mau pulang saja, !" jawab Zha masih dongkol pada Arief.
" Tidak boleh gitu Zha, ini duit hasil kalian loh " kata Adi.
" Ya sudah, aku antar yok ?" kata Arief.
" Tidak perlu, " sambil mengibaskan tanganya saat akan di pegang Arief.
" Kalau masih marahan, aku jadikan duit lagi loh ?" ancam Adi.
Ahirnya setelah di bujuk Zha dan Arief mau ikut. mereka memesan apa yang dia inginkan. Mbok Warmi suka, soalnya biasanya Adi, Mita dan Zha hanya pesan sayur nangka, dan daging ayam satu potong di bagi tiga. hari ini semua menu di ambil Adi dan Mita sedang Zha masih di bujuk Arief.
" Maafin aku ya Zha ? aku tidak mau kau meninggalkan aku " kata Arief sambil menciumi tangan Zha.
" Nih makan dulu, kalau sudah makan nampar Arief nanti kuat kalau habis nangis pasti lapar " kata Adi sambil memberikan nasi padang dan beberapa lauk.
" Ya aku maafin, tapi Rif. . . . kalau kamu sudah bosan padaku ngomong ya rif, kalau kamu lebih memilih yang lain jujur padaku, aku lebih suka kamu jujur, dari pada ada yang kamu tutupi aku tahu dari belakang " kata Zha sambil meneteskan Air mata.
" Aku tidak akan bosan sama kamu Zha, aku tidak akan menduakanmu Zha, kau semangatku sayang " kata Arief sambil menarik dan memeluk Zha lagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 178 Episodes
Comments